• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Alhamdulillah bersyukur kepada Allah swt yang masih memberikan kesempatan untuk melihat dunia yang indah namun penuh fitnah akhir zaman ini dan sholawat kepada Nabi Muhammad saw yang telah berjuang membela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1. Alhamdulillah bersyukur kepada Allah swt yang masih memberikan kesempatan untuk melihat dunia yang indah namun penuh fitnah akhir zaman ini dan sholawat kepada Nabi Muhammad saw yang telah berjuang membela "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah swt yang masih memberi saya peluang untuk melihat dunia yang indah, tetapi penuh dengan fitnah di penghujung abad ini dan selawat ke atas Nabi Muhammad saw yang berjuang mempertahankan. Keluarga besar, yang memberi keyakinan antara urusan kuliah, penyampaian ilmu, pengalaman dan keluarga baru. Sahabat perjuangan HKI dan rakan seangkatan yang mewarnai hari-hari saya; Rano Karno, Mukti Syupriyadi, M.

Sistem Peninggalan Tradisional Suku Semendo Semendo Dalam Perspektif Urf (Studi di Desa Gunung Agung Kecamatan Semendo Darat Tengah Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan). Penulis hanya bisa berdoa dan berharap semoga orang-orang yang telah berkontribusi selalu diberikan rahmat dan kebaikan oleh Allah SWT. Yusmita, M.Ag (Selaku Konselor I yang telah memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, semangat dan bimbingan sabar).

Tuan dan Nyonya. dosen Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (iain) Bengkulu, yang telah mengajarkan ilmu baik berupa ilmu dunia maupun akhirat, yang mengajarkan akhlak dan mengajarkan arti kesabaran yang penuh keikhlasan. . Kepada para pegawai Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan prima.

PENDAHULUAN

Maksudnya: “Bagi lelaki ada hak atas bahagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bahagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, sama ada sedikit atau sedikit. takdir menurut bahagian yang ditetapkan.” Ketentuan dalam ayat di atas merupakan asas utama yang menunjukkan bahawa dalam Islam baik lelaki mahupun perempuan berhak untuk Daripada ayat di atas, memahami teks: “Bahagian anak lelaki adalah sama dengan bahagian anak lelaki. dua orang anak perempuan.” Ini bermakna ada seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan.

Jika ada dua anak perempuan, maka mereka mendapat dua pertiga bagian. Dari ayat di atas terlihat bahwa warisan Islam untuk anak laki-laki adalah dua bagian anak perempuan. Sedangkan dalam Islam, semua anak berhak atas bagian harta warisannya, baik laki-laki maupun perempuan. Kematian seseorang berdampak pada beberapa orang yang selamat lainnya, yang disebut warasa, yaitu ahli waris dan wali.

Kematian seseorang memberi impak kepada beberapa orang lain yang ditinggalkannya yang dinamakan warasah iaitu waris dan wali14. Fardhu dalam istilah ahli waris ulama ialah bahagian tertentu bagi ahli waris yang ditetapkan oleh syariat. Maksudnya: Dari Ibnu Abbas ra katanya, Rasulullah s.a.w bersabda, berikanlah sebahagian daripada harta pusaka kepada ahli waris, selebihnya adalah yang terdekat. lelaki.

Ahli waris kelompok ini adalah semua laki-laki, kecuali mu'tiqah (perempuan yang memerdekakan budak), yaitu. Anak paman i) Saudara paman.. k) Anak laki-laki paman l) Anak paman.. m) Mu'tiq dan/atau mu'tiqah (budak bebas laki-laki atau perempuan). Jika sisa ahli waris yang diistimewakan tidak ada, maka ia tetap mendapat bagian tertentu (tidak mendapat 'asabah).

Jika tidak ada ahli waris, maka ia mendapat kepastian.. a) Saudara laki-laki dan perempuan (satu atau lebih), karena bersama-sama dengan anak perempuan (satu atau lebih) atau cucu perempuan dalam garis laki-laki (satu atau lebih). 1/6 sebagai tambahan 2/3 jika mempunyai anak perempuan, tidak mempunyai cucu dan tidak mempunyai suami, jika mempunyai dua orang anak perempuan atau lebih, maka dia tidak mendapat bagian. 1/6 atau muqasamah (dibagi rata) dengan saudara kandung atau ayah setelah mereka diambil sebagai ahli waris lainnya.

Namun pembagian ini tidak didasarkan pada pilih kasih dengan mengutamakan satu jenis, sedangkan jenis lainnya dirugikan. Pembagian ini sama sekali tidak mengacu pada prinsip keseimbangan dan keadilan antara beban laki-laki dan perempuan, baik dalam struktur keluarga maupun dalam tatanan sosial Islam. Seorang pria menikahi seorang wanita; dialah yang dalam keadaan apa pun memberi nafkah kepada isterinya dan anak-anak yang dilahirkannya, selama perempuan itu masih kawin dengannya dan tidak bercerai darinya.

تيلقع تقلاع ريغ هم رركتملا رملأا

Sistem Warisan Adat Tubang Pending Suku Semendo di Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Ahli waris adat pemotongan tubang suku Semendo khususnya di Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Ahli waris suku adat Tunggu Tubang, suku Semendo, memang merupakan putri pertama yang terikat pada harta warisan, namun menurut tokoh adat dari Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Ternyata pewaris adat Menunggu Tubang suku Semendo tidak hanya anak perempuan dan laki-laki saja, namun juga ada pada tradisi Semendo Desa Gunung Agung Kecamatan Semendo Darat Tengah. Ahli waris adat Tunggu Tubang suku Semendo mempunyai tanggung jawab yang harus mereka laksanakan dengan sebaik-baiknya. Karena tidak mempunyai anak perempuan, maka menurut adat Tunggu Tubang suku Semendo, laki-laki bisa menjadi ahli waris jika tidak ada anak perempuan.

Pembagian warisan adat Wait Tubang juga dilakukan pada saat putri atau anak pertama Wait Tubang menikah. Menurut tokoh adat, dikatakannya sistem pembagian harta warisan adat Tunggu Tubang bisa diwariskan atau tidak. Sistem pembagian warisan adat Marga Tunggu Tubang Semendo, Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan sudah dikukuhkan atau diwajibkan pada anak perempuan, namun apakah semua harta warisan diwarisi oleh anak perempuan?

Dari penjelasan diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa warisan adat suku Tunggu Tubang di Desa Semendo, Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan adalah milik anak Tunggu Tubang atau milik anak perempuan. Alasan pembagian harta warisan menurut adat Tunggu Tubang, yang menerima harta warisan adalah seorang perempuan. Sistem pembagian warisan adat Tunggu Tubang juga mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugasnya sendiri.

Alasan dalam sistem pembagian warisan adat Tunggu Tubang adalah laki-laki tidak mendapat warisan. Sistem pembagian harta adat suku Tunggu Tubang, Semendo, Desa Gunung Agung, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Menurut penulis, jika sistem pewarisan masyarakat adat suku Tunggu Tubang dilihat dari urf al-'Amali tidak ada masalah.

Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa sebagian warisan adat suku Tunggu Tubang Semendo ditinjau dari urf al-„urf al-shahih sudah tepat. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa alasan pembagian warisan adat Tunggu Tubang ditinjau dari urf al-shahih sudah cukup.

PENUTUP

Saran

Menyatukan keluarga besar antara laki-laki dan perempuan b. Menjaga hubungan silaturahmi dengan keluarga besar wanita...baik dekat maupun jauh. Penulis mohon maaf, tentunya penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini dikarenakan penulis memahami bahwa penulis masih mempunyai banyak kekurangan dalam menulis dan berpikir.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai pihak yang penulis harapkan untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan. Semoga Allah swt membalas segala kebaikan yang telah anda berikan kepada penulis, aamiinn ya rabbal'alamin. ), Jakarta: Sinar Grafis, 2009.

Anwar Rizal Ahmad, Thesis, Filosofie van de verdeling van erfenissen Aadat Semendo Persfiktif Principles of Sharia Economic Law, (Metro: State Islamic Institute, 2020. Hasby Muhammad Ash-siddieqy, Fiqh Mawaris, Bandung: Rizki Putra Library, 2010 As-shabuni Ali Muhammad, al-mawarits fi asy-syar'i, 2006. Saebani Ahmad Beni, Fikih Mawaris, Bandung: Faithful Reader, 2019 Al-Asqalani Hajar Muhammad, Bulughul Maram, Jakarta: Echoes of Insani, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman penurunan suku bunga ini mengindikasikan bahwa peristiwa pengumuman penurunan suku bunga tidak