• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Ukur Sinyal Elektronik

N/A
N/A
Fauzi

Academic year: 2025

Membagikan " Alat Ukur Sinyal Elektronik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 1 of 14

A. TEORI

Osiloskop sinar katoda adalah instrumen laboratorium yang bermanfaat untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang serta gejala lainnya dalam suatu rangkaian elektronik. Pada dasarnya osiloskop merupakan alat pembuat grafik atau gsmbar X-Y yang sangat cepat dalam memperlihatkan sebuah sinyal masuk terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggi dan daerah kerja frekuensinya sangat lebar, mulai dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi dengan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada layar osiloskop.

Apabila suatu isyarat memiliki volt yang tinggi maka garisan yang di tunjukkan akan naik ke bagian atas pada screen osiloskop. Sebaliknya pada keadaan volt yang rendah menyebabkan garisan turun ke bawah. Barisan yang di tunjukkan pada screen osiloskop menyatakan perjalanan massa. Osiloskop memiliki dua bagian utama, yaitu display dan panel kontrol. Display merupakan tampilan layar televisi (hanya saja tidak berwarna-warni) yang berfungsi sebagai tempat sinyal uji di sampaikan atau di tampilkan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.

Suatu arus bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan galvanometer, hal ini disebabkan karena kumparan kecil dari galvanometer terlalu lambat untuk mengikuti gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi bila diukur dengan menggunakan osiloskop, kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang di hasilkan selalu berubah-ubah terhadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan bentuk gelombang. Jadi dengan menggunakan osiloskop kita dapat mengamati nilai dan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber tegangan bolak- balik. Dari layar osiloskop, kita dapat melihat atau mengamati beberapa gelombang yaitu:

1. Gelombang Sinus 2. Gelombang Kotak 3. Gelombang Segitiga

Dalam kehidupan sehari-hari osiloskop sangat berguna, terutama dalam dunia elektronika. Karena, dapat menunjukkan keadaan digital tinggi dan rendah. Selain itu, osiloskop juga dapat digunakan untuk melihat bentuk isyarat elektronik. Misalnya paada komputer menghasilkan isyarat berbeda dengan isyarat listrik yang pada osiloskop, maka dapat di pastikan dapat terjadi kerusakan pada komputer tersebut.

Osiloskop digunakan untuk menunjukkan ciri operasi beberapa komponen listrik seperti transistor dan kapasitor, serta mengambil data dari bacaan volt. Umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal berbeda yang digunakan untuk mendeteksi dua sinyal berlainan.

Berikut fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada panel kontrol, di antaranya : 1. Fokus, digunakan untuk mengatur titik focus

(2)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 2 of 14

2. Intensity, untuk mengatur kecerahan garis sumbu “Y” di layar 3. Traeratition, untuk mengatur kemiringan suatu garis sumbu “Y”

4. Volt/div, untuk mengatur beberapa nilai tegangan yang di wakili oleh satu div di layar

5. Time/div, untuk besarnya nilai waktu yang di wakili oleh satu div di layar 6. Position, untuk mengatur posisi normal sumbu “Y” (ketika sinyal masukannya

nol)

7. AC/DC, untuk mengatur fungsi kapasitor yang lepung di terminal osiloskop (masukan osiloskop)

8. Ground, digunakan untuk menggerakkan posisi ground di layar 9. Chanel 1, 2, untuk memilih saluran kanal yang digunakan

Dalam analisis rangkaian elektronik, osiloskop sangat penting bagi montir alat-alat listrik. Dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dan gejala- gejala fisis yang dihasilkan oleh transducer. Para teknisi otomotif juga sangat bergantung pada alat ini, untuk mengukur getaran atau vibrasi pada sebuah transducer mesin, jadi dengan osiloskop dapat ditampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu.

Posisi titik terang pada layar peraga osiloskop ditentukan oleh penjumlahan dua buah vektor, pergerakan titik terang pada arah sumbu –X di pengaruhi sinyal time base, sedangkan jaraknya terhadap sumbu –Y berubah sebagai tanggapan adanya perubahan amplitudo tegangan masukan.

Komponen dasar osiloskop adalah tabung sinar katoda. Komponen utama dari tabung sinar katoda (cathode ray tube) atau CRT, di antaranya:

1. Perlengkapan senapan elektron 2. Perlengkapan plat defleksi 3. Layar Fronorosensi

4. Tabung gelas dan dasar tabung

Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: elektron di pancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang di lapisi oleh zat bersifat Flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.

Arah gerak elekron pada tabung sinar katoda dapat di pengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak elektron ke arah anoda. Medan listrik di hasilkan oleh lempeng kapasitor vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal di dinding gambar, selanjutnya jika pada lempeng horizontal di pasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.

Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru, berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung

(3)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 3 of 14

pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super posisi berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi periodik. Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan mealui permukaan layar. Tegangan yang akan di periksa di masukan ke Y atau masukan vertikal osiloskop menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai tegangan yang di masukkan.

Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.

Besar-besaran yang dapat diukur dengan osiloskop antara lain:

1. Amplitudo (A), ialah jarak perpindahan titik maksimum dari titik kesetimbangan dalam arah getarannya

2. Periode (T), waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh 3. Frekuensi (f), ialah banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu 4. Sudut Fase (), ialah simpangan partikel terhadap posisi kesetimbangan dalam

radian

Pada osiloskop analog, misalnya dua kanal, ada dua cara untuk menampilkan sinyal gelombang secara bersamaan. Mode bolak-balik (alternate) menggambarkan setiap kanal secara bergantian. Mode ini digunakan dengan kecepatan sinyal dari medium sampai dengan kecepatan tinggi, ketika skala times/div di setting pada 0,5 milisekon atau lebih cepat. Mode chop menggambarkan bagan-bagian kecil pada setiap sinyal ketika terjadi pergantian kanal. Karena pergantian kanal terlalu cepat untuk di perhatikan, sehingga bentuk gelombang tampak kontinu. Untuk mode ini biasanya digunakan dengan sinyal lambat dengan kecepatan sweep 1 milisekon perbagian atau kurang. Makna umum dari sebuah pola yang berulang terhadap waktu disebut gelombang, termaksud di dalamnya gelombang suara, otak, maupun listrik. Satu siklus sebuah gelombang merupakan bagian dari gelombang yang berulang.

Mengukur Beda Fasa

Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

- dengan osiloskop “dual trace”, dan - dengan metoda “lissajous”.

Pengukuran beda fasa hanya dapat dilakukan pada sinyal dengan frekuensi yang tepat sama.

Dengan Osiloskop Dual Trace

Sinyal pertama dihubungkan pada kanal A, sedangkan sinyal kedua dihubungkan pada kanal B dari osiloskop. Pada layar osiloskop akan terlihat gambar bentuk tegangan kedua sinyal tersebut. Beda fasa dapat dihitung:

(4)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 4 of 14

Gambar 2.1 Pengukuran beda fasa dengan dual trace Dengan Metoda Lissajous

Sinyal pertama dihubungkan pada kanal B, dan sinyal kedua dihubungkan pada kanal A osiloskop. Ubah mode osiloskop menjadi mode x-y. Pada layar akan terlihat suatu lintasan berbentuk lingkaran, garis lurus, atau ellips dimana dapat langsung ditentukan beda fasa antara kedua sinyal tersebut dengan

Gambar 2.2 Pengukuran beda fasa dengan lissajous Mengukur Frekuensi

Pengukuran frekuensi suatu sinyal listrik dengan osiloskop dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

- Cara langsung,

- Dengan osiloskop dual trace, Cara Langsung

Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal B osiloskop. Frekuensi sinyal langsung dapat ditentukan dari gambar, dimana f = 1/T, untuk T = periode gelombang.

(5)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 5 of 14

Gambar 2.3 Perhitungan periode sinyal

Pengukuran langsung hanya dapat dilakukan bila kalibrasi skala waktu osilokop dalam keadaan baik.

Dengan Osiloskop Dual Trace

Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal A. Generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada kanal B. Bandingkan kedua gelombang tersebut dengan menampilkannya secara bersamaan. Frekuensi generator kemudian diubah sampai perioda sinyal yang diukur sama dengan perioda sinyal generator. Pada keadaan ini, frekuensi generator sama dengan frekuensi sinyal yang diukur.

Pengukuran dengan cara dual trace ini dapat dilakukan pada osiloskop yang kalibrasi waktunya kurang baik, tetapi frekuensi generator sinyal harus terkalibrasi baik.

B. KATEGORI ALAT 1. Ukur

2. Peralatan kategori 2 (Peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, risiko penggunaan sedang, akurasi kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus tertentu)

C. PERALATANDAN BAHAN HABIS

No Nama Peralatan Jumlah Satuan

1. Multimeter analog/Digital 1 buah

2. DC Power Supply 1 buah

3. Function Generator 1 buah

4. Probe Secukupnya buah

5. Probe Jepit Secukupnya buah

6. Osciloscop 1 buah

(6)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 6 of 14

D. PERLENGKAPAN

- Menggunakan Seragam Laboratorium - Menggunakan Sepatu dengan alas karet E. DESKRIPSI PERALATAN

Multimeter Analog

Gambar 2.4 Multimeter Analog

Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik.

Multimeter Digital

Gambar 2.5 Multimeter Digital

(7)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 7 of 14

Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester dikembalikan pada posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban (yang akan diukur).

Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan beban.

Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar pemilih di atur pada posisi Ohm dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban (perlu diingat beban dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat diketahui dengan membaca skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala pemilih.

DC Power Supply

Gambar 2.6 DC Power Supply Power Supply Output Type : Adjustable

No of Outputs : 2 Output Output Voltage Min : 0V Output Voltage Max : 30V Output Current Max : 3A Supply Voltage Min : 100VAC

Power Rating : 180W

Supply Voltage Max : 230VAC

- Bacalah buku petunjuk / user manual Power Supply yang anda gunakan.

- Pastikan penggunaan sesuai dengan fungsinya

- Jika sudah dipahami, ikuti petunjuk yang ada. Secara garis besar akan dibahas seperti berikut:

- Hubungkan PSU (Power Supply) dengan sumber tegangan 220 V AC

(8)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 8 of 14

- Hidupkan DC Power Supply dengan menekan saklar tombol ON/OFF (pastikan pada posisi ON)

- Tekan tombol Output.

- Atur probe Current sampai indikator lampu berwarna hijau.

- Setelah itu atur probe Voltage sesuai dengan nilai yang diinginkan

- Hubungkan kabel atau probe (titik tumpu / test point) dengan perangkat PSU - Kabel merah (+) Positif

- Kable hitam (-) Negatif

Function Generator/Generator Signal

Gambar 2.7 Function Generator/Generator Sinyal

- Frequency range: 0.2Hz - 2MHz

- Coarse and fine tuning

- Sine, Triangle, Square, TTL Pulse and CMOS Output

- Built-in 4-digit counter (INT only)

- Large 12.5mm LED display

- Variable DC offset control

- Output overload protection Osciloscop

Gambar 2.8 Osciloscop

(9)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 9 of 14 - Pastikan tombol ON-OFF pada posisi off.

- Kondisikan seluruh tombol yang memiliki tiga posisi di tengah.

- Putar tombol INTENSITY ketengah atau di posisi tengah.

- Hubungkan kabel saluran listrik bolak-balik ke stop contact AC V.

- Putar tombol ON-OFF ke posisi ON. Tunggu hingga duapuluh detik, maka akan muncul satu garis terpampang pada layar CRT. Apabila garis tersebut belum terlihat, silakan putar tombol INTENSITY searah jarum jam.

- Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis.

- Atur ulang posisi vertical dan horizontal sesuai kebutuhan.

- Silakan hubungkan probe ke input saluran –A/ channel –A (CH-A) atau input saluran B/ channel –B (CH-B) sesuai ke butuhanmu.

- Hubungkan probe ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 2Vp-p.

- Posisikan pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLT/ DIV pada posisi 0,5V, lalu kamu perlu memutar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan muncul di layar.

- Jika tampilan gelombang persegiempat tampak kurang sempurna, maka atur trimmer yang terletak di probe sehingga bentuk gelombang akan tampak nyata.

- Yang terakhir, pindahkan probe dari terminal CAL 2Vp-p. Osiloskop sudah dapat kamu gunakan.

Cara Membaca Skala dan Hasil

- Vp-p (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal × V/div

- Vm (tegangan maksimum/ puncak) = 0,5 × Vp-p

- T (periode) = jumlah kotak horizontal × T/ div

- f (frekuensi) = 1/ T

F. LANGKAH KERJA PENGOPERASIAN/PENGERJAAN Mengukur Tegangan Searah

1. Mengatur tegangan output dari power supply DC sebesar 2V, 3V, 4V, 5v, 6V atau sesuai arahan pengajar diatur nilai sembarang kemudian lakukan pengukuran dengan multimeter Analog/Digital. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.1.

2. Kemudian lakukan pengukuran besar tegangan ini dengan menggunakan osiloskop, yakinkan posisi source coupling pada DC.

3. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.1.

Mengukur Tegangan Bolak-balik

1. Mengatur generator sinyal pada frekuensi 500 Hz gelombang sinus dengan tegangan sebesar 2 Vrms (tegangan effektif) atau diatur nilai sembarang sesuai arahan pengajar, lakukan pengukuran dengan multimeter Analog/Digital.

2. Kemudian lakukan pengukuran besar tegangan ini (Vp-p, VMax, VEffektif) dengan menggunakan osiloskop, yakinkan posisi source coupling pada AC.

(10)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 10 of 14

3. Melakukan lagi untuk frekuensi 1 kHz, 10 kHz dan 50 kHz.

4. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel 2.2.

Mengukur Beda Fasa

1. Mengguunakan Generator Sinyal. Mengatur generator sinyal pada frekuensi 500 Hz gelombang sinus, dengan tegangan sebesar 4 Vpp.

2. Menghubungkan generator sinyal ini dengan input rangkaian penggeser fasa pada kit praktikum (rangkaian RC).

3. Ukur beda fasa antar sinyal input dan output rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan cara membaca dual trace dan Lissajous. Pada pengukuran beda fasa dengan dual trace, yakinkan Source Trigger bukan vertical.

4. Amatilah untuk beberapa kedudukan nilai R.

5. Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 2.3, lakukan Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya dalam laporan.

Mengukur Frekuensi

1. Gunakan Generator Sinyal. Atur generator sinyal pada frekuensi 500 Hz gelombang sinus, dengan tegangan sebesar 4 Vpp.

2. Amati pada osiloskop.

3. Melakukan lagi untuk frekuensi 1 kHz, 10 kHz dan 50 kHz.

4. Kemudian dengan cara yang sama amati pada osiloscop.

5. Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 2.4.

G. ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAHAYA LISTRIK

- Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada penanggung jawab praktikum.

- Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang terkelupas dll.

- Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain

- Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi:

o Jangan panik

o Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik

o Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik

o Beritahukan dan minta bantuan Teknisi, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik

(11)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 11 of 14

BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH

- Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum

- Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan

- Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih pada diri sendiri atau orang lain.

- Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau panas berlebih:

o Jangan panik

o Beritahukan dan minta bantuan Teknisi/penanggungjawab praktikum, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih

o Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing o Menjauh dari ruang praktikum

BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM

- Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan

- Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.

- Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai.

- Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain

LAIN- LAIN

- Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum dan sekitar area ruang praktikum dan dilarang merokok di dalam ruang praktikum.

H. ASPEK LINGKUNGAN

- Membuang limbah sisa praktik/praktikum pada tempat yang telah disediakan.

I. LEMBAR KERJA

Tabel 2.1 Hasil pengukuran tegangan DC dengan multimeter dan osiloskop TEGANGAN TERUKUR (Volt)

MULTIMETER

OSILOSKOP

Analog Digital

(12)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 12 of 14

Tabel 2.2 Hasil pengukuran tegangan AC dengan multimeter dan osiloskop

Frekuensi (Hz)

Tegangan Terukur (Volt)

Multimeter Digital

Osiloskop

Vp-p VMax VEffektif

Tabel 2.3 Hasil pengukuran beda fasa dengan osiloskop Kedudukan

nilai R (Ohm)

V input (Vpp)

Frekuensi (Hz)

Pengukuran Beda Fasa Dual Trace

(gambarkan*)

Lissajous (gambarkan*)

Beda Fasa=... Beda Fasa=...

Beda Fasa=... Beda Fasa=...

Beda Fasa=... Beda Fasa=...

Gambarkan hasil pengukuran di atas*

Tabel 2.4 Hasil pengukuran Periode (T) dan Frekuensi (F) Sinyal dengan osiloskop Pengukuran Periode (T) dan Frekuensi (F) Sinyal Cara Langsung

Frekuensi Geneator Signal

(Hz)

Tsinyal (s) F (Hz)

(13)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 13 of 14

J. PEMBAHASAN HASIL KERJA

- Selesaikan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan pada modul praktikum ataupun yang diminta oleh pengajar.

K. UNIT KOMPETENSI YANG DIDUKUNG

Nama Skema:

Unit Kompetensi*): Memasang Alat Ukur Elemen Kompetensi:

1. Mengidentifikasi alat ukur 2. Menyiapkan alat ukur

3. Melakukan pekerjaan pemasangan 4. Mendokumentasikan kegiatan

Nama Skema:

Unit Kompetensi*): Mengoperasikan Alat Ukur Elemen Kompetensi:

1. Melakukan pengoperasian alat ukur instrumentasi 2. Melakukan pengamatan alat ukur instrumentasi.

3. Mendokumentasikan kegiatan

*) Unit kompetensi terkait, bisa lebih dari 1 L. REFERENSI

Albert Paul Malvino. (2004). Prinsip-Prinsip Elektornika. Selemba Teknika: Jakarta.

Mike Tooley. (2002). Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi. Erlangga Ciracas:

Jakarta.

Robert F. Coughlin Frederick F. Driscoll. (1994). Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga: Jakarta.

Sutrisno. (1987). Elektronika: Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 3. Penerbit ITB:

Bandung.

Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian photo transistor, prinsip kerja phototransistor.

Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian- photo-transistor-prinsip-kerja-phototransistor/

(14)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

2. Osciloscop sebagai Alat Ukur Menentukan Amplitudo, Beda Fasa,

Periode Sinyal, dan Frekuensi

IK-001/JOBSHEET/LFIL/2019

Tanggal terbit:

31-10-2019

Disusun:

Edy Setiawan, ST., MT Ir. Joko Endrasmono., MT Rini Indarti, S.Si., MT

Disetujui:

Dr. Eng. Imam Sutrisno, ST., MT.

Revisi ke: 00 Page: 14 of 14

Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian optocoupler, fungsi, prinsip kerja optocoupler.

Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian- optocoupler-fungsi-prinsip-kerja-optocoupler/

Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian sensor efek hall, hall effect sensor, prinsip kerja efek-hall.

Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian- sensor-efek-hall-hall-effect-sensor-prinsip-kerja-efek-hall/

Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian thermistor ntc-ptc, karakteristik Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian- thermistor-ntc-ptc-karakteristik/

Teknik Elektronika (20 Agustus 2019) pengertian smoke detector, detektor asap, jenis-jenis smoke-detector.

Diakses dari website Teknik Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian- smoke-detector-detektor-asap-jenis-jenis-smoke-detector/

KEPMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NO. 119/MEN/IV/2009 TENTANG PENETAPAN SKKNI SEKTOR INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI SERTA PANAS BUMI SUB SEKTOR INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI HULU-HILIR (SUPPORTING) BIDANG INSTRUMENTASI SUB BIDANG PERAWATAN PERALATAN INSTRUMENTASI DAN SUB BIDANG KALIBRASI.

KEPMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NO. 631 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN SKKNI KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI MESIN DAN PERLENGKAPAN YANG TIDAK DIKLASIFIKASIKAN DI TEMPAT LAIN (YTDL) BIDANG OTOMASI INDUSTRI.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan alat ukur golongan darah menggunakan tiga buah rangkaian transducer yang bekerja secara terpisah, rangkaian pertama digunakan untuk mendeteksi kaca preparat

Pembuatan alat ukur multifungsi(tinggi,berat dan suhu badan) ini memanfaatkan alat-alat elektronik antara lain untuk mengukur tinggi badan menggunakan sensor ping,

Standar Kompetensi Mata Kuliah : Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai prinsip kerja alat ukur listrik fisika baik yang mekanik maupun elektronik

Alat ukur impedansi pembumian telah dapat digunakan untuk mengukur impedansi impuls dan tahanan DC yang dilakukan dengan menggunakan rangkaian pengganti dan

Soal 3 Bobot 2,5 Kunci Kompetensi Dasar MENGGUNAKAN ALAT UKUR WATT METER PADA TEGANGAN AC Materi.. Menerangkan terminal – terminal yang ada pada peralatan

 Meletakkan satu persatu larutan sampel pada rangkaian sistem  Sampel diukur kadar besinya menggunakan alat ukur kadar besi.

Atas dasar teori-teori mengenai keterampilan permainan softball dan teknik mengem- bangan alat ukur yang dirujuk, telah dikembangkan alat ukur dalam bentuk skala lajuan

hanya terdiri dari rangkaian sensor optocoupler dengan dua resistor dan board rangkaian arduino beserta rangkaian power supply, sebagai catu daya alat