• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisa dampak go public terhadap - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisa dampak go public terhadap - IBS Repository"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama mencari ilmu di STIE ffiS yang tentunya berguna untuk persiapan kedepannya. Terima kasih atas ilmu yang diajarkan dan dibagikan kepada penulis selama masa kuliahnya. Penulis mengucapkan terima kasih atas pelayanan dan dukungan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan di STIE IBS.

Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang Anda dan saya berikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih atas dukungan, dorongan, nasehat dan pengingat untuk bermain dan belajar selama masa-masa yang telah kita lalui bersama.

Identifikasi Masalah

Ruang Lingkup

BABII

LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

Pasar Modal

  • Pengertian Pasar Modal
    • Peningkatan Kemampuan Going Concern
    • Meningkatkan Citra Perusahaan
    • Meningkatkan Nilai Perusahaan

Pembeli di pasar modal adalah orang perseorangan atau badan usaha yang menyisihkan kelebihan dananya untuk usaha produktif. Sedangkan penjual di pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan uang atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. Menurut Marzuki Usman, pasar modal merupakan pasar tempat diperdagangkannya dana-dana jangka panjang, baik utang maupun saham.

Pasar modal menawarkan solusi dalam hal pendanaan, yaitu dengan mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dengan cara menawarkan saham ke masyarakat atau penawaran umum. Penawaran Umum atau sering disebut Go Public adalah suatu kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek tersebut kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang ditetapkan oleh Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksananya. diatur (www. .bei.go.ul.

Perbankan

  • Pengertian Bank
  • Sumber-sumber Dana Perbankan di Indonesia
  • Perbankan dan Pasar Modal
  • Pengertian Intennediasi Keuangan (financial intermediary)
  • Jenis- jenis lntermediasi Keuangan
  • Fungsi Intennediasi Perbankan

Oleh karena itu, penting bagi bank untuk mengetahui kemungkinan sumber dana untuk menambah modalnya. Dana tersebut merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat dalam bentuk tabungan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti giro, deposito, dan tabungan. Dana tersebut merupakan dana yang disalurkan oleh Bank Indonesia melalui fasilitas kredit kepada bank-bank yang mempunyai kesulitan pembiayaan jangka pendek dan dijamin dengan agunan yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan.

Sedangkan alternatif sumber pembiayaan lainnya yaitu ekuitas memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan risiko utang. Bank berfungsi menyalurkan kembali dana yang dihimpun dari masyarakat kepada pihak-pihak yang memerlukan dalam bentuk kredit.

  • Tingkat Kreclit Bermasalah
    • Pengertian Kredit
    • Unsur-unsur Kredit
    • Jenis-Jenis Kredit
    • Kredit Bermasalah
    • Pengukuran tingkat K.redit Bermasalah
  • Kinerja Operasi Bank
    • Pengukuran Kinerja Bank
    • Pengaruh Go Public terhadap Kredit Bermasalah
    • Prediksi Kesehatan Bank Go Public di Indonesia tahun 1998-2002 oleh Marito (2004)
    • Pengaruh dari Faktor-faktor Pangsa Pasar, Pangsa Kredit, Pangsa Dana, CAR, LDR terhadap ROA Perbankan di Indonesia (Studi Kasus: Bank
  • Hipotesis
    • Hipotesis Pertama (Hl) Hipotesis Pertama, yaitu

Bank yang go public berharap proporsi saham yang ditawarkan kepada masyarakat mendapat respon positif dari masyarakat. Berdasarkan penelitian tersebut, secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja perbankan yang dievaluasi setelah IPO lebih baik dibandingkan sebelum IPO. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata margin laba bersih setelah IPO lebih besar dibandingkan sebelum IPO.

HOt : tidak terdapat perbedaan pelaksanaan fungsi intermediasi bank pada PT BRI, Tbk sebelum dan sesudah diungkapkan. Ha1 : terdapat perbedaan penerapan fungsi intermediasi perbankan pada PT BRI, Tbk sebelum dan sesudah masyarakat.

  • Hipotesis Kedua (H2) Hipotesis Kedua, yaitu
  • Hipotesis Ketiga Hipotesis Ketiga, yaitu
  • Kerangka Pemikiran

Dasar pemikiran penelitian ini menggambarkan proses penelitian dari tahap perencanaan penelitian yang menggambarkan permasalahan penelitian dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian dimana teori-teori yang berkaitan dengan masalah dirumuskan, kemudian diperoleh data-data yang berkaitan dengan jawaban masalah, kemudian data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan uji beda rata-rata. Pada tahap ini juga dibandingkan hasil antara analisis data dengan teori yang telah dirumuskan.

Pada tahap ini kemudian dijelaskan hasil perbandingan analisis data dan teori terkait hubungan keterbukaan publik dengan fungsi intermediasi, kredit bermasalah dan kinerja operasional bank pada PT BRI, Tbk. Kemudian dari hasil interpretasi tersebut terbentuk kesimpulan penelitian dan saran perbaikan serta penelitian selanjutnya. Pendataan LDR, NPL dan ROA BRI dengan data tiga tahun sebelum dan sesudahnya.

ANALISA DAMPAK GO PUBLIC TERHADAP FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN,

KINERJA OPERASI

STUD I KASUS: PT BANK RAKY AT INDONESIA, TBK)

Metode Pengumpulan Data

  • Metode Pengambilan Sample
    • UjiNfee d'S&
    • Uji Hipotesis
  • Analisa Dampak go public terhadap Tingkat Kredit Bermasalah

Analisis ini digunakan untuk membandingkan rata-rata LDR, NPL dan ROA sebelum pasar dengan rata-rata pasca pasar dari rasio-rasio tersebut dan mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai sebelum dan sesudah pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara fungsi intermediasi, tingkat kredit macet, dan kinerja bisnis pada periode sebelum dan sesudah IPO. Dapat disimpulkan bahwa variabel terikat berada pada keadaan yang sama atau tidak terdapat perbedaan pada variabel terikat sebelum dan sesudah IPO.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan rata-rata (rata-rata) LDR sebelum IPO (tahun) dengan rata-rata (rata-rata) LDR setelah IPO (tahun). Berdasarkan tabel di atas, tingkat signifikansi data sebelum IPO sebesar 16,6%. sedangkan tingkat signifikansi data setelah pengungkapan sebesar 10,4%. Tingkat signifikansi sebelum dan sesudah pengungkapan justru lebih besar (>) dari 5% sehingga dapat disimpulkan HO diterima yang berarti data berdistribusi normal.

Angka tersebut kurang dari 5% yang berarti H0 1 ditolak (Ha 1 diterima) yang berarti terdapat perbedaan penerapan fungsi inisiasi bank pada PT BRI, Tbk sebelum dan sesudah IPO. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah dan pertumbuhan dana pihak ketiga pada PT BRI (Persero), Tbk pasca IPO. Komposisi kredit UMKM sebelum IPO didominasi oleh usaha kecil/ritel, disusul oleh usaha mikro dan menengah.

Berdasarkan grafik pertumbuhan kredit di atas terlihat pertumbuhan kredit BRI pasca IPO mengalami penurunan, meskipun secara numerik mengalami peningkatan. Setelah melakukan analisis uji hipotesis kedua, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kredit bermasalah PT BRI, Tbk sebelum dan sesudah IPO. Kondisi yang tidak berbeda tersebut akan ditunjukkan dengan perbandingan antara rasio NPL pada periode 3 tahun sebelum IPO dengan rasio NPL pada periode 3 tahun setelah IPO.

  • Kesimpulan
  • Perubahan yang terjadi pada LDR, temyata mengalami penurunan dari peri ode sebelum go public. Angka LDR semakin menurun pada periode 3 tahun
  • Fungsi intermediasi perbankan pada PT BRI (Persero ), Tbk pada peri ode sebelum go public sudah betjalan baik. Walaupun dari sisi penghimpunan
  • Fungsi intermediasi perbankan pada PT BRI (Persero ), Tbk pada peri ode setelah go public kurang berjalan dengan seimbang, bahkan cenderung
  • Komitmen BRI untuk meningkatkan pemberian kredit ke sektor UMKM tetap terjaga dan mengalami peningkatan tiap tahunnya
  • Penurunan pertumbuhan penyaluran kredit diakibatkan memburuknya kondisi perekonomian, termasuk penurunan yang signiftkan terhadap nilai tukar
  • Kredit yang tergolong Kurang Lancar, pada periode sebelum go public mengalami peningkatan, sedangkan pada periode setelah go public, Kredit
  • Kredit diragukan pada peri ode sebelum go public mengalami peningkatan~
  • Rasio ROA pada periode setelah go public mengalami penurunan yang disebabkan tetjadinya penurunan laba bersih sebelum pajak, padahal rata-rata
  • Melihat kondisi ROA pada periode setelah go public dapat dikatakan bahwa penambahan aset yang tetjadi pada periode setelah go public tidak efektif
  • Berdasarkan penelitian ini, dapat dikatakan bahwa dampak go public secara umum mempengaruhi fungsi intermediasi perbankan, kredit bermasalah dan
  • Sepertinya faktor-faktor diluar perbankan, seperti perekonomian, turut melatarbelakangi penurunan yang tetjadi pada peri ode setelah go public
  • Menurut penulis, kolektibilitas kredit BRI sudah cukup baik, sehingga BRI harus lebih berani dalam menyalurkan kreditnya, karena sebagian besar kredit
  • Strategi BRI dalam mengelola komposisi Dana Pihak Ketiga dengan memperbesar dana berbiaya murah perlu untuk semakin ditingkatkan untuk
  • BRI perlu lebih membenahi kredit dengan kolektibilitas macet, karena semakin membaik jenis kolektibilitas ini, ke depannya akan semakin
  • Bank diharapkan dapat memperhitungkan aset mana sajakah yang dapat

Pada periode setelah pencatatan, terjadi perubahan rata-rata jumlah neraca yang meningkat dari tahun ke tahun, diiringi dengan pertumbuhan jumlah neraca yang semakin meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2005. Berdasarkan hasil analisis di atas mengenai komponen-komponen ROA, dapat dikatakan bahwa pada periode sebelum pasar modal, laba bersih sebelum pajak meningkat, namun rata-rata total aset pada periode tersebut mengalami penurunan, akibatnya tingkat laba bersih sebelum pajak meningkat. ROA pada periode sebelum pasar modal meningkat karena peningkatan laba bersih sebelum pajak lebih besar dibandingkan penurunan rata-rata total neraca. Sementara itu, pada periode pasca IPO, laba bersih sebelum pajak mengalami penurunan meskipun rata-rata total aset meningkat.

Fungsi intermediasi perbankan pada PT BRI (Persero), Tbk pada periode sebelum go public berjalan dengan baik. Fungsi intermediasi perbankan pada PT BRI (Persero), Tbk pada periode setelah go public tidak berjalan lancar, bahkan cenderung kurang lancar setelah go public, bahkan cenderung menurun. Namun dalam kurun waktu 3 tahun setelah diumumkan, kenaikan N L lebih kecil, hal ini disebabkan PT BRI, Tbk mempertahankan tingkat N L pada level dibawah 5%.

Kredit yang tergolong Kurang Lancar pada periode sebelum go public mengalami peningkatan, sedangkan pada periode setelah go public kredit mengalami peningkatan, sedangkan pada periode setelah go public kredit kurang lancar mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Rasio ROA pada periode setelah go public mengalami penurunan yang disebabkan oleh penurunan laba bersih sebelum pajak, meskipun secara rata-rata disebabkan oleh penurunan laba bersih sebelum pajak, meskipun rata-rata total aset meningkat. Keadaan ini menyebabkan tingkat ROA pada periode setelah go public mengalami penurunan, karena meskipun rata-rata total aset meningkat namun peningkatan tersebut tidak mampu meningkatkan nilai laba bersih sebelum pajak.

Melihat keadaan ROA pada periode pasca IPO, maka dapat dikatakan bahwa penambahan aset yang terjadi pada periode pasca IPO tidak efektif. Penambahan aset yang terjadi pada periode pasca IPO tidak efektif dalam meningkatkan laba bersih sebelum pajak. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa dampak go public secara umum mempengaruhi fungsi intermediasi bank, kredit bermasalah dan secara umum mempengaruhi fungsi intermediasi bank, kredit bermasalah dan kinerja operasional bank, namun dampak tersebut hanya terjadi pada satu bank saja. periode -tahun setelah go public. Tampaknya faktor di luar perbankan, seperti perekonomian, juga turut berkontribusi terhadap penurunan yang terjadi pada periode pasca IPO.

DAFTAR PUSTAKA

Akta No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang dipinda dalam Akta No. 10 tahun 1998.

DIR EKS I

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (In Millions of Rupiah, Except Share Data)

DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)

2000 Disajikan kembali

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) SERTA CABANG DAN ANAK PERUSAHAAN. Dalam crores rupee tidak termasuk data saham). Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan laporan keuangan konsolidasian. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang menyertainya, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) OANANAKPERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Oalam Jutaan Rupiah)

PT BANK RAKYA T INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME

APORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (Continued)

Modal disetor penuh dan penyesuaian peralatan Cadangan Umum Khusus (Deftcll} (Capital Defoctency). Sehubungan dengan

Notes to the Consolidated Financial Statements wtuch. the whole thing statements. Bad debt recoveries Other operating income Other operating expenses Non-operating income - Net income before changes in operation. Proceeds from the sale of buildings and equipment Purchase of government bonds in connection with the recapitalization.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)

PT BANK RAKYAT INDONESIA {PERSERC) NERACA {lanjutan)

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) STATEMENTS OF CASH FLOWS

KIWA.IIM SEOERA

SIMPANAN

APORAN ARUI kAa (lanjutan)

ICAIDAN

IIUU 8.735.793

PEN!MPATAN PADA BANK INDONESIA DAN

01LJCM11 REKAPITALISASI

EF!K YANG DIBEU DENGAN

PINJAMAN SUBORDINASI - setelah dlkurangl beban

KUITAS

11 Desember 2004 {Enam bulan) (Enam bulan) hingga Catatan TUJUAN (Satu tahun) (Kembali ke sepak bola) (Kembali) Pel'ling). Enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 30 Juni 2003 (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, dinyatakan lain). LAPORAN EKUITAS PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 dan.

Enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 30 Juni 2003 (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain). Enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 30 Juni 2003 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain). Kan¥1111 oblgllliflh8FIIIIIIi Pemerintah • dimlllld .. lllngp )lluh tempo - tersedia untuk dijual 8,554,500 l

NE:MP'ATAN PADA BANK INDONESIA V

Desember 2006 dan 2005 2c,2d,2f,6,44 ketiga

TAGIHAN DERIVATIF peny isihan kerugian

PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH

TAGIHAN AKSEPTASI

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005 (dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain).

EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI - setelah dikurangi

KEWAJIBAN DERIVATIF KEWAJIBAN AKSEPY ASI

PINJAMAN YANG DITERIMA . -

JUMLAH KEWAJIBAN

Kerugian penurunan nilai provisi dan komisi lainnya. surat berharga dan obligasi.. Rekapitalisasi pemerintah - neto Lainnya.. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

ARUS KAS DARI KEGIAT AN OPERASI

KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN DALAM MATA UANG ASING

DAN SETARAKASAWAL TAHUN

DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

NGKAPAN INFORMASI TAM BAHAN ARUS

Referensi

Dokumen terkait