• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) DI RIG A WELL SERVICE PT. XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) DI RIG A WELL SERVICE PT. XYZ "

Copied!
127
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT.XYZ merupakan anak perusahaan dari PT. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang hulu migas, PT.

Rumusan Masalah

XYZ pada tanggal 28 Agustus 2014, pipa distribusi BBM meledak karena pipa tersebut mengalami korosi sehingga menimbulkan kebocoran dan menewaskan 3 orang serta melukai 4 orang, cek rangkaian kecelakaan, tingkat kecelakaan di PT. Untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja maka diperlukan upaya untuk melakukan analisis identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian penurunan pipa bor (DP) ke dalam sumur oleh Kelly Swivel dan lingkungan area Service Sumur Rig A dengan menggunakan metode identifikasi bahaya, risiko. metode penilaian dan pengendalian risiko. (HIRARC) di PT.XYZ pada tahun 2022.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi PT. XYZ
  • Bagi Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas
  • Bagi Mahasiswa

Ruang Lingkup

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  • Accident
  • Incident
  • Near miss

Penyebab Kecelakaan Kerja

  • Teori Penyebab Kecelakaan Kerja menurut Heinrich dan Frank Bird

Perilaku tidak aman adalah kegagalan dalam mengikuti persyaratan dan prosedur kerja yang benar (human error) yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Yang dimaksud dengan kondisi tidak aman adalah lingkungan kerja yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya.

Gambar 2. 3 Unsafe Action  2.2.1.2 Unsafe Condition
Gambar 2. 3 Unsafe Action 2.2.1.2 Unsafe Condition

Manajemen Risiko

  • Prinsip Manajemen Risiko
  • Proses Manajemen Risiko

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan konteks penerapan manajemen risiko agar proses manajemen risiko tidak salah arah dan tepat sasaran. a) Konteks strategis. Langkah awal dalam melakukan penilaian risiko adalah dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan konteks yang telah ditetapkan.Keberhasilan suatu proses manajemen risiko terutama ditentukan oleh kemampuan dalam menentukan atau mengidentifikasi seluruh risiko yang ada pada aktivitas.

Gambar 2.5 Proses Manajemen Risiko
Gambar 2.5 Proses Manajemen Risiko

Bahaya

  • Definisi Bahaya
  • Definisi Identifikasi Bahaya
  • Jenis Bahaya
  • Tujuan Identifikasi Bahaya
  • Manfaat Identifikasi Bahaya
  • Metode Identifikasi Bahaya

Yaitu bahaya yang timbul dari energi listrik yang dapat mengakibatkan berbagai bahaya kebakaran, sengatan listrik, dan korsleting. Bahaya biologis adalah bahaya yang dapat berasal dari mikroorganisme, terutama yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti bakteri, jamur, virus.(1) 6) Bahaya ergonomis.

Gambar 2.6 Bahaya Mekanik  2)  Bahaya elektrikal
Gambar 2.6 Bahaya Mekanik 2) Bahaya elektrikal

Risiko

  • Definisi Risiko
  • Penilaian Risiko
  • Metode Manajemen Risiko

Penilaian risiko sangat penting karena dapat membentuk opini atau persepsi terhadap suatu risiko.Penilaian risiko meliputi tahap analisis (Risk Analysis) dan mencakup tahap evaluasi risiko. Metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan matriks risiko yang dapat menggambarkan probabilitas dan tingkat keparahan suatu peristiwa yang dinyatakan dalam jangka waktu dari risiko terendah hingga risiko tertinggi dari matriks tersebut. Pendekatan ini merupakan langkah awal untuk mengetahui risiko suatu kegiatan atau fasilitas. Selanjutnya hasil probabilitas dan konsekuensi yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel matriks risiko yang memberikan penilaian risiko dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tahapan ini sangat penting karena akan menentukan langkah-langkah pengendalian risiko dan strategi dalam analisis risiko untuk menentukan besarnya suatu risiko yang merupakan kombinasi antara kemungkinan terjadinya (Likelihood/Probability) dan tingkat keparahan jika risiko itu terjadi (Severity/Consequences). . Teknik semi kuantitatif merupakan teknik yang lebih baik dalam melihat tingkat risiko dibandingkan dengan teknik kualitatif. Nilai tingkat risiko digambarkan dalam angka numerik. Namun nilai tersebut tidak bersifat mutlak. Misalnya risiko A bernilai 2 dan risiko B bernilai 4. Terlihat bahwa hal ini tidak berarti risiko B mutlak dua kali lipat risikonya. A.

Teknik kuantitatif adalah teknik menganalisis risiko secara kuantitatif berdasarkan hasil perhitungan konsekuensi, misalnya dengan menggunakan teknik pemodelan. Perhitungan probabilitas menggunakan analisis kegagalan dalam suatu sistem (tingkat kegagalan). Teknik ini menilai risiko berdasarkan hasil perhitungan dan dapat memberikan perbandingan tingkat risiko yang lebih optimal dan akurat. Kelebihan teknik ini adalah lebih detail dan tepat atau obyektif, namun memerlukan waktu, biaya dan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Di bawah ini adalah contoh teknik kuantitatif.

Tabel 2. 1 Keparahan (Severity)
Tabel 2. 1 Keparahan (Severity)

Pengendalian Risiko

Rekayasa merupakan upaya untuk mengurangi tingkat risiko dengan cara mengubah desain tempat kerja, mesin, peralatan atau proses kerja agar lebih aman. Karakteristik tahap ini adalah melibatkan pemikiran yang lebih mendalam tentang cara menciptakan tempat kerja yang mengganti peralatan, melakukan kombinasi aktivitas, mengubah prosedur, dan mengurangi frekuensi aktivitas berbahaya. Upaya administratif difokuskan pada penggunaan prosedur seperti SOP (Standard Operating Procedure) sebagai langkah untuk mengurangi tingkat risiko.

Gambar 2.14 Hirarki Pengendalian
Gambar 2.14 Hirarki Pengendalian

Kerangka Teori

METODE PENELITIAN

  • Kerangka Konsep
  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Objek Penelitian dan Subjek Penelitian
    • Objek Penelitian
    • Subjek Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Instrumen Penelitian
    • Metode Kualitatif
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan dan Analisis Data

PT. PT. XYZ sudah melakukannya dengan baik sebelum memulai pekerjaan, wajib membuat SIKA untuk dikukuhkan dengan JSA, SOP Work Over Well Service (WOWS) PT yang masih berlaku.

Bahaya Mekanis 1. Dari peralatan yang terkena benda terbang (ikatan dan pipa bor dari besi). b) Bahaya mekanis (1 bahaya). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 26 potensi bahaya dan 35 potensi risiko terkait dengan pengendalian yang dilakukan oleh PT. Pengecekan yang dilakukan pada tahap pengerjaan penurunan pipa bor ukuran 27/8 inchi ke dalam sumur dengan menggunakan Kelly Swivel pada saat proses Drill Out Cement (DOC) dengan metode HIRARC.. a) PT serta resiko dan kerugian termasuk korban jiwa, aset dan rencana kelangsungan usaha.

Bahaya tekanan yang timbul akibat ledakan dari dalam sumur. e) Bahaya mekanis: Peralatan mesin, BOP.. f) Bahaya ergonomis: Dari posisi tubuh, mekanik, . pemasangan baut, kondisi ruangan sempit kondisi tempat kerja g) Bahaya psikososial. Semua karyawan berpotensi mengalami ergonomi seperti mengangkat benda, nah dari potensi tersebut terdapat... a) Bahaya mekanis : Peralatan mesin, seperti mesin yang berputar dan berputar seperti turbin b) Bahaya ergonomis. Terdapat juga potensi risiko bahaya dari burung bangau yaitu... a) Bahaya biologis: Gigitan ular-ular tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

  • Profil PT. XYZ
  • Deskripsi Proses Produksi Perusahaan
  • Visi dan Misi PT. XYZ
  • Kebijakan Quality Health Safety Security Environment (QHSE)…
  • Struktur Organisasi HSEE PT.XYZ

Saat memasuki area kerja, gunakan APD lengkap sesuai SOP yang terdiri dari (helm, sarung tangan, masker, rompi, sepatu safety). Saat memasuki area kerja, gunakan APD lengkap sesuai SOP yang terdiri dari (sarung tangan, helm, masker, rompi, sepatu safety). Saat memasuki area kerja menggunakan APD lengkap sesuai SOP yang terdiri dari (sarung tangan, helm, masker, rompi, sepatu safety) b.

Memakai APD lengkap sesuai SOP saat memasuki area kerja. Terdiri dari (sarung tangan, helm, masker, rompi, sepatu safety. b. Memakai APD lengkap sesuai SOP saat memasuki area kerja. Terdiri dari (sarung tangan, helm), masker khusus atau respirator khusus, rompi, sepatu safety) atau respirator khusus , rompi, sepatu safety) b. Memakai APD lengkap sesuai SOP saat memasuki area kerja yang terdiri dari (sarung tangan, helm, masker khusus atau respirator khusus, rompi, sepatu safety) menggunakan masker debu tambahan.

Mengenakan APD lengkap sesuai SOP saat memasuki area kerja yang terdiri dari (sarung tangan, helm, masker khusus atau respirator khusus, rompi, sepatu safety) atau respirator khusus, rompi, sepatu safety). Menurunkan pipa bor (DP) berukuran 27/8 inchi ke dalam sumur menggunakan Kelly Swivel pada saat proses Drill Out Cement (DOC). Mengenakan APD lengkap sesuai SOP saat memasuki area kerja yang terdiri dari (sarung tangan, helm, masker, rompi, safety).

Tabel 4.1 Hasil HIRARC Pada lingkungan area kerja Rig A Well Service dan saat tahapan pekerjaan Penurunan Drill  Pipe Ukuran 27/8 Inchi Ke dalam sumur menggunakan Kelly Swivel saat proses Drill Out Cement (DOC)
Tabel 4.1 Hasil HIRARC Pada lingkungan area kerja Rig A Well Service dan saat tahapan pekerjaan Penurunan Drill Pipe Ukuran 27/8 Inchi Ke dalam sumur menggunakan Kelly Swivel saat proses Drill Out Cement (DOC)

Pembahasan Bahaya dan Risiko pada tahapan pada pekerjaan

  • Tahapan Pekerjaan Pertama
  • Tahapan Pekerjaan Kedua
  • Tahapan Pekerjaan Ketiga
  • Tahapan Pekerjaan keempat
  • Hasil penelitian di dapatkan Perbandingan Risk Matrix PT.XYZ dan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  • Identifikasi Bahaya
  • Potensi risiko
  • Pengendalian bahaya dan risiko

Melalui penerapan dan pengelolaan risiko yang berhasil, perusahaan akan berjalan lebih aman dan terhindar dari berbagai potensi bahaya dan risiko. Jika seluruh bahaya teridentifikasi secara lengkap, berarti perusahaan akan mampu melakukan pengelolaan dan pengendalian bahaya dan risiko secara komprehensif. Bahaya dan risiko yang diketahui besar dan mempunyai potensi akibat harus dikelola secara tepat, efisien dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi perusahaan.

Untuk menilai potensi risiko, dapat ditemukan total 35 potensi risiko, antara lain bahaya mekanis (6 risiko), Ergonomi (3 risiko), Psikososial (3 risiko), Kimia (7 risiko), Biologis (3 risiko), Fisik (3 risiko). risiko ), Listrik (2 risiko), Pergerakan (2 risiko), Gravitasi (2 risiko), Tekanan (4 risiko). . b) Tingkat risiko akhir.. a) Kategori rendah total : 6 (mengalami nyeri punggung bawah sehingga tidak dapat melakukan aktivitas normal, mengalami stres kerja, mengalami nyeri pinggang, mengalami stres kerja, mengalami nyeri pinggang, mengalami pekerjaan menekankan). Periksa crane jika rusak, segera ganti dengan crane baru yang layak pakai, ganti tali sling dengan yang lebih modern, ganti sistem hidromatik jika sudah tidak layak pakai, ganti bagian peralatan pada rig yang sudah tidak cocok lagi. Menggunakan sistem hidromatik untuk mengatur naik turunnya kelly swivel, menggunakan linggis otomatis, memasang kasa pengaman, memasang sistem hidromatik untuk mengatur naik turunnya kelly swivel, menggunakan mahkota otomatis untuk alat pengaman, memasang 2 buah sensor LEL (Lower Explosive Limit), memasang 4 buah sensor gas H2S pada lantai wellhead rig, shale shaker dan mud tank, mengukur kebisingan pada area kerja yang bising menggunakan sound level meter secara berkala. Melaksanakan perawatan pada mesin genset, memodifikasi lantai kerja yang sebelumnya terdapat perbedaan ketinggian/tingkat antara lantai 1 dengan lantai lainnya menjadi pada tingkat yang sama, pemasangan penangkal petir, tower rig, pump skid, genset, container office, dll. dilengkapi dengan penangkal petir menggunakan kabel ground standar dengan panjang kontinu dengan grounding.

Melaksanakan rapat di dalam kotak alat, sebelum pekerjaan dilaksanakan harus mempunyai SIKA dengan JSA, PT terlampir. Medis, mempunyai perlengkapan P3K, rambu keselamatan menghindari kelamaan, sertifikat tali dengan spesifikasi kelas A: kurang dari 25 ton, Bekerja sesuai SOP di tempat kerja mengenai posisi kerja yang benar dan harus diperhatikan, rambu keselamatan ledakan dan bahaya kebakaran, tersedia MSDS ( lembar data keselamatan material), housekeeping untuk membersihkan sisa minyak pengeboran dengan metode 5 R, tim medis/Emergency Response Plan (ERP) yang terdiri dari proteksi kebakaran aktif seperti APAR dan hydrant, tim medis pertolongan pertama dan pengadaan obat anti bisa ular serum. Gas beracun dan ringan pada kebakaran, Penyemprotan cairan pada jenazah di area kerja, Pengendalian mutu kesehatan lingkungan kerja, Melaksanakan sterilisasi dengan memasang tali pengaman pada area yang akan dilalui crane/alat berat, Dokumen pemeriksaan pipa pipa bor bagus, Kelly Swivel, dokumen pemeriksaan dan perawatan Na tersedia Peralatan pengujian yang tersedia: BOP ban, hydrotest, recorder, pressure gauge (dikalibrasi tidak lebih dari 1 tahun), tester plug, tester cup. e) Alat pelindung diri (APD). Saat memasuki area kerja, gunakan alat pelindung diri lengkap sesuai SOP yang terdiri dari sarung tangan, helm, masker, rompi, sepatu safety. Gunakan pelindung seluruh tubuh dan penutup telinga. Pengendalian dilakukan pada tahap pekerjaan penurunan pipa bor ukuran 27/8 inchi ke dalam sumur menggunakan Kelly Swivel pada saat proses Drill Out Cement (DOC) dengan metode HIRARC.

Saran

  • Bagi Pekerja
  • Bagi Peneliti Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait