• Tidak ada hasil yang ditemukan

Allah SWT Pencipta semesta alam yang telah memberikan berkah dan rizkiNya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Allah SWT Pencipta semesta alam yang telah memberikan berkah dan rizkiNya"

Copied!
207
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran pictorial dan pictorial dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas VII. kelas IPS di SMP Negeri 5 Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran pictorial dan pictorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII. kepada kelas IPS SMP Negeri 5 Jember.

PERMASALAHAN

CARA PEMECAHAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

Bagi Siswa

Bagi Guru

Bagi Madrasah/Sekolah

Bagi Peneliti

HIPOTESIS TINDAKAN

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

“Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Image Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Bina Desa Tulang Bawang Barat Tahun 2022”. Pembelajaran Citra dan Gambar Terhadap Minat Belajar Ilmu Fiqh (Studi di Mts Al-Ramah Lebakwangi Walantaka Kota Serang Banten) Tahun 2019.

KAJIAN TEORI

  • Pengertian Model Pembelajaran
  • Model Pembelajaran Picture and Picture
  • Ciri- Ciri Metode Pembelajaran Picture and Picture
  • Kelebihan Dan Kelemahan Model Picture And Picture
  • Pengertian minat belajar
  • Pengertian Hasil Belajar
  • Penilaian Hasil Belajar

Model pembelajaran picture and picture untuk pembelajaran IPS di sekolah menengah (Indramayu Jawa Barat: Adanu Abitama, 2020) Hal16. Model pembelajaran picture and picture untuk pembelajaran IPS di sekolah menengah (Indramayu Jawa Barat: Adanu Abitama, 2020) Plmv16.

LOKASI, WAKTU DAN SUBYEK PENELITIAN

Menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas adalah penyelidikan terhadap kegiatan pembelajaran berupa tindakan yang sengaja dibuat dan berlangsung bersama-sama dalam suatu kelas.39. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (CARB) atau biasa disebut dengan (penelitian tindakan kelas).

PROSEDUR PENELITIAN

  • Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
  • Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)
  • Tahap Pengamatan (Observation)
  • Tahap Refleksi (Reflektiv)

Apabila siklus I belum berhasil maka akan dilakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I dan dijadikan bahan pelaksanaan siklus II. Apabila siklus II belum berhasil, maka akan dilakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi dari siklus II dan dijadikan bahan pelaksanaan siklus III.

PELAKSANAAN SIKLUS PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  • Observasi (pengamatan)
  • Angket
  • Dokumentasi
  • Instrumen Tes Dan Nontes
  • Lembar Evaluasi (Pre-test dan Post-test)
  • Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Lembar observasi guru merupakan lembar observasi untuk
  • Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Lembar observasi siswa merupakan lembar observasi untuk

Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi tentang aktivitas guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Picture and Picture.

TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis Data Aktivitas Siswa

Analisis data hasil belajar siswa

Analisis Hasil Angket

KEABSAHAN DATA

INDIKATOR KINERJA

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.

TIM PENELITI

JADWAL PENELITIAN

  • Sejarah singkat lembaga
  • Visi Misi Dan Tujuan Lembaga Visi
  • Kondisi SDM
  • Sarana Dan Prasarana

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sarana dan prasarana di SMP Negeri 5 Jember sudah memadai dan mendukung proses belajar mengajar. 02 Februari 2023 dan siklus II selesai pada 09 Februari 2023 dan siklus III selesai pada 16 Februari 2023.

Tabel 4.1  Struktur organisasi
Tabel 4.1 Struktur organisasi

HASIL PENELITIAN

Hasil Pre Tes (Tes Awal)

Berdasarkan data pada tabel diatas terlihat rata-rata nilai pre-test siswa kelas VII mata pelajaran IPS dengan nilai tertinggi yang dicapai siswa pada saat pre-test adalah 100 dan nilai terendah adalah 30. Soal yang diberikan pada pre-test ini berjumlah 10 soal yang bersifat pilihan ganda, sehingga rata-rata siswa hanya mampu menjawab 7 soal dari 10 soal yang diberikan.

Proses Pembelajaran Siklus I (Pertemuan ke-1)

Guru menyampaikan materi tentang kegiatan pembagian dengan jelas dan rinci, sehingga siswa dapat memahami materi yang ingin dicapai. Guru kemudian mengulangi materi tentang kegiatan sosialisasi agar siswa lebih memahami materi tersebut.

Aktivitas Guru pada Siklus I (Pertemuan Ke-1)

2. Kegiatan siswa pada Siklus I (pertemuan ke-2). a) Pada tahap ini observasi aktivitas siswa menggunakan alat berupa lembar observasi aktivitas siswa. Pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP), postes, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran serta angket minat siswa dalam proses pembelajaran.

Aktivitas Guru pada Siklus I (pertemuan ke-2)

Sedangkan kemampuan shutdown dan follow up sudah sangat baik sehingga tidak perlu adanya perbaikan. Berdasarkan data observasi observasi aktivitas guru pada siklus I, total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas sentral, dan aktivitas akhir tercapai sebesar 106 poin dan maksimal 116 poin.

Aktivitas Siswa pada Siklus I (pertemuan ke-2)

Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh pengamat aktivitas siswa pada siklus I, total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas sentral, dan aktivitas akhir tercapai sebesar 39 poin dan maksimal 48 poin.

Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tes pembelajaran siklus I, terdapat 10 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar secara individu, yaitu siswa yang mencapai daya serap < 75 sesuai KKM pada pembelajaran IPS, dan 18 siswa yang mencapai daya serap < 75 sesuai KKM pada mata pelajaran IPS, dan 18 siswa yang mencapai nilai tuntas. daya serap ≥ 75 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 64,28%.

Angket Minat Siswa

Kelima, terdapat 9 siswa yang selalu merasa senang ketika menggunakan media visual, 8 siswa yang sering merasa senang ketika menggunakan media visual, dan siswa yang terkadang merasa senang ketika menggunakan media visual. Ketujuh, terdapat 7 siswa yang selalu tidak bosan saat belajar, 7 siswa yang sering tidak bosan saat belajar, 12 siswa yang terkadang tidak bosan saat belajar, dan 2 siswa yang tidak pernah bosan saat belajar.

Tabel 4.5  Refleksi siklus 1
Tabel 4.5 Refleksi siklus 1

Proses Pembelajaran Siklus II (pertemuan ke-1)

Guru menyampaikan materi Permintaan dengan jelas dan detail sehingga siswa dapat memahami materi yang ingin dicapai. Kemudian guru dan siswa menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari dan setelah semuanya selesai guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Aktivitas Guru pada Siklus II (pertemuan ke-

Sedangkan pada kemampuan penutup terdapat 2 (dua) aspek yang perlu ditingkatkan yaitu mengkaji materi yang diberikan dan memberikan kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas guru pada siklus II pertemuan I, diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas inti, dan aktivitas akhir sebanyak 106 skor dan diperoleh total skor maksimal 116 skor.

Aktivitas Siswa pada Siklus II (pertemuan ke-1)

Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas dasar, dan aktivitas akhir sebesar 39 poin dan maksimal 48 poin. . Pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu RPP RPP, soal tes, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran serta angket minat siswa dalam proses pembelajaran.

Aktivitas Guru pada Siklus II (Pertemuan ke-2)

Aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar diamati dan segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dicatat. Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas guru pada siklus II pertemuan II diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas dasar, dan aktivitas akhir sebesar 106 poin dan maksimal dari 116 poin.

Aktivitas Siswa pada Siklus II (pertemuan ke-2)

Dalam suasana kelas, siswa dapat bersikap antusias, memperhatikan guru dan bekerja sama dengan kelompok. Berdasarkan data observasi pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua, diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas inti, dan aktivitas akhir sebesar 44 skor dan total maksimal 48 skor.

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil tes siklus belajar II pertemuan II terdapat 5 siswa yang secara individual belum mencapai kapasitas belajar penuh, yaitu siswa yang mencapai daya serap < 75 sesuai KKM di sekolah IPS, dan 23 siswa yang mencapai daya serap < 75 sesuai KKM di sekolah IPS, dan 23 siswa yang memiliki kapasitas serap mencapai ≥ 75. orang dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal sebesar 82,14%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan ketuntasan belajar klasikal pada siklus II belum tercapai.

Angket Minat Siswa

Keenam, terdapat 9 orang siswa yang selalu merasa senang ketika menggunakan metode pengajaran, 4 orang siswa yang sering merasa senang ketika menggunakan metode pengajaran, 9 orang siswa yang terkadang merasa senang ketika menggunakan metode pengajaran, 9 orang siswa yang merasa tidak pernah merasa senang ketika menggunakan metode pengajaran. metode metode pengajaran menggunakan metode mengajar maksimal 5 orang siswa. Ketujuh, terdapat 5 siswa yang selalu tidak bosan saat belajar, 4 siswa yang sering tidak bosan saat belajar, 18 siswa yang terkadang tidak bosan saat belajar, dan 1 siswa yang tidak pernah bosan saat belajar.

Tabel 4.7  Refleksi Siklus II
Tabel 4.7 Refleksi Siklus II

Proses Pembelajaran Siklus III (pertemuan ke-1)

Guru mampu mendorong siswa agar siap menerima materi, mendorong siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, mendorong siswa mendengarkan ketika guru menjelaskan, mampu mendorong siswa untuk mempersiapkan diri. Guru kemudian membagikan kepada siswa gambar-gambar yang telah dicampur guru untuk menyusun gambar-gambar tersebut dalam urutan yang logis dan benar.

Aktivitas Guru pada Siklus III (pertemuan ke-

Dari segi evaluasi pembelajaran sangat baik, sedangkan dari segi kemampuan menutup kurang pada saat mereview materi yang diberikan dan kurang mengambil kesimpulan. Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas guru pada siklus III pertemuan I, total skornya termasuk.

Aktivitas Siswa pada Siklus III (pertemuan ke-1)

Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus III pertemuan I, diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas dasar, dan aktivitas akhir sebesar 39 poin dan maksimal. dari 48 poin. Pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu RPP RPP, soal tes, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas manajemen guru.

Aktivitas Guru pada Siklus III (pertemuan ke-2)

Ada dua aspek yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan akhir, yaitu review materi yang ditawarkan dan penyajian kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan data observasi pengamat terhadap aktivitas guru di III. pada siklus pertemuan ke 2 total skor yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir tercapai sebesar 109 poin dan maksimal 116 poin.

Aktivitas Siswa pada Siklus III (pertemuan ke-2)

Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap aktivitas siswa pada siklus III pertemuan II diperoleh total skor yang meliputi aktivitas awal, aktivitas dasar, dan aktivitas akhir sebesar 45 poin dan maksimal 48 poin.

Hasil Belajar Siswa Siklus III

Berdasarkan hasil tes belajar siklus III terdapat 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar individu yaitu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar klasikal tercapai pada siklus III.

Angket Minat Siswa

Siswa yang berjumlah 4 orang, siswa yang terkadang merasa senang ketika ada kegiatan belajar kelompok yang berjumlah 8 orang siswa, siswa yang tidak pernah merasa senang ketika ada kegiatan belajar kelompok yang berjumlah 1 orang siswa. Ketujuh, terdapat 6 orang siswa yang selalu tidak merasa bosan saat belajar, 4 orang siswa yang sering tidak merasa bosan saat belajar, dan siswa yang terkadang merasa tidak bosan.

PEMBAHASAN

Minat belajar siswa

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada pembelajaran IPS meningkat dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture setiap siklusnya, terlihat dari hasil grafik. 52 Ayu Ratih Rizki Pradika, “Pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap minat belajar bidang studi Fiqh (Studi di Mts Al-Rahmah Lebakwangi Walantaka Kota Serang Banten) Tahun 2019”.

Hasil belajar

Oleh karena itu berdasarkan kriteria tes dapat dikatakan bahwa model pembelajaran gambar dan visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, pembelajaran melalui model pembelajaran visual dan visual pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Jember.

Saran

Apakah penerapan model pembelajaran image and picture dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII IPS di SMP Negeri 05 Jember tahun pelajaran 2022/2023. Apakah penerapan model pembelajaran image and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII IPS SMP Negeri 05 Jember pada tahun pelajaran?Kelemahan model image and picture.

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

TUJUAN PEMBELAJARAN

Time Use: Nilai guna suatu barang akan meningkat jika barang tersebut digunakan pada waktu yang tepat. Nilai guna harta benda (property utility), nilai guna suatu barang akan meningkat jika barang tersebut berpindah kepemilikan.

METODE PEMBELAJARAN

Siswa mampu memahami kegiatan distribusi melalui diskusi bersama menggunakan teks IPS dengan benar untuk siswa kelas VII SMA/Mts. Siswa mampu memahami kegiatan konsumsi melalui diskusi bersama menggunakan teks IPS dengan benar untuk siswa kelas VII SMA/Mts.

Distribusi semi langsung merupakan sistem distribusi dari produsen ke konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Distribusi tidak langsung merupakan sistem distribusi dari produsen ke konsumen melalui agen, pedagang besar, pedagang kecil yang berperan sebagai pedagang perantara.

Kegiatan Konsumsi

Distribusi langsung adalah distribusi barang/jasa tanpa perantara, sehingga distribusi langsung dari produsen ke konsumen. Contoh: Pedagang sate menjual barangnya langsung ke konsumen.

MEDIA DAN BAHAN

Siswa mampu menganalisis gambar materi permintaan dengan menyusun gambar secara berurutan melalui diskusi bersama menggunakan media buku teks IPS siswa kelas VII SMP/Mts dengan benar. Siswa mampu menganalisis gambar dengan mengurutkannya ke dalam urutan yang logis ditinjau dari materi pasar melalui diskusi bersama menggunakan media buku teks IPS untuk siswa kelas VII SMP/Mts dengan benar.

gambar menjadi urutan yang logis dan benar.
gambar menjadi urutan yang logis dan benar.

MATERI PEMBELAJARAN 1. Permintaan

Pasar

Oleh karena itu, pengertian pasar tidak terbatas pada tempat bertemunya penjual dan pembeli, melainkan tempat terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Barang yang diperdagangkan bersifat homogen (sejenis), penjual dan pembeli tidak bebas menentukan harga karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar.

MATERI PEMBELAJARAN

Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi

Masih ingat kegiatan apa saja yang termasuk kegiatan ekonomi? Kegiatan perekonomian meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, Konsumen dapat dengan cepat dan mudah mendapatkan barang yang dibutuhkannya.

Peran kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi Indonesia

Kreativitas seseorang dapat dipengaruhi oleh kemampuan, bakat dan pengetahuan serta pengalaman yang merupakan guru berharga untuk memicu kreativitas guna keberhasilan dalam kegiatan perekonomian. Inovasi adalah suatu kreasi atau penemuan yang merupakan hasil penelitian atau percobaan, banyak barang yang memenuhi kehidupan perekonomian kita merupakan hasil inovasi.

Kegiatan mendistribusikan barang dan jasa B. Barang yang dipakai akan habis atau berkurang C. Kegiatan memproduksi barang atau jasa D. Kegiatan membuat barang atau jasa. Menambah jumlah barang yang dikonsumsi B. Menambah jumlah jasa yang dikonsumsi C. Mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.

Referensi

Dokumen terkait