• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis faktor yang mempengaruhi persepsi pelaku

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis faktor yang mempengaruhi persepsi pelaku"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

Enggar Tiyas Yuliyanti NPM. 21601082080

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MALANG

2020

(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM di kota Malang. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan untuk mengetahui penggunaan informasi akuntansi adalah dengan menggunakan Persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi dan skala usaha. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, terdapat 84 jumlah pelaku usaha mikro yang sesuai dengan kriteria atau memenuhi kualifikasi sebagai sampel penelitian. Kemudian di dalam menentukan sampel ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling yakni penentuan sampel dengan kriteria-kriteria tertentu. Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu dengan analisis regresi linier berganda yakni dengan data penelitian yang berbentuk data panel. Dari penelitian ini, menghasilkan bahwa variabel Persepsi UMKM tentang akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pada variabel pengetahuan akuntansi juga memilki pengaruh yang sama terhadap penggunaan informasi akuntansi. Dan pada variabel skala usaha menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi. Serta pada pengaruhnya secara simultan atau bersama-sama, ketiga variabel ini menunjukkan hasil bahwa persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi dan skala usaha secara simultan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.

Kata Kunci: Penggunaan Informasi akuntansi, Persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi, Skala Usaha.

(3)

study is to use MSMEs' perceptions of accounting, accounting knowledge and business scale. Based on the data obtained from Malang Office of Cooperatives and Micro Enterprise, there are 84 numbers of micro-businesses that meet the criteria or qualify as research samples. Moreover, the purposive sampling method was used to determine the sample with certain criteria and the analysis technique used was multiple linear regression analysis with research data in the form of panel data. This result of the study showed that the use of MSMEs' perceptions of accounting has a significant effect on the use of accounting information. The second result, the accounting knowledge showed that has a significant effect on the use of accounting information. While, the business scale showed that has no significant effect on the use of accounting information. However, the effect on three variables simultaneously showed that the use of MSMEs' perceptions of accounting, accounting knowledge and business scale simultaneously influences the use of accounting information.

Keyword: The use of accounting Information, The Use MSMEs' Perceptions of Accounting, Accounting Knowledge, Business Scale

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Pemanfaatan sumber daya alam yang baik akan menghasilkan hasil atau manfaat yang baik dan sumber alam yang berlimpah tidak menjadi sia-sia. Disamping kaya akan sumber alamnya, penduduk Indonesia memanfaatkan sumber alamnya dengan cara berwirausaha. Salah satu usaha yang sangat banyak adalah UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang sering disebut juga UMKM adalah bentuk usaha yang dikelola oleh orang atau sekelompok orang dengan sejumlah modal tertentu dan mendirikan usaha dengan tujuan untuk mendapatkan laba dengan kemampuan mengembangkan proses bisnis yang fleksibel (Warsono et al., 2010:5). Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha yang banyak dijadikan pilihan oleh masyarakat Indonesia. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang kriteria yang tepat mengenai Usaha Mikro, Kecil, Menengah ada tiga macam yaitu: (1) Usaha Mikro memiliki kekayaan bersih tidak lebih dari Rp. 50.000.000, dan penjualan tahunan tidak lebih dari Rp. 300.000.000, (2) Usaha Kecil memiliki kekayaan bersih antara Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000, dan penjualan tahunan antara Rp. 300.000.000 sampai dengan Rp. 2.500.000.000, (3) Usaha Menengah memiliki kekayaan bersih antara Rp. 500.000.000 sampai dengan Rp. 10.000.000.000, dan penjualan bersih tahunan antara Rp.

2.500.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000.000.

(5)

Topik mengenai Usaha, Mikro Kecil dan Menengah telah menjadi salah satu isu hangat dalam perekonomian Indonesia saat ini. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat menengah ke bawah. Kegiatan-kegiatan ekonomi dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia sehingga dapat menyerap tenaga kerja Indonesia yang masih menganggur. Penyerapan tenaga kerja baru oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah akan berdampak secara signifikan dalam menurunkan tingkat pengangguran masyarakat Indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menggerakkan sektor riil, karena Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lebih berfokus pada pengembangan industri rumah tangga dan mendorong faktor produksi dan konsumsi. Sektor riil ini menghasilkan barang serta jasa yang dapat dinikmati baik secara langsung maupun tidak langsung (Satriyo, 2014).

Undang-Undang RI Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Nomor 20 Tahun 2008, pasal 1 dijelaskan bahwa usaha mikro adalah usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha perorangan atau badan usaha yang bukan bagian dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan bagian dari usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau penjualan tahunan sesuai dengan Undang-Undang ini; usaha besar adalah usaha yang dilakukan badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah.

(6)

3

Sejak beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM, salah satunya adalah terkait perizinan dan hambatan birokrasi. Pemerintah telah menetapkan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) melalui Peraturan No. 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Usaha Mikro dan Kecil, sebagai bentuk terobosan kebijakan dalam pengembangan UMKM. Adanya IUMK, diharapkan Pelaku UMKM dapat memperoleh kepastian dan perlindungan dalam berusaha di lokasi yang ditetapkan, pendampingan untuk pengembangan usaha, kemudahan dalam akses pembiayaan kelembagaan keuangan bank dan non-bank, dan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya

Perlu diketahui pula bahwa tidak hanya modal yang sangat berperan dalam keberlangsungan usaha suatu entitas, namun juga dari sisi pengelolaan modal juga penting untuk diperhatikan, agar usaha tersebut berjalan secara baik, efisien dan maksimal. Sehingga nanti melalui pengelolaan modal yang baik tersebut maka akan menghasilkan kinerja yang baik, dengan kinerja yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan, baik itu dari sisi financial maupun non financial. Kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan modal seringkali menjadi pemicu terjadinya permasalahan-permasalahan yang berujung pada kegagalan UMKM. Informasi mengenai pengelolaan modal itu sendiri, dapat diketahui melalui informasi keuangan atau informasi akuntansi yang disajikan oleh perusahaan dalam laporan keuangan. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang ada di perusaahaan

(7)

khususnya yang berhubungan dengan keuangan (Baridwan 2000:1). Informasi akuntansi digunakan oleh pengguna informasi sebagai pengambilan keputusan. Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk merumuskan berbagai keputusan menyangkut perusahaannya. Begitu juga dalam UMKM, dimana pemilik usaha otomatis menjadi manajer atau pengelola usahanya, hal ini menjadikan pentingnya informasi akuntansi untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Astiani (2017), Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atau transaksi transaksi keuangan dari suatu usaha, baik usaha jasa, dagang, maupun manufaktur. Informasi akuntansi akan menjadi inisiatif utama dalam pengelolaan dana dengan mempraktikkan akuntansi secara tepat.

Penggunaan informasi ini akan membantu mengetahui perkembangan usaha yang dijalaninya, struktur modal, dan mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. Informasi akuntansi digunakan sebagai alat untuk menghadapi persaingan global. Selain itu, informasi akuntansi memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam proses perencanaan, pengendalian, dan juga dalam pembuatan keputusan kerja serta evaluasi kinerja. Sehingga informasi akuntansi memungkinkan manajemen dalam pembuatan strategi untuk kegiatan operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha.

Kontribusi tersebut akan semakin baik apabila berbagai permasalahan yang masih dihadapi UMKM dapat diatasi, dan salah satunya adalah permasalahan dalam menyelenggarakan dan memanfaatkan informasi

(8)

5

akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa faktor yang membuat UMKM tidak menggunakan informasi akuntansi yaitu antara lain karena persepsi UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi, dan skala usaha.

Utaminingsih (2014:18) menyatakan persepsi adalah tindakan individu menafsirkan dan memberi arti terhadap lingkungan. Seorang pelaku usaha seharusnya memiliki pandangan atau persepsi bahwa akuntansi memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis, diantaranya menyediakan informasi ekonomis suatu perusahaan untuk pengambilan keputusan dan menggambarkan kondisi perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Kenyataannya masih banyak dijumpai dari pelaku usaha kecil yang merasa bahwa usaha yang dilakukan masih terlalu kecil dan kerumitan yang selalu ada, serta kesulitan dalam mempelajari ilmu akuntansi. Selain itu mereka memandang bahwa dalam menerapkan akuntansi itu memerlukan biaya yang besar, dengan demikian tidak adanya kecukupan dana untuk memperkerjakan akuntan atau membeli software akuntansi untuk mempermudah pelaksanaan proses akuntansi. Masalah inilah yang diduga kuat bersumber dari kurangnya persepsi pemilik usaha tentang akuntansi. Persepsi tersebut tentunya bisa muncul seiring berjalannya usaha, namun kebanyakan para pelaku usaha telah memiliki banyak pengalaman dalam mengelola usaha yang dijalankan atas pemahaman mereka tentang pentingnya akuntansi namun masih kurang.

Mulyani (2014), menurutnya pelaku UMKM yang berpersepsi bahwa informasi akuntansi adalah penting dan akan mendorong pelaku UMKM

(9)

untuk menggunakan informasi akuntansi dalam kegiatan usahanya.

Terbentuknya persepsi yang baik akan pentingnya informasi akuntansi tidak cukup, maka perlu adanya pelatihan akuntansi yang mendorong penggunaan informasi akuntansi bagi pelaku UMKM. Penelitian yang lain dari Sofiah (2014) yang menyatakan bahwa persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi adalah dalam kategori tinggi, artinya mayoritas tingkat persepsi pemilik usaha kecil menganggap penting adanya informasi akuntansi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, atau segala sesuatu yang dikatahui berkaitan dengan sesuatu hal. Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik (Belkoui dan Riahi, 2000:37).

Menurut Lognathan (2016:173) meskipun informasi akuntansi memiliki manfaat yang sangat besar bagi suatu perusahaan, namun pengetahuan umum mereka tentang akuntansi masih belum akurat, sehingga hal ini dapat memicu kegagalan sautu organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu motivasi manajer atau motivasi pelaku UMKM juga menjadi penyebab rendahnya pengetahuan akuntansi. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh manajer atau pemilik perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan. Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan meningkatkan pemahaman manajer atau pemilik dalam menerapkan akuntansi dalam perusahaan. Tetapi motivasi untuk meningkatkan pengetahuan akuntansi pada pelaku UMKM masih sangat

(10)

7

rendah, mereka hanya mengandalkan pengetahuan yang mereka miliki yang masih banyak keterbatasan dalam segala hal. Berdasarkan penelitian terdahulu tentang pengetahuan akuntansi dari Lestanti (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan akuntansi terhadap persepsi penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM.

Faktor ketiga yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi yaitu skala usaha. Penelitian Kristian (2010) menyatakan bahwa skala usaha berhubungan positif dengan tingkat penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi yang diukur dengan jumlah pendapatan, jumlah karyawan, dan aset yang dimiliki. Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya berdasarkan ukuran dari berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Semakin besarnya skala usaha dan kompleksitas proses bisnis akan meningkatkan kebutuhan akuntansi untuk keberlangsungan usaha, sehingga informasi akuntansi menjadi bermanfaat sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajerial. Kenyataannya, masih banyak suatu usaha dalam skala yang besar belum memanfaatkan penggunaan informasi akuntansi, hal ini dibuktikan dengan belum tertatanya pengelolaan keuangan perusahaan dengan baik karena masih bercampur dengan pengelolaan keuangan pribadi.

Penelitian ini akan dilakukan pada pelaku UMKM di Kota Malang yang mayoritas jenis usaha kecil dan menengahnya adalah usaha perdagangan.

(11)

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menjadi kunci pokok pelaku UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam usaha yang dijalankan, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah tentang Akuntansi, Pengetahuan Akuntansi, dan Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi”.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah uraikan, penulis tertarik untuk mengankat rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, Pengetahuan akuntansi, dan skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi ?

2. Bagaimana pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada pelaku UMKM ?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan akuntansi pelaku UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi ?

4. Bagaimana pengaruh persepsi pelaku UMKM tentang Akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, Pengetahuan akuntansi, dan skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi

(12)

9

2. Untuk mengetahui pengaruh skala usaha pelaku UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi

3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi pelaku UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi

4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelaku UMKM tentang Akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dari segi ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk akademisi dalam rangka menambah referensi dan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang akuntansi khususnya masalah pengelolaan keuangan dan evaluasi kinerja yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi yang sangat berpengaruh pada kinerja dan perkembangan UMKM di Kota Malang.

2. Manfaat praktis a. Bagi Akademisi

Sebagai bahan referensi dalam penelitian berikutnya, khususnya tentang permasalahan penggunaan informasi akuntansi dalam bidang

pengelolaan keuangan dan evaluasi kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

b. Bagi Disperindagkop

(13)

Sebagai masukan dan rujukan bagi instansi terkait dalam pembinaan dan peningkatan kebijakan perlu adanya pelatihan akuntansi yang dapat mendorong penggunaan informasi akuntansi dalam upaya

meningkatkan efisiensi keuangan untuk pengembangan UMKM.

c. Bagi Penulis

Sebagai sarana mengaplikasikan berbagai ilmu yang telah dipelajari dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang Usaha mikro, kecil dan menegah dalam penggunaan Informasi akuntansi pada kegiatan bisnis.

d. Bagi UMKM

Sebagai bahan masukan dan pengetahuan serta pengembangan terhadap perlunya pelatihan akuntansi dalam penerapan Informasi Akuntansi sebagai upaya peningkatan efisiensi keuangan dan evaluasi kinerja pada kegiatan bisnis.

(14)

92 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yakni persepsi UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi, dan skala usaha terhadap variabel dependen penggunaan informasi akuntansi. Dari hasil pengujian dengan menggunakan model regresi linier berganda, dapat di simpulkan sebagai berikut:

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Variabel persepsi UMKM tentang akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.

2. Variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.

3. Variabel skala usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.

5.2 Keterbatasan

Adapun keterbatasan peneliti dalam penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 3 yakni persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi dan skala usaha.

(15)

2. Skala usaha dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi.

3. Responden pelaku usaha pada penelitian ini mayoritas adalah usaha Mikro.

4. Metode yang digunakan dalam pengambilan data hanya dengan menyebar kuesioner.

5. Nilai Adjusted R2 yang kecil yaitu 41,4%, yang artinya masih ada variabel yang berpengaruh selain persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, pengetahuan akuntansi, dan skala usaha sebagai variabel dependen.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas, maka penulis memberikan saran antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel tambahan yang mampu mempengaruhi variabel dependen seperti latar belakang pendidikan dan pelatihan akuntansi.

2. Peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan variabel selain skala usaha yang dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Misalnya, masa memimpin perusahaan dan umur usaha.

3. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan dapat menambahkan variasi responden bukan hanya mikro namun lebih di perluas pada usaha

(16)

94

kecil, usaha menengah dan usaha besar. Sehingga penelitian dan hasil yang di peroleh lebih luas lagi.

4. Peneliti berikutnya diharapkan bisa menggunakan metode lainnya dalam meneliti penggunaan informasi akuntansi misalnya di perluas dengan metode wawancara untuk lebih akuratnya data.

5. Dengan nilai Adjusted R2 yang kecil yaitu 41,4%, maka masih terdapat variabel lain yang tidak masuk dalam model pada penelitian ini sehingga perlu dimasukkan variabel lain misalnya lama usaha (Aufar, 2013), pengalaman usaha dan motivasi kerja (Lestanti (2015).

(17)

95

DAFTAR PUSTAKA

Anggrayni, L. (2014). Menelusuri Persepsi Pelaku Usaha UMKM atas Penggunaan Laporan Keuangan. Skripsi.Universitas Negeri Gorontolo.

Anugrah, Y.D.Y. (2015). Analisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman UMKM dalam Penggunaan Informasi Akuntansi. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Jember.

Astiani, Y. (2017). Pengaruh Persepsi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah tentang Akuntasi, Pengetahuan Akuntansi, dan Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi. Skripsi. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Aufar, A. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada UMKM. Skripsi. Universitas Widyatama.

Badan Pusat Statistik. 2007. Memahami Data Strategis yang Dihasilkan BPS.

Jakarta

Baridwan, Z. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Belkoui dan Riahi. A. (2000). Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Holmes, S. and Nicholls., 1988. An Analysis Of The Use Of Accounting Information By Australian Small Business. Journal Of Small Business Management. University of Newcastle.

Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta. BPFE

Krisnaditya, A. (2013). Persepsi Pelaku UMKM atas Tujuan Laporan Keuangan.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Kristian, C. (2010). Pengaruh Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pendidikan Pemilik terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi pada UMKM di Kabupaten Blora. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Lestanti, D. (2015). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman Usaha, dan Motivasi Kerja terhadap Persepsi Penggunaan Informasi Akuntansi.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Linawati, E., dan dan Restuti, M.M.D. (2015). Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atas Penggunaan Informasi

(18)

96

Akuntansi. Jurnal. Vol 2 No 1. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Lognathan, S.P., MS. 2016. Impact of accounting information for management decision making”. International Journal. Vol 2 (5): 171-174.

Longenecker, G Justin et al. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil (Edisi II). Jakarta: Salemba Empatutra,

Lubis, A.I. (2011). Akuntansi keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Malleret, Clery Sean and Thierry. 2008. Berbisnis Dengan Osama Mengubah Risiko Glonal Menjadi Peluang Suksus. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Mulyani, S. (2014). Persepsi Urgensi Keberadaan Informasi Akuntansi pada Penggunaan Informasi Akuntansi. Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam pembangunan Global Berkelanjutan.

Peraturan perundang undangan, peraturan presiden nomer 98 tahun 2014 tentang perizinan usaha kecil dan mikro

Pinasti, M. 2001. “Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas.”

Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei.

Reeve, J.M. dkk. (2011). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, B. (2008). Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit GPFE.

Satriyo, Tegar. 2014. Evaluasi Trhadap Sistem Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecail, dan Menengah.Skripsi. Jurusn Akuntansi, Fakultas ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Siegel, G., dan H.R. Marconi, 1989. Behavioral Accounting. South Western Publishing, Co. Cincinnati, OH.

Sobur, A. 2013. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sofiyah, N. (2014). Persepsi Pengusaha UMKM Keramik atas Informasi Akuntansi Keuangan berbasis ETAP. Jurnal JIBEKA. Vol 8 No1.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(19)

Syamsir Torang. 2012. Metode Riset Struktur & Perilaku Organisasi. Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah.

Utaminingsih, A. (2014). PerilakuOrganisasi. Malang: UB Press.

Warsono, S., dkk. (2010). Akuntansi UMKM. Asgard Chapter.

Wulandari, C., danHidayat, D. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kota Pekanbaru. Jurnal. Vol 19 No 2.

Widiyanti, Yayuk. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil Dan Menengah Atas Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan (Studi Pada Pengusaha Kecil Dan Menengah Di sentra Kerajinan Tas Kain Di Kabupaten Kendal). Skripsi.Universitas Negeri Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Kegunaan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan atau memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan

Hasil berdasarkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan pengetahuan ilmiah bagi akademisi, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam