Nama : Brigitta Pungki Yuliashari NIM : 4.52.21.2.08
D4 - Administrasi Bisnis Terapan POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
ANALISA MATRIKS BCG: SAPI PERAH, ANJING, TANDA TANYA, ATAU BINTANG PADA BISNIS UMKM SETEMPAT
DEFINISI
Matriks BCG/Matriks Boston dibuat oleh grup konsultan Boston Consulting Group pada tahun 1970-an dan secara khusus diciptakan oleh Bruce D. Henderson untuk digunakan di perusahaannya sendiri. Matriks BCG merupakan alat perencanaan berupa representasi grafis dari produk dan layanan yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas produk atau lini bisnis. Pada matriks BCG dikategorikan menjadi 4 komponen kuadran, antara lain:
1. Cash Cow (Sapi Perah) : Bisnis yang menghasilkan pendapatan rutin, bukan hasil trial and error, sudah ada pangsa pasarnya dan mampu menghasilkan passive income untuk dijadikan Stars. Pangsa pasar tinggi namun pertumbuhan melambat. Artinya, mampu menghasilkan produk keuntungan besar tapi stagnan. Bisnis harus terus memproduksi produk ini namun dengan nilai investasi yang kecil (Low Growth, High Share).
2. Dogs (Anjing Piaraan) : Bisnis yang dijalankan malah menjadi beban pengeluaran dan berbuntut kerugian. Bisnis seperti ini sebaiknya dilikuidasi jika memang sudah tidak dapat bangkit lagi. Pangsa pasar rendah (biasanya sudah memasuki masa punah bisnis seperti kalah trend atau persaingan) dan pertumbuhan pasar rendah (Low Growth, Low Share).
3. Question Marks (?) : Bisnis masih dipertanyakan keberlanjutannya. Biasanya berupa hasil eksperimen dan minim kompetisi sehingga pangsa pasar besar tetapi bisnisnya cenderung lemah. Question marks umumnya bisnis rintisan dan bisa berkembang menjadi sapi perah bahkan Bintang jika dikelola dengan baik. Bisa juga beresiko menjadi dogs (High Growth, Low Share).
4. Stars (Bintang) : Berupa produk unggulan dengan pangsa pasar dan pertumbuhan tinggi sehingga potensial menghasilkan ROI. Kuncinya, ketika berupa bisnis sapi perah, jangan foya-foya tetapi jadikan Bintang (High Growth, High Share).
Selanjutnya, analisis UMKM dengan Matriks BCG
• Usaha Nasi Goreng Mbak Puji
Warung Nasi Goreng Mbak Puji berlokasi di Nyatnyono, Ungaran, Kab. Semarang buka setiap hari kecuali Minggu. Buka dari mulai pukul 17.00-23.00 WIB.
Warung Nasi Goreng Mbak Puji
(Sumber: Dokumentasi Pribadi Pemilik Usaha)
Dalam matriks BCG, umkm ini termasuk kuadran Sapi Perah. Alasannya karena pangsa pasar sudah ada, sudah banyak kompetitor, menghasilkan pendapatan rutin dengan omset 200 ribu rupiah/hari atau kurang lebih 1 juta rupiah/bulan.
Usaha ini sudah berjalan selama 6 tahun. Menurut saya, usaha ini mampu bertahan sampai tahunan juga karena berdasarkan hasil wawancara dari pemilik usaha mengatakan bahwa selama kurun waktu 6 tahun tersebut, beliau menambah varian menu dari mulanya hanya nasi goreng bertambah ada mie lamongan, dll.
• Usaha Daun Mint Kering
Berlokasi di Desa Wisata Kandri, Kampung Tematik Akuaponik Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Usaha ini saya survei 1 bulan lalu untuk keperluan kompetisi Pertamina Muda.
Konsepnya, dalam satu kepala keluarga memiliki akuaponik masing-masing di setiap rumah dan dikelola oleh Kelompok Tani Akuaponik Kandri dan perangkat desa. Usaha ini dirintis sejak awal tahun 2023. Sebelumnya, kampung tematik ini pernah diposisi
Dogs akibat pandemi, tidak ada wisatawan, warga mulai jenuh menanam akuaponik.
Akan tetapi, bangkit lagi pasca pandemi Covid-19 dengan serempak budidaya tanaman mint dan lele karena prospek yang menjanjikan. Harga berkisar Rp 10.000-25.000/kg mint basah, Rp 30.000-60.000/kg mint kering, dan penjualan lele dengan modal awal pemasangan akuaponik sekitar 500 ribuan serta operasional listrik kurang lebih Rp 250.000/minggu. Penjualan mint melalui market place facebook, Weleri, Jogjakarta.
Sedangkan ikan lele dijual frozen berbumbu melalui Shopee hanya ketika ada pesanan.
Usaha Daun Mint Kering Kandri (Sumber: Dokumentasi Observasi Penulis)
Menurut saya, usaha daun mint kering ini termasuk Question Marks (tanda tanya) karena masih rintisan, baru mulai bereksperimen untuk budidaya tanaman mint dan masih beberapa kali panen. Pangsa pasarnya besar bahkan sudah pernah ditawari kerja sama dengan Kimia Farma bahkan ekspor Jerman. Akan tetapi, warga belum mumpuni memenuhi demand. Terlebih, produk belum memiliki merk, izin, dan keuangannya masih dicampur dengan pengeluaran rumah tangga (pribadi) sehingga apabila kurang dalam mengembangkan pengelolaannya beresiko jatuh Dogs lagi dikemudian hari.
• Jasa Jahit Win Arsy
Berlokasi di Kalipepe RT 4/1 Pudakpayung, Semarang, jasa jahit Win Arsy telah berdiri sejak 2007 konsisten memenuhi pesanan customer. Jasa berkembang dari permak, pembuatan seragam, jasa jahit dengan mesin lebih canggih hingga obras. Dalam sebulan menghasilkan omset 8-10 juta rupiah/bulan dan telah bekerjasama dengan persewaan tenda nikah (2016), PT Bintang Service Management (2017), dan hotel- hotel sebagai supplier handuk. Saat ini, Balqis, anak dari Bu Win merintis berbagai usaha, seperti: pembuatan kaos, bantal, selempang wisuda, dll.
Jasa Jahit Win Arsy
(Sumber: Dokumentasi Pribadi Pemilik Usaha)
Menurut saya, usaha Jasa Jahit Win Arsy dikategorikan sebagai Sapi Perah.
Alasannya, karena Win Arsy hanya memenuhi pesanan customer, tidak memiliki karyawan, usaha dijalankan oleh ibu dan dibantu anaknya. Selain itu, Win Arsy sudah bisa membantu merambah ke usaha produk lainnya yang berpotensi menjadi Bintang. Hanya saja, usaha ini perlu diperbesar dengan memiliki karyawan dan menambah mitra agar mampu menjadi passive income.
Referensi:
Kinasih, T, “Memahami Matriks Pertumbuhan BCG dan Cara Menggunakannya,” Kuncie.com (2023), diakses 3 September 2023, https://www.kuncie.com/posts/apa-itu-matriks- bcg/#:~:text=Matriks%20BCG%20adalah%20matriks%20rancangan,untuk%20digun akan%20di%20perusahaannya%20sendiri.
