• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA MELALUI PEMBELAJARAN PjBL (PROJECT BASED LEARNING) PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN T. A 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA MELALUI PEMBELAJARAN PjBL (PROJECT BASED LEARNING) PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII SMP NEGERI 13 MEDAN T. A 2022/2023"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Kurikulum mandiri tidak dilaksanakan secara serentak atau merata, karena pelaksanaan kurikulum mandiri (IKM) adalah adanya program Sekolah Mengemudi (SP) dan Pusat Unggulan Kejuruan Menengah (SMK-PK) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dukungan pendidikan Buristek dalam program kurikulum mandiri ini (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek)). Struktur kurikulum mandiri adalah kegiatan intrakurikuler, proyek penguatan profil siswa Pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler. Struktur kurikulum mandiri di sekolah mengemudi menurut Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi no.

Penerapan kurikulum mandiri pembelajaran matematika didasarkan pada hasil belajar dan unsur yang disesuaikan. Model pembelajaran yang sangat mendukung berjalannya kurikulum Merdeka adalah model Project Based Learning, yaitu metode pengajaran yang mendorong siswa memperoleh pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dengan melakukan aktivitas nyata (Wahyuni​ & Fitriana, 2021). Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu ciri kurikulum mandiri karena model pembelajaran ini mendukung nilai yang sesuai dengan profil siswa Pancasila.

“Analisis Implementasi Kurikulum Mandiri Melalui Pembelajaran (Project Based Learning) Materi Segitiga Kelas VII SMP Negeri 13 Medan Tahun Pelajaran 2022/2023.” Untuk mendeskripsikan bagaimana Kurikulum Merdeka diterapkan melalui pembelajaran berbasis proyek di SMP Negeri 13 Medan 2.

Pengertian Kurikulum

Kurikulum Merdeka

Kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (CI) yang dirinci lebih lanjut pada mata pelajaran Kompetensi Dasar (KD). Dalam kurikulum Paradigma Baru atau kurikulum merdeka belajar, istilah yang digunakan adalah Prestasi Belajar (CP). Suatu mata pelajaran tidak boleh diajarkan pada semester ganjil, melainkan pada semester genap atau sebaliknya.

Model pembelajaran kolaboratif Pada prototipe kurikulum, sekolah diberikan kebebasan untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran dan melakukan penilaian lintas mata pelajaran. Dalam prototipe kurikulum, siswa sekolah dasar dapat melaksanakan setidaknya dua penilaian proyek dalam satu tahun ajaran. Dalam prototipe kurikulum, mata pelajaran TIK diperkenalkan kembali dengan nama mata pelajaran Informatika dan diajarkan mulai tingkat SMP.

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Sampai saat ini mata pelajaran IPA dan IPS tingkat sekolah dasar untuk kelas IV, V dan VI berdiri sendiri. Tujuannya agar siswa lebih siap mengikuti mata pelajaran IPA dan IPS tersendiri di tingkat SMA.

Landasan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Pada tingkat SMA, peminatan IPA, IPS, dan bahasa kembali dilaksanakan di kelas XI dan XII.

Tujuan Kurikulum Merdeka

  • Pengertian Model Pembelajaran PjBL
  • Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
  • Prinsip-Prinsip Project Based Learning
  • Langkah-Langkah Pembelajaran PjBL
  • Keterkaitan Kurikulum Merdeka terhadap PjBL
  • Implementasi Model Project Based Learning (PjBL)

Pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa penekanan pendekatan pembelajaran berbasis proyek terletak pada aktivitas pemecahan masalah siswa. Wahyu (2016), mengatakan pekerjaan proyek berisi tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, mengambil keputusan, melakukan kegiatan investigasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri. Berdasarkan ciri-ciri model pembelajaran PjBL yang telah diuraikan di atas, maka PjBL merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa, yang menitik beratkan pada aktivitas belajar siswa agar memungkinkan siswa melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya. kenyamanan dan minat belajar.

Siswa mempunyai kesempatan untuk memilih dan menentukan proyek yang cocok untuk dilaksanakan secara mandiri atau mandiri, asalkan tidak menyimpang dari topik tugas yang diberikan oleh guru. Siswa dapat melakukan kegiatan proyek dengan membaca, meneliti, mengamati, mewawancarai, merekam, membuat karya seni, mengunjungi fasilitas proyek dan mengakses internet, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan monitor. Refleksi terhadap aktivitas siswa dan hasil tugas dilakukan dengan memberikan komentar terhadap produk yang telah dihasilkan.

Kurikulum Merdeka dapat dilaksanakan antara lain melalui proyek peningkatan profil siswa Pancasila dengan memberikan kesempatan siswa untuk “mengalami ilmu” sebagai proses penguatan karakter dan kesempatan belajar dari lingkungan. Menurut Sampurno, pembelajaran berbasis proyek dapat memaksimalkan keaktifan siswa dalam belajar, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kinerja ilmiah siswa, serta mendorong siswa mengembangkan keterampilan belajar jangka panjang. Pembelajaran berbasis proyek mempunyai potensi besar dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna, serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa dalam pembelajaran.

Selain itu, penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat mendorong siswa untuk mengerjakan proyek melalui kegiatan penelitian dan penulisan proyek dalam bentuk laporan penelitian. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung menurut model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa dengan tujuan memastikan siswa menerima jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penuntun, bahkan ketika belajar di kelas. Dalam model pembelajaran PjBL ini siswa harus dibiasakan bekerja sama, penilaian berlangsung dari awal proses dan hasil, perangkat pembelajaran sangat berkembang.

Mulailah pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan esensial, dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat memberikan tugas kepada siswa untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa, sehingga siswa akan merasakan kepemilikan terhadap produk tersebut. Di akhir proses pembelajaran ini, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil yang telah dilakukan.

Proses ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, pada tahap akhir ini siswa dimintai pendapatnya mengenai pengalamannya selama mengerjakan proyek. Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi pelaksanaan proyek ini untuk memperbaikinya di masa depan.

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Klasifikasi Segitiga

Rumus Segitiga

Kajian Penelitian yang Relevan

Jenis dan Strategi Penelitian

Sumber Data

Data diperoleh dari data yang ada seperti RPP, program semester, program tahun dan data mengenai siswa dan guru di SMP Negeri 13 Medan.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi melalui observasi dilakukan dengan cara memperhatikan/melihat dan/atau mendengarkan orang atau peristiwa, hasil yang diperoleh kemudian dicatat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe observasi partisipan moderat, dimana dalam observasi ini terdapat kesinambungan antara menjadi orang dalam dan orang luar. Observasi partisipan sedang adalah ketika mengumpulkan data, peneliti berpartisipasi dalam beberapa kegiatan tetapi tidak berpartisipasi dalam semua kegiatan.

Data yang diperoleh pada penelitian jenis ini adalah data yang sesuai dengan objek instrumen observasi penelitian. Metode ini digunakan untuk mengetahui implementasi kurikulum Merdeka dengan menggunakan model pembelajaran PjBL pada materi segitiga di kelas VII. kepada kelas SMP Negeri 13 Medan. Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang melibatkan proses tanya jawab lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang secara fisik saling berhadapan (tatap muka).

Wawancara dapat memberikan informasi tentang dirinya, keyakinannya atau sikapnya terhadap penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang penerapan Kurikulum Mandiri sesuai dengan instrumen pertanyaan peneliti. Wawancara yang akan peneliti gunakan adalah jenis wawancara bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis (tidak terstruktur), namun tetap memenuhi pokok permasalahan dan instrumen berupa angket.

Menurut dr (2008), dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi berupa buku, arsip, dokumen, angka tertulis dan gambar dalam bentuk laporan dan informasi yang dapat menunjang penelitian. Namun metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi biasanya merupakan data sekunder, sedangkan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket cenderung merupakan data primer atau data yang diperoleh dari pihak pertama (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2003: 73).

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang bersumber dari dokumen SMP Negeri 13 Medan seperti daftar siswa, peraturan, buku, silabus dan RPP serta segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian ini.

Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Penyajian data dalam penelitian ini disusun secara sistematis dan terstruktur dengan baik sesuai dengan kebutuhan penelitian ini sehingga mudah untuk dipahami. Sedangkan untuk kesimpulan penelitian ini masih sangat diragukan, karena untuk mencapai tahap penarikan kesimpulan diperlukan data tambahan, serta perlunya kegiatan verifikasi kesimpulan, dan pada tahap ini juga sering dilakukan yaitu memeriksa kembali data yang diperoleh.

Kisi-Kisi Instrumen 1. Instrumen Observasi

Instrumen Wawancara

Kalau boleh tanya bu, lembaga bagian mana yang menyediakan Kurikulum Mandiri untuk guru. Ketika ingin menerapkan Kurikulum Merdeka, Dinas Pendidikan menyediakan dokumen mengenai prosedur pelaksanaan K. Strategi apa yang digunakan dalam proses penerapan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 13 Medan.

Apa saja yang telah dipersiapkan sekolah dalam penerapan Kurikulum Mandiri dan apa alasan sekolah memilih mendaftar IKM. Menurut Anda, apakah ada perbedaan antara UKM di kota/kabupaten dengan sekolah di kecamatan atau desa? Sebagai Kepala Sekolah (PLT), bagaimana reaksi/visi Anda terhadap kurikulum Merdeka di SMP Negeri 13 Medan.

Pada saat penerapan Kurikulum Merdeka, apakah ada tim pengawas yang mengawasi penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah ini? Pasca penerapan kurikulum Merdeka di SMP Negeri 13 Medan, menurut ibu tersebut, apa peran masyarakat sekitar (stakeholder) di sekolah tersebut. Setelah diterapkannya IKM, bagaimana menurut anda struktur kurikulum mandiri yang diterapkan di SMP Negeri 13 Medan?

Menurut Anda, apakah penerapan kurikulum tersebut menjadikan sistem pendidikan di Indonesia lebih baik dibandingkan kurikulum sebelumnya?

Instrumen Angket Peserta Didik Keterangan

Saya tahu cara menyelesaikan masalah dalam kelompok. Saya suka jika kelompok saya menjadi kelompok pertama yang menyelesaikan tugas proyek. Saya suka jika teman-teman di grup mengingatkan saya tentang waktu proyek. Minat belajar saya meningkat ketika saya mengerjakan suatu proyek. 4 Penyelesaian Saya menyukainya. Saya suka bertanya ketika guru mendekat. Saya tidak kesulitan berkonsentrasi ketika teman-teman saya dalam kelompok sedang ribut menyelesaikan suatu proyek. Saya suka ketika guru peduli.

Gambar

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Gambar 2.2 Segitiga ABC
Gambar di atas merupakan sebuah gambar segitiga ABC. Yang disebut  sebagai  sisi  segitiga  ABC  adalah        ,       ,  dan
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya  LANCIP  TUMPUL  SIKU-SIKU
+6

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-Ciri Pembelajaran Project Based Learning PjBL Diffily dan Sassman dalam Abidin menjelaskan bahwa model pembelajaran ini memiliki tujuh ciri yaitu: 1 Melibatkan peserta didik