• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KESUKSESAN IMPLEMENTASI E-REKON&LK (Studi Pada Satuan Kerja Mitra Kerja KPPN Malang)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KESUKSESAN IMPLEMENTASI E-REKON&LK (Studi Pada Satuan Kerja Mitra Kerja KPPN Malang)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KESUKSESAN IMPLEMENTASI E-REKON&LK (Studi Pada Satuan Kerja Mitra Kerja KPPN Malang)

Auliya Intan Sufi, Wiwik Hidajah E

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penentu kesuksesan implementasi e- Rekon&LK berdasarkan persepsi pengguna (user) dengan menggunakan pendekatan Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) DeLone dan McLean (2003). Objek penelitian adalah seluruh user sistem e-Rekon&LK di berbagai Satuan kerja yang bermitra kerja dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dan diperoleh sebanyak 64 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS), salah satu alternatif metode Structural Equation Model (SEM).

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Selain itu kepuasan pengguna diketahui berpengaruh positif terhadap manfaat bersih begitu juga sebaliknya, manfaat bersih berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Sedangkan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Kata Kunci : e-Rekon&LK, model kesuksesan sistem informasi, DeLone dan McLean (2003),

kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, manfaat bersih.

ABSTRACT

The aim of this study is to analyze factors that determine the successful implementation of e- Rekon&LK based on user perceptions, with the DeLone and McLean Information System (IS) Success Model (2003). The Object is all e-Rekon&LK users in various work units who are partners of the State Treasury Service Office (KPPN) of Malang. Sampling utilized the simple random sampling method with a total of 64 respondents. The utilized data analysis technique was Partial Least Square (PLS), one of the alternatives for the Structural Equation Model (SEM) method.

The analysis results showed that information quality and service quality positively influence user satisfaction. In addition, user satisfaction positively influences net benefit and net benefit also positively influences user satisfaction. Meanwhile, system quality does not influence user satisfaction.

Keywords : e-Rekon&LK, Information System (IS) Success Model, DeLone and McLean (2003), system quality, information quality, service quality, user satisfaction, net benefit.

(2)

PENDAHULUAN

Laudon dan Laudon (2014:45) mengemukakan information system can be defined technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve), process, store, and distribute information to support decision making and control in an organization. Sistem informasi memiliki banyak fungsi, antara lain meningkatkan aksesbilitas data secara efektif dan efisien kepada pengguna, menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis, dan mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Dengan fungsi-fungsi tersebut, tentunya sistem informasi menawarkan kemudahan bagi penggunanya sehingga teknologi ini banyak diaplikasikan di berbagai bidang antara lain bidang bisnis, kesehatan, pendidikan, hingga pemerintahan. Salah satu bentuk penggunaan teknologi informasi dalam bidang pemerintahan adalah e- Rekon&LK.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara Dan Kementerian Negara/Lembaga, e- Rekon&LK adalah aplikasi Rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web yang menerapkan single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada Pengguna Anggaran. Aplikasi e-Rekon&LK yang baru dirilis pada tahun 2016 ini digunakan terutama oleh Satuan Kerja (Satker) di bawah Kementerian atau Lembaga (K/L) serta pegawai bagian verifikasi dan akuntansi di KPPN selaku Kuasa BUN. Oflagi, Manossoh, dan Walandouw (2018) menerangkan bahwa Aplikasi e-Rekon&LK merupakan pengembangan dari sistem yang sebelumnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan yakni SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Berbasis

Akrual) yang pada saat itu masih memiliki banyak kekurangan. Sebagai aplikasi berbasis web yang terpusat dan mudah diakses di mana saja, e-Rekon&LK membuat pengerjaan laporan keuangan menjadi hemat waktu dan biaya.

Terlepas dari keunggulan sistem tersebut, Hartono (2011:298) menyatakan bahwa sistem yang baik adalah sistem yang mampu menghasilkan kinerja dan manfaat bagi penggunanya. Oleh sebab itu, penilaian atas keberhasilan suatu sistem juga dapat dilihat dari intensitas penggunaan sistem tersebut, kepuasan pengguna selama menjalankannya, serta manfaat yang diperoleh pengguna salah satunya berupa peningkatan kinerja. Banyak peneliti yang pada akhirnya mengembangkan berbagai model penelitian agar dapat menilai keberhasilan sistem, salah satunya adalah Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (2003).

Penelitian ini bermaksud menganalisis faktor-faktor penentu kesuksesan implementasi e-Rekon&LK berdasarkan persepsi pengguna. Variabel yang digunakan antara lain kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, dan net benefit (manfaat bersih). Variabel-variabel tersebut nantinya diukur berdasarkan teori Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan Mclean (2003), namun dengan modifikasi yaitu dihilangkannya variabel penggunaan.

Modifikasi tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya kesulitan apabila variabel penggunaan digunakan sebagai alat ukur dalam mengevaluasi sistem pada lingkup sektor publik.

Peneliti memilih e-Rekon&LK untuk diteliti karena pada saat melakukan kuliah kerja nyata di KPPN Malang peneliti berkesempatan mengoperasikan aplikasi tersebut dan mendapati beberapa kendala.

Salah satunya, seringkali hasil rekonsiliasi menunjukkan ketidaksesuaian data antara Satker dan KPPN. Salah satu pegawai KPPN

(3)

yang bertanggungjawab atas proses rekonsiliasi menjelaskan kemungkinan yang menjadi penyebab kendala tersebut, yaitu karena kesalahan pengguna sistem pada saat input data serta pengiriman data yang mengalami keterlambatan.

Populasi dalam penelitian ini adalah Satuang Kerja di bawah Kementerian atau Lembaga yang bermitra kerja dengan KPPN Malang sebagai populasi karena e- Rekon&LK digunakan oleh seluruh Satker di bawah kementerian dan lembaga di Indonesia tanpa perbedaan aturan, sehingga menurut peneliti Satker mitra kerja KPPN Malang sudah cukup representatif untuk menjadi populasi.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Kesuksesan Sistem Informasi (SI) oleh Delone dan Mcelan (2003). Delone dan Mclean mempublikasikan penelitiannya pertama kali pada tahun 1992 dengan judul Information Systems Success: The Quest for the Dependent Variable. Delone dan Mclean (1992) kemudian mengadopsi penelitian Mason (1978) dan ratusan penelitian lain untuk merumuskan model pengukuran kesuksesan SI. Ukuran-ukuran tersebut antara lain Information Quality (Kualitas Informasi), System Quality (Kualitas Sistem), Use (Penggunaan), User Satisfaction (Kepuasan Pengguna), Individual Impact (Dampak Individu), dan Organizational Impact (Dampak Organisasi). Keenam dimensi tersebut dituangkan ke dalam model yang menggabungkan proses dan hubungan kausal antar dimensi.

Evaluasi implementasi SI menurut Delone dan Mclean (1992) dipicu oleh sebuah proses dalam 3 tahapan. Tahap pertama untuk

mengevaluasi SI dimulai dari pengukuran dimensi yang memicu sebuah sistem diciptakan. Dimensi yang dimaksud yaitu kualitas sistem dan kualitas informasi.

Kemudian tahap kedua adalah pengukuran penggunaan, yang mana kualitas sistem dan kualitas informasi nantinya secara independen dan bersama-sama dapat memengaruhi penggunaan dan kepuasan pengguna. Penggunaan sendiri juga dapat memengaruhi kepuasan pengguna karena pengalaman positif yang didapatkan selama menggunakan sistem akan mengarah pada kepuasan pengguna yang lebih besar dan begitupun sebaliknya. Kemudian pada tahap ketiga terdapat konsekuensi dari penggunaan sebuah sistem dan kepuasan pengguna, yaitu adanya dampak individual yang dirasakan oleh masing-masing pihak pengguna sistem serta dampak organisasi.

Sepuluh tahun sejak dipublikasikannya model kesuksesan sistem informasi tersebut, Delone dan Mclean mengkaji ulang dan mempertimbangkan kritik serta masukan yang diterimanya. Delone dan Mclean (2003) kemudian menambahkan beberapa hal untuk menyempurnakan model kesuksesan SI, antara lain:

1. Menambahkan Service Quality (Kualitas Layanan) sebagai tambahan dimensi kualitas yang memengaruhi penggunaan dan kepuasan pengguna.

2. Menambahkan Intention to Use sebagai komponen alternatif bagi pengukuran dimensi penggunaan.

3. Menggabungkan dampak individual serta dampak organisasi menjadi manfaat bersih (net benefit).

Sistem Informasi

Menurut Lucas (1982:8) sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk

(4)

mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Burch dan Grudnitski (1986:37) mengemukakan bahwa komponen dalam sistem informasi disebut dengan building block atau blok bangunan yang terbagi menjadi:

1. Blok masukan yang mewakili data dan dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model yang berisi kombinasi prosedur, logika, dan matematik.

3. Blok keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dan pengguna sistem.

4. Blok teknologi yang merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi dengan 3 bagian utama yaitu teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.

5. Blok basis data yang merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali yang berperan sebagai pengendalian untuk memastikan sistem informasi berjalan sesuai yang diinginkan.

E-Government

Menurut The World Bank, e-Government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide area network, internet, dan mobile computing) oleh organisasi pemerintahan yang mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga negara, bisnis, dan organisasi lain dalam pemerintahan. Zweers dan Planque (2011) menjelaskan definisi lain dari e- Government yang berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau produk yang disiapkan secara elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai lebih untuk partisipasi pada semua kalangan.

Di Indonesia, Sari dan Winarno (2012) mengungkapkan dasar diciptakannya e- Government adalah adanya perkembangan kehidupan bernegara sejak reformasi 1998 yang membawa suatu tuntutan yaitu terciptanya clean and good governance di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut pemerintah memanfaatkan teknologi informasi berupa e-government yang dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan publik dengan memberikan masyarakat kemudahan mengakses informasi publik. Hal ini guna meningkatkan transparansi, akuntabilitas, maupun partisipasi masyarakat dalam kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Ruang lingkup Aplikasi E-Rekon&LK Pada tahun 2016 Kementerian Keuangan merilis sebuah aplikasi berbasis web yaitu e- Rekon&LK yang dikembangkan oleh Direktorat Sistem Informasi dan Transformasi Perbendaharaan (SITP). Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 Tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga, aplikasi e-Rekon&LK merupakan aplikasi yang menerapkan single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada Pengguna Anggaran.

Aplikasi ini digunakan untuk rekonsiliasi laporan keuangan pada tingkat UAKPA atau Satker di bawah K/L yang belum menggunakan sistem aplikasi terintegrasi.

Sedangkan untuk unit akuntansi di atas satker tidak perlu menggunakannya karena sudah terkoneksi dalam single database. Sementara dalam hal penyusunan laporan keuangan, aplikasi ini digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah (UAPPA-W), tingkat UAPPA-Eselon1, dan

(5)

tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) atau Kementerian/Lembaga.

Pelaksaan rekonsiliasi seluruhnya dilakukan dengan mengakses website resmi http://e-rekonlk.djpbn.kemenkeu.go.id/login.

Setelah pelaksanaan rekonsiliasi selesai dan telah menunjukkan hasil yang sesuai, maka dapat diterbitkan dokumen yang disebut Berita Acara Rekonsiliasi (BAR). BAR harus ditandatangani secara elektronik oleh Kepala Subbagian Keuangan atau pejabat yang menangani keuangan atas nama KPA dan Kepala Seksi yang menangani akuntansi pada KPPN atas nama Kuasa BUN. Proses rekonsiliasi hingga penerbitan BAR maksimal dilaksanakan hingga tanggal 14 bulan berikutnya. Dalam rangka pelaksanaan rekonsiliasi yang sesuai dengan peraturan, maka pihak-pihak terkait dapat berpedoman pada Modul Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara atau Lembaga.

Rerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Gambar 1 Rerangka Teoritis

Pengaruh Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Delone dan Mclean (1992 dan 2003) menjelaskan bahwa kualitas sistem adalah salah satu dimensi yang memengaruhi kepuasan pengguna. Pernyataan ini didukung oleh Livari (2005), Stefanović, Marjanovic, Delic, Culibrk, dan Lalic (2016), dan Sugiarto

(2017). Livari (2005) yang melakukan penelitian pada sistem informasi yang diwajibkan di sektor publik membuktikan bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Hasil serupa juga dibuktikan dalam 2 penelitian lain yaitu Stefanović, Marjanovic, Delic, Culibrk, dan Lalic (2016) yang meneliti tentang penerapan e-government di Serbia dan Sugiarto (2017) yang meneliti tentang kepuasan pengguna e- filling pajak.

Dalam penelitian ini yang dimaskud sebagai kualitas sistem adalah karakteristik yang melekat pada e-Rekon&LK serta diprediksikan dapat memengaruhi kepuasan pengguna sistem. Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya serta temuan empiris di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1: Kualitas Sistem (System Quality) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

Pengaruh Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Delone dan Mclean (2003) menjelaskan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem merupakan dimensi kedua yang memengaruhi kepuasan pengguna.

Pernyataan ini didukung oleh berbagai penelitian seperti Wahyuni (2011), Noviyanti (2016), dan Pambudi (2018). Noviyanti (2016) yang meneliti tentang kesuksesan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) memberikan bukti empiris bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Pambudi (2018) mengenai dimensi kesuksesan implementasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI).

Dalam penelitian ini yang dimaskud sebagai kualitas informasi adalah

(6)

karakteristik yang melekat pada output e- Rekon&LK berupa dokumen maupun laporan keuangan serta diprediksikan dapat memengaruhi kepuasan pengguna sistem.

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya serta temuan empiris di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 : Kualitas Informasi (Information Quality) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).

Pengaruh Kualitas Layanan (Service Quality) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Dalam Model Kesuksesan SI tahun 2003, Delone dan Mclean menambahkan kualitas layanan sebagai dimensi ketiga yang memengaruhi kepuasan pengguna suatu sistem. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian Salim (2014), Hudin dan Riana (2016), serta Nurjaya (2017). Ditemukan bukti empiris yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna pada penelitian Hudin dan Riana (2016) tentang keberhasilan penggunaan sistem Accurate yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Kota Sukabumi. Hasil yang serupa juga ditemukan pada penelitian Nurjaya (2017) yang meneliti tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kualitas layanan adalah karakteristik layanan berupa dukungan oleh staff KPPN Malang maupun bantuan dalam bentuk lain yang diterima oleh pengguna e-Rekon&LK sehingga dapat memengaruhi penggunaan sistem. Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya serta temuan empiris di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3 : Kualitas Layanan (Service Quality) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Pengaruh Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) terhadap Manfaat Bersih (Net Benefit)

Delone dan Mclean (2003) berpendapat bahwa hasil dari kepuasan pengguna sebuah sistem akan memunculkan manfaat bersih.

Livari (2005) menemukan banyak bukti empiris yang telah menunjukkan hubungan kuat antara kepuasan pengguna dan net benefit pada penelitian-penelitian terdahulu.

Hasilnya, kepuasan pengguna dinyatakan memiliki dampak positif pada net benefit terutama yang berhubungan dengan pekerjaan pengguna (Yoon dan Guimaraes, 1995;

Guimaraes dan Igbaria, 1997; Torkzadeh dan Doll, 1999), antara lain bermanfaat untuk meningkatkan kinerja (McGill, Hobbs, dan Klobas, 2003), untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas (Igbaria dan Tan, 1997; Rai, Lang, dan Welker, 2002; McGill dan Klobas, 2005), untuk meningkatkan pengambilan keputusan (Vlahos dan Ferratt, 1995; Vlahos et al., 2004), dan untuk meningkatkan kepuasan kerja (Ang dan Soh, 1997; Morris, Marshall, dan Rainer, 2002).

Penelitian di atas didukung oleh Pambudi (2018) yang menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap manfaat bersih. Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya serta temuan empiris di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis keempat sebagai berikut:

H4 : Kepuasan Pengguna (User satisfaction) berpengaruh positif terhadap Manfaat Bersih (Net Benefit)

(7)

Pengaruh Manfaat Bersih (Net Benefit) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Delone dan Mclean (2003) juga menjelaskan adanya hubungan timbal balik antar beberapa dimensi, salah satunya antara manfaat bersih dengan kepuasan pengguna.

Akibat adanya pengalaman positif dari kepuasan pengguna maka manfaat bersih tertentu akan muncul dan apabila implementasi sistem informasi tersebut dilanjutkan karena pengalaman positif yang didapatkan, maka hal ini tentu akan memengaruhi dan memperkuat kembali kepuasan pengguna. Pernyataan ini didukung oleh Bahesa (2018) yang menganalisis kesuksesan sistem informasi website Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Hasilnya, Bahesa (2018) menyimpulkan bahwa manfaat bersih memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pengguna. Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya serta temuan empiris di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis kelima sebagai berikut:

H5 : Manfaat Bersih (Net Benefit) berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna (User satisfaction)

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh user atau petugas pelaksana aplikasi e-Rekon&LK pada Satuan Kerja di bawah Kementerian atau Lembaga yang bermitra dengan KPPN Malang, yaitu sejumlah 162 user yang seluruhnya tersebar pada sekitar 123 Satker. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan tipe desain probability sampling. Sedangkan metode yang digunakan adalah simple random sampling atau lebih dikenal dengan sebagai pengambilan sampel

acak sederhana. Dalam rangka menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin (Ariola:79) sebagai berikut:

𝒏 = 𝑵 𝟏 + 𝑵(𝒆𝟐) Keterangan:

n : jumlah sampel penelitian N : jumlah populasi penelitian e : desired margin of error

Dengan menggunakan rumus slovin di atas dan asumsi batas kesalahan adalah 10%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 61.832 yang dibulatkan menjadi 62 sampel.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber data dalam penelitian ini merupakan responden individu yang merupakan user aplikasi e- Rekon&LK. User tersebut merupakan pegawai pada satuan kerja di bawah Kementerian atau Lembaga yang bermitra dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang dan diperintahkan atau ditugaskan mengoperasikan e- Rekon&LK.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang menurut Sekaran (2016:142) merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini diserahkan secara pribadi, dikirim melalui e- mail, dan disebarkan secara elektronik serta hanya dilakukan sekali selama periode penelitian (cross-sectional).

Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan lima variabel yang terdiri atas kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan sebagai

(8)

variabel endogen serta kepuasan pengguna dan manfaat bersih sebagai variabel eksogen.

Variabel ini diukur dengan skala likert yang dipilih responden terhadap setiap item pernyataan dalam kuesioner. Skala dalam penelitian ini adalah 1 sampai 5. Skala 1 berarti responden sangat tidak setuju dan 5 berarti sangat setuju.

Analisis Data Deskriptif

Menurut Ghozali (2018:19) metode analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi pada suatu data yang dapat diukur dengan nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar deviasi. Statistik deskriptif menggambarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian sebagaimana adanya tanpa dimaksudkan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Evaluasi Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling)

Penelitian ini menggunakan metode PLS (Partial Least Square) yang merupakan alternatif dari SEM. Menurut Abdillah dan Hartono (2015:161) PLS adalah teknik statistika multivariat yang melakukan pembandingan antara variabel dependen berganda dan variable independen berganda.

Evaluasi model PLS dapat dilakukan dengan software SmartPLS versi terbaru yaitu 3.3.2 dan mencakup 2 jenis evaluasi yaitu model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model).

1. Model Pengukuran (outer model) a. Uji Validitas Konvergen

Rule of thumb-nya adalah outer loading > 0.7, communality > 0.5 dan Average Variance Extracted (AVE) >

0.5 (Chin, 1995).

b. Uji Validitas Diskriminan

Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya. Model dalam

penelitian ini mempunyai validitas diskriminan yang cukup apabila memenuhi nilai cross loading > 0.7 dalam satu varibel.

c. Uji Reliabilitas

Suatu konstruk dapat dikatakan reliable apabila nilai alpha atau composite reliability memenuhi Rule of thumb yaitu > 0,7.

2. Model Struktural (inner model)

Abdillah dan Hartono (2015:194) mengungkapkan bahwa model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 (R-Square) untuk konstruk dependen atau dalam penelitian ini endogen, dan dengan nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk menguji signifikansi antarkonstruk dalam model struktural. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Selanjutnya, hipotesis yang diuji adalah satu arah (one tailed) dengan tingkat signifikansi 5% (α = 0.05). Penentuan hipotesis yang diterima atau ditolak dilakukan dengan mengamati koefisien path yaitu nilai T-Statistics dan p-value yang dihasilkan dari metode bootsrapping aplikasi SmartPLS untuk kemudian dibandingkan dengan rule of thumb yang digunakan pada penelitian ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses Pengumpulan Data

Kuesioner disebarkan secara online dengan google form sejak tanggal 23 April 2020 hingga 30 Mei 2020. Sebanyak 64 responden telah mengisi kuesioner yang berarti melampaui target sampel sejumlah 62 responden.

(9)

Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh beberapa informasi terkait karakteristik reponden yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1

Data Karakteristik Demografi Responden

Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Sistem

Hasil pengolahan data untuk variabel ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2

Hasil Pengolahan Data Variabel Kualitas Sistem

Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Informasi

Hasil pengolahan data untuk variabel ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3

Hasil Pengolahan Data Variabel Kualitas Informasi

Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Layanan

Hasil pengolahan data untuk variabel ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4

Hasil Pengolahan Data Variabel Kualitas Layanan

Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Pengguna

Hasil pengolahan data untuk variabel ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

Tabel 5

Hasil Pengolahan Data Variabel Kepuasan Pengguna

Statistik Deskriptif Variabel Manfaat Bersih

Hasil pengolahan data untuk variabel ini dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6

Hasil Pengolahan Data Variabel Manfaat Bersih

Uji Validitas Konvergen

Berdasarkan hasil uji dengan SmartPLS 3.2.2 dapat disimpulkan bahwa setiap indikator dan variabel laten dalam penelitian ini dinyatakan valid karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas konvergen baik melalui nilai loading factor maupun nilai

(10)

AVE, kecuali untuk indikator KS_01 yang memiliki nilai sebesar 0,597 dan KL_01 sebesar 0,524. Kedua nilai tersebut tidak valid karena pada pengujian loading factor nilainya kurang dari 0,7.

Uji Validitas Diskriminan

Berdasarkan hasil uji dengan SmartPLS 3.2.2 dapat disimpulkan bahwa setiap indikator dan variabel laten dalam penelitian ini dinyatakan valid karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas diskriminan melalui nilai cross loading. Korelasi antar masing-masing indikator dengan variabel latennya juga diketahui memiliki nilai yang lebih tinggi daripada korelasi indikator tersebut dengan variabel laten lainnya.

Uji Validitas Diskriminan

Berdasarkan hasil uji dengan SmartPLS 3.2.2 dapat disimpulkan bahwa setiap variabel laten dalam penelitian ini dinyatakan reliabel atau secara umum berarti akurat, konsisten, dan tepat karena keseluruhan nilai cronbach alpha dan composite reliability-nya telah melampaui 0,7.

Evaluasi Model Struktural (Inner Model) Berdasarkan hasil uji dengan SmartPLS 3.2.2, diketahui nilai R2 untuk model penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7.

Berdasarkan tabel tersebut, nilai R2 yang dimiliki variabel kepuasan pengguna adalah 0.748. Hal ini berarti besaran kontribusi kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna adalah sebesar 74.8%, sedangkan sisanya sebesar 25.2% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Penjelasan ini berlaku pula untuk nilai R2 lainnya.

Tabel 6

Hasil Pengolahan Data Variabel Manfaat Bersih

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji dengan metode bootsrapping, dapat disimpulkan hipotesis pertama yaitu kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna ditolak.

Hal ini karena nilai nilai t statistiknya sebesar 0.763, nilai ini lebih kecil dari nilai t tabel yang disyaratkan, yaitu 1.671. Penentuan t tabel dilihat pada kolom (n-k) 59 dengan alpha 5%. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna ditolak. Zai dan Dewi (2014) mengungkapkan bahwa kualitas sistem yang tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna dapat disebabkan sistem bersifat mandatory atau wajib. Baik atau tidaknya

(11)

kualitas sistem yang diterapkan, sistem tersebut tetap digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi pemerintahan.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih ada responden yang tidak setuju apabila e-Rekon&LK dianggap memiliki kualitas sistem yang baik terutama yang berkaitan dengan kemampuan e-Rekon&LK untuk berkembang atau diperbarui, kemampuan berintegrasi dengan sistem lain, serta kemampuan sistem untuk merespon perintah dengan cepat. Namun sejalan dengan ungkapan Zai dan Dewi (2014), hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna karena e-Rekon&LK merupakan aplikasi yang wajib digunakan untuk rekonsiliasi dan pelaporan keuangan seluruh Satuan Kerja di bawah Kementerian dan Lembaga di Indonesia.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Tan, Suyatno, dan Aliyah (2015) yang juga menunjukkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Namun hasil tersebut tidak sejalan dengan Livari (2005) dan Stefanović, Marjanovic, Delic, Culibrk, dan Lalic (2016) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas sistem maka kepuasan pengguna juga akan semakin tinggi.

Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis kedua yang menyatakan kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna diterima. Menurut Delone dan Mclean (2003) dimensi kedua yang memicu penciptaan sistem informasi yang memengaruhi kepuasan pengguna adalah kualitas informasi. Kualitas informasi mengukur kualitas dari output yang dikeluarkan oleh sistem tersebut. Dalam penelitian ini variabel tersebut menggambarkan karakteristik output atau

keluaran yang dihasilkan oleh e-Rekon&LK seperti Arsip Data Keuangan (ADK) dan konsolidasi laporan keuangan.

Hasil pengujian hipotesis kedua dapat mendukung Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (2003) yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang dimiliki suatu sistem maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh pengguna sistem terebut.

Hasil penelitian ini menjadi bukti empiris bahwa dokumen - dokumen atau informasi keuangan keluaran e-Rekon&LK yang memenuhi karakteristik berkualitas seperti akurat, tepat waktu, lengkap, relevan, dan konsisten mampu meningkatkan kepuasan pengguna e-Rekon&LK yang berada di setiap Satuan kerja di bawah Kementerian dan Lembaga yang juga bermitra kerja dengan KPPN Malang.

Selain itu, Hasil penelitian ini juga mendukung beberapa penelitian antara lain Wahyuni (2011), Noviyanti (2016), dan Pambudi (2018). Namun penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dengan Tan, Suyatno, dan Aliyah (2015) yang penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna diterima. Kualitas layanan merupakan dimensi tambahan yang ada pada Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (2003). Hasil pengujian hipotesis ini sejalan dengan pendapat Pitt, Watson, dan Kavan (1995) yang menjadi salah satu alasan Delone dan Mclean menambahkan kualitas layanan pada modelnya di tahun 2003. Pitt, Watson, dan Kavan (1995) mengungkapkan bahwa

(12)

kualitas layanan juga berpengaruh terhadap keberhasilan sistem karena sejak tahun 1980 sistem informasi telah memiliki peran ganda yakni sebagai penyedia informasi sekaligus penyedia layanan. Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat mendukung Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (2003) yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas layanan maka kepuasan pengguna juga akan meningkat.

Hasil penelitian ini menjadi bukti empiris bahwa perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan pendukung dimiliki e-Rekon&LK mampu meningkatkan kepuasan pengguna e- Rekon&LK. Tidak hanya itu, keandalan petugas di KPPN Malang, pelayanan yang cepat dan sigap, kemampuan petugas yang dapat dipercaya, serta empati yang dimiliki para petugas terhadap kesulitan yang dialami user juga mampu meningkatkan kepuasan yang dirasakan para user e-Rekon&LK.

Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung beberapa penelitian antara lain Salim (2014), Hudin dan Riana (2016), serta Nurjaya (2017). Namun penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dengan Tan, Suyatno, dan Aliyah (2015) karena dalam penelitiannya kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.

Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Manfaat Bersih

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap manfaat bersih diterima. Delone dan Mclean (2003) menjelaskan dalam Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) bahwa hasil dari kepuasan pengguna sebuah sistem akan memunculkan manfaat bersih. Manfaat bersih merupakan hasil akhir yang diharapkan atas implementasi sebuah sistem serta merupakan deskripsi paling akurat untuk menggambarkan keberhasilan sebuah sistem secara kesuluruhan.

Hasil pengujian hipotesis keempat dapat mendukung Model Kesuksesan SI Delone dan Mclean (2003) yang menjelaskan bahwa semakin tinggi kepuasan pengguna yang dirasakan oleh user suatu sistem akan semakin menguatkan manfaat bersih yang diperoleh para user tersebut. Hasil penelitian ini juga menjadi bukti empiris bahwa kepuasan pengguna e-Rekon&LK yang didasari oleh keyakinan bahwa sistem tersebut sesuai dengan kebutuhan, berfungsi secara tepat dan cermat, menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta rasa puas secara keseluruhan terhadap e-Rekon&LK mampu meningkatkan manfaat bersih yang diperoleh pengguna sistem tersebut. Manfaat bersih terkait e-Rekon&LK yang dirasakan user meliputi kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, dan sistem yang berguna secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian antara lain Livari (2005), Tan, Suyatno, dan Aliyah (2015) Pambudi (2018), serta Prasetiyo (2019). Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Permadi (2017). Permadi (2017) menguji kesuksesan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan di Pemerintah Kota Metro dengan pendekatan model Delone dan Mclean (2003). Hasilnya, kepuasan pengguna dinyatakan tidak berpengaruh terhadap manfaat bersih.

Pengaruh Manfaat Bersih terhadap Kepuasan Pengguna

Berdasarkan hasil pengujian, hipotesis kelima yang menyatakan manfaat bersih berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna diterima. Dalam penelitian ini terdapat hubungan timbal balik antara kepuasan pengguna dan manfaat bersih yang dilandasi oleh Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (2003).

Dalam teori tersebut Delone dan Mclean

(13)

(2003) mengungkapkan bahwa akibat adanya pengalaman positif dari kepuasan pengguna maka manfaat bersih tertentu akan muncul dan apabila implementasi sistem informasi tersebut dilanjutkan karena pengalaman positif yang didapatkan, maka hal ini tentu akan memengaruhi dan memperkuat kembali kepuasan pengguna.

Hasil pengujian hipotesis kelima mendukung Model Kesuksesan SI Delone dan Mclean (2003) yang mengungkapkan bahwa semakin tinggi manfaat bersih yang diperoleh user suatu sistem maka akan semakin tinggi pula kepuasan pengguna yang dirasakan oleh para user terebut. Hasil penelitian ini menjadi bukti empiris bahwa manfaat bersih yang diperoleh user e-Rekon&LK antara lain kemudahan bekerja, menghemat waktu, dan berguna secara keseluruhan mampu meningkatkan kepuasan penggunanya. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Bahesa (2018) yang menyimpulkan bahwa manfaat bersih memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan pengguna.

PENUTUP

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi dan kualitas layanan e- Rekon&LK berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya. Selanjutnya, kepuasan pengguna dan manfaat bersih yang diperoleh user e-Rekon&LK memiliki pengaruh positif secara timbal balik. Hal ini berarti semakin tinggi kepuasan pengguna maka akan semakin tinggi pula manfaat bersih. Kemudian hasil akhir dari tingginya manfaat bersih tersebut akan kembali meningkatkan kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini mendukung model yang menjadi landasan dalam penelitian ini.

Delone dan Mclean (1992 dan 2003).

Namun berbeda dengan beberapa variabel sebelumnya, variabel kualitas sistem

disimpulkan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Maka kesimpulan ini tidak dapat mendukung Model Kesuksesan Sistem Informasi (SI) Delone dan Mclean (1992 dan 2003). Hal ini dapat terjadi karena implementasi e-Rekon&LK bersifat mandatory sehingga baik atau tidaknya kualitas sistem, e-Rekon&LK tetap wajib digunakan untuk rekonsiliasi dan konsolidasi laporan keuangan di setiap Satuan Kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least Square (PLS): alternatif structural equation modeling (SEM) dalam penelitian bisnis. Yogyakarta:

Andi.

Ang, S., & Soh, C. (1997). User information satisfaction, job satisfaction, and computer background: an exploratory study. Information & Management, 32(5), 255–266.

Ariola, M. M. (2006). Principles and methods of research. Sampaloc: Rex Bookstore Inc.

Bahesa, B. P. (2018). Analisis kesuksesan sistem informasi website pemerintahan Kabupaten Pamekasan berdasarkan model Delone and Mclean (Skripsi Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi dan Informatika, Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya).

http://repository.dinamika. ac.id/id/ep rint/2883/.

Burch, J., & Grudnitski, G. (1986).

Information Systems Theory and Practice. New York: John Wiley &

Sons.

Delone, W. H., & McLean, E. R. (1992).

Information systems success: The

(14)

quest for the dependent variable.

Information Systems Research, 3(1), 60-95.

Delone. W. H., & McLean, E. R. (2003). The Delone and McLean model of information systems success: a ten- year update. Journal of Management Information Systems, 19(4), 9-30.

E-Rekon & LK official website. Diakses dari http://e-rekon-lk.djpbn.kemenkeu.go.

id/login.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guimaraes, T., & Igbaria, M. (1997).

Client/server system success:

exploring the human side. Decision Sciences, 28(4), 851–876.

Hartono, J. (2011). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset.

Hudin, J. M., & Riana, D. (2016). Kajian keberhasilan penggunaan sistem informasi Accurate dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi Delone dan Mclean.

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), 1(12), 1-8.

Diakses dari DOI:

http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v12i1.4 44.

Igbaria, M., & Tan, M. (1997). The consequences of information technology acceptance on subsequent individual performance. Information

& Management, 32(3), 113–121.

Laudon, K. C., & Laudon, J. P., (2014) Management information systems 13

ed. Harlow: Pearson Education Limited.

Livari, J. (2005). An empirical test of the Delone-McLean model of information system success. The DATABASE for Advances in Informastion Systems, 36(2), 41-57, 8-27.

Lucas, H. C. (1982). Information systems concepts for management. New York:

McGraw-Hill Education.

Mason, R. O. (1978). Measuring information output: A communication systems approach. Information &

management, 1(4), 219-234.

Mcgill, T. J., & Klobas, J. E. (2005). The role of spreadsheet knowledge in user- developed application success.

Decision Support Systems 39(3), 355–

369.

Mcgill, T., Hobbs, V., & Klobas, J. (2003) User-developed applications and information systems success: a test of DeLone and McLean’s model.

Information Resources Management Journal, 16(1), 24–45.

Morris, S. A., Marshall, T. E., & Rainer, Jr. R.

K. (2002). Impact of user satisfaction and trust on virtual team members.

Information Resources Management Journal, 15(2), 22–30.

Noviyanti. (2016). Mengukur kesuksesan Sistem Akuntansi Basis Akrual (SAIBA) menggunakan model Delone

& Mclean. Jurnal Tata Kelola &

Akuntabilitas Keuangan Negara. 2(2), 151-173.

Nurjaya, D. (2017). Pengaruh kualitas sistem informasi dan pelayanan terhadap manfaat bersih dengan menggunakan model Delone dan Mclean (studi

(15)

kasus di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta) (Skripsi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogayakarta). Diakses dari http://repository. usd.ac.id/11584/2/1 32114011_full.pdf.

Oflagi, J. G., Manossoh, H. & Walandouw, S.

K. (2018). Analisis aplikasi e-rekon- LK terhadap rekonsiliasi laporan keuangan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Provinsi Utara. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(2), 693- 704. Diakses dari https://ejournal.unsr at.ac.id/index.php/gc/article/downloa d/19929/19525.

Pambudi, K. H. (2018). Analisis dimensi kesuksesan implementasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) pada satuan kerja wilayah Provinsi Jawa Timur dengan pendekatan Delone and McLean system success model. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara atau Lembaga. Diakses dari http://www.

jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2017/1 04~PMK.05~2017Per.pdf.

Permadi, A. (2017). Pendekatan Model Delone dan Mclean dalam Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan (Skripsi Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung).

http://digilib.unila.ac.id/28368/.

Pitt, L. F., Watson, R. T., & Kavan, C. B.

(1995). Service quality: A measure of information systems effectiveness.

MIS Quarterly, 19(2), 173-188.

Prasetiyo, D. (2019). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna dan manfaat bersih atas implementasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi pada kantor vertical DIrektorat Jenderal Perbendaharaan Wilayah DKI Jakarta. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Rai, A., Lang, S. S., & Welker, R. B. (2002).

Assessing the validity of IS success models: an empirical test and theoretical analysis. Information Systems Research, 13(1), 5–69.

Salim, M. I. (2014). Analisis kesuksesan sistem informasi Perpustakaan Senayan dengan pendekatan model Delone dan Mclean Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta (Skripsi Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta). Diakses dari https://eprints.uny.ac.id/19488/1/

14.pdf.

Sari, K. D. A., & Winarno, W. A. (2012).

Implementasi e-government system dalam upaya peningkatan clean and good governance di Indonesia. JEAM:

Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen, 11(1), 1-19. Diakses dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JE AM/article/view/1192.

(16)

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business: a skill-building approach seventh edition. Chichester West Sussex :John Wiley & Sons.

Stefanović, D., Marjanovic, U., Delic, M., Culibrk, D., dan Lalic, B. (2016).

Assessing the success of e- government systems: an employee perspective. Information &

Management, 53(6), 717-726. Diakses dari https://www.researchgate.net/pub lication/303321858.

Sugiarto, S. (2017). Analisis kepuasan pengguna e-filing DJP dengan model kesuksesan sistem informasi DeLone

& McLean (studi kasus wajib pajak di wilayah Kota Semarang). Politeknik Keuangan Negara STAN, Tangeran Selatan.

Tan, D., Suyatno, & Aliyah, S. (2015).

Pengujian sistem informasi model Delone & McLean pada sektor publik.

University Research Colloquium (URECOL) (pp. 111-122). Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id /handle/ 11617/5130.

Torkzadeh, G., & Doll W. J. (1999) The development of a tool for measuring the perceived impact of information technology on work. Omega, 27(3), 327–339.

Vlahos, G. E., & Ferratt, T. W. (1995).

Information technology use by managers in Greece to support decision making: amount, perceived value, and satisfaction. Information &

Management. 29(6), 305–315.

Vlahos, G. E., Ferratt, T. W. & Knoepfle, G.

(2004). The use of computer-based information systems by German

managers to support decision making.

Information & Management, 41(6), 763–779.

Wahyuni, T. (2011). Uji empiris model Delone dan McLean terhadap kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA). Jurnal BPPK, 2, 4-24. Diakses dari https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/ju rnalbppk/article/view/ 51.

Yoon, Y., & Guimaraes, T. (1995). Assessing expert systems impact on users’ jobs.

Journal of Management Information Systems, 12(1), 225–249.

Zai, S. N. P., & Dewi, A. F. (2014). Pengaruh pentingnya sistem, kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kegunaan dan kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi (studi kasus di RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten). Jurnal Ekonomi Akuntansi, p1-13. Diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/6737/1/

JURNAL.pdf.

Referensi

Dokumen terkait