Penelitian Nauval (2014), Kennedy dan Shiddiq (2014), Sukirman dan Maylia (2013) menyatakan bahwa variabel stabilitas keuangan tidak berpengaruh terhadap tindakan kecurangan dalam pelaporan keuangan. Dalam penelitian Nauval (2014), Kennedy dan Shiddiq (2014) berpendapat bahwa variabel pengawasan yang tidak efektif tidak berpengaruh terhadap tindakan kecurangan dalam pelaporan keuangan.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Bab ini menguraikan tentang gambaran objek penelitian, analisis kuantitatif, interpretasi hasil dan juga menjelaskan argumentasi yang sesuai dengan hasil penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Agency Theory
- Workstress Theory
- Fraud Triangle Theory
- Pressure
- Opportunity
- Rationalization
- Fraud Tree
- Kecurangan Laporan Keuangan
- Internal Control
Ada banyak proksi atau perhitungan yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel stabilitas keuangan dengan kecurangan akuntansi. Ada beberapa proksi atau perhitungan yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel tekanan eksternal dengan kecurangan akuntansi. Ada beberapa proksi atau kalkulasi yang dapat digunakan untuk melihat pengaruh sifat industri terhadap, misalnya. penipuan laporan keuangan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model analisis penipuan laporan keuangan dengan menggunakan teori segitiga penipuan.
Kerangka Pemikiran
Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
- Pressure dan Financial Statement Fraud
- Opprtunity dan Financial Statement Fraudd
- Rationalization dan Financial Statement Fraud
Penelitian ini berargumentasi bahwa variabel stabilitas keuangan dan tekanan eksternal berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Penelitian ini berpendapat bahwa stabilitas keuangan dan kebutuhan keuangan pribadi mempengaruhi penipuan laporan keuangan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al., (2009), mengenai deteksi dan prediksi penipuan laporan keuangan: efektivitas segitiga penipuan dan SAS no.
Aditya dan Fitriany (2014) melakukan penelitian mengenai segitiga kecurangan (tekanan, peluang dan rasionalisasi) dan tingkat penyimpangan akuntansi di Indonesia pada perusahaan non keuangan yang mendapat sanksi dari BAPEPAM pada periode tersebut menyatakan bahwa target keuangan mempunyai pengaruh terhadap kecurangan. laporan keuangan. Ha1 : Stabilitas keuangan tidak mempunyai peluang terjadinya kecurangan laporan keuangan H02 : Tekanan eksternal tidak mempunyai peluang terjadinya kecurangan laporan keuangan. H04: Tujuan keuangan tidak cenderung meningkatkan kecurangan laporan keuangan. Ha4: Tujuan keuangan tidak mempunyai peluang meningkatkan kecurangan laporan keuangan. 2.3.2 Peluang dan Kecurangan Laporan Keuangan.
H07: pergantian auditor kemungkinan tidak akan meningkatkan kecurangan laporan keuangan Ha7: pergantian auditor kemungkinan akan meningkatkan kecurangan laporan keuangan. Stabilitas Keuangan (ACHANGE), Tekanan Eksternal (LEV), Kebutuhan Keuangan Pribadi (OSHIP), Tujuan Keuangan (ROA), Pemantauan Tidak Efektif (IND), Sifat Industri (ARTUESHME),. 2013) Analisis Diamond Fraud Dalam Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar.
METODOLOGI PENELITIAN
- Pemilihan Objek Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Populasi dan Sampel
- Defini Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya
- Variabel Dependent
- Variabel Independent
- Metode Analisis Data
- Statistik Deskriptif
- Regresi Logistik
- Godness of Fit
- Overall Test
- Nagelkerke R Square
- Classification Plot
- Teknik Pengujian
- Uji t (Parsial)
Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas keuangan (ACHANGE) berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) terbukti dalam penelitian ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sifat industri (Piutang) tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan karena tingkat signifikansinya lebih besar dari α=. Hal ini menunjukkan bahwa sifat industri (Piutang) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H5) tidak terbukti dalam penelitian ini.
Berdasarkan uji parsial diatas, hasil variabel pengawasan yang tidak efektif pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan yang tidak efektif tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Variabel stabilitas keuangan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa stabilitas keuangan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan. Variabel tekanan eksternal dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan.
Variabel sifat industri dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sifat industri tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Variabel pengawasan yang tidak efektif pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan yang tidak efektif tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Variabel pergantian auditor pada penelitian ini menunjukkan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Obyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan non perbankan dan jasa keuangan periode 2012-2015, yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria pada Bab III diperoleh total sampel sebanyak 68 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015 dengan 340 data observasi (68 perusahaan x 5 tahun).
Hasil Penelitian
- Classification Plot
- Model Regresi Logistik
- Partial Test
Hal ini menunjukkan bahwa nilai odds rasio (peluang) pada penelitian ini adalah sebesar 0,851 yang berarti jika variabel tekanan eksternal mengalami satu satuan maka kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan akan menurun sebesar 0,851 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai odds rasio (peluang) pada penelitian ini sebesar 0,298 yang berarti jika variabel kebutuhan keuangan pribadi (OSHIP) meningkat sebesar satu satuan maka kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan akan meningkat sebesar 0,851 kali lipat, berdasarkan variabel lainnya. bersifat konstan (ceteris paribus). Hal ini menunjukkan bahwa nilai odds rasio (peluang) pada penelitian ini adalah sebesar 0,917 yang berarti jika variabel tujuan keuangan (ROA) meningkat sebesar satu satuan maka kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan akan menurun sebesar 0,917 kali dengan asumsi variabel lain adalah sama. konstan (ceteris paribus).
Hal ini menunjukkan nilai odds rasio pada penelitian ini sebesar 1,052 yang berarti jika variabel in Effective monitoring (IND) meningkat sebesar satu satuan maka kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan akan menurun sebesar 0,917 kali dengan asumsi variabel lain konstan (ceteris paribus). ). Hal ini menunjukkan nilai odds rasio pada penelitian ini adalah sebesar 0,692 yang berarti jika koefisien pergantian auditor (AUDITCHANGE) meningkat sebesar satu satuan maka kecenderungan perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan akan menurun sebesar 0,692 kali dengan asumsi bahwa lainnya variabel konstan (lainnya). paribus). Berdasarkan Tabel 4.8, variabel stabilitas keuangan (ACHANGE) mempunyai nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000 dan nilai β stabilitas keuangan (ACHANGE) sebesar 8,181.
Berdasarkan Tabel 4.8, variabel tekanan eksternal (LEV) mempunyai nilai p-value (Sig.) sebesar 0,690 dan nilai β tekanan eksternal (LEV) sebesar -0,161. Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, variabel tujuan keuangan (ROA) mempunyai nilai p-value (Sig.) sebesar 0,957 dan nilai β tujuan keuangan (ROA) sebesar -0,087. Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, variabel sifat industri (RECEIVABLE) mempunyai nilai p-value (Sig.) sebesar 0,067 dan nilai β-nature of industri (RECEIVABLE) sebesar 2,607.
Analisis Hasil
- Pengaruh Financial Stability Terhadap Financial Statement Fraud
- Pengaruh External Pressure Terhadap Financial Statement Fraud
- Pengaruh Personal Financial Needs Terhadap Financial Statement
- Pengaruh Financial Targets Terhadap Financial Statement Fraud
- Pengaruh Nature of Industry Terhadap Financial Statement Fraud
- Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Financial Statement
- Pengaruh Auditor Change Terhadap Financial Statement Fraud
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pergantian auditor (AUDITCHANGE) tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan akuntansi, karena tingkat signifikansinya lebih besar dari α= 0,1 dengan arah negatif. Sukirman dan Maylia (2013) menunjukkan bahwa stabilitas keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Pengaruh tekanan eksternal terhadap penipuan laporan keuangan. Berdasarkan subtes diatas diperoleh hasil variabel tekanan eksternal. Berdasarkan subtes di atas, hasil variabel tekanan eksternal pada penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi.
Berdasarkan uji parsial di atas, hasil variabel kebutuhan keuangan pribadi yang dalam penelitian ini diwakili oleh jumlah kepemilikan saham manajer menunjukkan bahwa kebutuhan keuangan pribadi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Muhammad Nauval (2014) dan Aditya dan Fitriany (2014) yang menunjukkan bahwa tujuan keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Skousen et al., 2009), Sukirman dan Maylia (2013) yang menunjukkan bahwa sifat industri tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Hal ini terlihat dari hasil koefisien regresi sebesar 0,051 dan probabilitas sebesar 0,967 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Artinya efektif atau tidaknya pengawasan manajemen terhadap kinerja perusahaan tidak ada kaitannya dengan kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan. . Pengaruh pergantian auditor terhadap penipuan laporan keuangan. Berdasarkan uji parsial diatas menunjukkan hasil variabel perubahan akuntan. Berdasarkan pengujian parsial diatas, hasil variabel pergantian auditor pada penelitian ini menunjukkan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Artinya pergantian auditor tahunan perusahaan tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Implikasi Manajerial
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain stabilitas keuangan, tekanan eksternal, kebutuhan keuangan pribadi, tujuan keuangan, sifat industri, tidak efektifnya pengawasan dan pergantian auditor terhadap kemungkinan terjadinya penipuan laporan keuangan pada perusahaan yang melayani masyarakat Indonesia yang terdaftar di bursa efek, kecuali jasa keuangan. sektor periode 2012-2015. Variabel kebutuhan keuangan pribadi yang dalam penelitian ini ditangkap oleh jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajer menunjukkan bahwa kebutuhan keuangan pribadi tidak berpengaruh terhadap penipuan laporan keuangan. Semakin rendah tingkat kepemilikan saham manajemen maka semakin kecil kemungkinan manajemen melakukan kecurangan laporan keuangan.
Variabel tujuan keuangan yang ditentukan oleh return on assets (ROA) atau tingkat tekanan yang diterima manajemen dalam memenuhi tujuan keuangan perusahaan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan keuangan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan perhitungan lain untuk memperhitungkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan. Deteksi penipuan laporan keuangan menggunakan analisis segitiga penipuan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi dalam perspektif segitiga kecurangan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2009-2013). Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Fraud Akuntansi: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018. Deteksi Fraud Finansial Dengan Analisis Fraud Triangle Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 68 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak termasuk sektor jasa keuangan. Artinya semakin tinggi tingkat ketidakstabilan keuangan suatu perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tersebut melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Artinya, hasil tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh rendahnya rata-rata kepemilikan saham manajerial pada perusahaan sampel yaitu sebesar 1,72%.
Artinya efektif atau tidaknya pengawasan manajemen kinerja perusahaan tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Saran
Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan analitik untuk mendeteksi penipuan selain dari segitiga penipuan, yang mencakup penggunaan analisis penipuan berlian dan pentagon penipuan. 34; Pengaruh Faktor Sudut Pandang Fraud Triangle terhadap Fraudulent Financial Reporting (Studi Kasus Perusahaan Berdasarkan Sanksi dari Bapepam Periode. Deteksi dan Prediksi Fraud Laporan Keuangan: Efektivitas Fraud Triangle dan SAS No. Model Deteksi Fraud Berbasis Fraud Triangle .
“Dampak Fraud Triangle terhadap Deteksi Fraudulent Financial Reporting pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. 6 BTEK PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk 7 ATPK PT Bara Jaya Internasional Tbk 8 ARTI PT Ratu Prabu Energi Tbk 9 ANTM PT Aneka Tambang Tbk. 22 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 23 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 24 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk 25FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
39 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk 40 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk 41 TCID PT Mandom Indonesia Tbk. 46 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 47 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 48 LAPD PT Leyand Internasional Tbk. 51 TMAS PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk 52 WEHA PT Weha Transport Indonezi Tbk 53 TBIG PT Tower Bersama Infrastucture 54 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk 55 UNTR PT United Tractors Tbk.