DAMPAK BOMBING BALI II, JW MARRIOTTS DAN RITZ-CARLTON TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. STUDI KASUS SAHAM PERBANKAN)1. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham Page 4 Penurunan tajam IHSG terjadi di BEI dibandingkan anjloknya nilai tukar Rupiah di pasar uang. Dampak bom JW Marriot terhadap IHSG jauh lebih rendah dibandingkan Bom Bali I dan Bom Bali II.
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham yang dilakukan oleh mereka disebut juga dengan studi peristiwa (event study) untuk melihat dampak peristiwa tersebut terhadap indikator perekonomian. Apakah ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah bom Bali dan bom JW Marriot dan Ritz-Carlton? Apakah ada perbedaan aktivitas volume perdagangan di BEI sebelum dan sesudah peristiwa booming masing-masing Bali Bomb dan JW Marriot dan Ritz-Carlton Bomb?
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham Halaman 9 BAB II. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham surat berharga di bursa mencerminkan harga masa lalu. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap pengumuman harga saham (informasi) di bursa.
Abnormal Return
Dampak bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham return indeks pasar pada hari t. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham lemah, pergerakan harga belum tentu mencerminkan seluruh informasi yang tersedia di pasar. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat hubungan antara informasi atau peristiwa baru di luar perekonomian dengan harga saham dan volume perdagangan saham.
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham 2.2 Penelitian terdahulu yang relevan. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham anak perusahaan di Jepang saat berita ini diumumkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bom Bali mengandung informasi bagi investor sehingga menyebabkan pasar merespon dengan perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan.
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham Halaman 17 Peristiwa Bom Bali 12 Oktober 2002. Hasil peristiwa bom Bali memuat informasi yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan selama periode tersebut. kira-kira kejadiannya. Yudhaanagara (2010) melakukan studi peristiwa ledakan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009 terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2003), Indarti (2003) dan Yudhanagara (2010) mengenai kajian peristiwa ledakan bom Bali II di Bali dan di Kuningan, Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 9 bank untuk observasi bom Bali II dan 11 bank yang terdaftar di BEI yang termasuk dalam kategori Bank Besar untuk observasi bom JW Marriot dan Ritz Carlton. Dampak bom Bali II dan Kuningan terhadap harga dan volume perdagangan saham di industri perbankan.
Dampak bom Bali II, JW Marriot, dan Ritz Carlton terhadap harga saham dapat menentukan efisien atau tidaknya pasar saham Indonesia. Respon volume perdagangan dapat digunakan selain respon harga saham ketika mengamati respon pasar terhadap suatu peristiwa.
Hipotesis
Pengembalian abnormal juga dapat digunakan untuk menilai apakah ledakan bom mempunyai kandungan informasi atau tidak. Untuk melihat ada tidaknya reaksi pasar khususnya saham perbankan terhadap ledakan bom Bali, dilakukan uji beda (uji t) antara rata-rata TVA sebelum kejadian dengan rata-rata setelah kejadian. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham BAB III.
Jenis Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Populasi dan Sampel Penelitian
Definisi Operasional Variabel 1. Peristiwa yang diteliti
- Periode Pengamatan
- Abnormal Return
- Aktivitas Volume Perdagangan
- Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap Harga Saham Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang mewakili populasi dengan kriteria tertentu sebagai berikut. Dampak peristiwa bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham investor, sehingga penulis menetapkan periode pengamatan lebih singkat yaitu lima hari sebelum dan sesudah peristiwa. Return realisasi adalah return yang terjadi pada saat itu dibandingkan return sebelumnya dibagi return sebelumnya.
Perkiraan return pada penelitian ini menggunakan satu model estimasi pasar untuk indeksnya, sejalan dengan penelitian Iskandar (2008), Zaqi (2006), Arie dan Setiawan (1998) dan Kristzaman (1994). Aktivitas volume perdagangan atau TVA yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham harian emiten sampel yang datanya diambil dari data pergerakan volume perdagangan saham yang dikeluarkan BEI. Metode pertama yang digunakan adalah metode event study untuk menguji hipotesis 1 yaitu dengan melihat reaksi pasar terhadap informasi melalui parameter abnormal return yang diterima.
Pendekatan kedua yang digunakan dalam metode event study adalah dengan menguji perbedaan rata-rata abnormal return lima hari sebelum dan lima hari setelah peristiwa untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan akibat peristiwa bom Bali II dengan JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta. Dampak bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham Metode kedua yang digunakan adalah metode TVA untuk menguji hipotesis 3 yaitu melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan lima hari sebelum dan lima hari sesudahnya. ledakan bom tersebut. Pengujian Ha1 merupakan pengujian terhadap adanya abnormal return lima hari sebelum dan sesudah kejadian dengan menggunakan metode event study.
Menghitung return realisasi tiap-tiap saham dengan menggunakan formula sebagai berikut
Langkah 2. Menghitung return ekpetasi dengan menggunakan model pasar dengan formula sebagai berikut;
Dampak bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap harga saham = perkiraan sensitivitas saham j (dari data empiris periode observasi historis). Koefisien dan diperoleh dengan menghitung persamaan regresi deret waktu return saham harian ( ) dengan return pasar. Menghitung return saham menggunakan rumus return IHSG saat ini dikurangi return IHSG masa lalu dibagi return saham.
Langkah 3. Menghitung return saham dengan menggunakan formula return IHSG sekarang dikurangi dengan return IHSG sebelumnya dibagi dengan return saham
Menghitung Abnormal return dengan menggunakan formula sebagai berikut
Pengujian Hipotesis 3
Menghitung TVA saham I pada periode t sebagai berikut
Hasil Analisis Data
- Pengujian Normalitas Data
- Hipotesis 1
- Hipotesis 2
- Hipotesis 3
- Pembahasan Hasil Penelitian
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham 4.2.2 Pengujian Hipotesis. Hipotesis yang akan kami uji adalah apakah bom Bali II dan bom hotel JW Marriot dan Ritz Carlton menghasilkan abnormal return bagi investor. Untuk ledakan bom Bali II yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005, hasilnya disajikan pada Tabel 4.8.
Dapat dianalisis dari Tabel 4.8 bahwa pada tanggal 30 September 2005 atau satu hari sebelum bom Bali II terjadi abnormal return yang signifikan dengan t-hitung sebesar 31,4867. Hipotesis selanjutnya yang harus dibuktikan adalah apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah bom Bali II serta Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Signifikansi sebesar 0,182 lebih besar dari α sebesar 0,05 yang berarti rata-rata abnormal return sebelum bom Bali II tidak berbeda signifikan setelah terjadinya bom Bali II.
Hipotesis ini membahas apakah terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan sebelum dan sesudah bom Bali dan bom JW Mariott dan Ritz Carlton. Hasil uji beda rata-rata volume perdagangan sebelum dan sesudah bom Bali periode II (1 Oktober 2005). Dari Tabel 4.12 diperoleh perbandingan rata-rata volume perdagangan sebelum dan sesudah bom Bali II sebesar 0,12841 dengan standar deviasi sebesar 0,61473.
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa sig 0,665 lebih besar dari α = 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa bom Bali II. Hasil pengujian Hipotesis 1 menunjukkan bahwa saham bank tidak mempunyai abnormal return baik pada hari terjadinya ledakan bom maupun satu hari setelah bom Bali II maupun peristiwa bom JW Mariot dan Ritz Carton. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton terhadap Harga Saham menunjukkan bahwa tidak terdapat rata-rata abnormal return baik sebelum terjadinya ledakan bom maupun setelah terjadinya bom Bali II atau hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.
Hasil Hipotesis 3 juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah Bom Bali II atau hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada rata-rata volume perdagangan. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa saham-saham sektor perbankan tidak terkena dampak ledakan bom, baik bom Bali II maupun Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.
Kesimpulan
Saran
Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham Page 39 Saran kedua, bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dampak ledakan bom terhadap saham sektor perbankan. Oleh karena itu, kami berharap penelitian selanjutnya dapat mengetahui perilaku saham-saham sektor perbankan dengan memperbanyak jumlah sampel, tidak hanya pada saham-saham aktif saja, namun seluruh saham perbankan yang terdaftar di BEI. Dampak Bom Bali II, JW Marriot dan Ritz Carlton Terhadap Harga Saham Halaman 40 DAFTAR PUSTAKA.
Bamber, L.S. (1986), "The Information Content of Annual Earnings Release-A Trading Volume Approach", Journal of Accounting Research, Spring-40-56. Beaver, WH (1968), “The Information Content of the Annual Earnings Announcement, Empirical Research in Accounting, Supplement to the Journal of Accounting Research (6):67-92. Bolak, Mehmet and Omur Suer (2008), “The Effect of Marble Earthquake on Financial Institutions” Doqus Journal of Dergisi University 9 (2) pp.135-145.
Fred Weston, dan Kuldeep Shastri (2005), Teori Keuangan dan Kebijakan Perusahaan, Edisi Keempat, New York: Pearson Addition Wesley. Handadari, Cahyaning (2003), “Respon harga saham di Bursa Efek Jakarta terhadap peristiwa bom Bali di Bali tanggal 12 Oktober 2002. Haryono, Putut (2005),” Reaksi harga saham di Bursa Efek Jakarta terhadap Nagroe Aceh Bencana Tsunami Darussalam ( NAD ) dan Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004", Tesis Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Husnan, Suad, Mamduh M dan Amin Wibowo, (1996), “Dampak pengumuman laporan keuangan terhadap aktivitas perdagangan saham dan volatilitas tingkat keuntungan”, Manajemen Vol.V No.11 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Indarti, Johana (2003), “Analisis Perilaku Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta (Studi Peristiwa: Dampak Bom Bali 12 Oktober 2002 pada Saham LQ 45”), Tesis Magister, Magister Akuntansi Program Studi Universitas Dipenogoro Semarang .Iskandar, Joni (2003), “Respon pasar modal Indonesia terhadap kejadian ledakan bom di Legian, Bali (studi kasus saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta)”, Tesis Magister, Magister Program Studi Akuntansi Universitas Dipenogoro Semarang.
Yudhanagara, Oka sastian (2010), “Dampak Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton 17 Juli 2009 terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus.