• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bentuk dan Struktur Kota

N/A
N/A
M. Syahrul Ramadhani

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Bentuk dan Struktur Kota"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR KOTA

Struktur dan bentuk kota di pengaruhi oleh adanya kegiatan- kegiatan di atas lahan tersebut.

Dimana apabila telah terbentuk jenis kegiatan- kegiatan yang ada, pengelompokkan kegiatan secara general atau aglomerasi dapat dilakukan dengan integrasi yang tinggi. Adapun analisis yang kami lakukan merujuk kepada pengelompokkan yang di dasarkan kapada pola pola yang memperlihatkan bentuk dan struktur DKI Jakarta.

4.1 Analisis Bentuk

Bentuk kota merupakan gambaran/ pola dari kawasan terbangun yang menunjukkan kegiatan- kegiatan melalui penggunaan lahan yang nantinya menunjukkan pola pembinaan suatu rencana.

DKI Jakarta memperlihatkan pola pola linier dan konsentris pada penggunaan lahan untuk kawasan terbangunnya. Berdasarkan peta penggunaan lahan tahun 2009 DKI Jakarta, terdapat beberapa jenis penggunaan lahan untuk kawasan terbangun, diantaranya :

a. Kawasan pemerintahan b. Permukiman teratur c. Permukiman tidak teratur

d. Perkantoran/ Perdagangan dan jasa e. Industri/ Pergudangan

f. Fasilitas sosial

g. Prasarana transportasi (Pelabuhan/ Bandara)

Adapun bentuk bentuk kota berdasarkan penggunaan lahan kawasan terbangun dapat lebih rinci di lihat pada peta berikut :

(2)

a. Bentuk Penggunaan Lahan “Kawasan Pemerintahan”

Berdasarkan hasil analisis secara spasial yang kami lakukan, bentuk kota dilihat dari penggunaan lahan jenis Kawasan Pemerintahan memperlihatkan bentuk linier yaitu bentuk yang mengikuti jaringan jalan di DKI Jakarta. Hal ini dapat di perkirakan juga untuk menunjang kegiatan di Kawasan Pemerintahan, lokasinya harus di letakkan di bagian kota yang memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi dan jaringan jalan yang bagus.

(3)

b. Bentuk Penggunaan Lahan “Permukiman Teratur”

Bentuk penggunaan lahan untuk Permukiman teratur teranalisis menunjukkan bentuk cluster dengan dominan berada pada pusat kota atau dominasinya untuk Permukiman tertaur terdapat di Jakarta Utara.

c. Bentuk Penggunaan Lahan “Permukiman Tidak Teratur”

(4)

Bentuk penggunaan lahan untuk Permukiman tidak teratur teranalisis menunjukkan bentuk dispersed sheet (orthogonal gridiron) yang menujukan pertumbuhan yang menyebar dengan pusat yang tidak signifikan. Hal ini dilihat dari proposional yang tidak banyak tapi tidak terpusat. Tesebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

d. Bentuk Penggunaan Lahan “Perkantoran/ Perdagangan dan Jasa

Bentuk penggunaan lahan untuk Perkantoran/ Perdagangan dan Jasa teranalisis menunjukkan bentuk linier yang menujukan pertumbuhan yang mengikuti jaringan jalan.

Hal ini di asumsikan karena aksesibilitas jaringan jalan yang baik akan menunjang kegiatan perdagangan dan jasa yang ada di daerah sekitar.

(5)

e. Bentuk Penggunaan Lahan “Industri/ Pergudangan

Bentuk penggunaan lahan untuk Industri dan Pergudangan teranalisis menunjukkan bentuk cluster yang menujukan pertumbuhan yang mengikuti jaringan jalan dan mengelompok. Hal ini di asumsikan karena aksesibilitas jaringan jalan yang baik akan menunjang kegiatan industri sekitar dan nilai lahan yang berada di wilayah bagian Hinterland akan mempermudah investor untuk mengambangkan/ berinvestasi untuk kegiatan industry di DKI Jakarta.

f. Bentuk Penggunaan Lahan “Fasilitas Sosial

Bentuk penggunaan lahan untuk Fasilitas sosial teranalisis menunjukkan bentuk dispersed sheet yang menujukan pertumbuhan yang merata dan tidak memiliki pusat yang signifikan karena proporsinya yang tidak ada yang dominan. Hal ini di asumsikan karena pelayanan fasilitas social tidak boleh terpusat atau konsentris tetapi harus menyebar agar keterjangkauan pelayanan untuk masyarakat / penduduk DKI Jakarta dapat terlayani dengan baik.

(6)

g. Bentuk Penggunaan Lahan “Industri/ Pergudangan

(7)

Bentuk penggunaan lahan untuk Prasarana Transportasi teranalisis menunjukkan bentuk cluster yang menujukan pertumbuhan yang mengelompok berdasarkan pusat ataupun lokasi strategis untuk pelayanan masyarakat dari sisi transportasi. Hal ini dilihat dari lokasi Pelabuhan Tanjung Priok yang ada di daerah Jakarta Selatan dan Bandara Soekarno Hatta yang berada di Jakarta Timur.

4.2 Analisis Struktur

Struktur kota menunjukkan bagian bagian dalam perkotaan secara lebih rinci. Pola penggunaan lahan ini berorientasikan pada kegiatan kegiatan yang ada di DKI Jakarta.

Berdasarkan peta penggunaan lahan DKI Jakarta tahun 2009, dapat di analisis bahwa DKI Jakarta memiliki bentuk dan struktur ruang yang sesuai dengan Multiple Nuklei Theory, hal ini di dasarkan kepada 4 faktor yang mempengaruhi struktur dan bentuk kota, diantaranya :

a. Adanya pengelompokkan kegiatan tertentu

b. Bagian tertentu mengelompok untuk mengambil keuntungan dari kombinasi kegiatan tertentu

c. Beberapa kegiatan bersifat Detrimental/ Berlawanan. Seperti kegiatan industri dan pertanian, atau kegiatan peribadatan yang berada di fasilitas social dan hiburan yang berada di pengelompokkan perdagangan dan jasa.

d. Adanya transportasi dan nilai social yang berpengaruh terhadap peruntukkansuatu lahan atau aktivitas.

(8)

Peta Penggunaan Lahan DKI Jakarta Tahun 2009

CBD

Industri Pertanian

Pertanian

Permukiman Tidak Teratur Permukiman

Teratur

Permukiman Teratur

Pertanian

(9)

Hasil Sektor Analisis

CBD

Permukiman Teratur Permukiman

Tidak Teratur

Industri

Pertanian Pertanian

Pertanian

Pertanian

Referensi

Dokumen terkait

Recall that for any Galois extension F/L of number fields with Galois group G, and aG-stable subset S of valuation of F containing all the infinite places and those ramified inF/Qand so