Giu, S.Pd.I “Analisis Kebijakan Pengenalan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Berbasis De-Radikalisme di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta Gorontalo” Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam, Konsentrasi Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam. Latar belakang penelitian ini bermula dari keinginan peneliti untuk melihat bagaimana nilai-nilai pendidikan multikultural ditanamkan dalam PP. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode analisis deskriptif, yaitu metode yang berupaya menjelaskan secara sistematis bahan pembahasan dari berbagai sumber kemudian menganalisisnya secara cermat untuk memperoleh hasil seperti kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) kebijakan yang diterapkan di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta adalah kebijakan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila, mendukung nilai-nilai pluralisme, demokrasi dan menghasilkan santri yang menganut Islam moderat. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
يدقعتي ةدع
Bila dimatikan ditulis h
تبْ
تيسج
- Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t
- Vokal Pendek
- Vokal Panjang Fathah ا alif
- Vokal Rangkap Fathah + ya‟ mati
- Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
- Kata Sandang Alif + Lam a. Bila diikuti Huruf Qamariyah
- Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat ضورفنا يوذ
Alhamdulillah, segala puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi tahap akhir pada program magister UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan penuh kesadaran, penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Imam Machali, M.Pd., selaku dosen pembimbing, dengan bijak membimbing dan memberikan arahan selama proses penutupan.
Bapak dan Ibu dosen, seluruh karyawan dan karyawan khususnya pada program studi pendidikan Islam dan studi magister Fakultas Sains dan Teknologi. Tarbiyah dan Keguruan pada umumnya memberikan bimbingan dan nasehat kepada peneliti. Seluruh narasumber meliputi Asatidza, karyawan, orang tua santri, santri dan siswi di PP.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Kebijakan apa yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta?
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Kedua, tesis Zulqarnain berjudul “Penanaman Nilai Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren Berbasis Madrasah DDI-AD Mangkoso Barru Sulawesi Selatan”. 11 Penelitian ini fokus melihat proses pengenalan nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren DDI-AD Mangkoso Barru Sulawesi Selatan. Ketiga, tesis Dafri Harwel yang berjudul “Nilai-Nilai Multikultural dalam Materi Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis Teks Akhlak SMA Muhammadiyah Yogyakarta)”. 12 Penelitian ini fokus pada pokok-pokok pendidikan Islam yang merupakan bentuk yang dapat dikembangkan. melalui nilai – nilai fundamentalis yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Nilai-nilai multikultural seperti nilai demokrasi, nilai toleransi, nilai hak asasi manusia, nilai keadilan sosial, nilai kesetaraan dan nilai persatuan.
Ini semua adalah nilai-nilai yang mengakui perbedaan antar manusia bahkan mengajarkan kita untuk memanfaatkan perbedaan tersebut sebagai media konstruksi. 11 Zulqarnain, Pengenalan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Pada Madrasah Berbasis Pondok Pesantren DDI-AD Mangkoso Barru, Sulawesi Selatan, Skripsi (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Perlunya nilai-nilai multikultural menjadi sarana alternatif pencegahan konflik, sehingga melahirkan generasi muda yang berjiwa inklusif, toleran, dan terbuka serta sebagai langkah awal menuju masyarakat Indonesia yang multikultural.
Keempat, tesis Ahmad Sahnan yang berjudul, Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Bahan Ajar Aqidah Akhlaq MI (studi banding terbitan Insan Madani dan Kurikulum 2013) 13 Penelitian ini fokus pada perilaku baik dan buruk terhadap Allah, Rasulullah, hingga manusia. , dan diri Anda sendiri, serta lingkungan. Kelima, tesis Milda Amelia, “Konsep penanaman nilai-nilai multikultural dalam pengajaran pendidikan agama Islam di tingkat sekolah menengah. Nilai-nilai pendidikan multikultural dalam bahan ajar keyakinan moral MI (Studi Banding Insan Madani dan Publikasi Kurikulum 2013).
Melalui Model Experiential Learning”.14 Penelitian ini fokus pada integrasi Pendidikan Agama Islam (IPI) dan pendidikan multikultural dalam upaya membangun nilai-nilai multikultural. Milda menyimpulkan ada dua hasil yang diperoleh dari penelitiannya: Pertama, materi PAI tingkat SMA mengandung nilai-nilai multikultural, seperti nilai demokrasi, toleransi, hak asasi manusia, keadilan sosial dan kesetaraan. Keenam, disertasi Abdullah yang berjudul “Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren: Kajian Kurikulum Pondok Pesantren Modern di Assalam Surakarta.
Pertanyaan yang diajukan adalah 1) bagaimana perencanaan kurikulum PPMI Assalam Surakarta dan nilai-nilai multikultural apa saja yang dimasukkan dalam perencanaan kurikulum, 2) bagaimana implementasi kurikulum dan nilai-nilai PPMI Assalam Surakarta. 14 Milda Amelia, Konsep Penanaman Nilai-Nilai Multikultural Dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Menengah Melalui Model Experiential Learning, Tesis. Studi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. . nilai-nilai multikultural apa saja yang terkandung dalam penerapan kurikulum dan 3) cara mengevaluasi kurikulum.
Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Penelitian ini juga memberikan gambaran bagaimana mengembangkan kurikulum pesantren berwawasan multikultural di sekolah ini. Belum ada penelitian terdahulu yang membahas tentang analisis kebijakan, sehingga penelitian terbaru ini fokus pada analisis kebijakan yang diterapkan di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta. Sumber data primer adalah sumber data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian ini, termasuk pelaku dan kegiatannya.
Dan komponen kegiatan dapat diambil melalui data observasi dan wawancara terkait kebijakan pengenalan nilai-nilai pendidikan multikultural di sekolah/pondok pesantren yang menjadi subjek penelitian. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak berkaitan langsung dengan objek penelitian atau data pendukung. Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif.
19 Rully Indrawan, Metodologi Penelitian, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hal. wawancara mendalam), yang pelaksanaannya lebih bebas, yaitu pihak yang diwawancara dimintai pendapat dan gagasannya. 20 Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individu. Responden utama adalah pimpinan asrama, pengurus asrama, guru dan santri di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta serta responden pendukung lainnya. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi diartikan sebagai upaya untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk catatan tertulis/gambar yang disimpan 21 Data yang tersedia sebagian besar berupa surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi Alkhairaat Tilamuta Tempat tinggal islami, simbol, artikel, foto, sketsa dan data tersimpan lainnya.
Triangulasi sumber bertujuan untuk menguji keandalan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Uji reliabilitas data dalam penelitian ini dilakukan pada wali pesantren, pengurus, santri dan masyarakat. Misalnya peneliti akan membandingkan data yang telah peneliti kumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara pagi hari dengan data yang diperoleh peneliti pada kesempatan lain.
Pengolahan dan analisis data merupakan tugas tersulit dalam penelitian kualitatif karena tidak ada metode dan teknik kerja yang benar-benar memuaskan semua pihak. Analisis sendiri berarti mendeskripsikan data sehingga dapat diambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Kesimpulan tersebut mewakili makna dari data yang dikumpulkan. 23 Kesimpulan dianggap kredibel jika didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten di lapangan.
Sistematika Pembahasan
Bab keempat, bab ini menjelaskan pembahasan temuan untuk menjawab rumusan masalah pada bab dua. Bab Kelima, pada bab ini peneliti memaparkan kesimpulan beserta jawaban atas permasalahan yang dibahas, disertai saran sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini.
PENUTUP
Saran
- Pendiri Alkhairaat Dan Pengurus Besar Pusat Palu
Berdasarkan hasil analisis dan kajian mengenai analisis kebijakan pengajaran nilai-nilai pendidikan multikultural berbasis deradikalisme di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta, peneliti memberikan beberapa saran yang semoga dapat menjadi masukan bagi pihak pondok pesantren kedepannya untuk membuat itu bahkan lebih baik. Meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan, baik kegiatan umum maupun keagamaan, yang dilakukan di lingkungan pesantren, maupun kegiatan di luar pesantren. Pondok pesantren harus mampu mencetak santri yang mahir dalam tiga bahasa agar Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta mampu bersaing dengan pondok pesantren lainnya.
Abdullah, Pendidikan Islam Multikultural di Perumahan Islam: Kajian Kurikulum Perumahan Islam Modern Disertasi Tahunan Assalam Surakarta (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Dafri, Harweli, Nilai-Nilai Multikultural dalam Pendidikan Agama Islam Kajian Analisis Akhlak Buku Ajar SMA Muhammadiyah Yogyakarta), Skripsi, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2013. Milda, Amelia, Konsep pembentukan nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama Islam tingkat SMA melalui model experiential learning, skripsi.
Suprihatin, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Membentuk Moralitas Santri di Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Zulqarnain, Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural di Pesantren Berbasis Medrasa Mangkoso Barru Pondok Pesantren Sulawesi Selatan, Tesis (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Mendokumentasikan hasil diskusi seluruh staf pengajar di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta pada tanggal 26 Mei 20017.
Mendokumentasikan hasil karya ilmiah beberapa senior yang mengajar di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta pada tanggal 25 Maret 2017. Wawancara peneliti dengan beberapa guru yang mengajar di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta yang masih hidup dan saat ini masih mengabdi di Alkhairaat Asrama Islam Tilamuta. Mereka tetap menikahkan diri di Alkhairaat karena sangat mencintai Alkhairaat pada Maret 2017.
Menurut Ustad, orang tua juga mempunyai peran untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural dalam rumah tangga Islam. Bagaimana solusi ustadza dalam menghadapi orang tua santri yang keberatan jika anaknya dihukum? Para santri penghafal Alquran dan dibina di bawah pengawasan salah satu pendidik, Alkhairaat Tilamuta.
Santri Alkhairaat Tilamuta Reflin Mobiliu berhasil meraih Juara I lomba baca puisi pada acara POSPENAS di Banten.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP