ANALISIS DETERMINAN EKSPOR PENGOLAHAN IKAN PROVINSI JAWA TIMUR
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Novitasari Arilistianti 155020101111036
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL Artikel Jurnal dengan judul :
ANALISIS DETERMINAN EKSPOR PENGOLAHAN IKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Yang disusun oleh :
Nama : Novitasari Arilistianti
NIM : 155020101111036
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 21 April 2020
Malang, 21 April 2020 Dosen Pembimbing,
Dwi Budi Santoso, SE., M.S.,Ph.D.
NIP. 196203151987011001
Analisis Determinan Ekspor Pengolahan Ikan Provinsi Jawa Timur Novitasari Arilistianti
Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya# Email: [email protected]
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan Nasional. Akan tetapi, neraca perdagangan Jawa Timur mengalami defisit. Padahal sektor industri Jawa Timur memiliki potensi mendorong neraca perdangan Jawa Timur. Salah satu sub sektor industri yang potensial adalah industri pengolahan ikan. Hal ini dikarenakan, letak geografis yang dapat meningkatkan ekspor pengolahan ikan Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor pengolahan ikan Jawa Timur di 8 negara tujuan ekspor. Penelitian ini menggunakan pendekatan Gravity Model dengan variabel yaitu GDP Jawa Timur, GDP negara tujuan, Populasi negara tujuan, Jarak Ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan adalah faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor non ekonomi dijelaskan pada konstata atau tidak dijelaskan pada variabel. Faktor non ekonomi dan GDP negara tujuan berpengaruh sifnifikan positif terhadap perdagangan sarden Jawa Timur. Populasi negara tujuan dan jarak ekonomi berpengaruh signifikan negatif terhadap perdagangan sarden Jawa Timur. Sedangkan, GDP Jawa Timur tidak berpengaruh signifikan terhadap perdagangan sarden Jawa Timur.
Kata kunci: Sarden, Gravity Model, Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi.
A. PENDAHULUAN
Kondisi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur jauh lebih tinggi dibandingkan capaian Nasional. Akan tetapi, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur cenderung menurun. Hal ini tentunya tidak terlepas dari lemahnya kinerja ekspor jika dibandingkan impor sehingga neraca perdagangan Jawa Timur mengalami defisit. Neraca Perdagangan Jawa Timur pda tahu 2017 pada sisi impor sebesar 22116 dan ekspor sebesar 19595 (Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2017). Padahal industri Jawa Timur memiliki potensi mendorong ekspor karena memiliki potensi. Sektor industri Jawa Timur sebagai prime mover perekonomian daerah. Hal ini dikarenakan, sector industri diyakini memiliki value added yang lebih besar dibandingkan sektor usaha lain, sehingga pada akhirnya mampu memperbaiki kinerja neraca perdagangan. Salah satu sub sektor industri yang potensial adalah industri makanan dan minuman, khususnya industri pengolahan.
Berdasarkan letak geografis, Jawa Timur berbatasan dengan garis pantai yang panjang serta laut yang kondusif sehingga memiliki potensi perikanan yang besar pada tingkat kualitas dan diversitasnya. Volume produksi tertinggi perikanan ikan lemuru tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur. Maka perlu meningkatkan industri sarden dari pada ikan lemuru dari pada hanya dikeringkan sehingga tidak memiliki value added. Akan tetapi, industri pengolahan belum optimal mengolah potensi perikanan. Hal ini ditunjukkan bahwa ekspor sarden Jawa Timur dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2016 ekspor sarden Jawa Timur sebesar 9.848.892 dan mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 9.744.261 (Badan Pembangunan Dawrah dan LITBANG Jawa Timur, 2017).
Gambar 1.1 : Ekspor Sarden Jawa Timur
Sumber : Badan Pembangunan Daerah dan LITBANG Provinsi Jawa Timur, 2016
Maka dari itu, peningkatan value added sarden melalui ekspor perlu dilakukan sehingga neraca perdagangan sarden Jawa Timur yang defisit dapat diperbaiki. Hal ini dikarenakan, Jawa Timur memiliki potensi perikanan yang sangat besar untuk menjadi eksportir sarden di delapan mitra dagang utama. Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah adalah Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor pengolahan ikan Jawa Timur. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekpsor pengolahan ikan Jawa Timur.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya, terdapat dua alasan utama terjadinya perdagangan antar dua negara (Krugman, 2004). Alasan pertama, adanya perbedaan kepemilikan sumber daya, ekonomi dan sosial sehingga komoditas yang dihasilkan berbeda-beda. Kedua adalah skala ekonomi (economic of scale) dalam produksi. Skala ekonomi (economic of scale) merupakan penurunan biaya produksi per unit (Average Cost) diikuti dengan meningkatnya jumlah produksi (output).
Berikut kurva 2.1 yang menggambarkan manfaat adanya perdagangan.
Kurva 2.1 : Manfaat Perdagangan Internasional
Sumber : Krugman, 2004
Terdapat beberapa manfaat adanya perdagangan internasional berdasarkan kurva 2.1.
Pertama, dapat meningkatkan kesejahteraan di masing-masing negara akibat peningkatan konsumsi dan kombinasi pilihan konsumsi. Kedua, adanya perdagangan membuat perluasan pangsa pasar yang berdampak pada barang yang diproduksi di suatu negara akan bertambah dan meningkatkan skala ekonomi sehingga biaya produksi semakin murah atau efisiensi produk. Selain itu, negara dapat mengimpor komoditi pada tingkat yang lebih murah sehingga negara dapat meningkatkan pendapatan dibanding memproduksi sendiri di dalam negri dan
0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 18,000,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
EKSPOR
mengekspor komoditi yang memiliki faktor produksi berlimpah untuk memeperoleh keuntungan.
Terdapat dua teori yang menjelaskan tentang perdagangan internasional yaitu teori klasik dan teori modern. Pada teori klasik, penganut merkantilisme berpendapat salah satu cara suatu negara menjadi kaya adalah melakukan banyak kegiatan ekspor dan mengurangi impor.
Surplus ekspor yang dihasilkan dibuat dalam bentuk emas. Adam Smith sependapat dengan doktrin merkantilisme yang menyatakan kekayaan suatu negara dicapai dari surplus ekspor.
Teori klasik terdiri dari teori absolute advantage (Adam Smith), comperative advantage (John Stuart Mill) dan comperative cost (David Ricardo). Pada teori modern yaitu faktor proporsi (Hasckher Ohlin), terdapat dua kondisi yang menjelaskan perdagangan internasional yaitu ketersediaan faktor produksi dan proporsi faktor produksi.
C. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data panel yang memiliki dua karateristik yaitu time series dan cross section. Data panel terdiri dari beberapa objek dalam beberapa periode waktu. Data yang digunakan untuk data time series adalah data sekunder dengan deret waktu selama 8 tahun (2010 hingga 2017). Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data total ekspor komoditas pengolahan ikan atau sarden Jawa Timur, USA, Australia, Jepang, Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, China dan Singapura diperoleh dari website trademap. GDP (riil) per kapita negara pengekspor (Jawa Timur) dan negara Pengimpor (USA, Australia, Jepang, Malaysia , Arab Saudi, Hongkong, China dan Singapura) diperoleh dari website worldbank, data jarak ekonomi antara Jawa Timur dengan negara tujuan ekspor diperoleh dari website worldbank, populasi negara tujuan ekspor diperoleh dari website worldbank.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel. Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan time series sehingga jumlah pengamatan yang akan dilakukan menjadi banyak dan model yang menggunakan data ini menjadi lebih kompleks. Data panel adalah data hasil pengamatan pada beberapa objek yang merupakan masing-masing diamati dalam beberapa periode waktu yang beruntun (Baltagi, 2005). Gravity model dimodifikasi menjadi regresi dalam bentuk data panel antara lain :
𝑭𝒊𝒋 = 𝐆 𝐱 𝑴𝒊 𝐱 𝑴𝒋 𝑫𝒊𝒋
Gravity Model terdiri dari ukuran ekonomi (𝑀𝑖𝑗) dan jarak ekonomi (𝐷𝑖𝑗). Intensitas perdagangan antar dua negara dipengaruhi positif oleh massa objek (𝑀𝑖, 𝑀𝑗) dan dipengaruhi secara negatif oleh jarak keduan objek (𝐷𝑖𝑗). Maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
𝑻𝑬𝒊𝒋 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝑮𝑫𝑷𝒊𝒕 + 𝜷𝟐 𝑱𝑬𝒊𝒋𝒕 + 𝜷𝟑 𝑷𝑶𝑷𝒋𝒕 + 𝜷𝟒 𝑮𝑫𝑷𝒋𝒕 + +𝜺𝒊𝒋𝒕 Keterangan :
TE : Total Ekspor
GDP : Gross Domestic Product JE : Jarak Ekonomi
POP : Populasi i : Negara i j : Negara j t : Pada tahun t
Gravity Model
Tahap pertama terdapat tiga metode yang digunakan pada regresi data panel yaitu common effect, fixed effects dan random effects. Pertama, Common Effect Model (CEM) menunjukkan karateristik intercept dan slope selalu baik pada antar waktu maupun antar objek. Kedua, Fixed Effect Model (FEM) digunakan untuk menunjukkan perbedaan konstata antar objek.
Karateristik FEM diasumsikan bahwa koefisien slope bernilai konstan tapi intercept (antar unit dan antar periode waktu) bersifat tidak konstan. Ketiga, Random Effect Model (REM) merupakan alternatif jika fixed effect tidak tepat maka dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Perbedaan karateristik pada FEM atau model efek tetap adalah unit dan periode waktu diakomodasikan pada intercept sehingga intercept dapat berubah antar waktu (Nachrowi, 2006). Maka untu mengetahui teknik yang akan dipakai terlebih dahulu akan di uji menggunakan uji keunggulan model sehingga dapat mengetahui menggunakan model Common Effect (CEM), Fixed Effect (FEM) atau Random Effect (REM).
Selanjutnya dilakukan Uji Chow ini digunakan untuk memilih salah satu model pada regresi data panel, yaitu antara model efek tetap (fixed effect model) dengan model koefisien tetap (common effect model). Jika nilai Chow statidtic (F stat) hasil pengujian lebih besar dari F tabel, maka melakukan penolakan terhadap hipotesa nol sehingga model yang digunakan adalah model fixed effect, begitu pula sebaliknya (Baltagi, 2005).
Uji ini digunakan untuk memilih model efek acak (random effect model) dengan model efek tetap (fixed effect model). Jika Prob (p-value)>α, maka menerima Ho dan menerima Ha sehingga commond effect model yang valid digunakan (Rosadi, 2011).
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Pemilihan Model Terbaik
Pemilihan metode regresi data panel menggunakan tiga metode. Metode Pooled Least Square, metode Fixed Effect dan metode Random Effect. Pemilihan ketiga metode menggunakan dua uji, yaitu uji Chow dan Hausman. Hasil uji Chow menunjukkan nilai Probabilitas pada cross section F sebesar 0.000 dimana nilainya lebih kecil dari alpha yang ditetapkan sebesar 5 persen, maka diambil keputusan tolak 𝐻0 yaitu model yang terpilih adalah Fixed Effect. Hasil uji Chow dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 : hasil Uji Chow
R-square 0.3465
Prob > F 0.0000
Sumber : data sekunder, diolah 2020
Selanjutnya, uji Hausman menunjukan nilai Probabilitas pada cross section random sebesar 0.000 dimana nilainya lebih kecil dari alpha yang ditetapkan sebesar 5 persen maka diambil keputusan tolak 𝐻0 yaitu model yang terpilih adalah Fixed Effect dan tidak perlu melakukan uji LM karena hasil pengujian Chow dan Hausman adalah FEM. Hasil uji Hausman dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 2 : Hasil Uji Hausman
Chi2 9.53
Prob > chi2 0.0491
Sumber : data sekunder, diolah 2020
Hasil Estimasi Statistik
Pada persamaan model variabel yang diduga berpengaruh terhadap perdagangan sarden
meliputi GDP Jawa Timur (GDP), Jarak ekonomi (Jarak), Nilai tukar (Tukar), GDP negara partner (GDP partner) dan Constata. Sedangkan GDP Jawa Timur tidak berpengaruh terhadap perdagangan sarden Jawa Timur. Hasil Fixed Effect Model (FEM) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 : Hasil FEM
Variabel Koefisien Prob > I Z I
Konstata 55.4496 0.025**
GDP Jawa Timur .8270384 0.610
Jarak Ekonomi -6.965108 0.041**
Populasi -12.31058 0.091*
GDP partner 4.76339 0.072*
R-squared 0.0977
Prob > F 0.0000
Catatan: *)sign 10%, **)Sign 5%, ***)Sign 1%
Berdasarkan hasil estimasi persamaan perdagangan sarden Jawa Timur, variabel yang signifikan mempengaruhi volume ekspor sarden Jawa Timur adalah variabel Populasi, Jarak Ekonomi GDP partnerdan Konstata sedangkan GDP Jawa Timur tidak signifikan mempengaruhi.
1. Variabel Populasi
Variabel populasi signifikan negatif terhadap perdagangan sarden di Jawa Timur dengan tingkat signifikansi 0,091 (signifikan pada taraf 10%), dengan nilai koefesien sebesar -12.31058. Artinya, ketika populasi naik sebesar 1 jiwa, maka perdagangan sarden Jawa Timur menurun sebesar 12.31058 US$. Variabel populasi negara partner menghambat perdagangan sarden Jawa Timur.
2. Variabel Jarak Ekonomi
Jarak ekonomi signifikan negatif terhadap perdagangan sarden di jawa timur dengan tingkat signifikansi 0,041 (signifikan pada taraf 5%), dengan nilai koefesien sebesar - 6.965108. Artinya, ketika jarak ekonomi naik sebesar 1 US$, maka perdagangan sarden Jawa Timur menurun sebesar 6.965108 US$. Variabel jarak ekonomi menghambat perdagangan sarden Jawa Timur.
3. Variabel GDP Partner
GDP negara partner signifikan positif terhadap perdagangan sarden di Jawa Timur dengan tingkat signifikansi 0,072 (signifikan pada taraf 10%), dengan nilai koefesien sebesar 4.76339. Artinya, ketika GDP Partner naik sebesar 1 US$, maka perdagangan sarden Jawa Timur meningkat sebesar 4.76339 US$. Variabel GDP negara partner mendorong perdagangan sarden Jawa Timur.
4. Konstata
Konstata dalam penelitian ini menggambarkan faktor non ekonomi. Faktor non ekonomi signifikan positif terhadap perdagangan sarden di Jawa Timur dengan tingkat signifikansi 0,025 (signifikan pada taraf 5%), dengan nilai koefesien sebesar 55.4496.
Artinya, ketika variabel GDP maka perdagangan sarden Jawa Timur meningkat sebesar 55.4496 US$. Variabel faktor non ekonomi negara partner mendorong perdagangan sarden Jawa Timur.
Pembahasan Hasil Penelitian Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mendorong peningkatan perdagangan sarden Jawa Timur adalah GDP negara partner. Gross Domestic Product (GDP) suatu negara partner merupakan sebuah
patokan bahwa negara tersebut memiliki potensi besar dalam perluasan pangsa pasar perdagangan suatu negara. Ketika GDP negara partner meningkat maka daya beli masyarakat di negara partner akan meningkat sehingga permintaan dan konsumsi terhadap sarden Jawa Timur juga meningkat. Peningkatan GDP tersebut merupakan potensi atau kesempatan bagi Jawa Timur untuk meningkatkan perdagangan sarden.
Disisi lain, terdapat dua faktor ekonomi yang menghambat perdagangan sarden Jawa Timur kepada delapan mitra dagang, yaitu Jarak ekonomi dan Populasi negara partner.
Berdasarkan teori gravity dimaan jarak mempengaruhi interaksi antara dua negara. Semakin jauh jarak negara tujuan dengan Jawa Timur maka semakin besar biaya transportasi untuk perdagangan sarden dari Jawa Timur. Selanjutnya adalah populasi negara partner yang juga menghambat perdagangan sarden Jawa Timur. Meningkatnya populasi negara partner merupakan suatu potensi untuk mendorong ekspor sarden Jawa Timur. Kendati demikian, peningkatan populasi juga menjadi beban bagi negara partner, karena pendapatan perkapita menjadi lebih kecil. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan turunnya daya beli masyarakat di negara partner, yang diiduga mempengaruhi transaksi perdagangan sarden Jawa Timur.
Faktor non Ekonomi
Faktor non ekonomi dalam penelitian ini yang menggambarkan perbedaan karateristik antar negara akibat adanya initial endowment yang berbeda-beda dan tidak di obeservasi dalam penelitian ini, seperti budaya, iklim, geografis yang tidak dilibatkan dalam penelitian. Faktor non ekonomi mendorong peningkatan perdagangan sarden Jawa Timur. Hal ini dikarenakan potensi sumber daya ikan di Jawa Timur melimpah serta minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan sebagai lauk juga meningkat karena ikan sebagai sumber protein yang di butuhkan oleh tubuh.
Ekspor sarden di delapan mitra dagang yang cenderung meningkat menunjukkan permintaan perdagangan sarden yang baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Mankiw (2003) yang menjelaskan GDP perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara dalam waktu tertentu, GDP perkapita mencerminkan tingkat konsumsi atau tingkat daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Akan tetapi terdapat variabel yang tidak mempengaruhi volume ekspor Jawa Timur ke delapan mitra dagang dalam penelitian ini adalah GDP Jawa Timur. Hal ini dikarenakan aktivitas perokonomian di Jawa Timur tidak berdampak pada arus perdagangan ekspor sarden.
Perkembangan GDP Jawa Timur mengalami fluktuatif cenderung menurun. Hal ini menunjukkan perubahan GDP Jawa Timur tidak mempengaruhi perdagangan sarden Jawa Timur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis faktor penentu ekspor sarden Jawa Timur periode tahun 2010 hingga 2017, maka diperoleh simpulan bahwa model gravitasi dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi alira perdagangan sarden Jawa Timur.
1. Daya beli dan keeratan hubungan perdagangan menjadi faktor pendorong peningkatan ekspor sarden Jawa Timur. Daya beli direpresentasikan dengan pendapatan, sedangkan keeratan hubungan Jawa Timur dengan negara partner direpresentasikan dengan aspek non ekonomi sosial budaya.
2. Biaya perdagangan dan populasi menjadi penghambat dalam peningkatan ekspor sarden Jawa Timur. Adapun biaya perdagangan diproksikan dengan jarak ekonomi.
Atas dasar hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Melakukan efesiensi biaya misalnya dengan perbaikan infrastruktur untuk menurunkan biaya transportasi antara Jawa Timur dengan negara mitra dagang.
2. Pemerintah mengoptimalkan industri pengolahan ikan, secara spesifik difokuskan pada pengolahan ikan sarden. Hal ini dikarenakan, Jawa Tmur memiliki potensi kuantitas perikanan atau bahan baku sarden.
3. Memperkuat kerjasama Jawa Timur dengan negara mitra. Baik dalam aspek ekonomi maupun non ekonomi. Aspek ekonomi salah satunya berupa perjanjian dagang, adapun aspek non ekonomi seperti halnya peningkatan pertukaran budaya.
UCAPANTERIMAKASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga panduan ini dapat terselesaikan.Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Jawa Timur (2017). https:/bps.go.id/ diakses pada tanggal 8 April 2019.
Baltagi. (2005). Econometric Analysis of Panel Data (3rd Ed). West Sussex: John Wiley and Sons Ltd.
Badan Pembangunan Daerah dan LITBANG Provinsi Jawa Timur (2016).
http://balitbang.jatimprov.go.id/ diakses pada tangal 8 April 2019.
Krugman, P. R. dan O. M. (2004). Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Harper Collins Publisher. (S. Ms. DR. Faisal H. Basri, Ed.). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Mankiw, N. G. (2003). Teori Makroekonomi (Kelima). Jakarta: Erlangga.
Rosadi, D. (2011). Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan dengan R. Yogyakarta:
Andi Offset.