Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk kuliah di Universitas Negeri Semarang. Supriyono, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang yang telah membantu mempermudah administrasi penyusunan skripsi. Fungsi enkripsi pada algoritma OTP hanyalah melakukan XOR pada plaintext dengan kunci yang telah disiapkan untuk menghasilkan ciphertext.
Setiap sistem utama yang berinteraksi dengan kita atau bahkan bergantung pada kita sehari-hari, seperti sistem perbankan, memiliki database pada intinya. Dapat dikatakan bahwa sistem basis data merupakan penopang utama perkembangan teknologi informasi dan merupakan kerangka utama bagi beroperasinya sistem berbasis komputer. Alasan lain perlunya keamanan basis data adalah penegakan hukum yang mengatur kerahasiaan informasi pelanggan yang biasanya disimpan dalam basis data perusahaan.
Secara umum, ada dua tujuan keamanan database, yaitu melindungi kerahasiaan data dan menjamin integritas data. Salah satu cara untuk melindungi data dalam database adalah dengan menggunakan teknik kriptografi yang diterapkan pada data tersebut. Pengkodean data ke dalam enkripsi data dapat menghindari manipulasi dan penghancuran data dalam jaringan untuk melindungi database.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu cara mengamankan database adalah dengan melakukan pengkodean data atau enkripsi.
Permasalahan
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Skripsi
Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai algoritma OTP untuk sistem keamanan akses database server pada bahasa pemrograman Visual Basic dan bahasa pemrograman Visual Basic untuk algoritma OTP.
Basis Data
- Data dan Informasi
 - Pengertian Basis Data
 - Sistem Basis Data
 - Integritas dan Keamanan a. Integritas Data
 
Chou dalam Kadir mengartikan database sebagai kumpulan informasi berguna yang diorganisir dengan cara tertentu. Menurut Fabbri dan Schwab, database adalah sistem file terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan redundansi data. Menurut Date, sistem basis data pada hakikatnya adalah suatu sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah menyimpan dan menyediakan informasi pada saat dibutuhkan (Kadir, 1999: 9).
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu sistem file terpadu yang dirancang untuk memelihara informasi, meminimalkan pengulangan data dan mampu membuat informasi tersebut tersedia kapan saja. Basis data berbasis komputer dibuat dan dipelihara oleh seperangkat program aplikasi yang ditulis khusus untuk memecahkan masalah tertentu atau dengan menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System). Sistem basis data terdiri dari berbagai komponen yaitu data, perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna yang meliputi pemrogram aplikasi, pengguna akhir dan administrator basis data.
Integritas kendala memastikan bahwa perubahan pada database tidak mengakibatkan hilangnya konsistensi data. Keamanan basis data adalah pemberian perlindungan basis data terhadap ancaman dan gangguan yang bersifat teknis dan administratif (Riyanto.
Kriptografi
- Definisi Kriptografi
 - Terminologi dalam Kriptografi a. Pesan, plainteks dan chiperteks
 - Konsep Matematis Algoritma Kriptografi
 - Tujuan Kriptografi
 - Tinjauan Umum
 - Sistem Heksa Desimal
 - Aritmetika Modulo
 
Agar pesan tersebut tidak dapat dipahami oleh pihak lain, maka pesan tersebut dikodekan dalam bentuk lain. Karena enkripsi digunakan untuk mengamankan komunikasi di banyak negara, hanya sedikit organisasi dan individu yang sangat membutuhkan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, namun teknik lain diperlukan untuk membuat komunikasi aman, terutama untuk memastikan integritas dan otentikasi pesan.
Algoritma kriptografi disebut juga cipher, yaitu aturan untuk mengenkripsi dan mendekode, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Menurut Schneier dalam Munir, sistem kriptografi (cryptosystem) adalah kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi, semua kemungkinan teks biasa dan teks tersandi serta kunci. Kriptanalisis adalah ilmu dan seni memecah ciphertext menjadi plaintext tanpa mengetahui kunci yang diberikan.
Konsep matematika yang mendasari algoritma kriptografi adalah hubungan antara dua himpunan, yaitu himpunan yang berisi elemen plaintext dan himpunan yang berisi ciphertext. Selain untuk menjaga kerahasiaan pesan, kriptografi juga digunakan untuk menyelesaikan masalah keamanan, antara lain tiga hal berikut. Algoritma OTP merupakan algoritma bertipe kunci simetris yang artinya kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama.
Dalam proses enkripsinya, algoritma ini menggunakan metode stream coding dimana kodenya berasal dari hasil XOR antara potongan plaintext dan bit key. Karena jika kunci yang digunakan salah maka akan diperoleh hasil yang salah atau tidak seperti teks biasa. Fungsi enkripsinya hanyalah meng-XOR plaintext dengan kunci yang telah disiapkan untuk menghasilkan ciphertext.
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sistem penulisan bilangan dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Komputer mengolah data atau program dari memori komputer berupa sejumlah bilangan biner yang memberitahukan apakah ia aktif. atau mati dengan angka 1 dan 0. Bilangan biner dapat diubah menjadi desimal dengan mengalikan dua pangkat N (suku ke-N).
Operator Logika Exclusive OR (XOR)
Menurut Abe Poetra, bilangan heksadesimal atau sering disingkat heksa adalah bilangan basis enam belas. BENAR XOR SALAH = BENAR SALAH XOR BENAR = BENAR BENAR XOR BENAR = SALAH SALAH XOR SALAH = SALAH. Operator XOR juga melakukan perbandingan posisi bit dalam dua ekspresi numerik dan menyesuaikan hubungan bit yang dihasilkan sesuai tabel berikut.
METODE PENGUMPULAN DATA
TAHAPAN PENELITIAN
Tahap penyusunan kembali semua bahan yang telah diperoleh dan disusun sesuai dengan prosedur penggunaan algoritma OTP dalam pengamanan
METODE ANALISIS DATA
Reduksi data
Penyusunan data
Pembuatan database
Struktur Kerja One Time Pad
Proses Enkripsi Dekripsi
Prinsip enkripsi pada algoritma ini adalah menggabungkan setiap karakter pada plaintext dengan satu karakter pada kunci. Panjang kunci sama dengan panjang plaintext, sehingga tidak perlu menggunakan kembali kunci pada saat proses enkripsi. Jika diinginkan untuk mengkodekan data apa pun, baik itu teks, gambar, audio atau video, OTP ini diperluas menggunakan sistem bilangan biner.
Pada proses enkripsi, bit hanya mempunyai dua nilai, sehingga proses enkripsi hanya menyebabkan dua keadaan bit saja, berubah atau tidak berubah. Generator aliran kunci menghasilkan elemen bit kunci ki yang kemudian di-XOR dengan bit teks biasa untuk menghasilkan bit teks sandi ci ci. Di sisi penerima, generator yang sama digunakan untuk menghasilkan aliran kunci yang sama yang kemudian di-XOR dengan chipertext ci ci dan mengembalikan plaintext pi asli.
Karena kita tahu bahwa untuk merancang unbreakable cipher, ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu kunci harus dipilih secara acak (setiap kunci harus mempunyai peluang yang sama untuk dipilih) dan. Dengan kata lain, kriptanalisis akan mendapatkan hasil bahwa suatu ciphertext yang mendekripsinya dapat menghasilkan beberapa plaintext yang bermakna. Perlu diingat bahwa panjang kunci harus sama dengan teks biasa dan tidak ada karakter yang boleh diulang.
Urutan kunci acak yang ditambahkan ke pesan teks biasa non-acak menghasilkan teks tersandi yang sepenuhnya acak. Beberapa rangkaian kunci yang digunakan untuk mendekripsi ciphertext dapat menghasilkan pesan plaintext yang bermakna sehingga kriptanalis tidak mempunyai cara untuk menentukan plaintext mana yang benar (Munir, 2006:95). Misalnya, pada contoh di atas, jika kita mendapatkan sandi sebesar 0001 0001, kita tidak akan pernah bisa yakin bahwa teks biasa adalah R.
Artinya ciphertext Ctrl-Q dapat memiliki teks biasa yang tidak dapat ditentukan jika kita tidak mengetahui kuncinya.
Pembangkit Aliran Kunci
Karena pengirim dan penerima harus menghasilkan bit kunci yang sama, keduanya harus mempunyai kunci U yang sama. Pada Gambar 4.3, aliran kunci dihasilkan sebagai fungsi keadaan berikutnya dan fungsi keluaran yang menghasilkan bit aliran kunci. Karena U adalah kuantitas yang konstan, maka aliran bit kunci yang dihasilkan pada setiap iterasi tidak berubah jika hanya bergantung pada U.
Artinya generator keystream tidak boleh dimulai dengan kondisi awal yang sama agar tidak menghasilkan bit kunci yang sama lagi pada setiap iterasi. Key flow generator yang sering digunakan dalam kriptografi adalah LFSR atau yang bisa disebut dengan linear feedback shift register. Fungsi umpan balik, yaitu fungsi yang menerima masukan dari register geser dan mengembalikan nilai fungsi tersebut ke register geser.
Algoritma OTP untuk sistem keamanan Access Database Server Segala sesuatu yang mengamankan data dengan suatu metode Segala sesuatu yang mengamankan data dengan metode tertentu merupakan inti dari kriptografi yaitu menjamin kerahasiaan suatu informasi dengan menggunakan enkripsi atau. Enkripsi tingkat basis data dilakukan ketika data ditulis dan dibaca dari basis data. Memilih field sensitif yang akan dilindungi adalah langkah pertama yang harus dilakukan saat melakukan proses enkripsi dan dekripsi.
Pada penelitian ini penulis mencoba mengimplementasikan proses enkripsi-dekripsi pada sistem database MIPAConnect. Sebelum membuat diagram blok alur enkripsi data menggunakan algoritma OTP, terlebih dahulu harus disusun suatu algoritma. Diagram blok enkripsi menggunakan algoritma OTP dapat dilihat pada Gambar 4.8 di bawah ini.
Untuk dekripsi, proses yang sama diulangi, hanya plaintext yang digunakan merupakan ciphertext dari enkripsi sebelumnya.
Bahasa Pemprograman Visual Basic Untuk Algoritma OTP
Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuatlah program pengamanan akses database dengan menggunakan algoritma OTP dalam bahasa pemrograman Visual Basic khususnya enkripsi untuk sistem keamanan akses database server database MIPA Connect Universitas Negeri Semarang. Berikut program utama proses enkripsi dan dekripsi database menggunakan algoritma OTP yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Cara kerja fungsi di atas adalah kita memasukkan terlebih dahulu kunci yang akan digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data.
Setelah itu, ia memeriksa jumlah karakter kunci baru serta jumlah karakter string atau teks biasa yang akan dienkripsi. Didalam loop tersebut dilakukan beberapa operasi yaitu karakter pertama dimodulasi dengan panjang kunci yang baru, kemudian karakter plain text pertama di XOR dengan nilai hasil modulo proses sebelumnya, karakter selanjutnya di akhir juga akan di XOR dengan nilai modulo hasil proses sebelumnya. nilai hasil modulo dari proses sebelumnya. . Misalnya, jika Anda memasukkan data string "CON4N" ke dalam fungsi, dan memberikan kunci input "12345", hasilnya akan berupa karakter acak "zw".
Artinya informasi anggota khususnya informasi password terlindungi sehingga kerahasiaan informasi anggota dapat terjaga. Proses register pergeseran umpan balik linier (LFSR), atau yang disebut register pergeseran umpan balik linier, diimplementasikan untuk menghasilkan aliran kunci.
Saran
Kedepannya diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan, digunakan dan diterapkan pada bidang kehidupan lain yang lebih kompleks.