• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN APLIKASI E-KINERJA DALAM MENINGKATKAN MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
SITI KHOIRIYAH NADIA TUSALIMAH

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS PERAN APLIKASI E-KINERJA DALAM MENINGKATKAN MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAN APLIKASI E-KINERJA DALAM MENINGKATKAN MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR

Siti Khoiriyah1, Fatmawati Nur Hasanah2

Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

*e-mail: sitiikhoiiriyyah2904@gmail.com

Abstrak: Kebijakan Kabupaten Pekalongan dalam penggunaan aplikasi e-kinerja untuk mencatat kinerja pegawai secara realtime Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2019 tentang penilaian kinerja pegawai disebutkan pada pasal 29 (1) bahwa PNS wajib melakukan pengukuran kinerja melalui sistem pengukuran kinerja. Tujuan penenlitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh system aplikasi e-kinerja terhadap kinerja guru dan kepala sekolah dalam satuan pendidikan. Penelitian ini mengambil sampel dari salah satu pendidikan dasar yang ada dikabupaten pekalongan dengan enam partisipan yakni guru dan kepala sekolah dengan masa kerja yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatis. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara acak pada salah satu sekolah dasar. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan dari nilai e-kinerja dapat meningkatkan motivasi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kuualitas kerja sehingga kinerja guru meningkat.

Kata Kunci: e-kinerja, kinerja guru, kinerja kepala sekolah

Abstract: Pekalongan Regency policy in using e-working system applications to record employee performance in realtime In accordance with the mandate of the Government Regulation of the Republic of Indonesia number 30 of 2019 concerning employee performance appraisal, it is stated in article 29 (1) that civil servants are required to measure performance through a performance measurement system. The purpose of this study is to analyze the effect of the e-performance application system on the performance of teachers and principals in education units.

This study took samples from one of the basic education in Pekalongan district with six participants, namely teachers and principals with different working periods. This research uses case study research with a qualitative approach. The selection of research subjects was carried out randomly in one of the elementary schools. The data collection methods carried out are interviews, observation, and documentation. Data analysis is carried out through the stages of data reduction, data display, and verification and conclusions. The results showed that the appreciation of the e-performance value can increase the motivation of teachers and principals in improving the quality of work so that teacher performance increases.

Keywords: E-working system, teacher performance, principal performance PENDAHULUAN

Guru merupakan tokoh sentral yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pendidikan. Dalam menjalankan tugasnya guru dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar tercipta mutu pendidikan yang tinggi. Dalam hal ini pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatka kinerja guru melalui pelatihan-pelatuhan maupun program PPG. Namun pada realitanya masih banyak guru yang enggan mengikuti kegiatan pelatihan karena faktor tertentu terlebih bagi guru yang telah mendapatkan sertifikasi. Bagi guru tersertifikasi mengikuti PPG saja

(2)

sudah cukup padahal padahal di era sekarang guru dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja dan kualitasnya agar dapat mengikuti perubahan zaman.

Kinerja merupakan suatu karakteristik atau sifat yang dimiliki pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya. Wu dan Hung (2008) berpendapat bahwa evaluasi kinerja adalah bagian dari manajemen serta sistem kontrol yang secara efektif membantu organisasi mengelola sumber daya yang berkaitannya dengan tujuan organisasi.

E-Kinerja merupakan sebuah aplikasi berbasis website yang mana didalamnya mencakup penilaian terhadap kinerja guru setiap tahun. Hasil dari nilai kinerja ini adalah peningkatan jenjang karir kepala sekolah dan guru brupa kenaikan pangkat. Walaupun aplikasi e-kinerja ini awalnya dibuat untuk memudahkan penilaian Badan Kepegawaian Negara kepada Aparatus Sipil Negara namun imbasnya guru tertuntut untuk selalu melakukan pengembangan profesi dan melaksanan pembelajaran seara optimal. Sebagai sebuah sistem teknologi informasi, E-Kinerja dapat diakses menggunakan Personal Computer atau laptop maupun menggunakan smartphone.

Hasil

Menurut Mangkunegara (2011) Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab profesinya. Kinerja pegawai menetukan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi dalam menccapai tujuannya. Semakin meningkat kinerja pegawainya maka akan semakin meningkat mutu kualitas sebuah organisasi. Sutrisno (2012) mengatakan, kinerja merupakan hasil kerja pegawai yang dicapai selama melaksanakan aktivitas kerja sesuai dari tingkah laku kerjanya. Sedangkan Bangun (2012) berpendapat kinerja adalah hasil pekerjaan pegawai yang dicapai pegawai didasarkan persyaratan-persyaratan tertentu sesuai pekerjaan. Disis lain Silalahi (2013), berpendapat bahwa kinerja adalah hasil Tingkat pencapaian seorang pegawai setelah melaui aktivitas kerjanya.

Penilaian kinerja sangat penting bagi suatu organisasi untuk mengetahui kelemahan, hambatan, progress kerja, dorongan kerja serta berbagai factor yang mempengaruhi kesuksesan kinerjanya. Hasil penilaian kinerja dapat membantu pengelola dalam pengambilan Keputusan serta pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuat organisasi. Itulah sebabnya penilaian kinerja sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja pegawai.

E-kinerja adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk menilai kinerja pegawai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan beban kerja sesuai dengan tupoksi

(3)

profesinya. Seiringnya perubahan zaman penilaian kinerja menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) dan PPPKPNS (penilaian prestasi kerja PNS) dianggap sudah tidak relevan lagi yang kemudian diubah menjadi SKP (Sasaran Kerja Pegawai). SKP sendiri sebelumnya di Kabupaten Pekalongan menggunakan aplikasi excel yang kemudian beralih ke aplikasi E-Kinerja.

Penelitian ini dilakukan pada salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Pekalongan.

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah kepala sekolah dan guru ASN serta PPPK dengan masa kerja yang berbeda-beda. Partispan tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Karakteristik Responden

No. Inisial Masa Kerja Sertifikasi

1. T.L 25 tahun Sudah

2. K 30 tahun Sudah

3. M.B 3 tahun Belum

4. N.T.S 1 tahun Belum

5. H.P 1 tahun Belum

6. M.S 6 bulan Belum

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penilaian kinerja guru pada sistem E-kinerja dalam meningkatkan mutu kinerja guru. Adapun hasil wawancara terhadap partisipan adalah sebagai berikut.

1. Ruang Lingkup Penilaian dalam E-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil observasi terhadap aplikasi e-kinerja terdapat perbedaan antara lingkup penilaian kepala sekolah dan guru. Perbedaan ini hanya terdapat pada satu poin lebih banyak

(4)

guru dibanding dengan kepala sekolah. Namun secara dokumen administrative lebih banyak kepala sekolah dibandingkan dengan guru.

Diantara lingkup penilain kepala sekolah adalah (1) perencanaan terdapat 11 administrasi yang harus dipenuhi seperti berisi visi misi, perencanaan berbasis data, Rencana kerja jangka menengah, rencana kerja tahunan, Rencana kegiatan anggaran sekolah, dan perencanaan- perencanaan lain dalam bidang kurikulum dan lain-lain. (2) Pelaksanaan berisi tujuh administrasi berupa segala laporan, evaluasi dan tindak lanjut dari perencanaan. (3) Pengembangan profesi berupa segala sertifikat pelatihan, workshop dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan pengembangan profesi guru dan kepala sekolah. (4) Wadah organisasi berisi KTA (Kartu Tanda Anggota)/SK (Surat Keputusan) keterlibatan kepala sekolah dalam organisasi positif.

Sedangkan lingkup penilain pada guru adalah (1) Perencanaan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Modul ajar, Program tahunan, Program semester, Silabus, Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimal dan perencanaan penilaian. (2) Pembelajaran berupa jurnal mengajar dan foto/video pembelajaran/bimbingan. (3) Penilaian yang mencakup kisi- kisi, instrument penilaian, hasil penilaian, analisis hasil penilaian dan daftar nilai raport. (4) Pengembangan profesi yakni seluruh sertifikat yang berhubungan dengan pelatihan dalam rangka mengembangkan profesi. (5) Wadah organisasi yaitu SK (Surat Keputusan) atau KTA (Kartu tanda anggota) keikutsertaan dalam sebuah profesi keguruan.

2. Tingkat Kesulitan Aplikasi E-kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara terhadap inisial T.L selaku kepala sekolah mengaku bahwa dengan diberlakukannya E-Kinerja menjadikan sistem adminitrasi kerja lebih efektif. Beliau menuturkan bahwa tidak ada yang sulit dalam proses ini karena memang pada dasarnya dari dulu beliau sudah terbiasa tertib adminitrasi, hanya saja jika dulu berupa tumpukan kertas tapi sekarang berupa file yang lebih rapi dan tertata.

Sedangkan menurut guru senior berinisial K dengan masa kerja 30 tahun beliau menuturkan cukup kesulitan karena dalam hal ini bekiau harus menguasai teknologi komputer dan aplikasi e-kinerja yang berbasis web. “saya tertib adminitrasi mbak tapi saya kesulitan mengaplikasikan pada e-kinerja” begitu tuturnya.

(5)

Hal serupa juga dituturkan oleh inisial N.T.S, namun menurut H.P, M.B dan M.S aplikasi e-kinerja ini menjadikan kita tertib administrasi dan akan mudah menggunakannya apabila dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai pelaksanaanya tidak seperti diawal semuanya dikerjakan pada akhir tahun karena aplikasi baru diterapkan.

3. Pengaruh Aplikasi E-Kinerja Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah Setelah dilakukan Analisa data parapartisipan sependapat bahwa e-kinerja ini tidak hanya berpengaruh pada kinerja mereka tetapi juga memotivasi mereka untuk selalu mengembangkan diri. Berikut beberapa ungkapan wawancara terhadap partisipan

“Saya sangat mendukung aplikasi ini mbak, sebab dengan adanya aplikasi ini secara tidak langsung membuat para guru selalu ingin mengembangkan dirinya melalui pelatihan dan lain-lain karena sertifikat yang dicantumkan dalam aplikasi ini yang berlaku hanya sejak dua tahun masa penilain sehingga kita berlomba mengupgrade diri kita. Selain itu kita juga tepat waktu Menyusun adminitrasi”, tutur kepala sekolah.

Ungkapan yang sama dikatakan oleh N.T.S “ ….daripada saya menyuun adminitrasi terus hilang, jadi saya setiap buat langsung di upload ke drive mba karena kan penilaian e-kinerja itu buktinya dilihat dari link drive yang kita cantumkan di e-kinerja”.

Disisi lain H.P mengungkapkan “……..saya jadi termotivasi untuk tepat waktu membuat adminitrasi dan semakin ingin banyak mengikuti pelatihan mba”.

Inisial M.B menuturkan hal yang sama “… awalnya ikut pelatihan hanya untuk kenaikan pangkat sekarang malah ternyata pelatihan tersebut bermanfaat untuk diri kita sendiri diera sekarang ini”.

“Guru memang butuh pelatihan mba karena zaman sekarang ini zamanya begitu cepat jadi kinerja memang harus ditingkatkan. Adanya kinerja selalu menyadarkan bahwa kita harus terus berkembang”

tutus M.S.

Begitu pula dengan penuturan inisial K “Meskipun sulit bagi say amba tapi e-kinerja ini lebih memotivasi saya untuk belajar ilmu Komputer juga, sebagai guru senior saya tidak ingin kalah dengan yang masih muda. Tidak bisa dipungkiri guru sekarang harus milenial juga”.

(6)

Pembahasan

Kinerja amerupakan kemampuan seseorang pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaannya untuk mencapai hasil akhir yang diharapkannya secara optimal. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa e-kinerja memiliki pengaruh positif pada kinerja guru dan kepala sekolah.

Semakin baik, lengkap dan tertib adminitrasi yang mereka lakukan maka semakin baik pula penilain kinerja yang mereka dapatkan. Semakin banyak jumlah realisasi dari target yang ditetapkan maka akan semakin tinggi nilai serta penghargaan berupa kenaikan jenjang karir yang didapatkan.

Penghargaan tersebutlah yang akan membuat kepala sekolah dan guru semakin termotivasi untuk selalu meningkatkan kinerjanya.

1. Ruang Lingkup Penilaian dalam E-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

Administrasi yang dibutuhkan dalam penilaian kinerja merupakan adminitrasi yang mencakup tugas-tugas guru dan kepala sekolah sesuai tupoksinya. Apa yang ada didalam e- kinerja sudah sesuai dengan keputusan Mendikbud RI. No. 025/O/1995, tentang petunjuk teknis ketentuan pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya yang mengistilahkan bahwa kinerja guru sebagai prestasi kerja guru, artinya hasil kerja dan kemajuan yang telah dicapai seorang guru dalam bidang tugasnya. Lebih lanjut dijelaskan dalm keputusan tersebut, bahwa guru wajib melaksanakan tugasnya sebagai berikut: (1) menyusun program pengajaran, (2) menyajikan program pengajaran, (3) mengevaluasi hasil belajar, (4) menganalisis hasil evaluasi belajar, (5) menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, (6) membuat karya ilmiah dalam bidang pendidikan, (7) mengembangkan kurikulum (8) mengikuti kegiatan ilmiah, seminar, lokakarya ataupun kegiatan kelompok guru bidang studi.

2. Tingkat Kesulitan Aplikasi E-kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara satu dari enam partisipan merasa kesulitan mengaplikasi aplikasi e-kinerja dikarenakan karena guru sudah cukup senior sehingga sulit untuk mengaplikasikannya. Namun hal ini dapat disiasati dengan meminta bantuan kepada operator sekolah dalam mengaplikasikan e-kinerja.

Sedangkan lima partisipan lainya merasa tdiak terlalu sulit karena sudah terbiasa menggunakan laptop. Termasuk kepala sekolah meskipun terhitung sudah cukup lama masa

(7)

kerjanya namun partisipan tersebut dapat mengaplikasikan dengan baik karena partisipan sudah terbiasa bekerja dengan laptop.

Adanya hal tersebut sekaligus menadakan bahwa e-kinerja belum sepenuhnya efektif karena masih sulit dijangkau bagi guru senior.

3. Pengaruh Aplikasi E-Kinerja Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah Penelitian ini membuktikan bahwa e-kinerja menuntut partisipan untuk tepat waktu dalam melaksanakan adminitrasi sekolah. Artinya semakin tepat adminitrasi maka akan semakin tertib pembelajaran sehingga hal tersebut meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa semakin bayak sertifikat pelatihan yang didaptkan maka akan semakin tinggi nilai yang didapatkan dan akan semakin besar ksempatan mendaptkan penghargaan berupa jenjang karir. Dalam melaksanakan pelatihan hal itu tetntunya akan meningkatkan pula kemampuan proesional guru dan kepala sekolah.

Hasil penelitian membuktikan bahwa e-kinerja berpengaruh pada kienerja guru dan kepala sekolah. Artinya semakin banyak realisasi yang dicapai bahkan melebihi target maka akan semakin meningkat kinerja guru dan kepala sekolah dalam integritas, tanggung jawab dalam menghasilkan kualitas kerja yang baik.

Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan Ema Nurhayati (2017) bahwa penerapan e-kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin baik penerapan SKP secara elektronik, pencatatan target dan realisasi kerja secara elekronik dan integritas prensensi, kuantitas, dan kualitas kerja, maka semakin meningkat kinerja pegawai dalam bertanggungjawab menghasilkan kuantitas dan kualitas kerja.

Dalam penelituan lain Komara et al.,2014 menyimpulkan bahwa e-kinerja dan penghargaan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah. Namun peneliti juga menuliskan bahwa koefisiensi determinsi yang diperoleh dari e- kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah hanya sebesar 3,36%, hal tersebut menunjukkan bahwa studi berikutnya harus mencakup lebih banyak variabel lain yang harus diteliti seperti memperluas responden yang akan diteliti.

(8)

SIMPULAN

Berdasarkan Analisa dari uraian yang telah dibahas pada sebelumnya maka dapat disimpulakn bahwa adanya e-kinerja yang mencatat kinerja pegawai secara realtime secara tidak langsung mempengaruhi kinerja pegawai. Prestise atau penghargaan yang dijanjikan dalam kinerja yang baik akan mempengaruhi motivasi pegawai dalam meningkatkan kualitas kerja sehingga timbulah rasa tanggung jawab terhadap profesionalitasnya dan melakukan cara-cara untuk mencapai kualitas kerja yang baik. Pada akhirnya kualitas kerja yang baik membawa pengaruh pada kinerja pegawai yang semakin baik pula.

Dalam penelitian ini tentunya memiliki beberapa keterbatasan penelitian diantaranya yaitu objek penelitian ini hanya berfokus pada salah satu sekolah dasar saja dari sekian banyak sekolah di Kabupaten Pekalongan sehingga jumlah pegawai yang dijadikan sebagai sampel penelitiannya sangat sedikit. Reaksi pegawai pada setiap sekolah dasar tentunya akan berbeda-beda beda. Reaksi pegawai disekolah A akan berbeda dengan Sekolah B begitu juga dengan peneltian ini.

Penelitian ini belum bisa dijadikan acuan bahwa e-kinerja dapat memberikan peningkatan terhadap kinerja guru atau kepala sekolah. Sebab masih banyak cara dan metode lain yang dapat digunakan untuk meneliti hal yang sama tersebut yang memungkinkan hasilnya berbeda dengan sampel yang berbeda pula dan dengan jumlah yang banyak. Sehingga perlu adanya penelitian lagi terkait hal tersebut sebab peneliti menyadari masih banyak factor yang dapat mempenaruhi kinerja guru dan kepala sekolah. Untuk itu bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan sampel penelitian dengan jumlah yang banyak dan dengan metode yang berbeda.

Bagi sekolah dasar, diharapkan dapat saling membantu dalam mengatasi kekurangan yang ada dalam pelaksanaan e-kinerja. Kemampuan guru sebagian besar sudah cukup mumpuni dalam menerapkan sistem e-kinerja, meskipun beberapa guru senior masih belum terlalu menguasai ilmu komputer. Sehingga perlu adanya bimbingan teknis secara bertahap dan pendampingan kepada guru-guru senior tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.

Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.

(9)

Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI No.25/O/1995 Tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya - JDIH Kota Bandung

Mangkunagara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Nurhayati,E. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem Penilaian E-Kinerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Di Kecamatan Semarang Timur Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 2 (2), http://www.jpeb.dinus.ac.id

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Lingkup Kementerian Pertanian.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258).

Putri, Komara Eka, Muhammad Arfan dan Hasan Basri. 2014. Pengaruh Penerapan E Kinerja Dan Penghargaan (Reward) Terhadap Kinerja Aparatur Pengelolaan Keuangan Di Lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh. Jurnal Magister Akuntansi, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. ISSN 2302-0164, pp. 1-10. Volume 3, No. 4, November

Rukmana, I., Rahmawati, R., & Salbiah, E. (2020). Efektivitas Penilaian Kinerja Berbasis E- Kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian. Jurnal Governansi, 6(1),.

https://doi.org/10.30997/jgs.v6i1.2633

Silalahi, Freddy. 2013. Pengaruh Persepsi Guru tentang Supervisi Akademik, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMK Kecamatan Medan Sunggal.

Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia. Vol.5, No.1, April Sosialisasi e-Kinerja (pekalongankab.go.id)

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8th ed.).Yogyakarta:

Ekonisia.

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169).

(10)

Wahyuni, Sisi. (2020). Pengaruh Penerapan E-Kinerja Dan Integritas Terhadap KinerjaPegawai.ESS(JournalOfEducationOnSocialScience),(4),(2).

Wu, S.I., Hung, J.M.. (2008). A Performance Evaluation Model Of CRM On NonprofitOrganizations. Total Quality Management And Business Excellence 19 (4), 321–

Referensi

Dokumen terkait