• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Genetika Sosial Sastra dalam Novel Anak-anak Angin Karya Bayu Adi Persada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Genetika Sosial Sastra dalam Novel Anak-anak Angin Karya Bayu Adi Persada"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

TINJAUAN PUSTAKA

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai genetika sosial dilakukan oleh Ferliana Iskadi (2007) dengan judul Analisis Genetika Sosial dalam Antologi Surat Puisi untuk Ayah Karya Ratih Sanggarwaty. Embrio atau landasan terendah dalam menciptakan sebuah karya sastra memerlukan kaidah-kaidah genetika sosial sastra yang konkrit.

Hakikat Karya Sastra

Rimang, 2011:2) berpendapat bahwa karya sastra (termasuk fiksi) merupakan gambaran pengalaman manusia yang mempunyai dimensi individual dan sosial sekaligus. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap karya sastra yang berbeda-beda akan membentuk khalayak dalam memahami suatu karya sastra dalam berbagai bentuk dan variasinya.

Pengertian Novel

Ciri-ciri yang terdapat pada novel serius yang biasanya dikontraskan dengan novel populer sering juga ditemukan pada novel populer, atau sebaliknya. Novel populer merupakan novel yang populer pada masanya dan mempunyai banyak penggemar terutama pembaca di kalangan remaja.

Unsur yang Membangun Novel

Berdasarkan pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa latar atau lingkungan adalah segala keterangan tentang waktu, tempat, suasana peristiwa serta fungsi fisik dan psikis yang tertulis dalam suatu karya sastra. Menurut Zaidan, (1994:27) pesan adalah pesan pengarang kepada pembaca, tersurat maupun tersirat, yang disampaikan melalui karya sastra.

Sosiologi Sastra

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra tidak lepas dari manusia dan masyarakat yang bergantung pada karya sastra sebagai objek pembahasan. Setiap karya sastra merupakan hasil saling pengaruh faktor sosial dan budaya yang kompleks. Gagasan dalam karya sastra sama pentingnya dengan bentuk dan teknik penulisan, bahkan bisa dikatakan bentuk dan.

Tidak ada karya sastra besar yang tercipta atas dasar ide-ide sepele dan dangkal; Dalam pengertian ini, sastra merupakan suatu kegiatan yang serius. Selain itu, permasalahan yang diangkat dalam karya sastra biasanya masih relevan dalam kehidupan masyarakat. Hubungan timbal balik antara ras, waktu, dan lingkungan inilah yang menghasilkan susunan mental pengarang, yang kemudian diwujudkan dalam karya sastra.

Karya sastra merupakan fakta yang multitafsir, tentu tingkat “kepastiannya” tidak sebanding dengan pengetahuan eksakta. Artinya, karya sastra ditulis berdasarkan kehidupan sosial suatu masyarakat tertentu dan menceritakan kisah budaya yang melatarbelakanginya.

Genetika Sosial

Menurut Goldmann, strukturalisme genetik memandang struktur karya sastra sebagai produk struktur kategorikal pemikiran kelompok sosial tertentu (Faruk, 1999: 12). Struktur genetik merupakan salah satu bentuk sosiologi sastra yang memahami karya sastra dari asal usul genetiknya (genetika). Kajian ini bermula dari struktur karya sastra yang dipahami kaitannya dengan struktur masyarakat dan pandangan dunia yang melandasinya.

Pandangan strukturalisme genetik terhadap pengarang Strukturalisme genetik mengkaji karya sastra dalam kaitannya dengan pandangan dunia kelompok sosial pengarangnya. Teori genetik sosial formalis adalah istilah Formalisme (dari bahasa Latin forma yang berarti bentuk, bentuk) yang berarti suatu pendekatan dalam kajian dan kritik sastra yang mengabaikan data-data biografi, psikologis, ideologi, dan sosiologis serta memusatkan perhatian pada wujud karya sastra itu sendiri. Pendekatan genetika sosial juga meyakini bahwa karya sastra merupakan suatu struktur yang terdiri dari kategori-kategori yang saling berkaitan satu sama lain.

Genetika sosial mengakui adanya homologi antara struktur sebuah karya sastra dan kesadaran kolektif, dan bahwa struktur dalam sebuah karya sastra merupakan ekspresi alam semesta yang integral dan koheren. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa genetika sosial dalam pendekatannya meyakini bahwa karya sastra merupakan suatu struktur yang terdiri dari kategori-kategori yang saling berkaitan satu sama lain.

Strata Sosial

Kepedulian sosiologis novel ini setidaknya mengungkap aspek-aspek sosial yang menyebabkan tokoh-tokohnya menjadi terkucil. Setidaknya ada persoalan penting, yaitu (a) konteks sosial, (b) regresi sosial, (c) isolasi sosial, (d) permainan posisi sosial. lemah (miskin) (Endraswara. Permainan kedudukan sosial dalam suatu masyarakat dapat menyebabkan terbentuknya lapisan-lapisan sosial yang mempunyai pengaruh sistem yang berlapis-lapis dalam masyarakat, dari lapisan atas sampai lapisan bawah.

Strata sosial berbasis ekonomi adalah strata sosial yang diukur berdasarkan perbedaan derajat kepemilikan atau penguasaan terhadap sumber daya produktif. Strata sosial berdasarkan budaya adalah strata sosial yang didasarkan pada keterikatan subjektif anggotanya pada status sosial tertentu, kesamaan gaya hidup, kesamaan kebiasaan,. Kelas sosial yang berbasis politik adalah kelas sosial yang dibangun atas dasar kemampuan mempengaruhi orang lain, memaksakan kehendaknya kepada orang lain, meskipun ada penolakan dari orang lain tersebut.

Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas sosial merupakan permainan kedudukan dalam masyarakat berdasarkan ekonomi, budaya atau bahkan politik. Kelas sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat menjadi kelas-kelas yang bertingkat (hierarki), artinya kelas atas dan kelas bawah.

Lingkungan Sosial Budaya

Penguasaan ilmu ini biasanya terdapat pada gelar akademik (beasiswa) atau profesi yang disandang seseorang, misalnya doktor, insinyur, doktorandus, doktor atau gelar profesi seperti profesor. Jadi pengertian sosial budaya itu sendiri adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dengan pikiran dan hati nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat, atau lebih singkatnya manusia menciptakan sesuatu berdasarkan pemikiran dan pemikirannya, yang diperuntukkan bagi kehidupan bermasyarakat. Terciptanya suatu kebudayaan tidak hanya berasal dari pemikiran dan pikiran manusia saja, melainkan juga karena adanya interaksi antara manusia dengan alam lingkungannya.

Bagaimana tidak kebudayaan merupakan totalitas kreativitas dan karsa manusia yang terstruktur, yang diwariskan secara turun-temurun, yang kesemuanya itu muncul sebagai hasil interaksi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan sang pencipta. Namun dalam masyarakat modern, lembaga-lembaga sosial berbentuk badan hukum dan dilindungi oleh peraturan hukum. Kedudukan individu dalam suatu kekerabatan atau lembaga sosial dapat meningkatkan status sosial seseorang dalam masyarakat.

Beberapa penyakit tidak akan pernah bisa disembuhkan, dan tidak akan pernah ada pengetahuan tentang obat atau penyakit itu sendiri. Produk seninya sendiri bisa dinikmati dengan panca indera mata dan telinga atau bahkan dengan hati.

Kerangka Pikir

Pengumpulan data diperoleh dari novel Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini. Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa dedikasi Pak Malik patut dijunjung tinggi karena beliau sabar dan tidak mementingkan diri sendiri dalam menangani dan berinteraksi dengan anak-anak yang karakternya luar biasa menguji kesabaran seorang guru. Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa Bayu berusaha mengenal dan menghibur anak-anak dengan dua kata yang dipelajarinya selama pelatihan Mengajar di Indonesia.

Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa Bayu sangat optimis untuk berbagi ilmu yang diperolehnya dan optimis untuk mengubah anak-anak di Indonesia bagian timur. Pada kutipan di atas tergambar bahwa anak-anak di Bibinoi berbeda dengan anak-anak di Jawa, fisik dan wataknya juga berbeda. Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa masyarakat Bibinoi masih kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anaknya.

Biarlah Tuhan dan usahanya yang menentukan kelulusannya" (Persada Pada kutipan di atas digambarkan bahwa anak-anak yang mengikuti ujian nasional diberi bantuan untuk lulus, hal ini Bayu tidak suka. Genetika sosial sastra yang terdapat dalam novel Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada yang fokus pada strata sosial dan lingkungan sosial budaya.

Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Data dan Sumber Data

Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informasi yang dijadikan objek kajian yaitu kata, kalimat atau ungkapan yang mendukung genetika sosial dalam novel Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel berjudul Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada setebal 292 halaman yang diterbitkan oleh Plot Point Publishers pada tahun 2013 di Jakarta.

Teknik Pengumpulan Data

Kemudian penulis mengklasifikasikan data-data yang memuat unsur genetika sosial berdasarkan referensi yang telah ditentukan.

Teknik Analisis Data

Pemikirannya masih sangat konvensional mengenai jalan hidup anak-anaknya.” (Persada, 2013: 3) Pada kutipan di atas tergambar bahwa keluarga Bayu dipimpin oleh seorang ayah yang mempunyai sifat keras. Pada kutipan di atas tergambar bahwa Bayu merasa diuntungkan, terbukti dengan segala kebutuhan Bayu yang dipersiapkan dengan baik oleh Mama. Pada kutipan di atas tergambar bahwa Bayu menganggap apa yang diajarkannya selama ini masih kurang dan ia belum mempunyai strategi khusus dalam menyampaikan pembelajaran yang diberikan.

Pada kutipan di atas tergambar bahwa ciri-ciri masyarakat Indonesia bagian timur adalah bertubuh tinggi dan tinggi. Pada kutipan di atas tergambar bahwa tidak adanya prangko di sekolah membuat Bayu berinisiatif mengirimkan surat tanpa prangko. Pada kutipan di atas tergambar bahwa Bayu mencurahkan segala keluh kesahnya dalam rangkaian kisah hidup untuk sebuah esai, serta keinginannya untuk menjadi seorang guru.

Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa nilai pengabdian yang disertai keikhlasan akan memberikan pengalaman dan pelajaran paling berharga dalam hidup Bayu. Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa Bayu tidak mudah menyerah atas apa yang dialaminya, usaha dan doa akan menjadi senjatanya dalam hidup ini. Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa masyarakat masih mempercayai takhayul dan mitos yang berkembang di desa sejak lama.

Pada kutipan di atas tergambar bahwa Bayu mendapat hikmah berharga, yakni segala sesuatu yang terjadi pasti ada alasannya dan sudah menjadi ketetapan Yang Maha Kuasa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Novel Anak Angin karya Bayu Adi Persada merupakan gambaran kehidupan masyarakat pada saat novel tersebut diciptakan. Selain itu, novel Anak Anak Angin juga menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Bayu yang harus menyaksikan pendidikan minim dalam perjalanan karirnya sebagai seorang guru muda. Seperti halnya genetika sosial sastra dalam novel Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada, dapat dijadikan pembelajaran bagi pelajar dan masyarakat luas agar lebih memperhatikan pesan-pesan sosial dan pendidikan anak negeri yang terdapat dalam novel tersebut. .

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa analisis genetik sosial sastra dalam novel Anak Anak Angin karya Bayu Adi Persada mengandung genetika sastra sosial. Minat anak-anak untuk mempelajari novel ini bisa dikatakan sangat rendah, orang tua dan anak sudah bangga, jika pandai menulis dan membaca, hal ini diwariskan secara turun temurun. Anak-anak di Desa Bibinoi mendapat pelajaran baru, salah satunya menjadikan pohon impian sebagai simbol penyemangat saat memasuki sekolah.

Masyarakat dalam novel ini masih tradisional. Bayu datang dengan segala perlengkapan modern yang dimilikinya, menjadi pusat perhatian anak-anak Bibinoi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Konflik dalam novel Anak Anak Angin mengacu pada konflik eksternal, khususnya di lingkungan sosial masyarakat Bibinoi, yang disebabkan oleh kontak sosial atau permasalahan yang timbul akibat hubungan antar manusia.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Mahasiswa pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya melestarikan sastra dan mengembangkannya melalui pendekatan sosiologi sastra dan pendekatan lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pembaca untuk mengkaji aspek lain dari novel penting lainnya sebagai motivasi. Apabila diperlukan, ada baiknya mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memberdayakan pembelajaran jenis ini sebagai salah satu bentuk kegiatan penilaian.

Referensi

Dokumen terkait

Citapustaka Media, 2014). 63 Siyoto and Sodik, Dasar Metodologi Penelitian. 64 Hardani et al., Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.. digunakan untuk menjawab rumusan