• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makassar, 13 Februari 2020 PenuIis, ALIMUDDIN NIM:2017MM2A953 (5)HALAMAN IDENTITAS MAHASISWA, PEMBIMBING DAN PENGUJI JUDUL TESIS : “ PENGARUH KEMADISIPLIN KERJAA, KOMPETENSI PEGAWAI DAAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN PINRANG”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Makassar, 13 Februari 2020 PenuIis, ALIMUDDIN NIM:2017MM2A953 (5)HALAMAN IDENTITAS MAHASISWA, PEMBIMBING DAN PENGUJI JUDUL TESIS : “ PENGARUH KEMADISIPLIN KERJAA, KOMPETENSI PEGAWAI DAAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN PINRANG”"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI PEGAWAI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA STAFF SEKRETARIAT DI KABUPATEN PINRANG”. Pengaruh Disiplin Kerja, Kompetensi Pegawai dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang Dibimbing oleh Hj.

UJI RELIABILITAS 3. ANALISIS DESKRIPTIF

UJI NORMALITAS

UJI HETEROKEDASTISITAS 3. UJI MULTIKOLINIERITAS

ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Latar Belakang

Kinerja pegawai merupakan hal penting yang ingin dicapai oleh semua instansi, termasuk Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang. Selain faktor disiplin kerja, kinerja pegawai juga dapat dipengaruhi oleh kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengaruh Disiplin Kerja, Kompetensi Pegawai dan Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Pengaruh disiplin, penempatan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado.

Disiplin Kerja

  • Pentinganya Disiplin Kerja
  • Jenis-Jenis Disiplin Kerja

Hasibuan menyatakan bahwa pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi, antara lain: Keadilan yang menjadi dasar kebijaksanaan dalam pemberian reward (penghargaan) atau punishment akan mendorong terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik.

Kompetensi Pegawai .1 Pengertian Kompetensi

  • Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi
  • Indikator Kompetensi Pegawai

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang atau pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Michael Zwell dalam Sutrisno mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang, yaitu sebagai berikut.

Lingkungan Kerja Fisik

  • Pengertian Lingkungan Kerja Fisik
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik
  • Indikator Lingkungan Kerja Fisik
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis Penelitian
  • Devinisi Operasional Variabel

Menurut Gie, persyaratan lingkungan kerja fisik berikut harus diperhatikan di setiap kantor. Area kerja harus memiliki lemari kontak/obat untuk pertolongan pertama serta karyawan yang telah dilatih untuk memberikan bantuan ini. Dengan kedisiplinan yang baik, diharapkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan juga akan baik.

Selain disiplin kerja, faktor yang diduga mempengaruhi kinerja pegawai adalah kompetensi Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi. Namun jika seorang karyawan memiliki knowledge skill yang sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini berkaitan langsung dengan kondisi lingkungan yang ada, khususnya lingkungan kerja fisik dalam suatu organisasi.

Terdapat pengaruh antara disiplin kerja, kompetensi pegawai dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang.

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

Kinerja (Y)

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan data
  • Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas

Rancangan penelitian menggunakan penelitian survei yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama (Singarimbung, 2013).Survei merupakan penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala-gejala perilaku kelompok atau individu.Penelitian survei mungkin saja digunakan untuk menjajakan (exploratory) menggambarkan (descriptive) dan menjelaskan (explanatory), yaitu untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengujian hipotesis, evaluasi, prediksi atau prediksi peristiwa tertentu di masa depan, penelitian operasional dan pengembangan indikator sosial. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang selama kurang lebih tiga bulan yaitu bulan September sampai dengan November 2019. Pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), yang didapatkan bahwa seluruh populasi dijadikan sampel sebagai sebanyak 42 Pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Penang.

Penelitian observasional sebagai metode utama dirancang untuk menjawab pertanyaan yang direncanakan dan dilakukan secara sistematis, menggunakan kontrol yang tepat dan memberikan perkiraan yang andal dan valid tentang apa yang terjadi. Daftar pertanyaan yang dibuat untuk memperoleh data dalam penelitian dimana kuesioner diajukan mengenai hal-hal yang relevan dan berkaitan dengan tujuan penelitian. Kuesioner dibagikan untuk mendapatkan data bobot nilai disiplin kerja, kompetensi pegawai dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang.

Untuk menguji validitas setiap item digunakan analisis sistematik yaitu korelasi skor setiap item dengan skor total yaitu penjumlahan skor setiap item setelah dikurangi item yang diujikan.

Uji Reliabilitas

Hasil perhitungan ditampilkan dalam nilai korelasi total item terkoreksi. Jika nilai korelasi total item yang dikoreksi > 0,5, maka item tersebut dinyatakan valid.

Regresi Linear berganda

Uji Hipotesis 1. Uji t

Para prajurit Sawitto dengan keras kepala melawan para abdi dalem yang mati matian membela dan mempertahankan tanah ini, yang berakhir dengan kekalahan di pihak Sawitto, maka Raja La Paleteang dan istrinya dibawa ke Gowa sebagai tanda kemenangan Gowa atas Sawitto. Akhirnya dalam rapat kerajaan, dipilihlah dua orang Tobarani, yaitu Tolengo dan To Kipa, untuk menjalankan tugas membebaskan raja dan ratunya. Kemudian kedua bersaudara itu melakukan perjalanan ke Gowa yang berhasil membawa pulang raja La Paleteang dan permaisurinya.

Ketika raja beristirahat sesaat sebelum tiba di istana, raja memerintahkan rombongannya untuk menamakan tempat itu PINRA. Dengan perubahan tersebut maka onder afdeling pinrang berubah menjadi pinrang kewedanaan yang membawahi empat daerah dan kabupaten. Dengan status tersebut pemerintahan selalu mengalami pasang surut kondisi pemerintahan, upaya pembenahan struktur. dan penyelenggaraan pemerintahan di satu pihak, selain untuk memenuhi kebahagiaan dan keinginan rakyat. Membentuk daerah Tier II Pinrang juga. Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai acuan lahirnya TK.II Kabupaten Pinrang. Karena unsur pemerintahannya yang merupakan organ atau bagian yang belum ada.

Setelah keluarnya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: UP, tanggal 28 Januari 1960, mengangkat H.A.MAKKKOLAOE sebagai kepala daerah TK.II Pinrang.

Letak Geografis

Gambaran Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang

Karakteristik Responden

Karyawan yang disurvei di Kantor | Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang sebagaimana disebutkan dalam metode penelitian berjumlah 42 orang, diperoleh beberapa karakteristik umum yaitu sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang atau 58,33 persen dan sisanya 18 orang atau sekitar 41,67 persen berjenis kelamin laki-laki dari 42 orang. responden belajar. Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok umur terbesar adalah antara usia ˂ 35 tahun dengan jumlah 14 responden atau sekitar 36,84 persen, sedangkan kelompok umur dengan jumlah terkecil adalah antara usia di bawah ˃ 50 tahun dengan hanya 5 orang atau hanya 9,47 persen. Mengenai pengelompokan responden menurut umur, umur termuda adalah 22 tahun dan tertua adalah 52 tahun.

Dilihat dari masa bakti pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang, pegawai dengan masa kerja terlama adalah 25 tahun, sedangkan masa kerja minimal adalah 3 tahun. Dilihat dari sebaran responden menurut masa kerjanya, sebagian besar masa kerja yaitu 15 responden atau 40,00 persen adalah antara 16 sampai dengan 20 tahun. Masa kerja paling sedikit yaitu hanya 4 responden atau 10,53 persen antara 10 sampai 15 tahun.

Berdasarkan uraian dan tabel distribusi frekuensi sebagaimana diuraikan di atas, dapat diperoleh gambaran mengenai profil responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Tabel  berikut  ini  akan  memperlihatkan  sebaran  responden  menurut  kelompok umur yang ada pada Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang
Tabel berikut ini akan memperlihatkan sebaran responden menurut kelompok umur yang ada pada Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang

Deskripsi Variabel Penelitian

Disiplin Kerja (X 1 )

Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden terkait poin kompetensi pegawai dapat dijabarkan sebagai berikut 1) Pegawai melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, secara umum responden menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar 71,4%, ragu-ragu dengan 23,8%.

Lingkungan Kerja Fisik (X 3 )

  • Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
  • Pengujian Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda

Pin rank, pada umumnya responden menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar 80,9%, dan ragu-ragu sebesar 19,0% 2) Karyawan menganggap tugas yang dilakukan sebagai tanggung jawabnya dan memikirkan hasil yang akan dicapai, secara umum responden menyatakan bahwa mereka sangat setuju dan setuju dengan 80,9%, dan ragu-ragu 19,0%. Dari instrumen yang diuji, ditentukan koefisien korelasinya dengan menggunakan analisis korelasi berbantuan komputer (SPSS-25), yang nampaknya menunjukkan bahwa semua item instrumen dinyatakan valid (sig.rhit< dengan hasil selengkapnya sebagai berikut: Tabel 5.9. Dari instrumen yang diuji, ditentukan koefisien korelasinya dengan menggunakan analisis korelasi berbantuan komputer (SPSS-25), tampak semua item instrumen dinyatakan valid (sig.rhit< dengan hasil lengkap sebagai berikut: Tabel 5.11.

Berdasarkan perhitungan hasil uji reliabilitas masing-masing variabel dengan menggunakan program SPSS Versi 25 menunjukkan bahwa semua variabel reliabel, karena nilai crombacht alpha melebihi 0,60. Dari Tabel 5.13 terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance dibawah 1 dan nilai VIF dibawah 10. Hasil uji heteroskedastisitas pada akuntan dengan menggunakan uji Glejser ditunjukkan pada Gambar 3 berikut ini.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, diketahui bahwa data berdistribusi di atas dan di bawah titik nol pada sumbu Y.

Tabel  5.12  Hasil Uji Reliablitas  No.
Tabel 5.12 Hasil Uji Reliablitas No.

Uji Statistik

Berdasarkan Tabel 5.15 diperoleh nilai statistik F 129,706 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dapat dilihat bahwa secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja, kompetensi pegawai dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas antara (disiplin kerja, kompetensi pegawai dan lingkungan kerja fisik) berpengaruh signifikan atau tidak terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang pada taraf signifikansi α = 5 persen secara individual atau sebagian.

Tabel 5.15  Hasil Uji F  Model  Sum  of
Tabel 5.15 Hasil Uji F Model Sum of

Uji Beta dan Koefisien Determinasi (R 2 )

  • Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis statistik secara simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja (X1), kompetensi pegawai (X2) dan lingkungan kerja fisik (X3) terhadap kinerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma Wardani Anindita (2016), Runtunuwu, Hisikia, dkk (2015), dan Suci, Masasti (2015) yang menemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. kinerja memiliki. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien sebesar 0,432. Koefisien ini menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Posuma, Chiristilia (2013), Runtunuwu, Hisikia, dkk (2015) dan Suci, Masasti (2015), yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien sebesar 0,296, koefisien ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Runtunuwu, Hisikia, dkk (2015) dan Suci, Masasti (2015) yang menemukan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai Berdasarkan hasil nilai standardized beta diketahui variabel -.

Variabel yang Paling Dominan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil nilai beta standardized diketahui bahwa variabel-

  • Simpulan
  • Saran

Lingkungan kerja yang baik dan membuat karyawan senang tentunya akan meningkatkan etos kerja karyawan itu sendiri. Secara sebagian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin disiplin seseorang maka akan semakin meningkat kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang. Secara sebagian menunjukkan bahwa variabel kompetensi berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi pegawai maka semakin tinggi pula kinerja pegawai pada sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang.

Secara parsial menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan kerja fisik akan semakin meningkatkan kinerja pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang. Sementara itu menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja, kompetensi dan lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai, artinya dengan peningkatan disiplin kerja, kompetensi dan lingkungan kerja fisik akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang sebesar 91,1%. Berkaitan dengan fisik lingkungan kerja di Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang perlu dilakukan pengecatan ulang ruangan atau pengecatan dinding yang sudah pudar dengan cat warna asli yaitu putih agar pegawai dapat bekerja dengan nyaman dan senang di ruang kerja, dan lebih semangat dalam bekerja karena cat warna dinding dapat meningkatkan pengaruh positif karyawan dalam bekerja.

Pengaruh Disiplin, Penempatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado, Majalah EMBA, Volume 3 No.3. Ruang Perkantoran Kinerja Pegawai Kelurahan Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 4 No.3 Halaman 706-719. Mengenai adanya penelitian dalam rangka penyusunan tesis Magister Manajemen Program Pascasarjana STIE Nobel Indonesia Makassar berjudul “PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA TERHADAP KINERJA KINERJA KINERJA DARI KINERJA". , saya mohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner ini.

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
Tabel  berikut  ini  akan  memperlihatkan  sebaran  responden  menurut  kelompok umur yang ada pada Sekretariat DPRD Kabupaten Pinrang
Tabel  5.12  Hasil Uji Reliablitas  No.
grafik  histogram  yang  membandingkan  antara  data  observasi  dengan  distribusi  yang  mendekati  distribusi  normal  (Ghozali,  2006).Uji  normalitas  data  dapat  dilihat pada Gambar 2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Secara parsial menunjukkan bahwa variabel Komitmen kerja, kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,sedangkan lingkungan kerja berpengaruh