• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKSI MAHASISWA DI MK: FORUM ANOMALI PERLAWANAN TERHADAP POLITIK DINASTI

N/A
N/A
amri sandy

Academic year: 2024

Membagikan "AKSI MAHASISWA DI MK: FORUM ANOMALI PERLAWANAN TERHADAP POLITIK DINASTI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

"AKSI MAHASISWA DI MK:

FORUM ANOMALI

PERLAWANAN TERHADAP POLITIK DINASTI"

Novi Indah Earlyanti

(2)
(3)

POKOK MASALAH (1)

✓ 21 Maret 2023, Ketua BEM UI (Melki Sedek Huang/MSH) mengunggah konten meme bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertubuh tikus (Mereka menyebut DPR sebagai Dewan Perampok Rakyat), akibat pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perpu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

✓ Mei 2023, melontarkan kritik, terhadap Presiden Joko Widodo terkait masalahi tidak netral dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

✓ 7 November 2023, mengaku mendapat intimidasi setelah setiap kali BEM UI mengadakan acara diskusi, Intimidasi semakin gencar ketika menggelar aksi setelah Putusan MK tentang gugatan batas usia capres-cawapres, yang membuka peluang Gibran Rakabuming, maju di kontestasi capres-cawapres Pemilu 2024.

✓ 18 Desember 2023, diduga melakukan kekerasan seksual.

sehingga dinonaktifkan sebagai Ketua BEM UI

(4)

POKOK MASALAH (2)

✓ Bagaimana peran dan dampak partisipasi mahasiswa dalam aksi politik, sejauh mana lembaga pendidikan dapat mempengaruhi pilihan politik mahasiswanya

✓ Aksi yang direncanakan oleh Forum Anomali terkait penolakan politik dinasti membuka ruang diskusi tentang isu-isu politik terutama politik dinasti lebih lanjut.

✓ Bagaimana institusi menanggapi dan menangani pelanggaran etika mahasiswa. Dampaknya bisa melibatkan pandangan masyarakat terhadap etika dan tata kelola universitas.

✓ Pemberitaan mengenai kasus ini (Melki Sedek Huang) dapat mempengaruhi opini publik sehingga respons masyarakat dan liputan media dapat membentuk persepsi terhadap isu-isu seperti kekerasan seksual, kritik terhadap pemerintah, dan politik dinasti.

(5)
(6)

EVALUASI TINDAK LANJUT (1)

1. Monitor dan Evaluasi Situasi:

✓ Petugas lapangan harus memantau perkembangan situasi dengan cermat dan mendeteksi tanda-tanda potensial terjadinya ketegangan atau konflik (Ada aktor yang menginginkan situasi caos lewat demo mahasiswa).

✓ Melibatkan intelijen untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perkembangan opini dan reaksi masyarakat terhadap kasus MSH, sehingga tidak berkembang opini,abuse of power,pembukaman kritik, penyalahgunaan demokrasi, pelanggaran HAM, dan kriminalisasi Aktifis Mahasiswa.

2. Bersikap Netral dan Profesional:

✓ Menekankan pentingnya sikap netral dan profesional dalam menanggapi situasi tersebut. Petugas lapangan harus menghindari sikap atau tindakan yang dapat memperburuk ketegangan atau memihak pada salah satu pihak.

3. Komunikasi dan Dialog:

✓ Mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk perwakilan mahasiswa, untuk memahami lebih lanjut perasaan dan kekhawatiran mereka.

✓ Mendorong dialog antara berbagai kelompok agar dapat mencapai pemahaman bersama dan mengurangi potensi konflik.

(7)

EVALUASI TINDAK LANJUT (1)

4. Peningkatan Patroli Keamanan:

Meningkatkan patroli keamanan di sekitar lokasi kegiatan Mimbar Bebas dan kampus secara umum.

Memastikan kehadiran Petugas Polri yang memadai untuk mencegah terjadinya gangguan atau ancaman terhadap keamanan.

5. Penegakan Hukum yang Adil:

Menjamin penegakan hukum yang adil dan transparan terhadap siapa pun yang melanggar hukum atau menciptakan ketegangan di lapangan.

Mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku.

6. Penyuluhan dan Edukasi:

Melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat, termasuk mahasiswa, tentang pentingnya menghormati hukum dan aturan serta menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai

7. Kerja Sama dengan Pihak Terkait:

Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pihak kampus, untuk mendukung upaya menjaga situasi kondusif dan memberikan solusi terbaik.

8. Media dan Informasi:

Berkomunikasi secara efektif melalui media dan menyediakan informasi yang jelas dan akurat untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau memicu spekulasi yang dapat meningkatkan ketegangan.

(8)
(9)

EVALUASI KEWASPADAAN (1)

1.

Pengaruh terhadap Opini Publik:

Aksi protes di depan Gedung MK yang menolak politik dinasti dapat mempengaruhi opini publik dan citra partai atau tokoh-tokoh tertentu yang dianggap terlibat dalam politik dinasti. Ini bisa membentuk pandangan masyarakat dan memengaruhi dukungan pemilih.

2.Strategi Politik:

Beberapa pihak atau kelompok mungkin menggunakan aksi protes sebagai bagian dari strategi politik untuk menarik perhatian dan mengajukan tuntutan tertentu kepada pemerintah atau calon presiden/cawapres. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memperoleh dukungan atau mendapatkan perhatian media.

3. Dampak terhadap Pemilihan:

Jika aksi protes atau kegiatan tersebut dikaitkan dengan isu-isu yang sensitif dalam konteks pemilihan, seperti politik dinasti, maka ada kemungkinan bahwa ini dapat mempengaruhi pilihan pemilih dan memunculkan pertanyaan mengenai komitmen partai terhadap prinsip demokrasi.

(10)

EVALUASI KEWASPADAAN (2)

4. Reaksi Partai Politik:

Reaksi dari partai politik yang terkait dengan isu-isu yang diangkat dalam aksi tersebut juga dapat menjadi faktor penting. Bagaimana partai politik merespons atau menanggapi tuntutan mahasiswa dapat memengaruhi pandangan publik terhadap partai tersebut.

4. Keterkaitan dengan Gerakan Sosial:

Gerakan mahasiswa atau kelompok mahasiswa sering kali memiliki keterkaitan dengan gerakan sosial atau masyarakat sipil.

Keterlibatan ini dapat menghasilkan dukungan atau kecaman dari kelompok-kelompok tersebut terhadap partai atau tokoh-tokoh tertentu.

(11)

1. Transparansi dan Komunikasi Terbuka:

Menjaga tingkat transparansi dalam menyampaikan informasi terkait tindakan yang diambil terkait kasus- kasus tertentu. Berkomunikasi secara terbuka dapat membantu memahami pandangan masyarakat dan menghindari spekulasi yang dapat merugikan.

2. Penegakan Hukum yang Adil:

Memastikan bahwa penanganan kasus kekerasan seksual dan proses hukumnya dilakukan secara adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Memberikan jaminan bahwa proses hukum berlangsung dengan transparan dan tanpa intervensi eksternal yang tidak sah.

3. Keterlibatan dengan Masyarakat:

Meningkatkan keterlibatan dan dialog dengan masyarakat, termasuk kelompok mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan, untuk memahami keprihatinan mereka dan merespons dengan bijak terhadap isu-isu yang diangkat.

REKOMENDASI (1)

(12)

4. Kesiapan Terhadap Media Sosial:

Memahami dan memiliki strategi komunikasi yang efektif di platform media sosial. Merespons dengan cepat dan akurat dalam membantu meredam situasi dan menjelaskan tindakan yang diambil dengan tepat dan efektif.

5. Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan:

Mengembangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman bersama tentang isu-isu yang muncul di lingkungan kampus. Hal ini dapat membantu dalam

menanggapi masalah secara lebih holistik.

6. Pendidikan dan Pelatihan:

Melakukan pendidikan dan pelatihan internal untuk personel Polri terkait hak asasi manusia, penanganan kasus kekerasan seksual, dan komunikasi yang efektif.

7. Pertahankan Ketenangan dan Profesionalisme:

Menghadapi situasi yang mungkin sangat emosional, tetap menjaga ketenangan dan profesionalisme adalah kunci keberhasilan. Bertindak sesuai dengan aturan hukum dan etika dapat meningkatkan citra dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

REKOMENDASI (2)

(13)

Terima Kasih

"Jadilah teladan keadilan, mengawal ketentraman masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Bersatu dalam visi danmisi, menjaga kepercayaan dan martabat Polri dalam mewujudkan Indonesia yang aman dan bermartabat."

Dengan keberanian dan profesionalisme, kita dapat membuktikan bahwa keadilan dan keamanan adalah tugas suci.

Bersama kita hadir untuk melindungi dan melayani dengan tulus, menjaga kedamaian di setiap sudut negeri."

Referensi

Dokumen terkait