TEKNIK PENANGKAPAN DENGAN LONG LINE
MONOFILAMENT
1. ALAT TANGKAP LONG LINE A. PENGERTIAN
LONG LINE ATAU RAWAI ADALAH SUATU ALAT TANGKAP IKAN BERUPA RANGKAIAN ATAU
SAMBUNGAN TALI TEMALI YANG SANGAT PANJANG.
RANGKAIAN TERSEBUT TERDIRI DARI TALI UTAMA ( MAIN LINE ). PADA TALI UTAMA
TERSEBUT DIIKATKAN TALI YANG BERDIAMETER LEBIH KECIL SEBAGAI TALI CABANG, YANG PADA UJUNGNYA DIPASANG MATA PANCING.
RAWAI TUNA UKURANNYA BESAR, MAKA GUNA MEMUDAHKAN PENYUSUNANNYA DIBAGI BAGI DALAM SATUAN YANG DISIMPAN DALAM KERANJANG.
B. KLASIFIKASI
1. RAWAI MENETAP ( SET LONG LINE )
RAWAI INI MELIPUTI TIGA KELOMPOK YAITU : a. RAWAI DASAR KONVENSIONAL ( BOTTOM LONG LINE )
ADALAH RAWAI DASAR YANG BIASA
DISEBUT PANCING PRAWE YAITU SUATU TIPE RAWAI KONVENSIONAL DALAM
UKURAN RELATIF KECIL.
PADA RAWAI INI BENAR BENAR DISIMPAN
MENGGUNAKAN KERANJANG, BEDA DENGAN RAWAI TUNA YANG HANYA MERUPAKAN
SUATU ISTILAH / SEBUTAN.
b. RAWAI CUCUT
RAWAI CUCUT DIKATAGORIKAN SEBAGAI RAWAI DASAR YANG DALAM PENGOPERASIANNYA
DILAKUKAN DENGAN CARA MELABUH ATAU DI SET.
RAWAI INI JUGA DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP CUCUT YANG HIDUP DIPERAIRAN LAUT DALAM
( CUCUT BOTOL )
c. RAWAI PERAIRAN KARANG
RAWAI INI HAKEKATNYA SAMA DENGAN RAWAI DASAR KONVENSIONAL. YANG MEMBEDAKAN ADALAH JENIS PANCING YANG DIGUNAKAN, KARENA DIOPERASIKAN PADA DASAR YANG BERBATU KARANG.
2. RAWAI HANYUT ( DRIFT LONG LINE )
RAWAI INI UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIC BESAR YAITU JENIS TUNA. UNTUK ITU DISEBUT RAWAI TUNA ATAU TUNA LONG LINE.
PRODUKTIVITAS ALAT INI SANGAT TINGGI SEHINGGA MAMPU DIJADIKAN PERIKANAN
INDUSTRI YANG BANYAK MENYERAP TENAGA KERJA. DIMULAI DARI INDUSTRI KAPAL, MESIN,
ALAT TANGKAP, COLD STORAGE, PABRIK ES, IKAN UMPAN ( PURSE SEINE ), PENGALENGAN HINGGA KE PENERBANGAN.
DISISI LAIN INDUSTRI INI DAPAT PULA DINIKMATI OLEH NELAYAN KECIL YANG MENANGKAP TUNA DIRUMPON.
II. KONSTRUKSI
A. BAGIAN BAGIAN ALAT TANGKAP
1. TALI UTAMA
TALI UTAMA ( MAIN LINE ) ADALAH BAGIAN LONG LINE YANG BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT
MENGGANTUNGNYA TALI CABANG ( BRANCH LINE ) PANJANG BERKISAR 50 – 60 M DENGAN DIAMETER 3,2 – 3,5 MM UNTUK YANG TUNGGAL.
SEDANGKAN YANG MENGGUNAKAN MODEL
ANYAMAN BERDIAMETER 4,2 MM TERDIRI DARI 8 ANYAMAN SERAT TUNGGAL.
KEDUA UJUNG TALI UTAMA DIBUAT MATA DENGAN CARA DI PRES MENGGUNAKAN LOCK TAPE.
PADA SALAH SATU UJUNG TALI UTAMA
DIHUBUNGKAN DENGAN TALI PE ANYAM DENGAN PANJANG 50 CM YANG TENGAHNYA DIPASANG SWIVEL / KILI KILI.
2. TALI CABANG.
TALI CABANG ATAU BRANCH LINE ADALAH
KOMPONEN LONG LINE YANG BERFUNGSI SEBA - GAI TEMPAT DIMANA PANCING DIGANTUNGKAN DENGAN CARA DIIKAT.
PADA LONG LINE MONOFILAMENT BANYAK
KOMBINASI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELENGKA PI FUNGSI TALI CABANG.
SEBAGAI PRINSIP ADA BEBERAPA KOMPONEN YANG MERUPAKAN KEHARUSAN MAUPUN
KOMPONEN YANG MERUPAKAN ACCESSORIES.
PRINSIP DEMIKIAN BERTUJUAN SEMATA MATA UNTUK MENARIK AGAR IKAN TUNA MEMAKAN UMPAN.
KOMPONEN TALI CABANG.
a. SNAP
SNAP DIPASANG PADA UJUNG TALI CABANG, JENISNYA ADA YANG LANGSUNG DENGAN SWIVEL MAUPUN TANPA SWIVEL.
SNAP BERFUNGSI UNTUK MEMUDAHKAN
MENGKAITKAN TALI CABANG PADA TALI UTAMA GUNA MEMPERMUDAH / MEMPERCEPAT
PEKERJAAN.
DISISI LAIN SNAP BERFUNGSI PULA SEBAGAI PEMBERAT KARENA TERBUAT DARI BAHAN
LOGAM. SEHINGGA ALAT LEBIH CEPAT T
ENGGELAM SAMPAI PADA DAERAH RENANGNYA IKAN TUNA
SNAP DENGAN SWIVEL SNAP TANPA SWIVEL
b. TALI PENGHUBUNG
TALI PENGHUBUNG DARI BAHAN POLYESTER ATAU NYLON CAMPUR POLYESTER ø 4 MM PANJANG 50 – 75 CM.
PADA KEDUA UJUNG DIBUAT SIMPUL MATA DAN TENGAH TENGAHNYA DIPASANG SWIVEL.
UJUNG YANG SATU DIMASUKAN PADA SNAP DAN UJUNG YANG LAINNYA DIMASUKAN PADA TALI CABANG.
c. TALI CABANG
TALI CABANG PANJANG 20 – 25 M DARI BAHAN MONOFILAMENT.
PADA UJUNG DIBUAT MATA DENGAN CARA DI PRES MENGGUNAKAN LOCK TAPE
SEDANGKAN UJUNG YANG SATU DAPAT
LANGSUNG DIPASANG PANCING DENGAN CARA DI PRES PULA ATAU DIIKAT.
d. PANCING
JENIS PANCING YANG DIGUNAKAN MEMPUNYAI BENTUK KHUSUS YANG PADA BAGIAN ATAS
DILENGKAPI DENGAN CINCIN.
CINCIN DIMAKSUDKAN AGAR PANCING DAPAT BERPUTAR BEBAS, AGAR IKAN UMPAN DAPAT BERGERAK YANG MENYERUPAI IKAN HIDUP.
UKURAN MATA PANCING BERKISAR DARI No 3 – 5.
DIMENSI : PANJANG / TINGGI 50 -55, CELAH / GAP 29 -31 MM , DIAMETER 3,0 – 3,2 MM BAHAN BAJA ( STAINLESS STEEL )
PANCING NO. 3–5 PANCING DGN ACCESORIES
3. ALAT BANTU PENANGKAPAN a. ALAT BANTU DIDALAM KAPAL
1. LINE HAULER
ALAT BANTU INI PADA PENANGKAPAN DENGAN
LONG LINE MERUPAKAN SUATU KEHARUSAN.
FUNGSINYA ADALAH UNTUK MENARIK TALI UTAMA
2. BRANCH LINE ACE
ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MENGGULUNG TALI CABANG.
TIDAK MERUPAKAN SUATU KEHARUSAN, KARENA SANBIL MENUNGGU PENARIKAN TALI UTAMA, ABK DAPAT MENGGULUNG TALI
CABANG
3. RDF
ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MENANGKAP SIGNAL GELOMBANG RADIO YANG DIPANCAR KAN OLEH RADIO BUOY YANG DIPASANG PADA ALAT TANGKAP.
b. ALAT BANTU DILUAR KAPAL 1. RADIO BUOY.
ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MEMANCARKAN
GELOMBANG RADIO YANG DITANGKAP OLEH RDF.
DENGAN ADANYA RADIO BUOY INI MAKA POSISI ALAT TANGKAP DAPAT DIKETAHUI, SEHINGGA
APABILA PUTUS SEWAKTU PENARIKAN MAKA ALAT MUDAH UNTUK DICARI KEMBALI
III. PENGOPERASIAN
A. DAERAH PENANGKAPAN.
IKAN TUNA TERMASUK JENIS PERENANG CEPAT, HIDUP DIPERAIRAN LAUT DALAM DAN LAUT
BEBAS. SERTA IKAN TUNA SERING BERPINDAH PINDAH TEMPATDENGAN JARAK YANG JAUH.
DISAMPING ITU DAERAH PENANGKAPAN IKAN TUNA JUGA DIPENGARUHI OLEH SUHU,
KEDALAMAN SERTA POSISI LINTANG DAN BUJUR.
BERDASARKAN KEBIASAAN MAKAN, IKAN TUNA MEMPUNYAI KEBIASAAN MAKAN ANTARA JAM 06.00 – 09.00 DAN JAM 16.00 – 18.00.
UNTUK ITU SEBAIKNYA PENURUNAN ALAT MENYESUAIKAN WAKTU MAKAN TERSEBUT.
B. PERSIAPAN
SETELAH KAPAL BERADA DIDAERAH PENANGKA PAN, SEMUA ALAT TANGKAP DIPERSIAPKAN
DIBAGIAN BURITAN.
RADIO BUOY, PELAMPUNG, BLONG DAN IKAN UMPAN DIATUR SEDEMIKIAN RUPA AGAR
MEMUDAHKAN PENURUNANNYA.
PERHATIKAN KEMAMPUAN BATERAY PADA RADIO BUOY, HIDUPKAN TOMBOL / SAKLAR PADA RADIO BUOY.
APABILA MENGGUNAKAN LIGHT BUOY
PERHATIKAN KEMAMPUAN BATERAYNYA, TEKAN TOMBOL PADA POSISI ON
C. PENURUNAN ALAT TANGKAP.
• SETELAH SEMUA ABK SIAP KAPAL OLAH GERAK
DENGAN POSISI MELINTANG ARUS DAN USAHAKAN PULA ANGIN DARI BURITAN
• PERTAHANKAN HALUAN TETAP LURUS, KURANGI KECEPATAN KAPAL
• TURUNKAN RADIO BUOY DAN PELAMPUNG SECARA PERLAHAN DAN LEMPAR TALI
PELAMPUNG KEARAH KANAN.
• TURUNKAN TALI UTAMA, PASANG UMPAN DAN LEMPAR TALI CABANG KEARAH KIRI
• TURUNKAN TALI UTAMA KEDUA DIIKUTI TALI
CABANG KEDUA DENGAN CARA SAMA SEPERTI PENURUNAN YANG PERTAMA.
• DEMIKIAN SETERUSNYA HINGGA PENURUNAN TALI UTAMA KEENAM DAN TALI CABANG KELIMA,
KEMUDIAN TURUNKAN PELAMPUNG DAN TALI PELAMPU.
• SEBELUM TALI UTAMA DALAM BLONG HABIS DITURUNKAN, SAMBUNG TERLEBIH DAHULU UJUNG TALI UTAMA PADA BLONG PERTAMA
DENGAN UJUNG PERTAMA PADA BLONG KEDUA.
• KECEPATAN KAPAL DAPAT DITAMBAH / DIKURANGI TERGANTUNG KEBUTUHAN MAUPUN
TERGANTUNG PULA PADA KETERAMPILAN ABK MENURUNKAN ALAT.
• SETELAH PENURUNAN SELESAI KAPAL DRIFTING MENUNGGU WAKTU PENARIKAN.
D. PENARIKAN ALAT.
• KAPAL MAJU MENDEKAT PELAMPUNG TERAKHIR, ANGKAT PELAMPUNG DAN TARIK TALI PELAMPUNG SAMPAI PADA TALI UTAMA. LEPAS SNAP, UJUNG TALI UTAMA MASUKAN / LILITKAN PADA LINE
HAULER, DAN TALI UTAMA TEMPATKAN PADA SIDE ROLLER.
• OPERATOR LINE HAULER MULAI MENARIK TALI UTAMA, ABK LANGSUNG MENGATUR TALI UTAMA PADA KANTONG TERPAL YANG DITEMPATKAN
PADA BLONG.
• TALI CABANG SUDAH MULAI KELIHATAN, ABK SIAP MELEPAS SNAP, TALI CABANG DITARIK. APABILA ADA IKAN HASIL TANGKAPAN LANGSUNG
DITANGANI DAN DISIMPAN DALAM PALKA.
