• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Peringkat Obligasi

Kemampuan debitur akan sangat terpengaruh oleh perubahan ekonomi yang tidak menguntungkan, yang akan mengakibatkan ketidakmampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya. Kemampuan debitur akan sangat terpengaruh oleh perubahan ekonomi yang buruk, yang akan mengakibatkan ketidakmampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Partha dan Yasa (2016) bahwa leverage memiliki kemampuan untuk memprediksi peringkat obligasi, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pemeringkat memperhatikan variabel leverage sebagai variabel yang mempengaruhi besarnya peringkat obligasi suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dali, Ronni dan Malelak (2015) menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap valuasi obligasi. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan memperoleh peringkat obligasi investment grade, karena semakin tinggi laba yang diperoleh suatu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu membayar pokok pinjaman tepat waktu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Partha dan Yasa (2016), variabel produktivitas memiliki kemampuan untuk memprediksi peringkat obligasi. Jika tingkat produktivitas suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut termasuk dalam kategori investment grade karena semakin tinggi tingkat produktivitas suatu perusahaan maka semakin tinggi pula peringkat obligasi suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian Wijayanti dan Priyadi (2014), disimpulkan bahwa umur obligasi berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.

Semakin tinggi umur obligasi suatu perusahaan maka semakin tinggi pula peringkat obligasi suatu perusahaan, begitu pula sebaliknya, semakin kecil umur obligasi maka semakin rendah peringkat obligasi suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Priyadi (2014) ditemukan bahwa perusahaan yang tumbuh dengan baik akan mempengaruhi peringkat obligasi suatu perusahaan karena pertumbuhan yang baik memberikan peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi, sehingga besar kemungkinan perusahaan akan memperoleh laba yang berarti Perseroan memiliki sesuatu yang menjanjikan dari hasil investasi tersebut sehingga Perseroan tetap dapat membayar pokok dan bunga obligasi dengan lancar.

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Leverage terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Likuiditas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Umur Obligasi terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi

Berdasarkan penelitian Widowati (2013) sebelumnya menyimpulkan bahwa profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi yang dibuktikan dengan uji regresi logistik yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dali, Ronni dan Malelak (2015) menyimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, artinya obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi memiliki probabilitas yang tinggi untuk mencapai obligasi investment grade. peringkat. sebagai perusahaan dengan profitabilitas rendah. Semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi peringkat obligasi korporasi dan semakin baik kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Widowati, Nugrahanti dan Kristanto (2013) bahwa likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi dengan uji regresi logistik yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap prediksi peringkat obligasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Widiastuti dan Rahyuda (2016), hasil menunjukkan bahwa tingkat aktivitas tidak mempengaruhi peringkat obligasi suatu perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat memaksimalkan asetnya, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih buruk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Werastuti (2015) menyimpulkan bahwa penurunan umur obligasi tidak berpengaruh negatif terhadap kemungkinan kenaikan peringkat obligasi suatu perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Baskoro dan Wahidahwati (2014) menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan (growth) berpengaruh positif signifikan terhadap kemungkinan diperolehnya peringkat obligasi yang tinggi karena dengan pertumbuhan perusahaan kreditur akan merasa aman karena laba perusahaan yang dihasilkan digunakan. untuk membayar bunga pokok dan hipotek dengan lancar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Badjra (2016), disimpulkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi peringkat obligasi korporasi karena investor percaya bahwa ukuran perusahaan yang besar dapat menentukan tingkat kenyamanan untuk mendapatkan modal. pasar modal. dan juga dapat menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan besar.

METODE PENELITIAN

Data dan Sumber Data

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Profitabilitas merupakan variabel yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang meliputi laba atas penjualan, total aset dan return on equity. Dalam penelitian ini rasio Return on Assets (ROA) digunakan untuk menghitung keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam kaitannya dengan total aset atau sumber daya perusahaan. Leverage adalah variabel yang menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang atau pelanggan di luar perusahaan.

Semakin tinggi likuiditas, semakin tinggi peringkat obligasi, karena perusahaan kemungkinan akan melunasi utang jangka pendeknya dengan lancar. Rasio manajemen aset dapat digunakan untuk menentukan seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya. Semakin banyak aset yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi laba karena kekuatan modal yang besar.

Semakin banyak aset yang dimiliki maka semakin tinggi peringkat obligasi karena laba perusahaan dapat meningkat. Setiap obligasi memiliki jatuh tempo, semakin pendek jatuh tempo maka semakin banyak investor memilih untuk berinvestasi, karena semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, semakin rendah risiko yang terlibat.

Metode Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi
  • Koefisien Determinan (R 2 )
  • Uji Hipotesis

Artinya, pernyataan H4 yang berbunyi “rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi” diterima dengan tingkat kesalahan 1%. Artinya, pernyataan H6 bahwa “pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi” ditolak dengan tingkat kesalahan 10%. Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi ditolak.

Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi ditolak. Hal ini berarti hipotesis bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi diterima.

Hal ini berarti hipotesis bahwa umur obligasi berpengaruh negatif terhadap valuasi obligasi ditolak. Hal ini berarti hipotesis bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap valuasi obligasi diterima.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikoleniaritas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Heteroskedastisitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa besarnya uji statistik Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,073, dan signifikansi sebesar 0,173 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya hubungan antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya.

Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebasnya sama dengan nol. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang tercantum pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua variabel independen (bebas) secara keseluruhan memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat adalah autokorelasi antara error pada periode t dengan confounding error pada periode sebelumnya (t-1).

Namun, jika tidak ada pola yang jelas, dan titik-titik di atas dan di bawah angka 0 berdistribusi pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa titik-titik scatter point di atas dan di bawah angka 0 berdistribusi pada sumbu Y, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Hasil Uji Hipotesis

  • Uji Statistik t
  • Uji Statistik F
  • Koefisien Determinan (R 2 )

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansi profitabilitas dengan tingkat kesalahan 5% adalah 0,6 yang berarti nilai signifikansi 0,6 > 0,05 maka disimpulkan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. . Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansi profitabilitas dengan tingkat kesalahan 5% adalah 0,001 yang berarti nilai signifikansinya adalah 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif terhadap obligasi. peringkat. Nilai koefisien negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, karena semakin pendek umur obligasi maka peringkat obligasi tersebut semakin stabil.

Terlihat dari tabel bahwa tingkat kepentingan umur obligasi dengan tingkat kesalahan 10% adalah 0,341 yang berarti nilai kepentingan 0,341 > 0,1 maka disimpulkan bahwa variabel umur obligasi tidak berpengaruh terhadap peringkat kredit obligasi. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansi profitabilitas dengan margin of error 10% adalah 0,159 yang berarti nilai signifikansi 0,159 > 0,1 sehingga disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. . Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansi ukuran perusahaan dengan margin of error 1% adalah sebesar 0,000 yang berarti nilai signifikansinya adalah 0,000 < 0,001, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki hubungan positif. mempengaruhi peringkat obligasi.

Pada penelitian ini digunakan uji simultan untuk mengukur variabel independen yang meliputi profitabilitas, leverage, likuiditas, rasio aktivitas, umur obligasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu peringkat obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, leverage, likuiditas, rasio aktivitas, umur obligasi, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan yang mempengaruhi variabel dependen berupa peringkat obligasi adalah 51,6% sedangkan sisanya 48,4%.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Leverage terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Likuiditas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Umur Obligasi terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sejati (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROA tidak berpengaruh dalam memprediksi valuasi obligasi. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dali, Ronni dan Malelak (2015), Partha dan Yasa (2016), dan Baskoro (2014), yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi. Jadi, hipotesis dalam penelitian ini bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi diterima.

Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi diterima. Hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa mortgage age berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi ditolak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widowati (2013) yang menyatakan bahwa penurunan umur obligasi tidak berpengaruh negatif terhadap probabilitas kenaikan peringkat obligasi suatu perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Badjra (2016) yang menyatakan bahwa perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi. Pengaruh pertumbuhan perusahaan, rasio likuiditas, rasio maturitas dan aktivitas terhadap peringkat obligasi pada perusahaan jasa.

PENUTUP

Saran

Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi valuasi obligasi, baik variabel finansial maupun non finansial. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Obligasi Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Memilih rasio keuangan terbaik untuk memprediksi valuasi obligasi: Studi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Agunan Terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Peringkat Sukuk pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016. Analisis faktor keuangan dan non keuangan yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi di Indonesia (Studi pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI dan di daftar peringkat PT Pefindo 2009-2011).

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti berpendapat bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay karena semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diatur oleh

Analisis Korelasi Investment Opportunity set Terhadap Return Saham Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan.. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba