• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Integrasi dan Pengaruh Makroekonomi terhadap Indeks Saham Sektoral di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Periode Tahun 2009-2016)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Integrasi dan Pengaruh Makroekonomi terhadap Indeks Saham Sektoral di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Periode Tahun 2009-2016)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

RINGKASAN

RIDIA SHAFADINA. Analisis Integrasi dan Pengaruh Makroekonomi terhadap Indeks Saham Sektoral di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Periode Tahun 2009-2016). Dibimbing oleh SRI HARTOYO dan HENDRO SASONGKO.

Integrasi sektoral dalam industri pasar modal didefinisikan sebagai pergerakan beberapa sektor saham untuk menuju satu kesetimbangan dalam jangka yang panjang dengan pola yang mirip yang disebabkan oleh kesamaan faktor-faktor yang mempengaruhi sektor tersebut atau ketergantungan antara satu sektor dengan sektor yang lainnya. Fenomena integrasi pasar modal telah melahirkan sebuah efek domino atau Contagion Effect. Efek contagion dapat disebabkan karena adanya hubungan saling ketergantungan ekonomi. Faktor makroekonomi yang mempengaruhi Indeks saham antara lain perubahan tingkat suku bunga bank sentral, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kestabilan politik suatu negara, dll (Blanchard 2006). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis integrasi pada indeks saham sektoral di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2016, menganalisis pengaruh makroekonomi terhadap indeks saham sektoral di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2016, dan menganalisis indeks saham sektoral apa yang dominan dalam Bursa Efek Indonesia periode 2009- 2016. Metode analisis yang digunakan adalah VAR dan VECM.

Data yang digunakan berupa data sekunder berupa data data penutupan indeks saham (closing price) bulanan dari kesembilan setor yang ada di BEI periode 2009-2016, inflasi, harga minyak dunia, dan kurs rupiah. Analisis data menggunakan VAR/VECM mencakup tiga alat analisis utama yaitu Johannsen cointegration test, Impulse Response Function (IRF), dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat integrasi antar saham sektoral di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji kausalitas menjelaskan bahwa kurs, BI rate, dan inflasi memiliki hubungan kausalitas dengan kesembilan sektor, Sedangkan harga minyak dunia mempengaruhi kedelapan sektor lainnya kecuali sektor pertanian. Hal tersebut menyatakan bahwa ketika terdapat guncangan pada faktor makroekonomi akan berimbas pda indeks harga saham sektoral yang terdapat di BEI. Guncangan inflasi dan BI rate, menyebabkan turunnya indeks harga saham sektoral, sedangkan guncangan harga minyak dunia akan meningkatkan indeks harga saham sektoral di BEI. Sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor aneka industri akan mengalami penurunan ketika terjadi guncangan kurs, sebaliknya sektor industri dasar dan kimia, sektor industri barang konsumsi, sektor properti dan real estate, sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti dan real estate, sektor transportasi dan infrastruktur, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, jasa, dan investasi, akan mengalami pengingkatan ketika terjadi guncangan kurs.

Keywords : indeks saham sektoral, integrasi, makroekonomi, VAR/VECM

Referensi

Dokumen terkait

BPS mencatat bahwa sektor pertanian dan perhutanan, industri manufaktur, dan pembangkit listrik merupakan tiga sektor penyumbang intensitas emisi tertinggi di mana

Peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL, KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN ACCESS