• Tidak ada hasil yang ditemukan

akurasi aplikasi muslim prodalam penentuan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "akurasi aplikasi muslim prodalam penentuan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

i

AKURASI APLIKASI MUSLIM PRODALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT

Oleh:

Warni Putri Febrianti NIM 180204003

PROGRAM STUDI ILMU FALAK FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2022

(2)

ii

AKURASI APLIKASI MUSLIM PRODALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Warni Putri Febrianti NIM 180204003

PROGRAM STUDI ILMU FALAK FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2022

(3)

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

(4)

v

NOTA DINAS PEMBIMBING

(5)

vii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

(6)

viii MOTTO

ِقَاَف مُتْىَوْأَمْطا اَذِاَف ۚ ْمُكِب ْوُىُج ىٰلَع َّو اًد ْوُعُق َّو اًماَيِق َ هاللّٰ اوُرُكْذاَف َةوٰلَّصلا ُمُتْيَضَق اَذِاَف اوُمْي

اًبٰتِك َهْيِى ِم ْؤُمْلا ىَلَع ْتَواَك َةوٰلَّصلا َّنِا ۚ َةوٰلَّصلا

Artinya: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring.

Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”

(7)

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibuku Nurhayati dan Bapakku Munawar, untuk adik- adikku Wilda Putri Ellina dan Muhammad Faiz Mumtaz, Almamaterku, Semua guru dan dosenku, Teman-teman seperjuangan angkatan ke 4 Khususnya kepada Nur Fajriani Zar’ah, Namira Marizkia Milinia, Rusdiani dan seseorang yang sudah memberikan motifasi untuk menyelesaikan skripsi ini”.

(8)

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan sripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penilis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu sebagai berikut.

1. Drs. H. Muktamar, M.H. sebagai pembimbing I dan Muhammad Awaludin, M.H. sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

2. Ma’shum Ahmad, M.H. dan Muhammad Saleh Sofyan, M.H.Sebagai penguji yang telah memberikan saran kontruktif bagi penyempurnaan skripsi ini;

3. Dr. Arino Bemi Sado, S.Ag., MH. Sebagai ketua jurusan Ilmu Falak;

4. Dr. Moh. Asyiq Amrulloh, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah;

5. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Aamiin.

Mataram, 25 Mei 2022 Penulis,

Warni Putri Febrianti

(9)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii

HALAMAN MOTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan dan Manfaat ... 3

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 3

E. Telaah Pustaka ... 3

F. Kerangka Teori ... 7

G. Metode Penelitian ... 8

H. Sistematika Pebahasan ... 9

BAB II METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT PADA APLIKASI MUSLIM PRO ... 11

A. Tinjauan Umum Waktu Shalat Dalam Perspektif Astronomi dan Fikih ... 11

B. Metode dan Contoh Perhitungan Waktu Shalat Algoritma Ephemeris Hisab Rukyat ... 14

C. Tinjauan Umum Aplikasi Muslim Pro ... 21

D. Metode Penentuan Awal Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro ... 31

(10)

xii

BAB III ANALISIS AKURASI APLIKASI MUSLIM PRO DALAM PENENTUAN AWAL

WAKTU SHALAT ... 35

A. Analisis Penentuan Awal Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro ... 35

B. Analisis Akurasi Penentuan Awal Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro ... 44

BAB IV PENUTUP ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Shalat Menggunakan Metode Spherical Trigonometry Table 3.2 Waktu Shalat pada Aplikasi Muslim Pro

(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR 2.1 Erwan Marce

2.2 Menu Lainnya 2.3 Aplikasi Muslim Pro

2.4 Login Pada Aplikasi Muslim Pro

2.5 Akses Lokasi Pada Aplikasi Muslim Pro 2.6 Icon Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro 2.7 Menu Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro 2.8 Pengaktifan Azan Pada Aplikasi Muslim Pro

2.9 Pengaktifan Pemberitahuan Azan pada Aplikasi Muslim Pro 2.10 Notifikasi Azan

2.11 Metode Otomatis 2.12 Metode Manual 2.13 Koreksi Manual

2.14 Penyesuaian Garis Lintang Tinggi 2.15 Standar Metode Hukum Perhitungan 2.16 Waktu Imsak

(13)

xiii

AKURASI APLIKASI MUSLIM PRODALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT

Oleh:

Warni Putri Febrianti NIM 180204003

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perhatian peneliti terhadap awal waktu shalat yang dalam penentuannya membutuhkan ketelitian yang tinggi dan rumus yang panjang. Dimana pada zaman sekarang semua teknologi semakin canggih dan berkembang, bahkan teknologi yang berupa aplikasi dapat dimanfaatkan dalam hal ibadah terutama dalam mengetahui masuknya waktu shalat. Namun pada aplikasi waktu shalat yang menyuguhkan notifikasi azan banyak yang tidak menggunakan ihtiyat, sehingga menyebabkan notifikasi masuknya waktu shalat pada aplikasi lebih dahulu berkumandang. Salah satu aplikasi waktu shalat yang peneliti teliti yaitu aplikasi Muslim Pro. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode perhitungan dan keakurasian pada aplikasi Muslim Pro tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber dan jenis data yang digunakan adalah aplikasi Muslim Pro sebagai data primer, sedangkan data sekundernya berupa karya ilmiah, buku-buku dan beberapa website yang berhubungan dengan penelitian skripsi. Analisis yang peneliti gunakan yaitu analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa aplikasi Muslim Pro dalam penentuan awal waktu shalat memiliki 2 metode yakni metode otomatis dan metode manual. Aplikasi Muslim Pro ini termasuk cukup akurat dalam menentukan awal waktu shalat karena langsung merujuk pada jadwal waktu shalat Kementerian Agama/SIHAT (Sistem Informasi Hisab Rukyat).

Setelah melakukan penelitian sebanyak 4 (empat) kali dan membandingkan hasilnya dengan metode perhitungan spherical trigonometry terdapat perbedaan 0-2 menit.

Kata Kunci : Muslim Pro, spherical trigonometry, Awal Waktu Shalat

(14)

xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ibadah shalat adalah perintah dari Allah SWT yang wajib dikerjakan oleh umat Islam. Ibadah yang ditentukan waktunya juga dalam Al-Qur’an dan menjadi tiang agama bagi umat Islam, yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan mendapat dosa.1

Kewajiban mengerjakan shalat sudah dijelaskan dalam Q.S: An- Nisa’: 103)

مُتْىَوْأَمْطا اَذِاَف ۚ ْمُكِب ْوُىُج ىٰلَع َّو اًد ْوُعُق َّو اًماَيِق َ هاللّٰ اوُرُكْذاَف َةوٰلَّصلا ُمُتْيَضَق اَذِاَف اوُمْيِقَاَف اًبٰتِك َهْيِى ِم ْؤُمْلا ىَلَع ْتَواَك َةوٰلَّصلا َّنِا ۚ َةوٰلَّصلا

Artinya: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.2

Pada ayat Al-Qur’an tersebut menerangkan bahwa shalat tidak dapat dikerjakan pada sembarang waktu atau waktu shalat harus dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan.3 Berdasarkan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran atau parameter dalam menentukan awal waktu shalat yaitu dengan mengamati pergerakan Matahari.

Dalam hal ini disimpulkan oleh para ulama waktu shalat terdiri dari 5

1Rismaya Deva Oktaviani Safitri, “Uji Akurasi Penentuan Awal Waktu Shalat dalam Aplikasi Android Islamicastro Karya Muhammad Faishul Amin”, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2020, hlm.1.

2Al-Qur’an Terjemah tanpa Takwil – Asbabun Nuzul Tematik dan Penjelasan Ayat Indeks Al-Qur’an Terjemah, (Surakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009), hlm. 95.

3Ahmad Musonnif, Ilmu Falak, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 57.

(15)

1 7

waktu, yaitu: Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya’. Waktu yang paling panjang adalah waktu Isya’, lalu waktu Zuhur, lalu waktu Ashar, lalu waktu Subuh, lalu waktu Maghrib dan yang paling pendek 18° = 72 menit= 1 jam 12 menit.4

Seiring berjalannya waktu dan zaman, teknologi pun semakin berkembang. Banyak teknologi yang memudahkan perkerjaan manusia disegala bidang, baik dalam hal keseharian maupun pekerjaan.

Termasuk juga dalam hal ibadah, banyak aplikasi yang memudahkan umat muslim untuk mengetahui awal waktu shalat, membaca Al- Qur’an dan mengetahui arah kiblat melalui aplikasi di perangkat handphone. Salah satu aplikasi tersebut adalah Muslim Pro, yang memudahkan pengguna aplikasi tersebut dalam mengetahui awal waktu shalat. Penggunannya juga akan mendapatkan notifikasi azan berkumandang jika sudah memasuki awal waktu shalat. Namun sayangnya terkadang notifikasi azan pada aplikasi Muslim Pro berkumandang terlebih dahulu dari waktu azan yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama. Contohnya yang sering terjadi perbedaan awal waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dan waktu shalat yang di tentukan oleh Kementerian Agama. Contohnya adalah pada waktu shalat Ashar yang jaraknya sekitar 4 menit.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk menguji akurasi aplikasi yang bernama Muslim Pro yang kemudian dikomparasikan jadwal/perhitungan awal waktu shalat yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sehingga peneliti mengangkat skripsi yang berjudul “Akurasi Aplikasi Muslim ProDalam Penentuan Awal Waktu Shalat”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari hasil penjabaran latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah metode penentuan awal waktu shalat menurut aplikasi Muslim Pro?

2. Bagaimana tingkat akurasi penentuan awal waktu shalat dalam aplikasi Muslim Pro?

4K.H. Salamun Ibrahim, Ilmu Falak, (Surabaya, Desember 1995), hlm.63.

(16)

1 8 C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang didapatkan dari hasil penjabaran rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana metode perhitungan waktu shalat aplikasi Muslim Pro.

b. Untuk mengetahui tingkat akurasi perhitungan awal waktu shalat aplikasi Muslim Pro.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Dengan penelitian ini semoga mendapatkan dan menambah wawasan pada masyarakat khususnya dalam bidang Ilmu Falak dalam menentukan awal waktu shalat.

Dan dapat memberikan referensi baru dalam menentukan awal waktu shalat.

b. Secara Praktis

Dengan adanya penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keakurasian pada aplikasi Muslim Pro tersebut dalam menentukan awal waktu shalat dan akan dikomparasikan dengan jadwal awal waktu shalat Kementerian Agama.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Ruang lingkup penelitian, peneliti memfokuskan penelitian terkait tingkat akurasi awal waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro.

Peneliti akan mengkaji aplikasi tersebut dan dikomparasikan dengan jam atau jadwal awal waktu shalat yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama. Setting penelitian dalam penelitian ini berlokasi di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

E. Telaah Pustaka

Peneliti melakukan kajian pustaka terhadap hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan judul atau penelitian yang diambil oleh peneliti, untuk menghindari adanya plagiasi pada penelitan ini.

(17)

1 9

Dari hasil penelusuran terdapat beberapa jurnal yang mengangkat tema menguji akurasi sebuah aplikasi. Adapun telaah pustaka yang peneliti temukan adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Misrahul Safitri dengan judul “Studi Komparasi Terhadap Akurasi Istiwaaini dengan Kompas Kiblat Anroid

“Muslim Go” Versi 3.3.2 dalam Pengukuran Arah Kiblat”.

Penelitian ini membahas tentang hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa istiwa’aini sebagai metode atau alat bantu dalam proses pengukuran arah kiblat menggunakan tongkat istiwa’ untuk membidik cahaya Matahari, data geografis dan data Matahari dibutuhkan dalam perhitungan tersebut, untuk mengetahui arah kiblat dan mengetahui azimut kiblat, sudut waktu Matahari, arah Matahari dan azimuth Matahari. Sedangkan dalam aplikasi Muslim Go menggunakan metode perhitungan algaritma dan sistem operasi android yang berada dalam smartphone dan langsung tersambung dengan GPS untuk mengakses data koordinat tempat pengguna aplikasi tersebut berada.5 Kesamaan antara penelitian Misrahul Safitri dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama menguji sebuah aplikasi dan dikomparsikan atau dibandingkan dengan perhitungan lainnya, sedangkan perbedaan penelitian Misrahul Safitri dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu dalam penelitian Misrahul Safitri terfokus pada arah kiblat dengan menggunakan aplikasi Muslim Go versi 3.3.2, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan terfokus pada awal waktu shalat menggunakan aplikasi Muslim Pro.

2. Skripsi Rismaya Deva Oktaviani Safitri “Uji Akurasi Penentuan Awal Waktu Shalat dalam Aplikasi Android Islamicastro Karya Muhammad Faishol Amin”, dalam penelitian ini membahas tentang aplikasi Islamicastro karya Muhammad Faishol menggunakan algoritma pada penentuan awal waktu shalat pada aplikasi yang menggunakan bantuan

5Misrahul Safitri ““Studi Komparasi Terhadap Akurasi Istiwaaini dengan Kompas Kiblat Anroid “Muslim Go” Versi 3.3.2 dalam Pengukuran Arah Kiblat”, (Skripsi UIN Mataram, Mataram 2020), hlm.xiv.

(18)

2 0

tabel ephemeris dan juga GPS pada aplikasi tersebut untuk mendapatkan informasi atau data terkait dengan data lintang, datan bujur dan tinggi tempat dan kemudian data-data tersebut dihitung menggunakan metode perhitungan Slamet Hambali.

Selanjutnya tingkat keakurasi aplikasi tersebut cukup akurat untuk menentukan awal waktu shalat berdasarkan website BIMAS (Bimbingan Masyarakat Islam) Kementerian Agama Republik Indonesia, karena dalam perhitungan pada aplikasi tersebut sudah mempehitungkan ketinggian tempat. Hasil hisab aplikasi tersebut lebih cepat sekitar 2-4 menit dari awal waktu shalat pada website Bimas karena pada aplikasi tersebut belum ada penambahan waktu ihtiyat.6 Kesamaan antara penelitian Rismaya Deva Oktaviani Safitri dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama menguji sebuah aplikasi tentang penentuan awal waktu shalat dengan dikomparasikan atau dibandingkan dengan perhitungan lainnya, sedangkan perbedaan penelitian Rismaya Deva Oktaviani Safitri dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu menggunakan aplikasi yang berbeda.

3. Skripsi Arif Fathur Rohman dengan judul “Uji Akurasi Qibla Tracker RHI dalam Menentukan Arah Kiblat Menggunakan Azimut Bintang”. Penelitian ini memebahas tentang Qibla Tracker RHI sebuah alat falak yang digunakan untuk menentukan arah kiblat menggunakan Matahari juga bisa digunakan pada malam hari menggunakan Bintang sebagai acuannya. Qibla Tracker RHI merupakan pengembangan dari Mizwala, Istiwa’aini dan sedikit tambahan fungsi kerja Theodolite.7 Kesamaan antara penelitian Arif Fathur Rohman dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama menguji sebuah aplikasi dan dikomparsikan atau

6Rismaya Deva Otaviani Savitri, “Uji Akurasi Penentuan Awal Waktu Shalat Dalam Aplikasi Android Islamicastro Karya Muhammad Faishol Amin”, (Skripsi UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2020), hlm. vi.

7Arif Fathur Rahman, “Uji Akurasi Qiblat Tracker RHI dalam Menentukan Arah Kiblat Menggunakan Azimut Bintang”, (Skipsi, UIN Walisong, Semarang, 2019), hlm.4.

(19)

2 1

dibandingkan dengan perhitungan lainnya, sedangkan perbedaan penelitian Arif Fathur Rohman dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu dalam penelitian Arif Fathur Rohman terfokus pada arah kiblat dengan menggunakan aplikasi Qibla Tracker RHI, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan terfokus pada awal waktu shalat menggunakan aplikasi Muslim Pro.

4. Skripsi Siti Lailatul Farichah dengan judul, “Uji Akurasi Sextant dalam Penentuan Awal Waktu Shalat Zuhur dan Ashar”, dalam penelitiannya Aplikasi Sextant dalam penentuan tinggi Matahari menggunakan dua metode yakni metode pertama membaca secara langsung busur derajat dan busur menit. Sedangkan metode kedua menggunakan metode mencari tinggi sejati yang berawal dari tinggi ukur kemudian dikoreksi menjadi tinggi sejati. Dalam hasil penggunaan Sextant dengan Theodolite dalam penentuan awal waktu shalat Zuhur mendapatkan selisih 0°2’00” sampai 0°08’55”, Sedangkan dalam penentuan awal waktu shalat Ashar mendapatkan selisih 0°03’03” sampai 0°5’37”.8 Kesamaan antara penelitian dengan penelitian Siti Lailatul Farichah yang peneliti lakukan yaitu sama-sama menguji sebuah aplikasi tentang penentuan awal waktu shalat dengan dikomparasikan atau dibandingkan dengan perhitungan lainnya, sedangkan perbedaan penelitian Siti Lailatul Farichah dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu menggunakan aplikasi yang berbeda dan menentukan awal waktu shalat Zuhur dan Ashar.

5. Jurnal Abdul Ghofur Iswahyudi dengan judul “Penentuan Akurasi Awal Waktu Shalat (Studi Perbandingan Data Real Markaz dan Data Konversi)”, dalam penelitiannya pada perhitungan awal waktu shalat yang menggunakan data lokasi Real Markaz pada masing-masing kota memerlukan banyak data, yaitu data lintang tempat dan bujur tempat pada lokasi, Equation Of Time, data deklinasi Matahari, , LMT (selisih

8Siti Lailatul Farichah, “Uji Akurasi Sextant dalam Penentuan Awal Waktu Shalat Zuhur dan Ashar”, (Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018), hlm.99.

(20)

2 2

bujur tempat dengan bujur lokasi Real Markaz), data ketinggian Matahari, data sudut Matahari, Ihtiyat, dan menggunakan rumus perhitungan yang panjang. Sedangkan untuk perhitungan awal waktu shalat dengan menggunakan konversi antarkota, yang dapat dilakukan dengan cara mengetahui selisih pada waktu antarkota yaitu selisih bujur kota yang dijadikan pedoman atau pusat pada (Real Markaz) dengan bujur kota yang hendak dikonversikan kemudian dibagi 15. Dari selisih waktu pada antarkota tersebut, kita dapat mengetahui waktu shalat untuk daerah lain dengan mengurangi atau manambahkan ke jadwal waktu shalat di kota pedoman (real markaz) dari selisih waktu antarkota tadi.9 Kesamaan antara penelitian dengan penelitian Abdul Ghofur Iswahyudi yang peneliti lakukan yaitu sama-sama membahas tentang penentuan awal waktu shalat dengan dikomparasikan atau dibandingkan dengan perhitungan lainnya, sedangkan perbedaan penelitian Abdul Ghofur Iswahyudi dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu menggunakan aplikasi yang berbeda dan menentukan awal waktu shalat.

F. Kerangka Teori 1. Akurasi

Akurasi menurut peneliti adalah ketepatan. Akurasi yang dimaksud peneliti adalah ketepatan aplikasi Muslim Pro tersebut dalam menentukan awal waktu shalat dan dikomparasikan dengan jadwal waktu shalat Bimas Kementerian Agama.

2. Algoritma

Algoritma ini peneliti gunakan untuk menganalisis rumus algoritma dalam aplikasi Muslim Pro dalam menghitung keakurasian waktu shalat yang dikomparasikan dengan spherical trigonometry atau segitiga bola.

9Abdul Ghofur Iswahyudi “Penentuan Akurasi Awal Waktu Shalat (Studi Perbandingan Data Real Markaz dan Data Konversi)”, (Jurnal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2017), hlm. 12.

(21)

23 3. Ketinggian Matahari

Ketinggian Matahari dalam hal ini peneliti menganalisis ketinggian Matahari sebagai acuan untuk mengetahui masuknya awal waktu shalat.

4. Teori Awal Waktu Shalat

Teori awal waktu shalat ini peneliti gunakan sebagai tolak ukur pada saat masuknya awal waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini tergolong pada penelitian kualitatif. Penelitian ini sendiri adalah untuk memberikan sebuah gambaran secara mendetail bagaimana metode dan cara kerja aplikasi Muslim Proterhadap penentuan awal waktu shalat.

2. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang di gunakan pneliti dalam penelitian ini ada dua yakni data primer dan data skunder.

a. Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini, sumber data yang di gunakan oleh peneliti adalah aplikasi Muslim Pro, data lintang, data bujur, tabel ephemeris (equation of time, deklinasi) dan rumus perhitungan untuk awal waktu shalat.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder tersebut dapat peneliti dapatkan melalui buku, karya ilmiah dan beberapa website yang berkaitan dengan judul penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Peneliti melakukan observasi dengan cara membedah aplikasi Muslim Prodi tempat tinggal peneliti, untuk mengtahui metode perhitungan atau rumus yang digunakan

(22)

24

dalam aplikasi Muslim Protersebut dalam menentukan awal waktu shalat.

b. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumentasi dari kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu pada saat menguji akurasi aplikasi Muslim Pro.

5. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah menggunakan analisis data deskriptif. Untuk memastikan bahwa metode perhitungan dengan hasil data akurat dalam menentukan awal waktu shalat.

6. Keabsahan Data

Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan keabsahan data yang didapat dari hasil penelitian. Pengecekan keabsahan data yang digunakan peneliti untuk memahami data yang didapat, dan hanya menggunakan data yang diperlukan pada penelitian tersebut.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian yang peneliti gunakan yakni penelitian kualitatif, sehingga penyusunan sistematika pembahasan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini peneliti membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat pada penelitian yang dilakukan, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : Metode penentuan awal waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro

Pada bab ini memuat tentang tinjauan umum waktu shalat dan metode penentuan awal waktu shalat yang digunakan dalam aplikasi Muslim Pro dalam menentukan awal waktu shalat.

(23)

25

Bab III : Analisis Akurasi Aplikasi Muslim Pro dalam Penentuan Awal Waktu Shalat.

Bab ini membahas tentang hasil analisis dan akurasi Aplikasi Muslim Pro dalam menentukan awal waktu shalat.

Bab IV : Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

(24)

BAB II

METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT PADA APLIKASI MUSLIM PRO

A. Tinjauan Umum Waktu Shalat dalam Presfektif Astronomi dan Fikih

1. Waktu Shalat Dalam Pendekatan Astronomi a. Waktu Zuhur

Waktu berkulminasi Matahari dapat ditetapkan sebagai batas permulaan awal waktu shalat Zuhur. Jika Matahari berada pada meridian, bayangan benda berada pada garis lurus pada bidang datar, membentuk sudut siku- siku dengan garis Barat dan Timur. Setelah Matahari bergerak dari titik meridian, poros bayang-bayang itu mengarah kearah Timur, dan sudut yang dibuatnya dengan garis i’tidal (garis Timur dan Barat) bukan lagi membentuk sudut 90°. Matahari dikatakan telah tergelincir menandakan awal waktu shalat Zuhur akan masuk.10

Menurut pergerakan Matahari, akan ada waktu terbit dan terbenam yang di mana Matahari akan berada pada meridian yang dinamakan waktu istiwa’. Waktu istiwa’

berlaku sebelum Matahari melintas dari langit Timur ke arah langit Barat, sedangkan waktu Zuhur dimulai setelah istiwa’

biasanya posisi yang diambil yakni 2m.11 b. Ashar

Waktu Ashar terjadi ketika panjang bayangan benda sama dengan panjang bayangan dari benda tersebut ditambah dengan panjang bayangan waktu Zuhur. Seperti di daerah araba atau Madinah yang lintangnya 24° 28’ pada akhir bulan Desember berdeklinasi Matahari -23° sehingga pada waktu Zuhur sudut Matahari menjadi 45°, dan pada

10A. Jamil, Ilmu Falak, (Jakarta : Amzah, 2011), hlm. 33.

11Muhammad bin Ali bin Muhammad asy-Syaukani,

(25)

12

saat memasuki waktu Zuhur maka panjang bayangan lebih panjang dari benda. Maka pada saat memasuki waktu Ashar maka panjang bayangan benda akan sama dengan panjang benda dan ditambahkan dengan panjang payangan waktu Zuhur.12

c. Maghrib

Waktu Maghrib dimulai ketika mega merah belum menghilang atau Matahari terbenam. Sesaat setelah Matahari terbenam cahaya senja yang berwarna kuning kemerah-merahan akan berubah menjadi kehitam-hitaman hal ini disebabkan oleh Matahari berada pada titik 0° sampai -6° di bawah ufuk .13

d. Isya’

Waktu masuknya isya’ dimulai ketika hilangnya cahaya merah atau (syafaq) di langit Barat, ketika awan merah telah benar-benar hilang. Menurut para ahli hisab posisi Matahari pada saat itu adalah -18° dari ufuk Barat.14 Atau bila jarak zenith Matahari = 108°.15

e. Subuh

Waktu Subuh dimulai ketika kedudukan Matahari (s°) sebesar 18° di bawah horizon Timur sampai sebelum piringan atas Matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk mar’i/visible horizon).16

12Ahmad Musonnif, Ilmu Falak, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 64.

13Arino Bemi Sado, “Waktu Shalat Dalam Presfektif Astronomi Sebuah Integrasi Antara Sains dan Agama”, Jurnal Mu’amalat, Volume. VII, Nomor 1, Juni 2015, hlm.79.

14Modul Kaderisasi Hisab Rukyat LFNU Jombang”, tahun 2018, hlm.13.

15Abdur Rachim, Ilmu Falak, (Yogyakarta: Liberty, Cet. ke-1, 1983), hlm. 39.

16Dr. Watni Marpaung, M.A, Pengantar Ilmu Falak, (Jakarta, 1 Oktober 2015), hlm.34.

(26)

13

2. Waktu Shalat dalam Pendekatan Fikih a. Zuhur

Waktu Zuhur ditandai ketika Matahari pada posisi tergelincir ke arah Barat sampai bayang-bayang suatu benda sama panjangnya.17

b. Ashar

Adapun pendapat ulama tentang shalat Ashar yakni: 18 1) Menurut Imam As-Syafi’i awal waktu Ashar adalah

ketika panjang pada bayangan tongkat dan panjangnya sama dengan panjang bayangan pada waktu tengah hari ditambahkan satu kali dengan panjang tongkat sebenarnya.

2) Menurut para Jumhurul Ulama yang berpendapat bahwa masuknya awal waktu shalat Ashar yaitu ketika berakhirnya waktu Zuhur atau ketika bayang-bayang suatu benda sama dengan benda tersebut dan berakhir ketika terbenamnya Matahari.

3) Menurut Imam Hanafi masuknya awal waktu shalat Ashar ketika panjang bayangan pada benda di tambahkan dengan panjang bayangan pada waktu Zuhur atau dua kali bayangan dari benda.

4) Menurut Imam Maliki bahwa Ashar merupakan dua waktu pertama dimulai dari lebihnya (dalam ukuran panjang) bayang-bayang suatu benda sampai kuning Matahari.

c. Maghrib

Imam Hanafi, Hambali, dan Syafi’i, berpendapat bahwa waktu Maghrib antara tenggelamnya Matahari sampai tenggelamnya mega atau sampai hilangnya cahaya merah di arah Barat. Sedangkan Imam Maliki berpendapat bahwa waktu Maghrib itu sempit, ia hanya khusus dari awal

17Taufiqurrahman, Ilmu Falak & Tinjauan Matlak Global, Yogyakarta, 2010.

18Wasito Adi, “Penentuan Waktu Shalat Zuhur dan Ashar Dengan Bayang- Bayang (Studi Integratif Fikih dan Sains)”, (Skripsi IAIN Metro, Metro, 2019).

(27)

14

tenggelamnya Matahari sampai di perkirakan dapat melaksanakan shalat Maghrib itu.19

d. Isya’

Imam Syafi’i dan mayoritas ulama berpendapat bahwa awal waktu Isya’ adalah ketika hilangnya mega merah, sedangkan Imam Hanafi berpendapat bahwa awal waktu Isya’ adalah ketika munculnya mega hitam atau di saat langit benar-benar telah gelap. 20

e. Subuh

Masuknya awal waktu Subuh dimulai ketika fajar shiddiq sampai Matahari terbit (syuruk).21

B. Metode dan Contoh Perhitungan Waktu Shalat Algoritma Ephemeris Hisab Rukyat

1. Metode Perhitungan Waktu Shalat Algoritma Ephemeris Hisab Rukyat

a. Data-Data Astronomis dalam Perhitungan Waktu Shalat Data-data yang dibutuhkan untuk menghitung waktu shalat sebagai berikut:

1) Data Lintang dan Bujur Tempat

Data lintang dan bujur tempat adalah titik yang menentukan letak geografis pada suatu daerah dalam bentuk koordinat bola Bumi. Garis bujur adalah suatu garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub dari kutub utara ke kutub selatan. Sementara jur tempat adalah jarak busur ke Barat atau Timur dari titik 0°

sampai ke suatu tempat yang dimaksud.22

Bujur tempat dinyatakan dalam bentuk derajat, menit, dan detik busur. Untuk tempat yang berada di sebelah Timur hingga sejauh 180° dari Greenwich yang

19Wasito Adi, “Penentuan Waktu Shalat Zuhur dan Ashar Dengan Bayang- Bayang (Studi Integratif Fikih dan Sains)”, hlm. 5

20Wasito Adi, “Penentuan Waktu Shalat Zuhur dan Ashar Dengan Bayang- Bayang (Studi Integratif Fikih dan Sains)”, hlm. 5

21Watni Marpaung, “Pengantar Ilmu Falak”, Jakarta, 2015.

22Ahmad Musonnif, Ilmu Falak, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011), hlm. 37.

(28)

15

berperan sebagai titik acuan, bujur tempat tersebut bernilai postif dengan tanda positif (+) yang dinamakan sebagai Bujur Timur. Sedangkan tempat yang di sebelah Barat hingga 180° dari wilayah Greenwich, bujur tempatnya yang bernilai negatif dengan tanda negatif (- ) dan disebut bujur Barat.

Di bumi mengalami perbedaan waktu yang merupakan pengaruh besar dari perbedaan nilai bujur pada satu lokasi dengan lokasi yang lainnya. Pembagian pada waktu tersebut ditetapkan pada acuan garis bujur 0° yang berada di wilayah Greenwich yang berada di Inggris..Garis bujur yang mempunyai selisih waktu 15° akan memiliki perbedaan waktu, bagian barat akan lebih lambat 1 jam dari bagian timur yang lebih cepat 1 jam.23

Garis lintang yaitu garis lingkaran yang melingkar pada Bumi yang letaknya sejajar atau yang berpusat pada garis katulistiwa.24 Lintang tempat yaitu jarak busur dihitung dari khatulistiwa sebagai titik 0° ke arah Utara dan Selatan sampai dengan suatu tempat yang dimaksud.25

Nilai lintang tempatdi gambarkan sebagai perhitungan dari sudut 0° sampai 90°.

23Slamet Hambali, Aplikasi Astronomi Modern dalam Kitab As-Salat Karya Abdul Hakim (Analisis Teori Awal Waktu Salat dalam Perspektif Modern), (Semarang: LP2M IAIN Walisongo, 2012), hlm. 26.

24Ahmad Musonnif, Ilmu Falak: Metode Hisab Awal Waktu Salat, Arah Kiblat, Hisab Urfi dan Hisab Hakiki Awal Bulan, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011), hlm.

33.

25Ibid, hlm. 34.

(29)

16 2) Deklinasi Matahari

Deklinasi Matahari adalah nilai sudut diantara katulistiwa yang merupakan jarak dari satu benda langit ke titik ekuator yang diukur sepanjang lingkaran waktu.26

3) Equation of Time

Equation of time merupakan perata waktu atau Ta’dilul Waqt/Ta’diluz Zaman yang dalam Bahasa arab dapat diartikan sebagai selisih waktu untuk kulminasi Matahari pada penentuan awal waktu shalat Walaupun berubah-ubah, waktu hakiki kulminasi Matahari selalu pada jam 12.00.27 Perata waktu dilambangkan dengan huruf (e).

4) Tinggi Matahari

Tinggi Matahari adalah sebagai penentu masuknya awal watu shalat. Waktu shalat akan masuk ketika Posisi Matahari berada pada ketinggian tertentu seperti ketentuan para nash jarak busur sepanjang lingkaran vertikal dihitung dari ufuk sampai Matahari.

Tinggi Matahari dalam ilmu falak bisa disebut dengan irtifa’ as-syams dalam bahasa Arab dan height of sun dan diberi notasi (ho).28

5) Ihtiyat

Ihtiyat adalah bentuk kehati-hatian atau keamanan, yakni suatu langkah pengamanan dalam perhitungan awal waktu salat dengan cara menambah sebesar 1 sampai 3 menit waktu dari hasil perhitungan.29

26Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2015), hlm. 77

27Ahmad Musonnif, Ilmu Falak, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011), hlm. 52- 53.

28Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, (Jogjakarta: Buana Pustaka, 2005), hlm. 80.

29 Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, (Jogjakarta: Buana Pustaka, 2005), hlm. 33.

(30)

17 6) Kerendahan Ufuk

Kerendahan ufuk dalam Bahasa inggris adalah dip atau kedalaman antara ufuk yang sebenarnya (hakiki) dengan ufuk yang terlihat (Mar’i) oleh seorang pengamat.30

7) Semi Diameter Matahari

Semi Diameter Matahari yang dapat diartikan sebagai jarak titik pusat Matahari dengan piringan Luarnya atau dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan istilah nisfu quthru as-syams yang artinya adalah jarak titik pusat Matahari dengan pritingan terluarnya.31

8) Refraksi

Refraksi yang dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan istilah daqaiq al-ikhtilaf yang artinya perbedaan antara tinggi benda langit yang dapat dilihat dengan tinggi sebenarnya yang diakibatkan karena adanya pembiasan sinar..32

2. Contoh Perhitungan Waktu Shalat Algoritma Ephemeris Hisab Rukyat

a. Data : Rabu, 9 Maret 2022

 Lintang Tempat : -8º 36’ LS

 Bujur Tempat : 116º 8’ BT

 Bujur Daerah : 120º

 KWD : 120º - 116º 8’ = 3º 52’/15

= 0º15’28”

 Deklinasi Matahari : -4º31’35”

 Equation of Time : 0º-10’35”

 Ketinggian Tempat : 100 m

 Ikhtiyat : 00º 01’ 56”

30 Siti Nur Halimah, “Implementasi dan Pengaruh Koreksi Kerendahan Ufuk Qotrun Nada terhadap Perhitungan Waktu Salat”, (Skripsi, Strata 1 UIN Walisongo, Semarang, 2017), hlm. 34.

31Kementerian Agama Republik Indonesia, Ephemeris Hisab Rukyat 2019, diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020.

32Ibid.

(31)

18 1) Zuhur

Awal Waktu Zuhur = 12+ e + KWD + i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35”

KWD = 0º 15’ 28” +

12º 26’ 3”

Ikhtiyat = 00º 01’57” + 12º 28’ 00”

2) Ashar

a) Mencari Tinggi Matahari (h) Cotan h = tan (p-d)+1

Cotan h = tan (-8º 36’ – (-4º 31’35”)) + 1 Cotan h = tan 4º 4’ 25.00” + 1

Cotan h = 0.07121796705 + 1 Cotan h = 1.07121796705 Tan h = 1 : 1,07121796705 Tan h = 0.93351682921 h = 43.03068434987 h = 43º 1’ 50.46”

b) Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d

Cos t = -tan (-8º 36’) × tan (-4º 31’ 35”) + sin (43º 1’

50,46”) : cos (-8º 36’) : cos (-4º 31’35”) Cos t = 0.6803364566

t = 47.1300681264 t = 47º 7’ 48.25” /15 t/15 = 3.14200462963 t/15 = 3º 8’ 31.22”

c) Awal waktu Ashar = 12 – e + (t/15) + KWD + i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35.00”

t/15 = 3º 8’ 31.22” +

(32)

19

15º 19’ 6.22”

KWD = 0º 15’ 28” +

15º 34’ 34.22”

Ikhtiat = 00º 01’ 25.78”+

15º 36’ 0.00”

3) Maghrib

a) Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d

Cos t = -tan (-8º 36’) × tan (-4º 31’ 35”) + sin (-1º) : cos (-8º 36’) : cos (-4º 31’ 35”)

Cos t = -0.02967869291 t = 91.70071357949 t = 91º 42’ 2.57”

t/15 = 91º 42’ 2.57” / 15 t/15 = 6.11338090633 t/15 = 6º 6’ 48.17”

b) Awal waktu Maghrib = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation Of Time= 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35”

t/15 = 6º 6’ 48.17” + 18º 32’ 50.17”

KWD = 0º 15’ 28” +

18º 32’ 50.07”

Ikhtiat = 00º 01’ 9.83” + 18º 34’ 0.00”

c) Isya’

a. Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d Cos t = -tan (-8º 36’) × tan (-4º 31’ 35”) + sin (-

18º) : cos (-8º 36’) : cos (-4º 31’ 35”) Cos t = -0.32541838183

(33)

20

t = 108.99474190478 t = 108º 59’ 41.07”

t/15 = 108º 59’ 41.07” / 15 t/15 = 7.26631611111 t/15 = 7º 15’ 58.74”

b. Awal waktu Isya’ = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35.00”

t/15 = 7º 15’ 58.74” +

19º 26’ 33.74”

KWD = 0º 15’ 28” +

19º 42’ 1.74”

Ikhtiat = 00º 01’ 58.26” + 19º 44’ 0.00”

d) Subuh

a. Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d +sin h : cos p : cos d Cos t = -tan (-8º 36’) × tan (-4º 31’ 35”) +

sin (-20º) : cos (-8º 36’) : cos (-4º 31’

35”)

Cos t = -0.35896425529

t = 11.03660101821

t = 111º 2’ 11.76”

t/15 = 111º 2’ 11.76” / 15 t/15 = 7.40244006788 t/15 = 7º 24’ 8.78”

b. Awal waktu Subuh = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35.00”

t/15 = 7º 24’ 8.78” +

4º 46’ 26.22”

(34)

21

KWD = 0º 15’ 28” +

Ikhtiat

5º 1’ 54.22

= 0º 1’ 5.78” + 5º 3’ 0.00”

C. Tinjauan Umum Aplikasi Muslim Pro 1. Sejarah

Sepuluh tahun yang lalu, gerbang menuju era digital terbuka lebar sejak perusahaan Apple mengeluarkan applikasi store pada tahun 2008 silam. Hal ini memberikan jalan baru atau wadah baru bagi para developer software untuk menghasilkan uang dan mendistribusikan hasil kerja mereka ke masyarakat global.

Di antara sekian banyak programmer yang langsung bergabung dengan euphoria digital ini adalah developer IOS yang bernama Erwan Mace dan 3 orang anggotanya. Setelah 2 tahun app store di rilis, perusahaan Mace bernama Bitsmedia membuat trobosan sebuah aplikasi yang banyak di unduh masyarakat muslim yang mereka beri nama aplikasi Muslim Pro.

Gambar 2.1 Erwan Marce

Aplikasi Muslim Pro tercipta karena di dunia jumlah penduduk yang beragama muslim yang jumlahnya mencapai 12,7 persen dari populasi muslim di dunia, sekitar 225 juta orang. Mace kemudian memiliki ide untuk membuat aplikasi

(35)

22

yang memudahkan umat musim dalam memenuhi kebutuhan dalam hal ibadah.

Setahun setelah meluncurkan aplikasi Muslim Pro pada Apple Britsmedia pun meluncurkan aplikasi Muslim Pro untuk platform Android. Setelah itu pengguna Muslim Pro mulai meningkat di beberapa Negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, dan India.

Aplikasi Muslim Pro ini memiliki sekitar 14 bahasa terjemahan. Selain Bahasa Indonesia dan Inggris, pencipta aplikasi ini juga memberikan terjemahan untuk Bahasa Spanyol, Belanda, Jerman, dan lain sebagainya. Untuk menggunakan aplikasi ini pengguna akan diminta sejumlah data seperti lokasi (berbasis jaringan dan GPS), penyimpanan foto/media, telpon dan identitas perlengkapan.

2. Aplikasi Muslim Pro sebagai penghitung waktu shalat

Aplikasi Muslim Pro ini banyak sekali di gemari dan gunakan oleh masyarakat dunia karena dapat membantu memudahkan umat muslim dalam mengetahui awal waktu shalat, arah kiblat, membaca Al-Qur’an, dan masih banyak fitur lainnya yang di tawarkan pada aplikasi Muslim Pro antara lain:

Gambar 2.2 Menu Lainnya

(36)

23 1. Fitur Khatam

Pada fitur ini pengguna bisa mengatur rencana pencapaian khataman Al-Qur’an, Pengguna juga dapat mengetahui riwayat atau surah dan ayat yang terakhir dibaca dalam Al- Qur’an pada aplikasi tersebut agar dapat memudahkan pengguna jika ingin melanjutkan bacaan Al-Qur’an yang dibaca.

2. Ispirasi

Fitur inspirasi ini menawarkan beberapa hal yang berkaitan dengan Quotes islami sebagai reminder untuk diri sendiri, Konten islami/potongan ceramah dari ustadz terkenal, artikel islami, pushnotification, dan info grafis yang bermanfaat bagi pengguna aplikasi Muslim Pro.

3. Pelacak

Pada fitur pelacak ini pengguna dapat menjadikan fitur ini sebagai reminder untuk dirinya sendiri, seperti penanda apakah dia sudah mengerjakan shalat atau puasa pada tanggal yang tertera pada kalender yang tertera pada fitur pelacak ini.

4. Komunitas

Pada aplikasi Muslim Pro ini pengguna juga dapat bergabung dalam forum yang di buat oleh orang lain atau pengguna itu sendiri dapat membuat forum yang membahas tentang islam. Pada fitur ini pengguna jugab dapat saling bertukar fikiran atau saling mendo’akan dengan sesama pengguna yang berada pada forum tersebut.

5. Halal

Banyak dari masyarakat yang sering kesulitan dalam mencari restoran halal jika berpergian ke luar kota atau bahkan luar negeri. Pada fitur halal ini pengguna bisa mendapatkan informasi tempat makan/restoran halal yang berada di sekitar tempat pengguna berada.

6. Masjid

Sama halnya dengan fitur halal. Pada fitur masjid ini pengguna dapat mengetahui letak masjid terdekat jika pengguna sedang berpergian dan ingin singgah untuk

(37)

24

melakukan kewajiban yaitu ibadah shalat jika sudah memasukin waktu shalat.

7. Haji & Umrah

Pada fitur haji & umrah ini terdapat kata pengantar yang berisikan makna ibadah haji dan umrah, macam-macam haji, macam-macam umrah, perbedaan antara haji dan umrah buku panduan dalam menjalankan ibadah haji dan umrah, selain kata pengantar pada fitur ini juga berisikan panduan dasar ibadah umrah, sejarah haji dan umrah, panduan ibadah haji, dan tata cara menggunakan kain/pakaian ihram.

8. Perjalanan Haji

Pada fitur perjalanan haji ini pengguna dapat mengetahui rute dari awal perjalanan hingga akhir pada saat menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah. Pada fitur ini pengguna akan di jelaskan tempat dana pa saja yang dilakukan pada tempat itu pada saat melaksanakan ibadah haji.

9. Premium

Pada fitur premium ini pengguna aplikasi Muslim Pro dapat mengupgrade aplikasi dari mode gratis ke mode premium.

Pada mode premium ini pengguna mendapatkan beberapa kelebihan yakni iklan dihapuskan, dapat memilih suara azan lebih banyak, dapat menerapkan tema, suara Qur’an,dll.

10. Kalender

Fitur kalender ini menawarkan 2 penanggalan yakni kalender hijriah dan kalender masehi. Pada fitur ini juga pengguna dapat mengetahui hari-hari besar islam jatuh pada tanggal dan hari yang berada pada kalender hijriah dan masehi.

11. Kartu Ucapan

Pada fitur kartu ucapan ini pengguna aplikasi Muslim Pro dapat membuuat dan mengedit kartu ucapan seseuai dengan keinginan, pada fiu ini tersedia beberapa ucapan dalam Bahasa arab dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia yang dapat di sesuaikan latar dengan foto yang telah tersedia.

(38)

25 12. Do’a-Do’a

Kumpulan do’a-do’a pada aplikasi Muslim Pro ini dapat memudahkan pengguna dalam beribadah, termasuk juga dalam berdo’a. aplikasi Muslim Pro ini menyediakan beberapa do’a sehari-hari yang bisa di baca kapanpun oleh pengguna.

13. Syahadat

Pada aplikasi Muslim Pro terdapat fitur syahadat yang dapat di akses atau di buka oleh pengguna aplikasi Muslim Pro.

14. Zakat

Pada fitur zakat ini pengguna aplikasi Muslim Pro dapat mengetahui kalkulator zakat atau perhitungan zakat dari jumlah harta yang dimiliki oleh pengguna. Pegguna hanya perlu memasukkan nominal angka harta yang dimiliki maka akan secara otomatis terhitung berapa zakat yang harus dikeluarkan.

15. Asmaul Husna

Fitur asmaul husna ini pengguna aplikasi Muslim Pro dapat membaca 99 nama Allah/Asmaul husna beserta dengan artinya. Pada fitur ini dilengkapi dengan audio yang memudahkan pengguna yang belum/masih belajar dalam membaca.

16. Makkah

Pada fitur Makkah ini pengguna dapat menonton siaran langsung keadaan Makkah yang langsung tersambung ke youtube channel Makkah live yang setiap harinya menyiarkan keadaan Makkah dan orang-orang yang sedang menjalankan ibadah haji dan umrah.

17. Tasbih

Fitur terakhir yang berada pada menu lainnya yakni fitur tasbih yang dimana pengguna dapat menggunakan tasbih digital pada aplikasi Muslim Pro yang terdapat jumlah batu tasbihnya sebanyak 30 butir/ setara dengan tasbih pada umumnya dan dapat memudahkan pengguna dalam berzikir kepada Allah SWT.

(39)

26

sehingga lebih dari 50 juta lebih orang yang menginstal aplikasi Muslim Pro tersebut.

Aplikasi Muslim Pro merupakan aplikasi yang multiguna untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan ibadah, fitur aplikasi ini antara lain petunjuk waktu shalat, kompas kiblat, dan surat-surat Al-Qur’an lengkap dengan audionya. Aplikasi ini juga mendukung beberapa Bahasa termasuk Bahasa Indonesia.

Aplikasi Muslim Pro ini juga menampilkan waktu imsak dan buka puasa.

Adapun cara menggunakan aplikasi Muslim Pro sangat mudah, berikut langkah-langkah penggunaan aplikasi Muslim Pro dalam mendapatkan notifikasi azan :

1. Mengunduh aplikasi Muslim Pro

Gambar 2.3 Aplikasi Muslim Pro

(40)

27

2. Memasukkan E-mail untuk mendaftar pada aplikasi Muslim Pro

Gambar 2.4 Login pada Aplikasi Muslim Pro

3. Mengaktifkan lokasi pada aplikasi

Gambar 2.6 Akses Lokasi pada Aplikasi Muslim Pro

(41)

28

4. Buka menu pilih “Waktu Shalat”

Gambar 2.5 Icon waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro

5. Tekan waktu azan yang ingin di aktifkan

Gambar 2.7 Menu Waktu Shalat pada Aplikasi Muslim Pro

(42)

29

6. Pindahkan centang “off” ke centang “on” untuk suara azan yang diinginkan lalu klik

Gambar 2.8 Pengaktifan Azan pada Aplikasi Muslim Pro

7. Lalu tekan “Aktifkan pemberitahuan”

Gambar 2.9 Pengaktifan Pemberitahuan Azan pada Aplikasi Muslim Pro

(43)

30

8. Dan anda akan mendapatkan notifikasi azan ketika sudah memasuki waktu shalat.

Gambar 2.10 Notifikasi Azan

(44)

31

D. Metode Penentuan Awal Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro

1. Dalam aplikasi Muslim Pro penentuan lokasi untuk waktu shalat dilakukan secara otomatis oleh aplikasi Muslim Pro itu sendiri sesuai dengan lokasi pengguna aplikasi tersebut, settingan lokasi akan berubah jika pengguna aplikasi berpindah lokasi dari tempat satu ke tempat yang lainnya.

2. Dalam perhitungan waktu shalat aplikasi Muslim Pro menggunakan 2 metode yaitu:

a. Metode otomatis

Metode otomatis ini langsung merujuk kepada metode perhitungan KEMENAG (Kementerian Agama) / SIHAT (Sistem Informasi Hisab Rukyat), pada metode otomatis ini juga Aplikasi Muslim Pro menggunakan Standar Imam Syafi’i dengan ketinggian Matahari untuk Fajar 20º dan untuk isya’ 18º.

Pada aplikasi Muslim Pro tersebut menggunakan ihtiyat : Fajar 2’, Matahari Terbit -2’, Zuhur 3’, Ashar 2’, Maghrib 2’, dan Isya’ 2’.

Gambar 2.11 Metode Otomatis

(45)

32 b. Metode Manual

Metode Manual ini bisa di setting sesuai dengan pilihan yang diinginkan pengguna aplikasi Muslim Pro untuk menentukan Fajar dan Isya’ termasuk juga koreksi manual pada ihtiyat bisa di sesuaikan oleh pengguna, pada metode manual ini pengguna bisa menentukan standar yang ingin digunakan yakni standar metode Imam Syafi’I,Imam Maliki, Imam Hanafi atau menggunakan standar metode imam Hanafi saja. Pada penyesuaian garis lintang pengguna dapat memilih Metode berbasis sudut, Pertengahan malam, atau sepertujuh malam dan untuk penentuan waktu imsak pengguna juga dapat memilih waktu sebelum fajar yang dimulai dari 10 menit sebelum fajar sampai dengan 30 menit sebelum fajar.

Gambar 2.12 Metode Manual

(46)

33

Gambar 2.13 Koreksi Manual

Gambar 2.14 Penyesuaian Garis Lintang Tinggi

(47)

34

Gambar 2.15 Standar Metode Hukum Perhitungan

Gambar 2.16 Waktu Imsak

(48)

35 BAB III

Analisis Akurasi Aplikasi Muslim Prodalam Penentuan Awal Waktu Shalat.

A. Analisis Algoritma Perhitungan Waktu Shalat pada Aplikasi Muslim Pro

Metode merupakan salah satu cara untuk menemukan hasil atau menemukan hasil dari masalah yang akan diselesaikan. Dengan metode tersebut dapat memecahkan suatu masalah yang akan di kaji dari aplikasi dan dapat mengetahui cara kerja dari aplikasi tersebut. Sehubungan dengan itu maka, terdapat cara menggunakan aplikasi Muslim Pro tersebut menjadi patokan atau yang dapat memudahkan masyarakat dalam mengetahui masuknya waktu shalat jika saat berpergian atau pada saat pengguna membutuhkan notifikasi masuknya awal waktu shalat pada lokasi pengguna.

Untuk mendapatkan notifikasi azan pada aplikasi Muslim Pro ada beberapa langkah yang harus di lakukan penggunanya sebagai berikut:

1. Membuka aplikasi Muslim Pro

untuk mendapatkan pilihan atau menu yang akan kita pilih,pengguna terlebih dahulu membuka aplikasi.

2. Penentuan lokasi

Menentukan lokasi pada aplikasi Muslim Pro sangat penting, karena pada aplikasi Muslim Pro tersebut memerlukan lokasi terkini pada penggunanya untuk memastikan keakuratan jadwal waktu shalat yang akan muncul pada aplikasi Muslim Pro dan notifikasi azan akan berkumandang sesuai dengan jadwal pada lokasi penggunanya.

3. Pilih menu “Shalat”

Pada pilihan “shalat” ini akan terdapat tampilan pilihan waktu shalat pada lokasi pengguna dan terdapat pilihan waktu shalat yang akan di aktifkan notifikasinya sesuai dengan kebutuhan pengguna

(49)

36 4. Tekan gambar speaker

Untuk memilih suara azan yang berkumandang pada saat masuknya waktu shalat, setelah memilih suara azan maka secara otomatis settingan untuk notifikasi awal waktu shalat akan aktif.

Pada aplikasi Muslim Pro ini menggunakan 2 metode dalam menentukan waktu shalat yakni metode Otomatis dan metode manual.

Metode manual dalam aplikasi Muslim Pro ini langsung merujuk kepada waktu shalat yang di tentukan oleh KEMENAG (Kementerian Agama)/

SIHAT (Sistem Informasi Hisab Rukyat) dan menggunakan standar Imam Syafi’i. Pada metode ini pengguna cukup mengaktifkan lokasi terkini maka secara otomatis waktu shalat atau notifikasi untuk waktu shalat yang akan muncul sesuai dengan lokasi penggunanya.

KEMENAG menggunakan metode perhitungan spherical trigonometry (Segitiga Bola)

Sedangkan untuk metode manual pengguna aplikasi Muslim Prodapat mensetting untuk menetukan waktu fajar dan isya’ termasuk juga koreksi untuk waktu ihtiyat dapat di sesuaikan oleh pengguna. Pada metode manual ini juga pengguna dapat memilih standar Imam Syafi’I atau Imam Hanafi. Tetapi pada aplikasi Muslim Pro ini hanya akan menampilkan jadwal waktu shalat pada lokasi terkini penggunanya.

Algoritma merupakan suatu langkah atau metode yang sudah direncanakan dengan matang, sehingga sudah berurutan dan tersusun dengan rapi serta biasanya digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan cara memberikan sebuah intruksi supaya menjadi tindakan.33

Adapun bentuk atau metode perhitungan Spherical

Trigonometry) yang digunakan oleh KEMENAG pada aplikasi Muslim Pro. Adapun data yang di perlukan sebagai berikut :

33Algoritma:Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis-Jenis, dalam https://www.gramedia.com/best- seller/algoritma/, oleh Restu pada tanggal 4 Februari 2022, diakses pada tanggal 12 Mei 2022, pukul 14.51.

(50)

37 1. Lintang dan Bujur Tempat

Data lintang dan bujur tempat ini bisa didapatkan pada GPS atau Google Earth. Data ini digunakan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan titik yang di perlukan.

2. Deklinasi Matahari

Data deklinasi Matahari ini dapat diperoleh pada aplikasi atau data ephemeris, yang bertujuan untuk mendapatkan data pergerakan Matahari pada tanggal yang di butuhkan.

3. Equation of Time

Data equation of Time bisa didapatkan pada aplikasi atau data ephemeris yang juga sama seperti data deklinasi Matahari.

Data ini digunakan sebagai perata waktu shalat.

4. Ihtiyat

ihtiyat ini adalah bentuk kehati-hatian dalam menentukan waktu shalat, agar waktu yang di tentukan akurat.

Perhitungan menggunakan rumus segitiga bola (Spherical Trigonometry)

Tanggal 15 April 2022

a. Lintang Tempat : -8º 34’ 47.61” LS b. Bujur Tempat : 116º 06’ 2.09” BT c. Bujur Daerah : 120º

d. KWD : 0º 15’ 35.86”

e. Deklinasi Matahari : 9º 44’ 30”

f. Equation of Time : 0º 0’-7”

g. Ketinggian Tempat : 100 m

(51)

38 e) Zuhur

Awal Waktu Zuhur = 12+ e + KWD + i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º 0’-7” - 12º 0’ 7.00”

KWD = 0º 15’ 35.86” +

12º 15’ 42.86”

Ikhtiyat = 00º 03’00” + 12º 18’ 42.00”

Pada hasil observasi yang akan di bandingkan dengan waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dengan menggunakan tanggal dan bulan yang berbeda. hasil perhitungan menggunakan metode perhitungan Spherycal trigonometry pada tanggal 15 April 2022 sebagai waktu zuhur dimulai pada jam 12:18:42.

f) Ashar

a. Mencari Tinggi Matahari (h) Cotan h = tan [p-d]+1

Cotan h = tan [-8º 34’ 47.61” – 9º 44’ 30” ] + 1

Cotan h = tan 18º 19’ 17.61” + 1 Cotan h = 0.33113584967+ 1 Cotan h = 1.33113584967 Tan h = 1 : 1.33113584967 Tan h = 0.75123812513 h = 36.91527185093 h = 36º 54’ 54.96”

b. Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d Cos t = -tan (-8º 34’ 47.61”) × tan (9º 44’ 30”) + sin (36º 54’ 54.96”) : cos (-8º 34’ 47.61”) : cos (9º 44’ 30”)

Cos t = 0.6335362633

(52)

39

t = 50.68849379822 t = 50º 41’ 18.58”

t/15 = 50º 41’ 18.58”/15 t/15 = 3.37923296296 t/15 = 3º 22’ 45.24”

c. Awal waktu Ashar = 12 – e + (t/15) + KWD + i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º 0’-7” - 12º 0’ 7.00”

t/15 = 3º 22’ 45.24” +

15º 22’ 52.24”

KWD = 0º 15’ 35.86” +

15º 38’ 28.10”

Ikhtiat = 00º 02’ 00”+

15º 40’ 28.10”

Pada observasi yang akan di bandingkan dengan waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dengan menggunakan tanggal dan bulan yang berbeda. hasil perhitungan menggunakan metode perhitungan Spherycal trigonometry pada tanggal 15 April 2022 waktu ashar dimulai pada jam 15:40:28.

d. Maghrib

a. Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d Cos t = -tan (-8º 34’ 47.61”) × tan (9º 44’ 30”) +

sin (-1º) : cos (-8º 34’ 47.61”) : cos (9º 44’

30”)

Cos t = 0.00799463336 t = 89.54193637007 t = 89º 32’ 30.97”

t/15 = 89º 32’ 30.97”/ 15 t/15 = 5.96946242467 t/15 = 5º 58’ 10.06”

(53)

40

b. Awal waktu Maghrib = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation Of Time = 0º 0’-7” - 12º 0’ 7.00”

t/15 = 5º 58’ 10.06”+

17º 58’ 17.06”

KWD = 0º 15’ 35.86”+

18º 13’ 52.92”

Ikhtiat = 00º 02’ 00” + 18º 15’ 52.92”

= 18º 16’ 00”

Pada observasi yang akan di bandingkan dengan waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dengan menggunakan tanggal dan bulan yang berbeda, hasil perhitungan menggunakan metode perhitungan Spherycal trigonometry pada tanggal 15 April 2022 waktu maghrib dimulai pada jam 18:16:00.

e. Isya’

a. Mencari sudut waktu

Cos t : -tan p × tan d + sin h : cos p : cos d

Cos t : -tan (-8º 34’ 47.61”) × tan (9º 44’ 30”) + sin (-18º) : cos (-8º 34’ 47.61”) : cos (9º 44’ 30”)

Cos t : -0.29118379131 t : 106.92884117442 t : 106º 55’ 43.83”

t/15 : 106º 55’ 43.83” / 15 t/15 : 7.12858941163 t/15 : 7º 7’ 42.92”

b. Awal waktu Isya’ = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º 0’-7” - 12º 0’ 7.00”

(54)

41

t/15 = 7º 7’ 42.92” +

19º 7’ 49.92”

KWD = 0º 15’ 35.86” +

19º 23’ 32.78”

Ikhtiat = 00º 02’ 00” + 19º 25’ 32.78”

Pada observasi yang akan di bandingkan dengan waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dengan menggunakan tanggal dan bulan yang berbeda, hasil perhitungan menggunakan metode perhitungan Spherycal trigonometry pada tanggal 15 April 2022 waktu isya’ dimulai pada jam 19:25:32.

i. Subuh

a. Mencari sudut waktu

Cos t = -tan p × tan d +sin h : cos p : cos d Cos t = -tan (-8º 36’) × tan (-4º 31’ 35”) +

sin (-20º) : cos (-8º 36’) : cos (-4º 31’

35”)

Cos t = -0.35896425529

t = 11.03660101821

t = 111º 2’ 11.76”

t/15 = 111º 2’ 11.76” / 15 t/15 = 7.40244006788 t/15 = 7º 24’ 8.78”

b. Awal waktu Subuh = 12-e+(t/15)+KWD+i Kulminasi = 12:00:00

Equation of Time = 0º -10’ 35” - 12º 10’ 35.00”

t/15 = 7º 24’ 8.78” + 4º 46’ 26.22”

KWD = 0º 15’ 28” +

5º 1’ 54.22 Ikhtiat = 0º 1’ 5.78” +

5º 3’ 0.00”

Pada observasi yang akan di bandingkan dengan waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro dengan

(55)

42

menggunakan tanggal dan bulan yang berbeda, hasil perhitungan menggunakan metode perhitungan Spherycal trigonometry pada tanggal 15 April 2022 waktu subuh dimulai pada jam 15:03:00.

(56)

43 Tabel 3.1

Waktu Shalat menggunakan metode Spherical Trigonometry

NO Tanggal Zuhur Ashar Maghrib Isya’ Subuh 1 15 April

2022

12:18:42 15:40:28 18:16:15 19:25:32 05:03:00

2 21 Maret 2022

12:26:04 15:39:03 18:29:35 19:42:25 05:03:57

3 21

Desember 2022

12:16:31 15:42:49 18:35:35 19:56:36 04:30:21

4 22 Juli 2022

12:23:07 15:43:58 18:15:17 19:32:26 05:05:00

Tabel 3.2

Waktu Shalat Pada Aplikasi Muslim Pro

NO Tanggal Zuhur Ashar Maghrib Isya’ Subuh 1 15 April

2022

12:19 15:38 18:16 19:26 05:02

2 21 Maret 2022

12:27 15:40 18:30 19:38 05:05

3 21

Desember 2022

12:17 15:43 18:36 19:52 04:31

4 22 Juli 2022 12:26 15:46 18:16 19:29 05:12

(57)

44

A. Analisis Akurasi Perhitungan Waktu Shalat pada Aplikasi Muslim Pro

Berdasarkan hasil pemaparan di atas, awal waktu shalat yang dalam penentuannya menggunakan rumus segitiga bola (spherical trigonometry) dengan awal waktu shalat pada aplikasi Muslim Pro terdapat selisih sampai 0-2 Menit dengan menambahkan nilai ihtiyat pada kedua awal waktu shalat tersebut.

Perbedaan waktu tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor 1. Ketinggian tempat

Dalam perhitungan menggunakan metode spherical trigonometry menggunakan ketinggian tempat, sedangkan pada aplikasi Muslim Pro tidak menggunakan data ketinggian tempat.

2. Tinggi matahari

Pada metode perhitungan spherical trigonometry menggunakan menggunakan tinggi Matahari waktu isya’ -18°

dan waktu subuh -20° sedangkan pada aplikasi Muslim Pro menggunakan ketinggian Matahari waktu isya’ 18° dan waktu subuh 20°.

Meskipun demikian, hasil perbedaan selisih antara Aplikasi Muslim Pro dengan metode perhitungan spherical trigonometry dinilai masih wajar dan bias dikatakan sebagai salah satu aplikasi yang akurat dalam menentukan awal waktu shalat, sehingga aplikasi Muslim Pro dapat direkomendasikan sebagai penentuan awal waktu shalat di masyarakat.

Gambar

Tabel 3.1  Waktu Shalat Menggunakan Metode Spherical Trigonometry  Table 3.2  Waktu Shalat pada Aplikasi Muslim Pro
Gambar 2.1 Erwan Marce
Gambar 2.2 Menu Lainnya
Gambar 2.3 Aplikasi Muslim Pro
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

The most important thing in the teaching and learning process is know what the teacher means when teaching or what the teacher wants to convey when communicating using