• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Dampak Capaian Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisa Dampak Capaian Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110 http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online) 102

Analisa Dampak Capaian Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru

Novrian Satria Perdana1*

1Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Indonesia.

*Email korespondensi : novrian1711@gmail.com1

Diterima Maret 2018; Disetujui Juni 2018; Dipublikasi 31 Juli 2018

Abstract: The purpose of this study is to analyze the impact of teacher competence on teacher performance. In this research using quantitative approach with influence test method. The number of samples is 160 teachers in 16 schools of elementary school, junior high school, and SMK selected randomly in Jakarta. The sampling of this research using cluster sampling method technique. In this study using questionnaires instrument filled by teachers as research data. The data collected on this research variable is analyzed by using regression analysis technique. The conclusions of this study are (1) there is a significant, strong and positive impact on teachers' pedagogic competencies on teacher performance, and (2) there is a significant, strong and positive impact of teacher professional competence on teacher performance..

Keywords : pedagogic, professional, performance teachers

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak kompetensi guru terhadap kinerja guru.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode uji pengaruh. Jumlah sampel adalah 160 guru pada 16 sekolah jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang dipilih acak yang ada di DKI Jakarta. Penarikan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling method. Pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang diisi oleh guru sebagai data penelitian. Data-data yang terkumpul pada variabel penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi.

Kesimpulan penelitian ini adalah (1) terdapat dampak yang signifikan, kuat dan positif kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru, dan (2) terdapat dampak yang signifikan, cukup kuat dan positif kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru.

Kata kunci : pedagogik, pofesional, kinerja guru Guru merupakan faktor utama dalam suatu sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah.

Semua komponen lainnya yang tertera dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti keberadaan kurikulum pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, biaya pendidikan, dan sebagainya tidak akan bermanfaat apabila

tidak ada interaksi guru dengan peserta didik yang berkualitas. Semua komponen lain yang tertera dalam SNP akan berjalan maksimal apabila memiliki guru berkualitas. Begitu pentingnya kontribusi guru dalam suatu ekosistem pendidikan, dikhawatirkan tidak ada peningkatan mutu pendidikan tanpa disertai upaya peningkatan Available online at http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online)

Universitas Abulyatama

Jurnal Dedikasi Pendidikan

(2)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110

103 Analisa Dampak Capaian Kompetensi....

(Perdana, 2018) kualitas guru. Berkaitan dengan kualitas guru,

hingga saat ini kondisinya baru sebesar 29,41 persen Provinsi yang rata-rata hasil UKG tahun 2015 di atas nilai rata-rata Nasional yang bernilai 53,02. Hanya beberapa Provinsi yang nilai rata-rata UKG melebihi rata-rata Nasional antara lain: D.I.

Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Bangka Belitung, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan. Masih sedikitnya provinsi di Indonesia yang mempunyai rata-rata nilai UKG di atas rata- rata Nasional, mengindikasikan belum meratanya kualitas guru dan masih rendahnya kualitas guru.

Sumber: Ditjen GTK 2016

Gambar 1. Nilai Rata-rata Nilai UKG Provinsi Tahun 2015

Masalah kualitas atau kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru. Berdasarkan Permendikbud Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa 4 kompetensi utama guru meliputi: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Apabila guru mempunyai keempat kompetensi tersebut secara berkualitas maka berdampak positif terhadap kinerja guru.

Diantara beberapa kompetensi keahlian tersebut, penelitian ini berfokus pada capaian kompetensi pedagogik guru dan kompetensi professional guru yang dikaitkan dengan kinerja guru. Berkaitan dengan capaian kompetensi pedagogik guru, berdasarkan grafik 2 hingga saat ini untuk capaian kompetensi pedagogik guru tahun 2015 masih cukup rendah yang dibuktikan dengan rata-rata nilainya sebesar 48,94. Diantara 34 Provinsi di Indonesia, baru sebanyak 10 Provinsi yang nilai rata-ratanya di atas rata-rata Nasional, dan capaian tertinggi diperoleh dari Provinsi D.I Yogyakarta dengan nilai sebesar 56,91.

Sumber: Ditjen GTK 2016

Gambar 2. Nilai Rata-rata UKG Kompetensi Pedagogik Provinsi Tahun 2015

Selanjutnya mengenai capaian kompetensi profesional guru, berdasarkan grafik 3 hingga saat ini untuk capaian kompetensi profesional guru tahun 2015 masih cukup rendah yang dibuktikan dengan rata-rata nilainya sebesar 54,77. Diantara 34 Provinsi di Indonesia, baru sebanyak 10 Provinsi yang memiliki nilai rata-ratanya di atas rata-rata Nasional, dan capaian tertinggi diperoleh dari Provinsi D.I Yogyakarta dengan nilai sebesar

(3)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110 http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online) 104

65,01.

Sumber: Ditjen GTK 2016

Gambar 3. Nilai Rata-rata UKG Kompetensi Profesional Provinsi Tahun 2015

Kinerja guru sangat besar dipengaruhi oleh kompetensi guru, dan dua jenis kompetensi utama yang membedakan seorang guru dari profesi lainnya adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik menunjukkan kemampuan guru dalam hal mengelola suatu pembelajaran untuk peserta didik yang meliputi: (1) ilmu/pemahaman tentang kependidikan, (2) penguasaan terhadap peserta didik, (3) pengembangan kurikulum atau silabus, (4) perumusan model pembelajaran, (5) implementasi model pembelajaran yang dapat mendidik dan dialogis, (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7) evaluasi hasil belajar, dan (8) pengembangan kemampuan siswa untuk mengeksplorasikan berbagai bakat yang dimilikinya. Sedangkan kompetensi professional adalah keahlian guru dalam mendalami dan menguasai materi pelajaran dan keahlian guru dalam hal mengelola pembelajaran, seperti

perencanaan pelaksanaan pembelajaran, penguasaan metode dan media pembelajaran serta penilaian prestasi belajar. Tingkat pemahaman guru terhadap materi pembelajaran sangat penting untuk mendukung keberhasilan proses pengajaran.

Kedua kompetensi tersebut sangat bermanfaat bagi kinerja guru, namun kondisi saat ini seperti yang tertuang dalam tabel 1 di bawah ini, rerata nasional hasil UKG menurut kedua kompetensi masih cukup rendah. Untuk kompetensi pedagogik guru, hanya jenjang SD dan SLB yang reratanya masih di bawah nasional.

Sedangkan untuk kompetensi professional, hanya jenjang SD yang memiliki rerata di bawah nasional.

Tabel 1. Hasil UKG Menurut Jenjang 2015

Sumber: Ditjen GTK 2016

Menurut Sucriah (2018), ada tiga hal yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menjadi seorang guru yang baik, meliputi (1) kemampuan menyalurkan ilmu (2) kreatifitas mengajar, dan (3) ikhlas dalam membina dan mendoakan siswa.

Mengingat bahwa kompetensi merupakan hal utama menjadi guru yang baik serta pentingnya kedua kompetensi tersebut, maka penelitian memiliki tujuan untuk menganalisa tentang:

1. Dampak capaian kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru,

2. Dampak capaian kompetensi profesional

(4)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110

105 Analisa Dampak Capaian Kompetensi....

(Perdana, 2018) terhadap kinerja guru.

KAJIAN PUSTAKA Kinerja Guru

Menurut Byars dan Rue dalam Susanto (2012) “Performance refers to degree of accomplishment of the tasks that make up an individual’s job. It reflects how well an individual is fulfilling the requirements of a job”. Pendapat Byars dan Rue dapat diartikan bahwa suatu kinerja berpedoman pada tingkat penyelesaian tugas yang berfungsi untuk melengkapi pekerjaan seseorang.

Hal ini berarti mencerminkan tentang seberapa baik seseorang dalam melaksanakan tuntutan suatu pekerjaan.

Berkaitan dengan standar kinerja guru berkaitan dengan capaian mutu guru dalam melaksanakan tugasnya yang meliputi: (1) pelaksanaan pembelajaran, (2) persiapan dan perancangan implementasi pembelajaran, (3) pemanfaatan media pembelajaran, (4) pelibatan siswa aktif dalam berbagai metode belajar yang diterapkan, dan (5) partisipasi guru dalam kepemimpinan. (Direktorat GTK, 2008)

Dalam melakukan penilaian kinerja guru yang menjadi acuan Direktorat Tenaga Kependidikan (2008) adalah instrument tentang penilaian kompetensi guru yang dimodifikasi menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). APKG meliputi: (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) sistematika proses pembelajaran, dan (3) interaksi antar pribadi (interpersonal skill).

Menurut Nasir (2018), penilaian kinerja guru bertujuan untuk: 1). memperoleh informasi mengenai pelaksanaan tupoksi dan tanggung

jawab guru dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/ pengawasan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, 2) memperoleh informasi capaian guru dalam mengimplementasikan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai pendidik, 3). merumuskan kualitas kerja guru sebagai landasan dalam penghargaan yang dianugerahkan kepadanya, 4).

merumuskan suatu program peningkatan kemampuan professional bagi guru sebagai upaya peningkatan kualitas proses dan output pendidikan pada sekolah tempat guru bertugas, dan 5).

merumuskan kebijakan program tindaklanjut bagi upaya meningkatkan dan mengembangkan pribadi dan karyanya sebagai upaya pengembangan karier dan profesi guru.

Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (a) kompetensi pedagogik, (b) kepribadian, (c) sosial, dan (d) profesional. Guru yang memiliki kompetensi tersebut diberikan penghargaan melalui sertifikat pendidik.

Kompetensi pedagogik dapat didefinisikan pula sebagai kemampuan memahami peserta didik secara mendalam dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang interaktif. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi pemahaman mengenai aspek psikologi terhadap tumbuh kembang anak. Sedangkan proses pembelajaran yang mendidik meliputi keahlian dalam merumuskan proses pembelajaran interaktif, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan

(5)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110 http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online) 106

penilaian yang transparan dan adil terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan.

Menurut PP No 16 tahun 2007 bahwa kompetensi pedagogik Guru adalah mengenai keahlian Guru dalam hal pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang- kurangnya meliputi:

1. Tingkat pemahaman pengetahuan kependidikan.

2. Tingkat penguasaan terhadap peserta didik 3. Kemampuan mengembangkan kurikulum 4. Kemampuan merancang pembelajaran 5. Kemampuan menjalankan proses kegiatan

pembelajaran yang interaktif

6. Implementasi teknologi pembelajaran.

7. Evaluasi hasil belajar

8. Kemampuan meningkatan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi

Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Guru, tertuang bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam, termasuk penguasaan kemampuan akademik lainnya untuk mendukung kinerja Guru.

Guru yang profesional yaitu guru yang mempunyai kemampuan dan juga keahlian tertentu dalam bidang kepengajaran sehingga dapat melaksanakan beban tugas dan fungsinya dalam mendidik siswa. Dengan kata lain, guru dengan profesionalitas adalah seorang guru yang telah

dididik dan dilatih dengan baik, serta memiliki pengalaman dan kemampuan yang banyak di bidangnya.

Sebagai pekerjaan profesional, seorang guru harus memiliki beberapa persyaratan khusus antara lain: 1) keterampilan khusus sesuai kaidah dan teori bidang pengetahuan pendidikan dan pengajaran yang mendalam, 2) memiliki kemampuan dalam bidang khusus yang sesuai dengan bidang profesinya, 3) memiliki jenjang pendidikan ilmu keguruan yang memadai, 4) memiliki kepekaan terhadap dampak social kemasyarakatan dari pekerjaan yang dijalankannya, 5) memiliki suatu komitmen yang besar untuk melakukan tranformasi ilmu pengetahuan hingga terbentuknya karakter individu yang dapat menjadi modal terbentuknya karakter bangsa.

Guru dalam menjalankan proses belajar mengajaranya perlu memahami dan menerapkan beberapa prinsip kegiatan mengajar agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional, antara lain:

a. Mampu memusatkan perhatian siswa pada suatu materi mata pelajaran yang diberikan termasuk dengan cara menggunakan bermacam-macam media dan sumber belajar;

b. Mampu membangkitkan semangat siswa untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sumber pengetahuan secara mandiri;

c. Dapat menyusun urutan (sequence) prioritas dalam proses pembelajaran dan penyesuaiannya sesuai dengan kategori usia dan perkembangan siswa;

(6)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110

107 Analisa Dampak Capaian Kompetensi....

(Perdana, 2018) d. Dapat mensinergikan pengetahuan yang akan

diajarkan dengan ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki siswa agar menjadi mudah untuk memahami ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh guru tersebut;

e. Dapat mensinergikan antara mata pelajaran dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari;

f. Dapat menjaga konsistensi dan konsentrasi belajar para siswa;

g. Dapat mengembangkan sikap dan perilaku siswa untuk melakukan pembinaan relasi sosial, baik di kelas maupun diluar kelas;

h. Dapat menelaah perbedaan pada siswa secara intensif agar proses pembelajaran menjadi tepat guna; dan

Dapat melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran yang efektif dan berkeadilan serta dapat memanfaatkan hasil evaluasi secara obyektif.

METODE PENELITIAN

Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis dampak kompetensi pedagogik yang dimiliki guru terhadap kinerja guru, dan dampak dari kompetensi professional terhadap kinerja guru.

Penelitian ini menerapkan model deskriptif survey.

Pengujian pada analisis penelitian ini dilakukan dengan metode uji pengaruh, dengan teknik analisa data menggunakan teknik analisa regresi sederhana.

Populasi penelitian ini adalah keseluruhan guru yang mengajar pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK, tanpa melihat variasi perbedaan status pendidik, latar belakang pendidikan, ataupun bidang studi. Diantara beberapa sekolah pada populasi, peneliti menetapkan sampel sebanyak 16

sekolah. Metode pengambilan sampel adalah cluster sampling dimana enam belas sekolah yang tersebar pada di Provinsi DKI Jakarta, yang dipilih secara acak untuk mewakili populasi.

Responden yang penelitian ini dari berbagai sekolah yang berasal dari berbagai latar belakang antara lain penyebaran demografi yang merata, yaitu dalam: jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, lama mengajar, banyaknya pelatihan yang diikuti oleh guru, mata pelajaran yang sedang diajarkan, banyaknya prestasi kependidikan yang diperoleh, dan status kepegawaian.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pertanyaan dalam kuesioner ini menyangkut variabel yang akan diteliti dan dijabarkan dalam beberapa indikator.

Karena pertanyaan penelitian berkaitan dengan sikap atau perilaku, oleh karena itu pertanyaan yang diberikan dimodifikasi dan dikembangkan dalam skala sikap Likert (lima tingkatan), dengan pertanyaan disusun berdasarkan variabel dalam penelitian ini.

Untuk mencari tingkat kompetensi, peneliti menggunakan skala Likert’s 5 tingkat, begitu juga untuk mencari tingkat kinerja, peneliti menggunakan skala Likert’s dengan interpretasi yang berbeda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah:

terdapat dampak yang positif serta signifikan antara kompetensi pedagogic guru terhadap kinerja guru. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 17 untuk mencari analisis regresi sederhana diperoleh data yang menunjukkan bahwa ada dampak yang sangat

(7)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110 http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online) 108

signifikan antara pedagogik dengan kinerja sebesar .675 dimana angka sig = 0.00 < 0.05 sebagaimana yang dituntukan pada tabel berikut ini. Hasil dari percobaan statistik tersebut adalah Ho ditolak.

Tabel 2. Hasil dari percobaan statistik dimana Ho ditolak.

Analisis regresi untuk melihat dampak pedagogik terhadap komponen-komponen kinerja dapat ditinjau melalui tabel di bawah ini.

Kompetensi pedagogik didapati berdampak sangat signifikan terhadap semua komponen kinerja yaitu kinerja perencanaan, kinerja pelaksanaan, kinerja evaluasi dan kinerja umum.

Tabel 3. Regresi Dampak Kompetensi Pedagogik Terhadap Sub Variabel Kinerja

Salah satu dari interpretasi hasil diatas, ditemukan bahwa kompetensi pedagogik memiliki dampak yang lebih tinggi pada perencanaan pembelajaran, yang kemudian diikuti oleh evaluasi pembelajaran. Rendahnya dampak pada pelaksanaan pembelajaran, berarti penekanan yang lebih pada teori-teori pendidikan, dan kurang pada pelaksanaan pembelajaran. Hal ini berarti banyaknya lembaga bidang pendidikan tenaga

keguruan (LPTK) belum secara maksimal dalam menyiapkan kompetensi guru yang berorientasi praktek. Masih adanya berbagai macam kebijakan kurikulum pendidikan keguruan dan ilmu pendidikan yang dapat langsung menyiapkan mahasiswa yang siap berkontribusi langsung dalam melaksanakan pembelajaran, terutama matakuliah PPL yang harus ditambah waktunya.

Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah:

terdapat dampak dari kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17 dilihat bahwa ada dampak yang sangat signifikan (angka sig. = 0.00 < 0.05) dari kompentensi profesional terhadap kinerja guru dengan nilai Beta = .430 dengan intensitas dampak yang cukup kuat. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4. Hasil dari percobaan statistik dimana H0 ditolak dan Ha diterima

Selain percobaan statistik di atas mengatakah bahwa H0 ditolak, Selanjutnya analisis regresi untuk melihat dampak kompetensi professional guru terhadap komponen-komponen kinerja menunjukkan bahwa kompetensi professional guru berdampak sangat signifikan terhadap semua komponen kinerja yaitu kinerja perencanaan, kinerja pelaksanaan, kinerja evaluasi dan kinerja umum. Hal ini mengindikasikan bahwa seorang guru dapat menjadi professional jika seluruh komponen kinerja tersebut dilaksanakan dengan

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

Model B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .209 .676 .310 .758

Pedagogik .918 .151 .675 6.097 .000

Kinerja

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

Perencanaan (Constant) .144 .686 .210 .834

Pedagogik .944 .153 .550 6.178 .000

Pelaksanaan (Constant) .684 .785 .871 .386

Pedagogik .796 .175 .436 4.550 .000

Evaluasi (Constant) -.248 .779 -.318 .751

Pedagogik 1.028 .173 .534 5.924 .000

Umum (Constant) -.160 1.184 -.135 .893

Pedagogik .978 .264 .368 3.710 .000

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.476 .571 2.584 .011

Profesiona

l .671 .134 .430 4.997 .000

(8)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110

109 Analisa Dampak Capaian Kompetensi....

(Perdana, 2018) sebaik-baiknya.

Tabel 5. Regresi Dampak Kompetensi Profesional Terhadap Sub-Variabel Kinerja

Kompetensi profesional bukan hanya memberikan dampak yang signifikan terhadap variabel kinerja, namun juga terhadap masing- masing sub-variabel kinerja. Hal ini mengindikasikan terdapat dampak positif antara kompetensi professional dengan kinerja perencanaan, kinerja pelaksanaan, dan kinerja evaluasi.

Berdasarkan hasil tersebut, kompetensi professional guru memiliki dampak yang lebih tinggi pada pelaksanaan pembelajaran, dari pada tahap perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Besarnya dampak pada implementasi proses kegiatan pembelajaran, berdasarkan pada perlunya berbagai macam pelatihan terutama mengenai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), penggunaan media pembelajaran, keikutsertaan dalam forum professional, dan penguaaan materi pembelajaran lebih memberikan dampak kepada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Masih ada guru yang belum dapat mengikuti perkembangan keilmuan dan penelitian terbaru.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, beberapa kesimpulan dapat ditarik sebagai berikut:

Pertama, berdasarkan hasil pengujian dan analisis hipotesis tentang dampak kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa terdapat dampak yang cukup signifikan diantara kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru di Provinsi DKI Jakarta, dan yang paling berpengaruh adalah dalam hal perencanaan pembelajaran. Kedua, dari hasil pengujian dan analisis hipotesis tentang dampak kompetensi professional yang dimiliki guru terhadap kinerja guru menunjukkan terdapat dampak yang signifikan dari kompetensi professional yang dimiliki guru terhadap kinerja guru di Provinsi DKI Jakarta, dan yang paling berpengaruh adalah komponen evaluasi proses pembelajaran peserta didik.

Beberapa rekomendasi kebijakan antara lain:

1. Perlu diselenggarakan secara rutin menganai pelatihan-pelatihan di bidang peningkatan pedagogik dan profesionalisme guru, karena akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru di sekolah;

2. Perlu dilakukan pembinaan terhadap guru yang memiliki capaian butir komponen pedagogic dan professional yang rendah sehingga dapat berdampak positif bagi kinerja guru dalam melakukan pembelajaran di kelas;

3. Perlu diberlakukan system reward and punishment bagi guru yang memiliki capaian UKG rendah, bentuknya dapat yang berhubungan dengan tunjangan sertifikasi guru.

Kinerja

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

Perencanaan (Constant) 2.000 .609 3.286 .001

Profesiona

l .559 .143 .385 3.911 .000

Pelaksanaan (Constant) 1.226 .622 1.971 .052

Profesiona

l .713 .146 .461 4.880 .000

Evaluasi (Constant) 1.250 .661 1.892 .062

Profesiona

l .732 .155 .449 4.716 .000

Umum (Constant) .094 .922 .102 .919

Profesiona

l .974 .217 .432 4.494 .000

(9)

Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 2, No. 2, Juli 2018 : 102-110 http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ISSN 2548-8848 (Online) 110

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional RI. (2005) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008).

Penilaian Kinerja Guru. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. (2016).

Hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2015.

Nasir, M. (2018). Kinerja Guru SMPN 1 Rantau Selamat Meningkat Melalui Supervisi Manajerial Administrasi.

Jurnal Dedikasi Pendidikan, 2(1), Januari 2018, 68-75.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Sucriah. (2018). Pelaksanaan Supervisi Akademik Melalui Pengelolaan Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 2(1), Januari 2018, 97-101.

Susanto, H. (2012). Faktor-Faktor Yang Mendampaki Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(2), Juni 2012.

How to cite this paper :

Perdana, N. S. (2018). Analisa Dampak Capaian Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 2(2), 102-110

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan melalui berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data, maka dapat ditarik