• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Air Sungai Cibanten sebagai Sumber Air Baku Perusahaan Daerah Air Minum

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisa Air Sungai Cibanten sebagai Sumber Air Baku Perusahaan Daerah Air Minum"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Air Sungai Cibanten sebagai Sumber Air Baku Perusahaan Daerah Air Minum

Ade Ariesmayana1*, Frebhika Sri Puji Pangesti2, Bahrudin Hawari Irsyadu Sabil3

1,2,3Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya, Kota Serang, Banten Indonesia

*Koresponden email: adeariesmayana@unbaja.ac.id

Diterima : 4 September 2022 Disetujui : 2 Oktober 2022

Abstract

Determining the source of raw water at a Regional Drinking Water Company is the first step in determining the location or place to fulfill raw water for clean water treatment purposes. One alternative that can be used as a source of raw water is river water. The purpose of this study is for initial analysis of a water source to be used as an alternative source of raw water for clean water treatment. In determining the selection of source water, there are 3 parameters that must be met for a water source, namely: Quantity, Continuity, and Quality. This research uses a quantitative analysis method in the form of field data measurements of population and population growth projections in the distribution area, by analyzing the quality test of the Cibanten River. Based on the results of data processing, the total average clean water needs of Serang District and Kasemen District is 697.06 liters/second, the water discharge capacity of the Cibanten River in 2020 has an average of 3,690 liters/second so that the Cibanten river discharge is suitable as a source of raw water. for the quantity and continuity parameters. For testing the water quality of the Cibanten River with parameters BOD, COD, TSS, TDS and pH, the value of the content of TDS and pH meets the environmental quality standards, for the values of TSS, TDS and BOD the results exceed the environmental quality standards. It needs to be treated first before being used as clean water and drinking water.

Keywords : water analysis, Cibanten river, drinking water company, PDAM, water source, Serang City

Abstrak

Penentuan sumber air baku pada suatu Perusahaan Daerah Air Minum merupakan langkah awal dalam menentukan lokasi atau tempat sebagai pemenuh air baku untuk keperluan pengolahan air bersih. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk analisa awal suatu sumber air untuk dijadikan salah satu alternatif sumber air baku untuk pengolahan air bersih.Penelitan menggunakan metode analisa kuantitatif yang berupa pengukuran data lapangan jumlah penduduk dan proyeksi pertumbuhan penduduk wilayah distribusi, dengan melakukan analisa uji kualitas terhadap Sungai Cibanten. Berdasarkan hasil pengolahan data, total kebutuhan air bersih rata-rata Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen sebesar 697,06 liter/detik.

Kapasitas debit air Sungai Cibanten tahun 2020 memiliki rata-rata 3.690 liter/detik sehingga menunjukan debit Sungai Cibanten layak dijadikan sumber air baku untuk parameter kuantitas dan kontinuitas. Untuk pengujian kualitas air Sungai Cibanten dengan parameter BOD, COD, TSS, TDS dan pH, nilai kandungan TDS dan pH memenuhi baku mutu lingkungan, untuk nilai TSS, TDS dan BOD hasilnya melebihi baku mutu lingkungan. Perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai air bersih dan air konsumsi.

Kata Kunci : analisa air, Cibanten, PDAM, sumber air baku, Kota Serang

1. Pendahuluan

Air merupakan kebutuhan utama di Kota Serang karena kota ini merupakan pusat pelayanan sosial dan ekonomi. Maka dari itu diperlukan pusat pengolahan air bersih di pusat kota dan di Kota Serang sendiri kebutuhan air minum diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum serta beberapa unit pengolahan air bersih, sebagai program prioritas pengembangan sistem penyediaan air minum. Salah satu alternatif yang dapat dijadikan sumber air baku adalah air sungai [1]. Sebagai penentuan pemilihan air sumber, ada 3 parameter yang harus terpenuhi suatu sumber air, yaitu : kuantitas, kontinuitas, dan kualitas [2].

Salah satu potensi SDA yang dimiliki Kota Serang adalah Sungai Cibanten, dalam menunjang keberlanjutan pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan, khususnya sebagai sumber air baku instalasi pengolahan air bersih maupun air minum, untuk memenuhi segala kebutuhan air bersih masyarakat. Berdasarkan dari berbagai sungai yang ada, sungai Cibanten dianggap

(2)

irigasi, industri, aktivitas kepelabuhanan, pariwisata dan penggelontoran kota[3].Sungai Cibanten merupakan sungai paling potensial untuk dikembangkan sebagai sumber air baku, diharapkan dapat menjadi alternatif sumber pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Serang maupun Kota Serang.

Keberadaan Sungai Cibanten sangat berpotensi sebagai sumber air baku dengan jalur aliranya melewati kota Serang. Sungai Cibanten mampu menjadi pemenuhan suplai air apabila terjadi krisis air bersih.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dapat memanfaatkan Sungai Cibanten sebagai pemenuhan air bersih untuk daerah pelayanan Kota Serang. Mengingat potensi sumber daya alam Sungai Cibanten dapat dimaksimalkan sebagai alternatif sumber air baru. Potensi itulah yang melatarbelakangi penelitian ini dapat tidaknya Sungai Cibanten menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum.

2. Metode Penelitian

Penelitian Analisa Sungai Cibanten sebagai sumber air baku PDAM diawali dengan pengambilan data jumlah penduduk daerah wilayah distribusi, yaitu Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen dan juga pengambilan sampel lapangan air Sungai Cibanten untuk dilakukan pengujian laboratorium.

Pengumpulan data primer untuk penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Observasi

Dilakukan identifikasi lokasi pengambilan sampel air sungai Cibanten. Lokasi pengambilan sampel di lakukan di 2 titik lokasi yang berbeda, lokasi pertama di samping RSUD Drajat Prawiranegara dan lokasi kedua berada di Kasemen. Lokasi pengambilan sampel dibuat berbeda bertujuan apakah hasil pengujian kualitas air sungai terdapat perbedaan yang signifikan di lokasi pertama di dekat RSUD Drajat Prawiranegara untuk mengetahui aliran sungai di sekitar terdampak dari aktivitas rumah sakit atau tidak.

Lokasi kedua di bertempat jauh dari pemukiman dan aktivitas industri dan semacamnya.

b. Uji Laboratorium

Dilakukan pengujian kualitas air sungai dengan parameter BOD, COD, TDS, TSS, dan pH.

Pengujian kualitas air berfungsi untuk memberikan informasi faktual tentang kondisi (status) kualitas air masa sekarang, kecenderungan masa lalu dan prediksi perubahan lingkungan masa depan [4].Pengecekan kualitas air di awal sebelum pengolahan penting dilakukan untuk menentukan jenis perlakuan saat masuk ke unit pengolahan air bersih.

Data Sekunder berupa data untuk menunjang proses pengolahan data seperti peraturan yang berlaku:

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007, Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

- Kota Serang Dalam Angka Tahun 2012-2021, data jumlah penduduk Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen.

- Lampiran PP No 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Standar yang menjadi acuan nilai Baku Mutu Lingkungan Air.

- Pengukuran Aliran Sungai Cibanten Menggunakan Flowmeter UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten 2020. Data debit air Sungai Cibanten untuk pengukuran debit aliran sumber air baku.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Kondisi Sungai Cibanten

Penelitian ini dilaksanakan dengan observasi lapangan yaitu kegiatan susur Sungai Cibanten. Hasil dari kegiatan susur sungai yaitu mengetahui beberapa titik sepanjang Sungai Cibanten terdapat aktivitas masyarakat yang diperkirakan memberi beban pencemaran pada Sungai Cibanten. Observasi lapangan yang kedua dilaksanakan untuk menentukan titik pengambilan sampel. Titik pengambilan sampel telah ditentukan yaitu titik 1 adalah disamping daerah RSUD Dr. Drajat Prawiranegara, dan titik 2 di daerah Kasemen yaitu dibelakang PDAM Sauh Bahtera Samudera, Serang. Titik pengambilan sampel ditentukan berdasarkan kebutuhan penelitian ini yaitu di titik 1 adalah titik kumpul beban pencemaran dari hulu, Sungai Kreo dan Sungai Kripik. Titik 2 ditentukan di belakang PDAM Sauh Bahtera Samudera, Serang karena titik tersebut merupakan intake pengambilan sumber air baku PDAM tersebut.Pengambilan sampel pada daerah titik 1 yang berada di belakang RSUD Drajat Prawiranegara yaitu pada koordinat -6.066218/S 6o3'58.384" dan 106.151552/E 106o9'5.587". Sementara pengambilan pada daerah Kasemen titik 2 berada di belakang PDAM Sauh Bahtera Samudera yaitu pada koordinat -6.066801/S 6°04'00.5" dan 106.150998/E 1066°09'03.6".

(3)

3.2. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk digunakan sebagai dasar untuk menghitung pelayanan air bersih yang diterima oleh masyarakat [5].Pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kecamatan Serang sebesar 211.789 jiwa dan Kecamatan Kasemen sebesar 89.316 jiwa. Setiap tahunnya masyarakat Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen mengalami kenaikan jumlah penduduk dengan jumlah pertumbuhan rata-rata diatas 1%. Hingga tahun 2020 jumlah penduduk di Kecamatan Serang sebesar 226.196 jiwa dan Kecamatan Kasemen sebesar 106.813 jiwa [6]

Jumlah penduduk dalam suatu daerah layanan air bersih merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut berkaitan dengan kapasitas air bersih yang akan disalurkan untuk masyarakat. Untuk mengetahui kebutuhan air bersih penduduk, harus dilakukan terlebih dahulu proyeksi terhadap jumlah penduduk [7]

Setelah diperoleh proyeksi jumlah penduduk, maka dapat diketahui proyeksi kebutuhan air bersihnya.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah didapatkan dari ketiga metode yaitu metode aritmatik, metode geometrik dan metode eksponensial maka nilai dari persentase pertumbuhan penduduk (r) yang mendekati dengan nilai aktual adalah metode Aritmatik. Tabel 1 menunjukkan hasil perbandingan persentase pertumbuhan penduduk (r) dengan metode aritmatik, metode geometrik dan metode eksponensial.

Tabel 1. Perbandingan rata-rata pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan penduduk data aktual

No. Kecamatan Pertumbuhan Penduduk (r)

Aritmatik Geometrik Eksponensial Nilai Aktual

1. Serang 0,68% 0,67% 0,66% 1,59%

2. Kasemen 1,96% 1,80% 1,78% 1,84%

Rata-rata 1,32% 1,23% 1,22% 1,71%

Sumber: Pertumbuhan penduduk Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen (2020)

Berdasarkan Tabel 1, maka didapatkan hasil untuk menghitung proyeksi penduduk dalam 10 tahun yang akan datang menggunakan metode aritmatik. Perbandingan persentase perhitungan rata-rata pertumbuhan penduduk dari Tabel 2 diketahui bahwa metode aritmatik memiliki nilai rata-rata pertumbuhan penduduknya 1,32 %, mendekati nilai aktual 1,71 %.

Tabel 2. Proyeksi penduduk Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen 10 tahun mendatang

No. Tahun Po r n Pn

1. 2021 301.105 0,0132 1 305.080

2. 2022 301.105 0,0132 2 309.054

3. 2023 301.105 0,0132 3 313.029

4. 2024 301.105 0,0132 4 317.003

5. 2025 301.105 0,0132 5 320.978

6. 2026 301.105 0,0132 6 324.953

7. 2027 301.105 0,0132 7 328.927

8. 2028 301.105 0,0132 8 332.902

9. 2029 301.105 0,0132 9 336.876

10. 2030 301.105 0.0132 10 340.851

Sumber: Proyeksi penduduk Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen (2020) 3.3. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih suatu kota meliputi kebutuhan air domestik dan non domestik [8]. Dari hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk maka dilakukan perhitungan kebutuhan air penduduk secara keseluruhan di wilayah distribusi Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen. Untuk menghitung kebutuhan air bersih selama 10 tahun yang akan datang sebagai waktu umur produksi, maka perlu diperlukan data jumlah penduduk dan dikalikan dengan standar kebutuhan air bersih per liter per orang per hari sebesar 144 liter/hari [9]

Kebutuhan kehilangan air 20% untuk mengantisipasi saat ada perbaikan, pengantian, atau penambahan pipa distribusi[10]. Kehilangan air merupakan selisih antara banyaknya air yang disediakan dengan jumlah air yang dikonsumsi [11].Kebutuhan harian puncak dan jam puncak juga perlu diperhitungkan untuk mengetahui kebutuhan air maksimal dalam 1 hari ada di debit berapa [12]. Tabel 3 hasil perhitungan kebutuhan air penduduk Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen.

(4)

Tabel 3. Hasil perhitungan kebutuhan air penduduk

Uraian Satuan Tahun

2030

Kebutuhan total Liter/detik 580,89

Kehilangan 20% Liter/detik 116,18

Total kebutuhan rata-rata Liter/detik 697,06 Kebutuhan harian puncak

(Q total x 1,2)

Liter/detik 836,48 Kebutuhan jam puncak (Q

total x 1,75)

Liter/detik 1.219,86

Sumber : Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen (2020) 3.4. Perhitungan Kapasitas Debit Air Sungai Cibanten

Debit sungai adalah volume air per satuan waktu yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai [13].Debit air Sungai Cibanten digunakan untuk memperhitungkan kapasitas produksi air bersih yang dapat dihasilkan untuk memenuhi distribusi air bersih di suatu wilayah distribusi [14]. Tabel 4 adalah data debit air Sungai Cibanten.

Tabel 4. Debit air Sungai Cibanten tahun 2020 No. Lokasi Kecepatan

(m/detik)

Luas (m2) Debit (m3/detik)

1. Titik 1 3,90 3,15 3,09

2. Titik 2 5,20 3,25 3,36

3. Titik 3 1,05 6,10 1,30

4. Titik 4 4,10 9,14 10,36

5. Titik 5 7,40 2,52 3,10

6. Titik 6 0,45 6,50 0,96

Average 3,68 5,11 3,69

Sumber : UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Banten (2020).

3.5. Kualitas Air Sungai Cibanten

Ada 2 titik lokasi yang berbeda untuk pengujian sampel air sungai, dan diambil dalam waktu yang berbeda (pagi hari dan sore hari). Tabel 5 berikut ini hasil pengujian sampel air Sungai Cibanten di Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.

Tabel 5. Karakteristik Air Sungai Cibanten

No. Parameter Satuan Nilai Rata-Rata Baku Mutu

Lingkungan

B1 B2

1. BOD mg/L 3,08 12,3 7,69 3

2. COD mg/L 44,16 41,36 42,76 25

3. TSS mg/L 91,5 88,0 89,75 50

4. TDS mg/L 80,5 127 103,75 1000

5. pH - 7,78 7,41 7,59 6-9

Sumber: [6]

Hasil dari karakteristik air sungai Cibanten dibandingkan dengan Baku Mutu Air Nasional Lampiran VI PP RI No.22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.Dari Tabel 5, untuk parameter TDS dan pH semua sampel telah memenuhi baku mutu. Sementara untuk parameter BOD, COD, dan TSS melebihi baku mutu yang ada. Data primer selanjutnya diolah dalam bentuk grafik agar dapat dilihat dengan lebih jelas perbandingan konsentrasi dari masing-masing parameter sumber pencemar. Data perbandingan karakteristik air sungai Cibanten dapat ditampilkan dalam grafik pada Gambar 1.

(5)

Gambar 1. Grafik perbandingan karakteristik Sungai Cibanten Sumber: Data penelitian (2021)

4. Kesimpulan

Pertumbuhan jumlah penduduk memberikan dampak pada ketersediaan air, lahan, dan pangan [15].Proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen selama 10 tahun mendatang menggunakan metode Aritmatik, dengan nilai pertumbuhan rata-rata 1,32 %. Total kebutuhan air bersih di kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen tahun 2030 sebesar 50.188.544 l/dtk. Kapasitas debit air sungai Cibanten tahun 2020 didapat dari 6 sampel titik lokasi yang berbeda, memiliki rata-rata 3,69 m3/detik atau 3.690 l/dtk. Debit air tersebut menunjukan Debit sungai Cibanten melebihi debit kebutuhan air bersih rata-rata sebesar 697,06 l/dtk, Maka sungai Cibanten layak dan memenuhi syarat sebagai sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum untuk wilayah distribusi kecamatan Serang dan Kecamatan Kasemen untuk umur produksi 10 tahun.

Pengujian kualitas Air Sungai Cibanten terhadi kadar BOD, COD, TSS, TDS, pH dengan parameter TDS dan pH memenuhi baku mutu lingkungan, dan nilai BOD, COD, dan TSS melebihi baku mutu lingkungan. Dari hasil pengujian kelima sampel tersebut menunjukan kualitas air sungai Cibanten belum layak digunakan sebagai air bersih langsung perlu di lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan air penduduk.

5. Singkatan

PDAM Perusahaan Daerah Air Minum BOD Biological Oxygen Demand COD Chemical Oxygen Demand TDS Total Dissolved Solid TSS Total Suspended Solid

6. Daftar Pustaka

[1] Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, “Sistem Air Baku,” Kementeri. Dalam Negeri Indones., pp. 1–14, 2018.

[2] P. A. Surya, “Analisis Kuantitas Dan Kualitas Air Bersih,” Univ. Negeri Sebel. Maret, 2009.

[3] B. Baherem, S. Suprihatin, and N. S. Indrasti, “Strategi Pengelolaan Sungai Cibanten Provinsi Banten Berdasarkan Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Air Dan Kapasitas Asimilasi,” J.

Pengelolaan Sumberd. Alam dan Lingkung. (Journal Nat. Resour. Environ. Manag., vol. 4, no. 1, pp.

60–69, 2014, doi: 10.29244/jpsl.4.1.60.

[4] DLHK, “Pemantauan Kualitas Air Sumur,” Dinas Lingkung. Hidup dan Kehutan. Drh. Istimewa Yogyakarta, no. November, pp. 1–4, 2011.

[5] Sutikno, “Proyeksi Ketersediaan Air Tahun 2036 Terhadap Sumber Air Junrejo Pada Hipam Kelurahan Dadapreja Kecamatan Junrejo Kota Batu,” J. Reka Buana, vol. 2, no. 1, pp. 19–29, 2017.

3,08 44,16 91,5 80,5

7,78

12,3 41,36 88 127

7,41

3 25 50

1000

9 0

200 400 600 800 1000 1200

BOD (mg/L) COD (mg/L) TSS (mg/L) TDS (mg/L) PH

B1 B2 BML

(6)

[6] Biro Pusat Statistik Kota Serang, “Kota Serang dalam Angka 2021,” Kota Serang Dalam Angka, p.

260, 2021.

[7] K. PUPR, “Modul Proyeksi Kebutuhan Air Dan Identifikasi Pola Fluktuasi Pemakaian Air,” Perenc.

Jar. Pipa Transm. Dan Distrib. Air Minum, pp. 1–16, 1996.

[8] R. Afriyanda, G. Z. Mulki, and M. I. Fitriani, “Analisis Kebutuhan Air Bersih Domestik di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas,” PWK, Laut, Sipil, Tambang, vol. 6, no. 2, pp.

1–11, 2018.

[9] Menteri Pekerjaan Umum, “Penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum,”

Peratur. Menteri Pekerj. Umum No.18 Tahun 2007, 2007.

[10] Peraturan Pemerintah, “Peraturan Pemerintah No.122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum,” Peraturan Pemerintah No.122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum. pp. 1–

37, 2015.

[11] C. S. Silvia, “Kajian Tingkat Kehilangan Air Dengan Metode NRW Pada PDAM Tirta Meulaboh,”

J. Tek. Sipil Univ. Teuku Umar, vol. 4, no. 2, pp. 11–20, 2016.

[12] B. Syahputra, “Penentuan Faktor Jam Puncak dan Harian Maksimum Terhadap Pola Pemakaian Air Domestik Di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta,” Univ. Islam Sultan Agung.Semarang, pp.

1–15, 2021.

[13] Indarto, S., Hidrologi: Teori Dan Penerapan Hidrologi Di Jawa Timur. Deepublish, 2022.

[14] Subekti, S., Prasdiantika, R., Purwaningrum, S. D., Agustin, N. C., & Nizar, F. Identifikasi Penyediaan Sarana Dan Prasarana Kebutuhan Air Minum Kabupaten Jepara. Merdeka Indonesia Journal International, 2(1), 1-9. 2022.

[15] F. Anggraini, Samadi, and Wamadi, “Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kebutuhan Air Bersih di Pulau Panggang,Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta,” SPATIAL Wahana Komuniakasi dan Informaisi Genetika, vol. 12, no. Clean Water Crisis. pp. 25–20, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, tema atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus)

Prakiraan Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan Sebatik Wilayah Timur dan Perkotaan Sebatik Wilayah Barat Tahun 2015 - 2035.. Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 dan Hasil