• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Data"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana keterampilan proses siswa dalam penggunaan mikroskop Smartphone pada praktik materi sel di MAN 6 Pidie.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Operasional

Mikroskop adalah alat untuk memperbesar bayangan suatu objek,19 sedangkan smartphone adalah telepon yang bekerja dengan perangkat lunak sistem operasi apapun yang memiliki fasilitas kamera yang baik.20 Mikroskop yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mikroskop yang terbuat dari lensa sinar laser , housing, mor, multiplex dan acrelite, smartphone digunakan sebagai alat monitoring sel. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menguji dan menerapkan teori dengan menggunakan fasilitas laboratorium dan di luar laboratorium.21 Bentuk praktikum dalam penelitian ini adalah praktikum praktek, yaitu melakukan pengamatan sel dengan menggunakan mikroskop smartphone. Reaksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah reaksi siswa saat menggunakan mikroskop smartphone di lab materi sel.

Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk tingkat sekolah menengah, Kompetensi Inti (KD) pada materi struktur seluler adalah KD no. 3.1 Memahami komponen-komponen kimia penyusun sel, ciri-ciri kehidupan dalam sel seperti yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang terjadi dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan, dan KD No 4.2 Membuat model proses menggunakan berbagai jenis media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, eksperimen dan simulasi bioproses yang terjadi di dalam sel.

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop

34 Elli Ariyanti, “Mikroskopi Sederhana dari Botol Plastik Sebagai Alat Pembelajaran Dalam Mengamati Sel”, Jurnal EduBioTropika, (Vol 2, No 2, Oktober 2014), p Mikroskop smartphone berbahan lensa sinar laser dapat digunakan sebagai media pembelajaran biologi dalam pengamatan sel, medium sederhana ini termasuk dalam jenis medium by design. 38 Elli Ariyanti, “Mikroskopi Sederhana dari Botol Plastik Sebagai Alat Pembelajaran Mengamati Sel”, Jurnal EduBioTropika, (Vol 2, No 2, Oktober 2014), hlm.

42 Elli Ariyanti, “Mikroskopi Botol Plastik Sederhana Sebagai Alat Ajar Pengamatan Sel”, Jurnal EduBioTropika, Vol.2, No. 2, (Oktober 2014), hal.

Keterampilan Proses Siswa

47 Husna diatul hasanah, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Dalam Sistem Skala Respons Pembelajaran Menggunakan Model Problem Solving”, Makalah UIN Syarif Hidayatullah, (2014), h. 48 Kurnia, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Dalam Pembelajaran Sistem Koloid Menggunakan Metode Practical Problem Based”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, (2010), hlm. 49Kurnia, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Dalam Pembelajaran Sistem Koloid Menggunakan Metode Berbasis Masalah Praktis”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, (2010), hlm.

52Husna Diatul Hasanah, “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Pembelajaran Sistem Laju Reaksi Menggunakan Model Problem Solving”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, (2014), hlm. 17.

Respon Siswa

Disimpulkan bahwa respon berupa proses perangsang atau pemberian tindakan atau sebab yang berujung pada akibat reaksi dan hasil proses perangsang. Jawab dengan istilah umpan balik (feedback) yang memiliki peran atau pengaruh besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. Tidak semua stimulus tersebut mendapat respon individu, karena individu bereaksi terhadap stimulus yang sesuai dan menarik diri, sehingga individu selain bergantung pada stimulus juga bergantung pada keadaan individu itu sendiri.

Faktor internal, yaitu faktor yang ada pada diri individu manusia dan terdiri dari dua unsur ruhani dan jasmani. Jadi seseorang yang merespon stimulus tersebut tetap dipengaruhi oleh keberadaan kedua elemen tersebut, jika salah satu elemen terganggu maka akan menghasilkan respon yang intensitasnya berbeda pada orang yang memberikan respon atau respon akan berbeda antara 1 orang dengan orang yang lain.

Materi Sel

Faktor ini adalah intensitas dan jenis stimulus atau orang menyebutnya faktor stimulus. satuan terkecil kehidupan, adapun indikator KD No 3.1 yaitu: 1) Menjelaskan sejarah sel dan pengertian sel, 2) Menjelaskan komponen kimia penyusun sel, 3) Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel, 4 ) Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan, 5) Mendeskripsikan proses yang terjadi di dalam sel. Sel sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsi 64 Sel tumbuhan dan hewan merupakan variasi dari satuan dasar struktur sebagaimana dinyatakan oleh teori sel tahun 1838-1839 oleh M. Kemiripan antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah bahwa kedua sel tersebut memiliki bagian – bagian seluler, seperti membran sel, sitoplasma, nukleus, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma (ER), aparatus golgi, lisosom, dan peroksisom.

Dinding sel tanaman tingkat tinggi terdiri dari selulosa yang disekresikan oleh aparatus Golgi, setebal 1-10 nm. Nukleus adalah organel terbesar dalam sel, terdapat pada semua sel eukariotik kecuali sel pembuluh darah dewasa dan sel darah merah mamalia dewasa. Lisosom (lisosom) adalah kantung membran yang mengandung enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul.

Gambaran umum sel hewan ini menunjukkan struktur sel hewan yang paling umum. Gambaran sel tumbuhan secara umum mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Selain sebagian besar fungsi yang terdapat pada sel hewan, sel tumbuhan memiliki organel yang disebut plastida.

Sementara banyak sel tumbuhan memiliki vakuola sentral yang besar, sel tumbuhan lain mungkin memiliki satu atau lebih vakuola yang lebih kecil. Tubuh pada hakikatnya merupakan kumpulan dari milyaran sel, sel-sel tersebut diselimuti oleh membran yang berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.

Tabel 2.1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. 87
Tabel 2.1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. 87

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Alat dan Bahan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data keterampilan proses siswa dalam menggunakan smart mikroskop pada praktikum materi seluler dan data respon siswa dalam menggunakan smart mikroskop pada praktikum materi seluler. Observasi bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses siswa dalam penggunaan smart mikroskop pada praktikum materi seluler. Keterampilan Proses Siswa dalam Menggunakan Mikroskop Smartphone Hasil penelitian keterampilan proses siswa dalam menggunakan mikroskop smartphone pada praktikum materi seluler menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan proses siswa dalam menggunakan Mikroskop Smartphone pada praktik materi sel diperoleh hasil perhitungan dengan nilai persentase rata-rata sebesar 70,22%, termasuk dalam kriteria 4 (Mampu). Hasil tersebut menunjukkan bahwa keterampilan proses siswa dalam menggunakan Mikroskop Smartphone dalam praktik materi sel siswa terampil dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran khususnya pada materi sel, siswa juga terlihat sangat antusias, dan aktif dalam melakukan praktik. Perbandingan aspek persentase keterampilan proses siswa dalam penggunaan mikroskop smartphone pada praktik materi sel dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Dari tabel di atas terlihat bahwa siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap pembelajaran menggunakan mikroskop Smartphone pada praktikum materi sel. Karakteristik di atas sesuai dengan keterampilan proses siswa dalam menggunakan mikroskop Smartphone pada praktikum materi sel. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses siswa dalam menggunakan mikroskop Smartphone pada praktikum materi sel di MAN 6 Pidie sudah mahir dalam menggunakannya karena dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan praktikum.

Keterampilan proses siswa dalam menggunakan mikroskop smartphone dalam praktik materi bergerak termasuk dalam kategori keterampilan dengan skor rata-rata 70,22%. Jawaban siswa dalam penggunaan mikroskop smartphone pada praktikum materi bergerak termasuk dalam kategori, hampir semua siswa memberikan jawaban sangat setuju dengan nilai persentase rata-rata 98,33%.

Tabel 3.1 Alat Praktikum Pengamatan Sel
Tabel 3.1 Alat Praktikum Pengamatan Sel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Respon Siswa dalam Menggunakan Mikroskop Smartphone

Kita mengetahui reaksi siswa terhadap penggunaan mikroskop smartphone dalam praktikum materi sel dengan membagikan angket kepada siswa setelah selesai proses pembelajaran. Keterampilan proses siswa ketika menggunakan Smartphone Keterampilan Mikroskop sangat diperlukan dalam pembelajaran, karena pada prinsipnya belajar adalah bekerja, tidak ada belajar jika tidak ada keterampilan siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan mikroskop smartphone pada materi seluler secara keseluruhan, ia termasuk mahasiswa yang mahir dalam pelaksanaan praktikum.

Aspek ke-2 penggunaan alat dan bahan mendapatkan nilai persentase rata-rata 59,02%, poin pertama siswa meletakkan Mikroskop Smartphone di atas meja datar, siswa terampil meletakkan Mikroskop Smartphone di atas meja datar karena siswa mengikuti hubungan dengan prosedur kerja, sedangkan siswa poin 2 membersihkan slide dan tutupnya sebelum digunakan, ada siswa yang sangat terampil membersihkan slide dan tutupnya, namun ada juga yang tidak membersihkan slide, karena siswa tersebut kurang terampil dalam langkah-langkah kegiatan praktikum membaca. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa siswa sangat terampil menggunakan mikroskop sederhana untuk mengamati sel bawang merah dengan nilai rata-rata 86,1%.110 Keterampilan proses siswa akan meningkat jika terus menerus dilatih. Berdasarkan hasil analisis angket dengan menggunakan rumus persentase terlihat bahwa respon siswa dalam penggunaan mikroskop Smartphone pada praktikum materi sel adalah positif secara keseluruhan dilihat dari beberapa aspek yaitu kognitif, afektif dan konaktif.

Indikator pertama praktik materi seluler sangat menarik untuk dipraktikkan, hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari angket siswa yaitu 90% siswa menyatakan sangat setuju, dan 10% setuju, hal ini dikarenakan dalam Pelajaran sebelumnya jarang sekali dijauhi siswa dari kegiatan praktikum, serta indikator bahwa praktik kedua menggunakan mikroskop Smartphone merupakan hal yang baru bagi siswa, terlihat 60% siswa menyatakan sangat setuju dan 40% setuju. Indikator ketiga praktik penggunaan mikroskop smartphone sangat memotivasi belajar siswa, terlihat 56,6% siswa sangat setuju dan 43,3%. Namun ada beberapa siswa yang kurang setuju dengan beberapa indikator, hal ini terlihat pada indikator ke 5 bahwa praktik mikroskop smartphone sangat menyenangkan, terlihat 60% siswa menyatakan sangat setuju, 30% siswa menyatakan sangat setuju. setuju dan 10% siswa menyatakan tidak setuju karena bagi siswa tersebut melakukan latihan sangat membosankan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gita Paramita tentang respon siswa terhadap praktikum dengan memperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 87,54% dengan kategori siswa yang memberikan respon positif sangat tinggi. sel menerima persentase rata-rata respon siswa adalah 98,3% dengan kategori hampir semua siswa memberikan respon sangat positif. Profil Proses Sains Keterampilan Siswa SMA Dalam Kegiatan Praktikum Kekenyalan Materi Dinilai Menggunakan Penilaian Kinerja.

PENUTUP

Saran

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI Pada Pembelajaran Sistem Laju Reaksi Menggunakan Model Problem Solving. Analisis Keterampilan Proses IPA Siswa SMA Dalam Pembelajaran Sistem Koloid Menggunakan Metode Problem Based Practice, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Analisis Implementasi Penggunaan Petunjuk Praktikum Materi Jaringan Tumbuhan dan Jaringan Hewan Kelas XI IPA Mata Pelajaran Biologi MANU 3 “Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo.

Pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dengan multiple presentation terhadap KPS dan penguasaan konsep IPA pada siswa SMP. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa XI. kelas dengan melakukan penilaian kinerja dalam kegiatan praktikum pengajaran biologi siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Bandung. Siswa membuat sayatan memanjang di bagian bawah daun Rhoeo discolor dan menggunakan tusuk gigi untuk menghilangkan sel mukosa bukal.

Siswa menempatkan irisan daun Rhoeo discolor dan sel mukosa bukal pada slide yang berbeda. Siswa meneteskan air suling pada sayatan daun Rhoeo discolor dan Methylene blue pada sel-sel mukosa bukal.

Tabel Analisis Data Keterampilan
Tabel Analisis Data Keterampilan

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. 87
Tabel 3.1 Alat Praktikum Pengamatan Sel
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Respon Siswa 100
Tabel 4.1 Persentase Keterampilan Proses Siswa dalam Menggunakan Mikroskop      Smartphone pada Praktikum Materi sel
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: 1 Respon siswa mengikuti pembelajaran saintifik 87 % sangat setuju; 2 Hasil belajar melalui pembelajaran saintifik meningkat dari nilai rerata pre test