Identifikasi Masalah
Waktu yang kurang optimal dalam menjelaskan materi pada saat pembelajaran offline berdampak pada penerapan Google Classroom sebagai media pembelajaran siswa secara online. Tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran PAI belum optimal karena hanya menghafal tetapi belum memahami media pembelajaran Google Classroom dalam pembelajaran blended learning.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh media Google classroom terhadap blended learning pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri 06 Kota Bengkulu, penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut. Dampak Penggunaan Media Google Classroom dalam Blended Learning pada Mata Pelajaran PAI di SMA 06 Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitin
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam pengembangan pendidikan Islam khususnya pada pembelajaran PAI.
Sistematika Penulisan
Pemanfaatan Media Google Classroom dalam Blended Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negri 6 Kota Bengkulu dapat dimanfaatkan oleh siswa cukup dengan mengakses dan memiliki email dan Android. Dalam hal ini, media google classroom dalam Blended Learning tidak berjalan dengan baik karena terkendala jaringan dan kuota internet siswa.
Konsep Blended Learning
Blended learning menawarkan kesempatan belajar terbaik dengan mentransisikan ruang kelas ke e-learning. Pembelajaran campuran. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa blended learning merupakan model pembelajaran yang didalamnya terdapat perpaduan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.
Pengertian dan Pembelajaran PAI di SMA
Dalam Ensiklopedi Pendidikan, Pendidikan Agama Islam didefinisikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan manusia yang religius. Menurut Zakiyah Darajat dalam bukunya yang ditulis oleh Abdul Mejid Pendidikan Agama Islam adalah upaya untuk mendorong dan membina peserta didik agar selalu dapat memahami ajaran Islam secara utuh. Menurut Ahmed Tafsir dalam bukunya Abdul Majid, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan ajaran Islam.
Selain itu pendidikan agama Islam disini juga mengharapkan peserta didik yang belajar agama Islam mampu memahami, mengamalkan dan juga menerapkan segala pembelajaran yang diperoleh selama menempuh pendidikan. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pendidikan agama Islam adalah belajar berdasarkan Al-Quran yang merupakan kitab suci agama Islam.
Penelitian yang Relevan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Blended Learning berbasis quantum teaching dapat meningkatkan minat dan hasil belajar kognitif siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prambanan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan adalah objek penelitiannya, dalam penelitian ini digunakan minat dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Peneliti menggunakan hasil belajar PAI pada ranah kognitif siswa. model pembelajaran yang digunakan juga sedikit berbeda dengan yang diteliti, peneliti hanya menggunakan model pembelajaran Blended Learning, sedangkan penelitian ini menggunakan model pembelajaran Blended Learning berbasis quantum teaching.
Instrumen pengumpulan data berupa lembar angket motivasi siswa dan lembar tes pilihan ganda hasil belajar siswa. pengumpulan data menggunakan kuesioner dan soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi siswa yang menggunakan model pembelajaran blended learning dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran tatap muka, 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tatap muka. menggunakan model blended learning dan siswa yang menggunakan model pembelajaran tatap muka, 3) terdapat peningkatan yang signifikan motivasi belajar siswa akibat penerapan model blended learning, 4) terdapat peningkatan yang signifikan pada siswa hasil belajar karena terhadap penerapan model blended learning, dan 5) tidak terdapat interaksi antara pengaruh penerapan model pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar siswa.
Kerangka Berpikir
Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terlihat bahwa guru sudah baik dalam merencanakan dan mengimplementasikan media Google Classroom dengan model blended learning. Siswa dan guru bekerja secara tidak langsung melalui media Google Classroom dan melakukan pembelajaran dengan tahapan blended learning. Hal ini sejalan dengan penelitian lapangan bahwa guru di SMAN 6 Kota Bengkulu menggunakan Google Classroom online dalam Blended Learning untuk menjelaskan dan mendiskusikan materi.
Implementasi penggunaan media google classroom dalam pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri 06 Kota Bengkulu tidak melakukan tatap muka siswa diberikan tugas sesuai materi atau topik yang telah diajarkan untuk didiskusikan, saat tatap muka -tatap muka- di kelas. Para siswa harus mampu menguasai teknologi seperti menggunakan media Google Classroom dalam blended learning dengan baik untuk menciptakan proses pembelajaran yang efisien dan efektif.
Tempat dan Waktu Penelitian
Google Classroom Media adalah media yang digunakan oleh guru untuk membuat dan memberikan tugas tanpa kertas kepada siswa. Sedangkan penerapan Google Classroom pada pembelajaran agama Islam Blended Learning berjalan dengan baik, hanya saja terdapat kendala seperti kuota atau internet yang terbatas dalam penggunaan media Google Classroom. Dampak penggunaan media Google Classroom adalah guru dan siswa harus melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman.
Pembelajaran yang dapat dilakukan dengan mudah oleh guru dan siswa serta memenuhi standar protokol kesehatan, dimana blended learning dapat diterapkan pada masa pandemi ini.49 Berdasarkan temuan penelitian peneliti bahwa SMAN 6 Kota Bengkulu mengadopsi model Blended Learning pembelajaran menggunakan Google Media Classroom. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media Google Classroom dalam pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran PAI di SMA N 06 Kota Bengkulu menjadi kurang efektif dikarenakan keinginan siswa untuk belajar secara online, faktor jaringan internet dan faktor motivasi siswa kurang baik selama proses pembelajaran Blended Learning melalui Google Kelas.
Subjek dan Informasi
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan cara observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke tempat penelitian atau objek penelitian untuk mengetahui fenomena sosial, proses, situasi, kondisi dan kegiatan yang diteliti. Menurut pengertian observasi yaitu suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung41. Menurut Riduan, wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara ini digunakan jika ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam, dan jumlah respondennya sedikit.42 Dalam penelitian ini peneliti telah. Dokumentasi berasal dari kata document yang berarti benda tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, penelitian mengkaji benda-benda tertulis berupa buku, majalah, dokumen peraturan, risalah rapat, catatan harian, dll. 43 Dalam penelitian ini didokumentasikan apa saja yang dimaksudkan sebagai perangkat pembelajaran di SMA Negeri 6 Kota Bengkulu.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Kuota atau Internet untuk Google Classroom terbatas karena tidak semua siswa memiliki kuota yang cukup untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Google Classroom. Media google classroom sangat efektif digunakan saat belajar dari rumah, sehingga guru dapat memberikan tugas kepada siswa sehingga memudahkan siswa tidak harus datang ke sekolah pada saat proses pembelajaran. Guru telah menentukan materi dan bahan ajar yang akan diunggah ke Google Classroom untuk diakses siswa.
Dengan menggunakan media berbasis teknologi informasi, siswa dapat merasa bersemangat dan termotivasi untuk mengoptimalkan hasil belajarnya.59 Berdasarkan penelitian ini, penggunaan Google Classroom memiliki beberapa dampak pada blended learning. Vicky Dwi Wicaksono, Putri Rachmadyani, Blended Learning melalui Google Classroom di Sekolah Dasar, Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGS Wilayah Jawa Timur (2018), hal.
Profil Sekolah
Saat itu SMA Negeri 5 belum memiliki gedung sendiri. Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, SMA Negeri 5 masih tergabung dengan SMA 2 di Jalan Mahoni. Sejak tahun itu hingga sekarang SMA 6 Kota Bengkulu mengalami pergantian Direktur dan Kepala SMA 6 Kota Bengkulu sekarang adalah Dr. SMA Negeri 6 Kota Bengkulu merupakan salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 (atau lebih dikenal dengan K13) dan juga menerapkan full day school, dimana siswa hanya bersekolah pada hari senin sampai jumat dan hari sabtu dan minggu sekolah. liburan. A.
Implementasi penggunaan media Google Clasroom dalam pembelajaran
Implementasi penggunaan media Google Classroom dalam Blended Learning pada mata pelajaran agama Islam di sekolah menengah. Proses pendidikan di tengah pandemi tetap perlu dilakukan, meski tidak dilakukan secara langsung, pembelajaran dilakukan secara daring melalui Google Classroom di SMA Negri 6 Kota Bengkulu. Penggunaan aplikasi Google Classroom cukup baik dalam pembelajaran PAI di SMA Negri 6 Kota Bengkulu yang digunakan untuk pembelajaran online, karena Google Classroom dapat memuat banyak aplikasi.
Dari berbagai faktor yang membuat proses pembelajaran dengan menggunakan media Google Classroom kurang efektif misalnya dari keinginan siswa itu sendiri untuk tertarik belajar, jika siswa memiliki minat yang besar pasti akan mengikuti proses pembelajaran, namun jika siswa tidak lagi antusias tentang pembelajaran, siswa tidak akan mengikuti proses pembelajaran sekalipun guru menyampaikan akibat yang akan diterima. Dampak Penggunaan Media Google Classroom Dalam Blended Learning Untuk Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 6 Kota.
Dampak penggunaan media Google Clasroom dalam pembelajaran
Siswa menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam karena mendapat nilai dari guru. Inilah penggunaan Google Classroom yang memberikan dampak positif, sehingga penggunaannya efektif. Keterbatasan saat menggunakan aplikasi Google Classroom yaitu sinyal tidak selalu bagus, jika mati lampu, siswa tidak dapat menyerahkan tugas terbatas, aplikasi/memori handphone, siswa tidak dapat membuka. Kendala penggunaan aplikasi Google Classroom adalah seringnya sinyal tidak selalu bagus, jika mati lampu banyak siswa yang tidak dapat mengirimkan tugas kepada guru.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Google classroom yang kurang tepat dibatasi oleh jaringan atau kuota, sedangkan guru hanya menjelaskan secara tatap muka, ujar salah satu siswa di SMA N 06 Kota Bengkulu. Saat tugas diberikan oleh google classroom masih banyak kendala seperti guru tidak memberikan tugas di kelas, guru tidak datang ke kelas secara tatap muka, bahkan anak merasa malas untuk pergi ke sekolah secara tatap muka.
Implementasi penggunaan media Google Clasroom dalam pembelajaran
Hal ini terlihat dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam implementasi penggunaan media Google Classroom pada pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 6 kota Bengkulu. Penerapan media Google Classroom dalam blended learning di SMAN 6 Kota Bengkulu bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi. Oleh karena itu, perlu disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan model pembelajaran blended learning.
Hasil observasi tersebut sejalan dengan pernyataan Istiningsih dan Hasbullah yang menyatakan bahwa komponen Blended Learning antara lain: Sejalan dengan konsep teori bahwa Blended Learning harus dapat mengatasi kekurangan pembelajaran tatap muka murni dan online . Bagi pimpinan sekolah dan guru PAI yang mengimplementasikan penggunaan media google classroom dalam pembelajaran Blended Learning pada mata pelajaran pembelajaran PAI di SMA Negeri 06 Kota Bengkulu, sekolah harus memiliki kebijakan yang baik agar tidak terjadi miskomunikasi atau pembelajaran yang tidak efektif. Sekolah harus mempersiapkan semua alat untuk mendukung penggunaan media google.classroom misalnya dengan membuat kebijakan yang baik seperti memberikan sosialisasi seputar penggunaan google classroom agar siswa dapat memahami sistem pembelajaran ini dengan baik.
Bagi peneliti yang ingin meneliti media Google classroom dalam Blended Learning pada mata pelajaran pembelajaran PAI secara lebih mendalam, maka disini peneliti berharap dapat menggali lebih dalam sumber dan referensi terkait langkah-langkah dalam menggunakan media google classroom dan lebih mempersiapkan diri dalam pendataan dan pendataan. data agar penelitian berjalan dengan baik.