• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTILUKA EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L) TERHADAP LUKA TERBUKA PADA PUNGGUNG KELINCI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTILUKA EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L) TERHADAP LUKA TERBUKA PADA PUNGGUNG KELINCI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Luaran Yang Diharapkan

Rencana Target Capaian Tahunan

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Yodium

Tanaman iodium (Jatropha multifida L.) merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat sebagai obat tradisional, namun belum banyak masyarakat Indonesia yang mengetahuinya. Beberapa masyarakat pedesaan memanfaatkan tanaman ini hanya sebagai obat luka baru. Meskipun orang Nigeria menggunakan tanaman ini sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai infeksi kulit, sari dan daunnya digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada lidah bayi dan mengobati infeksi luka pada kulit. Buah, biji dan minyak tanaman yodium digunakan sebagai obat pencahar, selain itu minyak bijinya juga digunakan untuk membuat sabun padat, minyak pelumas dan lilin. Ekstrak dari berbagai bagian tanaman ini juga diketahui memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri, jamur, dan patogen.

Namun hingga saat ini belum ada upaya yang signifikan dan serius untuk memanfaatkan tanaman yodium, oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas tanaman ini. Aiyelaagebe et al (2008) telah menguji aktivitas antimikroba tanaman yodium terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur penyebab penyakit menular seksual. Tanaman yodium juga mengandung senyawa jathropin yang dapat digunakan untuk proses pembekuan darah atau digunakan sebagai obat luka.

Tanaman yodium pertama kali ditemukan di Meksiko, ditanam sebagai tanaman hias dan terkadang ditemukan di alam liar. Daunnya menyerupai daun singkong atau pepaya. Kemudian dipotong menjadi 7-11 lobus sempit, dengan tepi setiap lobus menjadi segmen sempit. Warnanya hijau tua di atas dan keputihan di bawah. Bunganya berwarna merah cerah pada batang bunga jauh di atas daun. Bunga tanaman ini Bunganya muncul di ujung dahan dengan tangkai bunga yang panjangnya sekitar 1-5 cm. Senyawa kimia khususnya pada tanaman yodium yaitu terpenoid, peptida alkaloid, phalavonoid, tanin dan folifenol dapat dimanfaatkan sebagai obat luka.

Dari jus Labaditi, dekapeptida siklik, biobollein dan nonapeptida siklik memiliki khasiat sebagai imunomodulator aktivitas komplemen, aktivitas pemurnian terbimbing dan kedua peptida tersebut secara selektif menghambat jalur klasik manusia.

Gambar 1. Tanaman yodium (Barbosa et al.,2010).
Gambar 1. Tanaman yodium (Barbosa et al.,2010).

Ekstraksi

Luka Terbuka

Penyembuhan luka merupakan suatu proses dalam tubuh untuk mengembalikan luka ke bentuk yang paling mendekati keadaan normal tubuh sebelumnya. Luka yang paling sederhana adalah luka yang dapat diobati sendiri oleh tubuh, seperti sayatan bedah, yang mana tepi luka dapat didekatkan untuk memulai proses penyembuhan. Pola kedua adalah penyembuhan luka terjadi ketika kulit mengalami kerusakan sehingga bagian tepinya tidak bisa dirapatkan selama proses penyembuhan.

Penyembuhan luka merupakan suatu proses perbaikan kulit dan jaringan lunak setelah terjadinya cedera. Oleh karena itu, proses penyembuhan luka secara umum terdiri dari empat fase, yaitu fase inflamasi, fase destruktif, fase proliferasi, dan fase remodeling atau maturasi (Moya J, 2015).

METODE PENELITIAN

Tahap Penelitian

Tahapan Pelaksanaan

Persiapan Kurva Kalibrasi

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Hasil dan Pembahasan

Menurut penelitian, tanaman yodium paling baik dipanen saat berumur enam hingga tujuh bulan untuk mendapatkan kadar senyawa paling aktif yang optimal. Hasil determinasi menunjukkan bahwa bahan yang digunakan pada penelitian uji aktivitas anti luka ini memang tanaman iodium (Jatrofa multifida L), seperti terlihat pada Lampiran 2. Setelah dilakukan penentuan, diperoleh 5 kg simplasia basah tanaman iodium. dicincang halus dengan tujuan untuk memperluas luas permukaan tanaman iodium agar mudah kering dan diperoleh 1 kg simplisia tanaman iodium kering, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kadar air yang merupakan salah satu ekstraksi yang baik. parameter.

Nilai atau kisaran yang diperoleh terkait kemurnian dan cemaran ≤ 10% dan diperoleh hasil uji kadar air untuk ekstrak tumbuhan iodium sebesar 4,6% yang berarti ekstrak yang digunakan telah memenuhi salah satu syarat mutu baik pemeriksaan ekstrak dan fitokimia. 1 kg tanaman iodium diekstraksi terlebih dahulu dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 24 jam dengan tiga kali ulangan, sehingga diperoleh ekstrak kasar sebanyak 71 gram dengan rendemen 7,1%. Dari hasil pengujian diketahui salep berbentuk setengah padat, warna salep hitam kehijauan, dan baunya khas bau tanaman iodium.

Uji pH setiap salep ekstrak tumbuhan iodium, 1 gramnya diencerkan dalam 10 ml aquades, kemudian diukur pHnya menggunakan pH meter. Metode uji penyembuhan luka bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak uji dalam menyembuhkan luka pada kelinci melalui luka dimana 1 ekor kelinci diberi salep ekstrak tumbuhan iodium 25%. Yaitu salep ekstrak etanol tumbuhan iodium yang pada dasarnya mengandung alkaloid, senyawa flavonoid yang terdapat pada tumbuhan menurut iodium, dimana mekanisme flavonoid sebagai zat antimikroba adalah dengan meracuni protoplasma, merusak dan menembus dinding sel sehingga mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi.

Ekstrak tumbuhan Yodium mempercepat proliferasi atau fase fibroplastik. Pada masa ini fibroblas memegang peranan yang sangat menonjol. Fibroblas mengalami proliferasi dan mensintesis kolagen. Serat kolagen yang terbentuk memberikan kekuatan untuk menyambung tepi luka. Dari data grafik, rata-rata penyembuhan luka pada pengamatan hari ke 7 menunjukkan bahwa ketiga dosis uji mempunyai aktivitas anti luka yang berbeda. Data grafik hari ke 14 menunjukkan hasil pada kelompok yang diberi ekstrak konsentrasi 75% berbeda nyata dengan kelompok uji konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%, konsentrasi 75% menunjukkan hasil yang lebih cepat. dalam penyembuhan luka bahkan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. diberi povidon iodium.

Data yang dilakukan dengan uji One Way ANOVA diperoleh nilai signifikansi sebesar 017 pada hari ke 7 dan 000 pada hari ke 17 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hari ke 7 dan hari ke 14. Uji LSD (Perbedaan Nyata Terkecil). digunakan untuk melihat apakah setiap perlakuan mempunyai perbedaan nyata atau tidak dan juga untuk mengetahui apakah tanaman iodium mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan luka. Dari hasil uji LSD, semua salep ekstrak tumbuhan iodium mempunyai efek penyembuhan luka, penyembuhan dimulai pada hari ke 7 dan hari ke 14, dan ekstrak yang menunjukkan hasil signifikan ditujukan pada ekstrak 75%.

Tabel 3. Hasil pengukuran rata-rata diameter luka di hari ke – 7  Kelompo
Tabel 3. Hasil pengukuran rata-rata diameter luka di hari ke – 7 Kelompo

Luaran yang Dicapai

Formulasi salep ekstrak etanol daun lontar kuda (Ipomea pes-caprae) dan uji khasiatnya pada luka terbuka punggung kelinci. Formulasi dan pengujian salep ekstrak rangkong pisang ambon (Musa paradisiac var. Sapientum L.) terhadap luka terbuka pada kulit tikus putih jantan.

Referensi

Dokumen terkait