• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Hubungan Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Analisis Hubungan Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KINERJA LINGKUNGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI

Tarizka Septi Yanti1*), Mutiara Lusiana Annisa2

1,2Program Studi Akuntansi, Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech

1tarizka18@gmail.com, 2mutiara_annisa@palcomtech.ac.id

Kata kunci:

Bursa Efek Indonesia (BEI);

kinerja lingkungan; kinerja keuangan; ukuran

perusahaan; Return On Assets (ROA).

Abstract: This study aims to determine the relations between environmental performance and company size on the financial performance of pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The approach used is quantitative with secondary data sources conducted on 5 sample companies according to the criteria determined by the researcher (Purposive Sampling). This research analyzes Environmental Performance based on Company Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER), Company Size based on Total Assets Natural Logarithm (LN), and Financial Performance based on Return On Assets (ROA). This study found that there is a positive and negative relationship between environmental performance and company size on financial performance which shows company concern and profit achievement from the company.

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pendekatan yang digunakan ialah kuantitatif dengan sumber data sekunder yang dilakukan pada 5 sampel perusahaan disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti (Purposive Sampling). Penelitian ini menganalisis Kinerja Lingkungan berdasarkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), Ukuran Perusahaan berdasarkan Logaritma Natural (LN) Total Aktiva, dan Kinerja Keuangan berdasarkan Return On Assets (ROA). Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan negatif kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan yang menunjukkan kepedulian perusahaan dan pencapaian laba dari perusahaan.

Yanti & Annisa. (2023).Analisis Hubungan Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi. MDP Student Conference 2023

(2)

PENDAHULUAN

Permasalahan lingkungan menjadi perhatian bukan hanya bagi pemerintah saja tetapi menjadi pusat perhatian bagi pihak lainnya seperti konsumen, investor, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri banyak munculnya konflik industri yang menyebabkan adanya permasalahan lingkungan. Penyebab timbulnya konflik industri dipicu oleh adanya kerusakan alam yang tidak diimbangi dengan upaya penanggulangan dampak negatif pada lingkungan. Perusahaan harus memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat disekitarnya mulai dari membuat bahan baku kemudian memproses bahan baku sampai dengan memperhatikan limbah dari suatu produk agar tidak mengganggu keseimbangan alam [1].

Pada tanggal 11 november 2021, menurut berita harian news.detik.com memberitakan terjadinya kasus pada perusahaan sektor farmasi terkait pencemaran lingkungan, yaitu pabrik sumber pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta bertambah. Pemerintah provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi 2 pabrik farmasi yang merupakan sumber pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta. Hasil dari verifikasi laboratorium air limbah industri farmasi, diketahui bahwa PT.MEF dan PT.B belum memaksimalkan pengelolaan air limbahnya. Oleh karena itu, kedua perusahaan tersebut dikenakan sanksi yang mewajibkan kedua perusahaan menutup dan memperbaiki saluran serta kinerja outlet IPAL air limbah dan mengurus persetujuan teknis pembuangan air limbah dalam rangka pengendalian pencemaran air. Jika tidak terdapat tindak lanjut dari perusahaan, tim akan menutup saluran outlet IPAL di PT.MEF dan PTB. Penegakan hukum terhadap kegiatan usaha yang tidak taat dalam pengelolaan lingkungan sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup [2].

Regulasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun merupakan salah satu usaha pemerintah dalam menjaga keseimbangan alam [3]. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengadakan Program Peringkat Kinerja Perusahaan Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang diukur dengan warna emas, hijau, biru, merah dan hitam sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap keseimbangan alam dan bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar dampak buruk yang terjadi terhadap lingkungan. Sehingga perusahaan dapat mengevaluasi kembali kinerja lingkungannya [1]. PROPER pada periode 2020-2021 menunjukkan 47 perusahaan berperingkat emas, 186 perusahaan berperingkat hijau, 1.670 perusahaan berperingkat biru, 645 perusahaan berperingkat merah, 0 perusahaan berperingkat hitam, 45 perusahaan dikenakan penegakan hukum/tidak beroperasi/ditangguhkan dan menghasilkan persentase ketaatan mencapai 75% [4]. Hal tersebut menandakan bahwa masih terdapat perusahaan yang belum memaksimalkan perannya untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Perusahaan tidak hanya memiliki tujuan untuk memaksimalkan/meningkatkan kekayaan/keuntungan manajemen dan pemegang saham. Pada era 5.0 saat ini, perusahaan dituntut untuk mementingkan dan memperhatikan kepentingan karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungan alam. Isu lingkungan hidup menjadi bagian penting hal ini karena kualitas lingkungan mempengaruhi kualitas hidup secara langsung.

Kinerja lingkungan akhir-akhir ini menjadi isu hangat yang berperan terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan akan semakin baik apabila perusahaan memberikan rasa tanggung jawabnya dalam bentuk kepedulian kepada konsumen, investor, supplier, dan masyarakat disekitarnya. Begitu juga sebaliknya, kurangnya kepedulian perusahaan terhadap masyarakat disekitarnya, maka semakin menurun kinerja keuangannya [1]. Manfaat yang diperoleh dari memperhatikan keseluruhan kinerja lingkungan adalah meningkatnya efisiensi operasional perusahaan, meningkatnya reputasi lingkungan perusahaan, dan mengurangi dampak negatif bagi perusahaan yakni mengurangi pencemaran lingkungan. Selain kinerja lingkungan, ukuran perusahaan juga merupakan suatu indikator dalam menentukan kinerja keuangan.

Penulis memilih sektor perusahaan farmasi di Indonesia, dikarenakan pada tahun 2019-2021 perusahaan farmasi menunjukkan kinerja keuangan yang mengalami kenaikan. Sektor farmasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada periode tersebut yaitu sebesar 8,65% [5]. Dengan adanya kenaikan laba sebagai bagian dari kinerja keuangan perusahaan maka akan dapat diketahui apakah perusahaan bertanggung

(3)

jawab dengan tuntutan masyarakat terutama yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan apakah perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan memanfaatkan aktiva tersebut untuk keberlangsungan operasional perusahaan dan memaksimalkan keuntungan perusahan dalam pencapaian laba perusahaan.

METODE

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif. Penelitian pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang sifat datanya berupa angka-angka atau statistik maupun cara lainnya yang dapat dikuantitatifkan [6]. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa dokumentasi laporan di BEI [7], literatur, dan penelitian terdahulu [1][8][9][10][11]. Laporan yang digunakan berupa laporan keuangan (financial reports) dan laporan tahunan (annual reports) periode 2019-2021.

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi di BEI yaitu sebanyak 12 perusahaan meliputi Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA), Indofarma Tbk (INAF), Kimia Farma Tbk (KAEF), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Merck Tbk (MERK), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Penta Valent Tbk (PEVE), Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI), PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Soho Global Health Tbk (SOHO), dan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) [12].

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah pemilihan sampel dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti [13]. Kriteria umum yang digunakan dalam penentuan sampel adalah 1) Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2) Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan sektor farmasi yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama tiga tahun berturut-turut yang berakhir 31 desember 2019-2021, dan 3) Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan yang mendaftarkan diri sebagai peserta PROPER tahun 2019-2021[14]. Berikut ini merupakann jumlah sampel yang didapatkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan:

Tabel 1. Kriteria Penentuan Sampel Penelitian

Sumber : Diolah dari Data Penelitian, 2023

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh 5 (lima) sampel perusahaan yang bergerak pada sektor farmasi. Daftar nama perusahaan tersebut adalah 1) Kimia Farma Tbk, 2) Kalbe Farma Tbk, 3) Merck Tbk, 4) PT Phapros Tbk, dan 5) PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

(4)

HASILDANPEMBAHASAN

Hasil Data Penelitian dan Perhitungan Perhitungan Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dinilai menggunakan rasio Return On Assets (ROA). ROA dihitung dengan menggunakan rumus yaitu laba setelah pajak dibagi dengan total aktiva [14]. Berikut adalah hasil perhitungan kinerja keuangan pada sampel periode 2019-2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Hasil Perhitungan Rata-rata Kinerja Keuangan Periode 2019-2021

Sumber: Diolah dari Data Penelitian, 2023

Berdasarkan tabel diatas, kinerja keuangan perusahaan farmasi periode 2019-2021 mempunyai rata- rata sebesar 10,32%. Kinerja keuangan tertinggi diperoleh pada PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan rata-rata sebesar 26,04%, sedangkan perusahaan farmasi dengan tingkat kinerja keuangan terendah adalah Kimia Farma Tbk yang memiliki kinerja keuangan dengan rata-rata sebesar 0,61%.

Perhitungan Kinerja Lingkungan

Pengukuran dalam kinerja lingkungan menggunakan penilaian PROPER dengan berdasarkan pada aspek pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, penerapan AMDAL dan aspek kepatuhan regulasi lingkungan terhadap pengelolaan lingkungan [1]. Kriteria PROPER dilambangkan dengan 5 (lima) kode warna antara lain skor 5 untuk emas,skor 4 untuk hijau, skor 3 untuk biru,skor 2 untukmerah, dan skor 1 untuk hitam. Berikut adalah daftar perusahaan peringkat PROPER sebagai berikut :

Tabel 3. Daftar Perusahaan Peringkat PROPER

Sumber: Diolah dari Data Penelitian, 2023

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja lingkungan pada periode 2019-2021 memiliki rata-rata kinerja lingkungan dengan skor 4. Skor 4 menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui

(5)

pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggungjawab sosial yang baik [15]. Kinerja lingkungan tertinggi terdapat pada PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan skor rata-rata 5. Sedangkan kinerja lingkungan terendah adalah Kimia Farma Tbk dan Merck Tbk dengan rata-rata skor 3.

Perhitungan Ukuran Perusahaan

Tahap awal yang dilakukan dalam melakukan perhitungan ukuran perusahaan dengan jalan melakukan pengumpulan data. Setelah pengumpulan data maka peneliti melakukan perhitungan data ukuran perusahaan melalui rata-rata yang dihasilkan oleh 5 (lima) sampel perusahaan yang diteliti selama tahun 2019 sampai dengan 2021. Berikut ini hasil perhitungan rata-rata ukuran perusahaan pada sampel penelitian selama 3 (tiga) tahun:

Tabel 4. Klasifikasi Jumlah Rata-rata Variabel Ukuran Perusahaan Pada Tahun 2019-2021

Sumber: Diolah dari Data Penelitian, 2023

Berdasarkan data dari tabel diatas, diketahui bahwa ukuran perusahaan pada tahun 2019-2021 sebanyak 5 (lima) perusahaan farmasi yang menjadi sampel perusahaan dengan rata-rata sebesar 22,31. Rata- rata hasil perhitungan pada ukuran perusahaan dengan nilai tertinggi terdapat pada Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 30,75. Sedangkan untuk ukuran perusahaan dengan nilai terendah adalah PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan rata-rata 15,15.

Hubungan Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Kimia Farma Tbk

Analisis variabel X1 dan X2 dengan variabel Y digambarkan melalui hubungan positif dan negatif.

Berikut ini gambaran hubungan positif dan negatif pada variabel yang diteliti disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5. Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Kimia Farma Tbk

Sumber : Diolah dari Data Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh hubungan positif kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan pada Kimia Farma Tbk. Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah memaksimalkan kinerja keuangan dalam rangka meningkatkan pengurangan resiko lingkungan dengan jalan melakukan upaya

(6)

pencegahan bencana lingkugan yang dapat berdampak negatif terhadap kelagsungan keuangan perusahaan.

Selanjutnya terdapat hubungan negatif pada ukuran perusahaan terhdap kinerja keuangan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan belum memanfaatkan penggunaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan sehingga menyebabkan rendahnya pencapaian laba perusahaan.

Kalbe Farma Tbk

Kinerja keuangan pada Kalbe Farma Tbk menggunakan variabel kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan. Dibawah ini terdapat tabel analisis variabel kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Kalbe Farma Tbk

Sumber : Diolah dari Data Penelitian, 2023

Dari tabel diatas kinerja lingkungan memiliki hubungan negatif terhadap kinerja keuangan Pada PT Kalbe Farma Tbkyang dapat diartikan bahwa perusahaan belum memaksimalkan kinerja keuangan dalam mencegah dampak negatif pada lingkungan disekitarnya. Untuk ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan memiliki hubungan negatif yang menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu memanfaatkan jumlah aset yang dimilikinya sehingga terjadinya penurunan pada kinerja keuangan.

PT Merck Tbk

Diketahui hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Dimana X1 merupakan kinerja lingkungan yang dihitung berdasarkan peringkat PROPER, X2 adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan LN Total Aset dan kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Berikut adalah tabel analisis hubungan antar variabel.

Tabel 7. Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Merck Tbk

Sumber : Diolah dari Data Penelitian, 2023

Dari tabel diatas kinerja lingkungan memiliki hubungan negatif terhadap kinerja keuangan pada Merck Tbk yang dapat diartikan bahwa perusahaan belum memaksimalkan keuangannya dalam upaya mencegah kerusakan keseimbangan alam. Hubungan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan pada Merck Tbk menghasilkan hubungan negatif. Hal ini menandakan bahwa perusahaan masih belum baik dalam mengatur keuangan perusahaan terutama dalam memperoleh laba maksimal.

(7)

PT Phapros Tbk

Dalam penelitian ini terdapat hubungan kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dengan kinerja keuangan pada PT Phapros Tbk yang disajikan dalam tabel perhitungan sebagai berikut:

Tabel 8. Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan PT Phapros Tbk

Sumber: Diolah dari Data Penelitian, 2023

Dari tabel diatas diketahui hubungan negatif antara kinerja lingkungan dengan kinerja keuangan pada PT Phapros Tbk yang dapat diartikan bahwa perusahaan belum memaksimalkan kinerjanya dalam aspek lingkungan. Selanjutnya PT Phapros Tbk memiliki hubungan negatif pada ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan yang menunjukkan bahwa perusahaan belum memaksimalkan total aset perusahaan terkait kinerja keuangan.

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Perhitungan analisis hubungan kinerja lingkungan dengan kinerja keuangan digunakan untuk mengetahui hubungan kinerja lingkungan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Dibawah ini telah disajikan tabel yang berkaitan dengan analisis pada SIDO sebagai berikut :

Tabel 9. Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan dengan Kinerja Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Sumber : Diolah dari Data Penelitian, 2023

Dari tabel diatas menunjukkan terdapatnya hubungan positif antara kinerja lingkungan dengan kinerja keuangan pada SIDO. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki rasa kepedulian terhadap dampak negatif dari adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas perusahaan yang telah dilakukan.

Untuk ukuran perusahaan memiliki hubungan positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti perusahaan dengan total aktiva yang dimilikinya telah mampu menggunakan aktiva tersebut untuk mencapai keuntungan perusahaan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan dari penelitian bahwa adanya hubungan positif pada variabel kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya. Perusahaan telah menerapkan praktik ramah lingkungan. Praktik tersebut menyebabkan efisiensi biaya ketaatan regulasi lingkungan. Selain itu

(8)

perusahaan dapat meningkatkan kesadaran moral lingkungannya serta mengurangi resiko pasar perusahaan dan resiko keuangan. Kinerja lingkungan juga mempunyai hubungan yang negatif dengan kinerja keuangan.

Hal ini menandakan bahwa perusahaan belum menerapkan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.

Ketidakpatuhan tersebut memicu pada tingginya biaya lingkungan. Semakin tingginya biaya lingkungan bisa berdampak secara langsung dengan kegiatan operasional perusahaan sehingga menurunkan kinerja keuangan perusahaan.

Adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hal ini berarti aktiva yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan dengan optimal dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan perusahaan telah menunjukkan adanya pencapaian laba. Selanjutnya terjadinya hubungan yang negatif antara ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menandakan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan belum dimaksimalkan untuk memperoleh keuntungan perusahaan.

ACKNOWLEDGEMENT

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech selaku pemberi dana dalam penelitian yang dilakukan. Selanjutnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan beberapa perusahaan farmasi yang ada di Indonesia yang telah mempublikasikan data keuanganyang berkaitan dengan kinerja lingkungan, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan.

DAFTARPUSTAKA

[1] Miladiasari, “Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi,” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2020.

[2] “Berita Harian di Indonesia dan International.” www.news.detik.com (accessed Jan. 14, 2023).

[3] S. Julianah, “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Lingkungan,” Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2018.

[4] “Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia”, [Online]. Available:

www.menlhk.go.id

[5] S. Firdausi Nuzula and C. S. Siregar, “Analisis Kinerja Keuangan Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI Sebelum dan Saat Covid-19,” Fair Value J. Ilm. Akunt. dan Keuang., Vol. 5, No. 2, pp. 941–945, 2022, doi: 10.32670/fairvalue.v5i2.2339.

[6] A. Kusumastuti, A. M. Khoiron, and T. A. Achmadi, Metode Penelitian Kuantitatif. Sleman:

Deepublish, 2020.

[7] “Bursa Efek Indonesia (BEI).” www.idx.co.id (accessed Jan. 14, 2023).

[8] G. P. Tahu, “Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI),” J. Ekon. dan Pariwisata, Vol.

14, No. 1, pp. 1–10, 2019.

[9] I. Setiadi, “Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan,” Inovasi, Vol. 17, No. 4, pp. 669–679, 2021, doi: 10.30872/jinv.v17i4.10054.

(9)

[10] F. Habib Siregar, S. Syahyunan, and Z. Miraza, “Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Intervening,” Inov. J. Ekon. Manajemen, Akuntansi, Bisnis Digit. dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 2, pp. 187–205, Mar. 2022, doi: 10.55983/inov.v1i2.114.

[11] W. Setiawan, L. B. Hasiholan, and A. Pranaditya, “Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI,” J. Ilm. Mhs. S1 Akunt. Univ. Pandanaran, Vol. 4, No. 4, 2018.

[12] “Sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI).” www.lembarsaham.com (accessed Jan. 14, 2023).

[13] B. Sumargo, Teknik Sampling. Jakarta: UNJ Press, 2020.

[14] O. M. Pradina, “Analisis Hubungan Return On Assets, Debt To Asset Ratio, dan Intensitas Aset Tetap Dengan Penghindaran Pajak pada Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia,” Program Studi Akuntansi, Institut Teknologi Dan Bisnis Palcomtech, Palembang, 2021.

[15] P. P. RI, “Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat 1.” Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, p. 312, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

This study determines the following: The profile of blood donors in Baguio City in terms of sex, age, ethnicity, level of education in Baguio City; the level of the