• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor..., Yunica Dwi Simpatika, Ak.-Ibs, 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor..., Yunica Dwi Simpatika, Ak.-Ibs, 2013"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Penelitian

Identifikasi Masalah Penelitian

Sejalan dengan latar belakang penelitian, penerimaan pajak merupakan indikator pendapatan pemerintah yang paling penting, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kepatuhan Wajib Pajak dan Jumlah Pemeriksaan Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Madiun. Variabel independennya adalah jumlah kepatuhan wajib pajak dan jumlah pemeriksaan pajak (wajib pajak orang pribadi dan badan). Ho3 : Tidak terdapat pengaruh terhadap sejauh mana kesadaran wajib pajak dan pengendalian pajak dalam mencapai target penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat kesadaran yang diterima wajib pajak terhadap pencapaian target penerimaan pajak penghasilan. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh tingkat kesadaran wajib pajak dan pemeriksaan pajak terhadap pencapaian target penerimaan pajak penghasilan. Ha3 : Terdapat pengaruh sejauh mana kesadaran wajib pajak dan pemeriksaan pajak terhadap pencapaian target penerimaan pajak penghasilan.

Berdasarkan temuan penelitian, kesadaran wajib pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian target pajak penghasilan orang pribadi. Variabel kesadaran wajib pajak mempunyai koefisien regresi yang signifikan dan positif terhadap penerimaan pajak orang pribadi. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur.

Tabel 2.1 Tarif PPh Orang pribadi Dalam Negeri sampai dengan akhir tahun 2008
Tabel 2.1 Tarif PPh Orang pribadi Dalam Negeri sampai dengan akhir tahun 2008

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEOROTIS

Definisi Pajak

Pajak adalah sumbangan masyarakat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) tanpa mendapat imbalan (balas jasa) timbal balik, yang dapat dibuktikan secara langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran negara.” Namun definisi ini disempurnakan, sehingga pajak merupakan transfer kekayaan dari rakyat kas negara digunakan untuk membiayai belanja rutin dan “surplus” digunakan untuk tabungan masyarakat yang merupakan sumber utama pembiayaan investasi publik Sumbangan rakyat digunakan untuk membiayai belanja umum dimana sasaran pendanaannya adalah untuk kepentingan umum.

Fungsi Pajak

Sistem Pemungutan Pajak

Pajak Penghasilan

  • Subyek Pajak Penghasilan
  • Pajak Penghasilan Orang Pribadi
  • Angsuran Pajak

Pajak penghasilan orang pribadi merupakan instrumen untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan antara masyarakat berpendapatan tinggi dan masyarakat berpendapatan rendah. Dengan adanya perubahan undang-undang penghasilan, dimana sebelumnya Undang-undang nomor 17 tahun 2000 diganti dengan undang-undang nomor 36 tahun 2008, maka norma pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang pajak penghasilan juga mengalami perubahan. UU No. 17 Tahun 2000 telah mengalami beberapa perubahan sesuai dengan perkembangan perekonomian dan moneter serta perkembangan harga kebutuhan pokok setiap tahunnya.

Berikut tabel PTKP Pasal 7 UU No 36 Tahun 2008 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dan PTKP terakhir akan dilaksanakan pada tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Indonesia No.162/PMK.011/Tahun 2012 tentang Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Tahun 2013. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, besarnya angsuran pajak pada tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulannya adalah jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar menurut Surat Pemberitahuan Tahunan tahun pajak sebelumnya dikurangi pajak penghasilan yang dibayarkan, dipotong sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan 23 serta pajak penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 dan pajak penghasilan. dibayar atau terutang di luar negeri. dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dibagi 12 (dua belas) atau jumlah bulan dalam setahun.

Surat Setoran Pajak (SSP)

Dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu waktu atau masa pajak tertentu untuk setiap jenis pajak adalah paling lama 15 (lima belas) hari setelah tanggal terutangnya pajak. atau akhirnya. dari masa pajak. Apabila ada kekurangan pembayaran pajak berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, maka harus dilunasi seluruhnya sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan.

Pemeriksaan Pajak

  • Pengertian Pemeriksaan Pajak
  • Tujuan Pemeriksaan
  • Ruang Lingkup Pemeriksaan
  • Wajib Pajak Yang Diperiksa

Sesuai dengan pengertian di atas, pemeriksaan pajak merupakan pengujian kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga negara yang baik. Merujuk pada sistem yang berlaku di Indonesia yaitu sistem self-assessment, wajib pajak diharapkan dapat mengisi, menghitung, dan melaporkan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan pajak ini dilakukan oleh fiskus agar tidak terjadi penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak, dimana apabila seorang wajib pajak melakukan penghindaran pajak maka hal tersebut merupakan suatu perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga dapat mengurangi penerimaan negara dari bidang pajak.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk memeriksa atau menguji data dan keterangan mengenai pajak yang terutang, yang dilaporkan oleh Wajib Pajak kepada Kantor Pajak. Dengan pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh fiskus, maka penggelapan pajak yang dilakukan wajib pajak dapat diminimalisir.

Tinjauan Teoritis

Sekalipun teori ini hanya untuk memberikan landasan hukum bagi pemungut pajak, namun ada beberapa ahli yang menentangnya. Teori ini menyatakan bahwa landasan keadilan bagi pemungut pajak terletak pada pelayanan yang diberikan negara kepada warga negaranya, yaitu perlindungan jiwa dan harta bendanya. Berbeda dengan ketiga teori sebelumnya yang tidak mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan warga negaranya, teori ini bertumpu pada ideologi organisasi polity.

Teori ini tidak mempertanyakan asal muasal pemungutan pajak negara, namun lebih berfokus pada dampaknya dan melihat dampak baik sebagai dasar keadilan. Teori ini mengajarkan bahwa terwujudnya kepentingan masyarakat dapat dianggap sebagai dasar keadilan dalam pemungutan pajak.

Penelitian Terdahulu

Pengendalian pajak atas total penghasilan pajak penghasilan orang pribadi pasal 25 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur. Banyaknya SPT Masa PPh Orang Pribadi Pasal 25 yang dilaporkan tepat waktu dan SPT yang dilaporkan tepat waktu bertanda positif dalam penerimaan PPh Pasal 25 OP di KPP Pratama Semarang Timur. Pengaruh tingkat kepatuhan, pemeriksaan pajak dan perubahan penghasilan kena pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi di KPP.

Pertimbangan wajib pajak, pengendalian pajak dan perubahan penghasilan kena pajak berpengaruh positif terhadap penghasilan wajib pajak orang pribadi. Pajak dan tingkat kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan Tertulis (SPT) terkait penerimaan pajak di kantor pelayanan pajak utama di lingkungan kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat.

Rerangka Pemikiran

Hipotesis

  • Jumlah Kesadaran Wajib Pajak
  • Jumlah Pemeriksaan Pajak
  • Secara Bersama-sama

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara besarnya kesadaran wajib pajak yang diterima terhadap pencapaian target penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Begitu pula sebaliknya, jika jumlah kegiatan pemeriksaan pajak berkurang maka pendapatan PPh Pasal 25/29 di KPP Madiun akan berkurang. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pongtuluran Sanda Agita (2010) dan Kamila Ichwanul (2010) bahwa pemeriksaan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan dan berkorelasi positif.

Pemeriksaan pajak pada variabel ini adalah wajib pajak yang telah menjalani pemeriksaan pajak oleh fiskus, dimana wajib pajak tersebut akan mematuhi kewajiban perpajakannya sehingga akan berdampak pada peningkatan penerimaan pajak. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh positif antara pemeriksaan pajak terhadap pencapaian target pajak penghasilan orang pribadi.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Metode Pengumpulan Data
    • Data Yang Dihimpun
    • Metode Pengambilan Sampel
    • Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
    • Model Penelitian
    • Uji Asumsi Klasik
  • Teknik Pengujian Hipotesis

Dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara variabel independen kesadaran wajib pajak dan pemeriksaan pajak. Jadi pada hipotesis 1 dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak. Kesadaran wajib pajak dalam penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah SSP yang diterima Kantor Pelayanan Pajak.

Berdasarkan uji simultan atau uji F disimpulkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak dan variabel pemeriksaan pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Perubahan penghasilan kena pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Surakarta.

Tabel 3.1. Uji Statistik Durbin-Watson
Tabel 3.1. Uji Statistik Durbin-Watson

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Objek Penelitian

Visi Dan Misi Direktorat Jenderal Pajak

Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama Cilandak

Koefisien konstanta sebesar 14,754 yang berarti apabila variabel kesadaran wajib pajak dan pemeriksaan pajak bernilai konstan maka pencapaian target penerimaan pajak akan meningkat pada tahun 2010-2012. Koefisien regresi kesadaran wajib pajak sebesar 0,741 yang berarti variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap pencapaian target penerimaan pajak tahun 2010-2012. Ha2 : Terdapat pengaruh positif antara pemeriksaan pajak terhadap pencapaian target pajak penghasilan.

Berdasarkan hasil uji F secara simultan pada Tabel 4.9, variabel independen yaitu kesadaran wajib pajak dan pemeriksaan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu penerimaan pajak. Banyaknya pencapaian yang ditargetkan dapat dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak dan kegiatan pengendalian pajak jika dilakukan secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kesadaran Wajib Pajak orang pribadi dan jumlah kegiatan pengendalian pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah sasaran penerimaan pajak penghasilan orang pribadi, baik secara simultan maupun parsial.

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, Surat Setoran Pajak, Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak dan Jumlah Pembayaran Keberatan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus di KPP Pratama Kepanjen).

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Tugas Organisasi KPP Cilandak

Hasil Pengujian Data

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Normalitas
  • Analisis Regresi Berganda
  • Uji t (parsial)
  • Uji F (Simultan)
  • Uji Koefisien Determinasi

Jadi koefisien regresi kesadaran wajib pajak sebesar 0,741 menunjukkan bahwa setiap peningkatan kesadaran wajib pajak sebesar 1 satuan maka besarnya penerimaan pajak akan meningkat sebesar Rp741. Begitu pula sebaliknya, jika setiap penurunan kesadaran wajib pajak sebesar 1 satuan maka besarnya penerimaan pajak akan berkurang sebesar Rp. variabel lain tetap tidak berubah. Koefisien regresi pengendalian pajak sebesar 0,284 yang berarti variabel pengendalian pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak tahun 2010-2012.

Jadi koefisien regresi pemeriksaan pajak sebesar 0,284 menunjukkan bahwa setiap kenaikan pemeriksaan pajak sebesar 1 satuan maka jumlah penerimaan pajak akan bertambah sebesar Rp284. Jadi pada hipotesis 2 dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Pembahasan Hasil Penelitian

Pada awal penelitian hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, sehingga peneliti menyimpulkan hipotesis sebagai berikut: Ho2 : Tidak terdapat pengaruh positif pemeriksaan pajak terhadap pencapaian tujuan penerimaan pajak penghasilan. Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.8, variabel pengendalian pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan. Pemeriksaan pajak dalam survei ini dapat diukur dari jumlah surat ketetapan pajak yang diterbitkan oleh kantor pajak.

Surat ketetapan pajak merupakan salah satu alat untuk mencapai target penerimaan pajak penghasilan yang optimal dan mempunyai peranan penting. Sehingga jika pemeriksaan pajak terpenuhi dan lunas maka target penerimaan pajak penghasilan di KPP dapat tercapai secara optimal.

Implikasi Manajerial

Dengan adanya pemeriksaan pajak, fiskus ingin mengetahui wajib pajak mana saja yang menunggak utang pajaknya. Pemeriksaan pajak diharapkan dapat membuat wajib pajak dapat mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia dan mampu memperbaiki kesalahannya dalam melaporkan utang pajaknya. Hingga saat ini, Direktorat Pajak mencatat baru sekitar 19 juta wajib pajak dan 2 juta badan yang melakukan penyetoran.

Variabel tersebut antara lain jumlah wajib pajak orang pribadi, jumlah SPT (surat pemberitahuan) dan lain-lain. Untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak orang pribadi, diperlukan edukasi mengenai tata cara penghitungan utang pajak, dimana jelas peraturan perpajakan sering berubah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Penulis mengajukan saran perbaikan untuk penelitian selanjutnya dimana penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan penulis melihat keterbatasan penelitian. Sarana yang digunakan dalam penelitian selanjutnya adalah berbagai Kantor Pelayanan Pajak untuk melihat keberagaman faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak. 167/PMK.01/2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

Pembayaran pajak dan tingkat kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) penerimaan pajak pada kantor administrasi perpajakan utama di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Pusat.

Referensi

Dokumen terkait