• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kelayakan isi dan bahasa buku teks - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kelayakan isi dan bahasa buku teks - Digilib UIN SUKA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Penyusunan disertasi ini merupakan kajian singkat terhadap buku ajar Pendidikan Agama Islam Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan kesesuaian isi dan bahasa. Buku teks yang digunakan untuk penelitian adalah buku teks Pendidikan Agama Islam dan Ciri-ciri yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil penelitian ini pertama menunjukkan bahwa buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Karakter untuk Sekolah Menengah Kelas VII layak dan layak digunakan dari segi kesesuaian isi.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perangkat pendidikan seperti buku pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berkualitas dan Fitur untuk SMP Kelas VII. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul “ANALISIS KELAYAKAN ISI DAN KELAYAKAN BAHASA BUKU PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KARAKTERISTIK SMP KELAS VII TERBIT”.

Rumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Selain itu, penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan penggunaan buku teks mata pelajaran agama Islam. Penulis buku teks pendidikan agama Islam dapat menyajikan buku-buku berkualitas dengan standar yang ditetapkan oleh negara, dalam hal ini Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 3) Sekolah menengah pertama (SMP/MTs). Penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan bagi lembaga pendidikan dalam memilih buku teks pendidikan agama Islam yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kajian Pustaka

Buku Ajar dan Buku Teks PAI

Sesebuah buku dikatakan mempunyai kesan instrumental apabila pembaca, selepas membaca buku tersebut, mendapat maklumat atau panduan yang boleh membantunya menyelesaikan masalah yang ditemuinya dalam kehidupan. Buku dikatakan mempunyai kesan prestij apabila pembaca dapat menentukan minda, tingkah laku dan sikap selepas membaca buku tersebut, yang akhirnya boleh menaikkan martabat dan martabatnya. Buku boleh dikatakan memberi kesan penstabilan apabila orang berkenaan berasa lebih stabil dalam mengorak langkah dalam kehidupan mereka selepas membaca buku tersebut.

Suatu buku dapat dikatakan mempunyai pengaruh estetis apresiatif apabila pembacanya dapat mengembangkan kemampuan seni dan penghayatan setelah membaca buku tersebut, yang terakhir dapat dikatakan buku mempunyai pengaruh yang membebaskan apabila pembaca setelah membaca buku tersebut dapat terbebas dari pengaruh estetika. kegelisahan, kekacauan dan kompleksitas yang ada didalamnya 12. Dalam konteks pendidikan dijumpai istilah buku teks atau buku pegangan.Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005, buku teks merupakan buku acuan wajib digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan. Loveridge mengatakan dalam bukunya Masnur Muslich bahwa buku teks adalah buku sekolah yang memuat materi-materi yang dipilih berkaitan dengan suatu bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat-syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, dan disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.

Sedangkan Direktorat Pendidikan Menengah (2004:3) menyatakan bahwa buku ajar atau buku pelajaran adalah kumpulan tulisan yang ditulis secara sistematis yang memuat pokok bahasan tertentu, yang disusun penulisnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang ada. Menurut Dedi, “Buku teks merupakan media pembelajaran yang peranannya sangat dominan di dalam kelas dan merupakan alat penting dalam menyampaikan materi kurikulum, disinilah buku sekolah menempati peranan sentral pada semua tingkatan.”14. Dari beberapa rumusan tersebut terlihat bahwa buku teks adalah buku yang memuat uraian mata pelajaran dalam bidang tertentu, yang disusun secara sistematis dan disesuaikan dengan pedoman kurikulum.

Dalam konteks ini, Buku Ajar PAI dan Budi Pekerti merupakan buku yang memuat uraian materi mengenai bidang keagamaan seperti aqidah, akhlak, fikih, sejarah kebudayaan Islam dan Al-Quran Hadits, yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan pada masa kini. kurikulum dan orientasi pembelajaran.

Fungsi Buku Teks PAI

Misalnya harus menarik, menantang, merangsang, bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi mempelajari buku teks. Buku teks selain sebagai sumber bahan juga berperan sebagai sumber atau alat penilaian dan pelengkap pengajaran yang tepat dan efektif. Dari penjelasan fungsi buku teks di atas terlihat jelas bahwa buku teks mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Pada hakikatnya fungsi buku teks pada umumnya dan buku teks PAI adalah sama, dimana buku teks PAI harus mempunyai pandangan yang jelas mengenai prinsip, pendekatan dan metode yang digunakan. Selain itu, buku ajar PAI juga hendaknya disusun secara sistematis, bervariasi dan mempunyai daya tarik yang kuat.

Kualitas Buku Teks PAI yang baik

Buku teks idealnya mempertimbangkan aspek kebahasaan agar sesuai dengan kemampuan siswa yang menggunakannya. Isi buku teks harus berkaitan erat dengan pelajaran lain, harus terintegrasi dengan ilmu-ilmu lain. Buku teks harus secara sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang kabur dan tidak biasa agar tidak membingungkan siswa yang menggunakannya.

Pada dasarnya karakteristik buku ajar tersebut dapat dijadikan kriteria dalam menentukan kualitas buku ajar PAI.

Standar Penilaian Kelayakan Buku

Minimal materi yang disampaikan mengajak siswa untuk berkembang, mengenali kelebihan dan kekurangannya, serta berkembang menjadi individu, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan yang mandiri, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, santun, dan percaya diri. Materi yang disampaikan mencakup seluruh materi yang terdapat pada kompetensi inti (KI-3) dan kompetensi inti (KD), materi yang diuraikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi (termasuk contoh, latihan, dan daftar pustaka) dalam buku teks hendaknya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Komponen ini merupakan komponen yang menilai kecukupan materi yang ada terhadap kebutuhan KI/KD, keluasan materi dan kedalaman materi yang dapat menunjang kebutuhan KI/KD, dengan ketentuan sebagai berikut: 30. Tidak Memadai. Materi yang ada tidak sesuai dengan KI/KD dan tidak luas/mendalam pada materi pendukung (tidak ada konsep dasar, definisi dan contoh penerapan terkait materi, serta penjelasannya). cocok Bahan yang ada tidak sesuai KI/KD dan. Sangat relevan Materi yang dibahas melebihi kebutuhan KI/KD dan sangat luas/pada materi pendukung (banyak konsep dasar, definisi dan contoh penerapan terkait materi, serta penjelasannya).

Tidak Akurat Materi yang ada tidak menyajikan contoh materi yang akurat atau menyajikan materi tetapi tidak akurat. Tidak Akurat Materi yang ada tidak memberikan contoh materi yang akurat atau menyajikan materi tetapi kurang akurat. Komponen ini merupakan komponen yang menilai apakah isi materi, baik materi inti, materi pendukung maupun soal/latihan yang ada menyajikan konten yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mutakhir dari segi ciri/contohnya. /fakta, mempertajam penalaran, pemecahan masalah, komunikasi, penerapan, materi. Menarik, mendorong untuk mencari informasi tambahan dan materi pengayaan dengan ketentuan sebagai berikut:32.

Tidak berlaku Materi yang ada tidak mewakili (hanya menyebutkan contoh saja) hal-hal yang telah disebutkan. Sangat tepat Materi yang ada memang mewakili (lebih dari sepuluh contoh) hal-hal yang disebutkan. Jika sebagian bacaan menggunakan bahasa yang membuat pesan sulit dibaca atau tidak sesuai dengan EyD.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Bagian ini merupakan bagian yang menilai apakah kebahasaan antar subbab atau bagian sudah runtut dan terpadu menurut alur pemikiran, sehingga mencerminkan hubungan yang logis.

Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis dengan mengumpulkan data dari buku, majalah, artikel dan tulisan tertentu. 37 Literatur yang dipelajari tidak hanya terbatas pada buku saja, tetapi dapat pula berupa bahan dokumenter, jurnal, majalah, dan surat kabar.38. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data tentang suatu hal atau variabel yang berupa transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulensi, rapat, booklet, agenda, dan lain-lain.39 Dokumen yang dimaksud adalah Buku teks PAI dan Karakter. Dalam penelitian ini pedoman dokumentasi didasarkan pada isi dan kecukupan bahasa buku teks PAI dan Buda Pekerta.

Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah isi/materi pada buku teks PAI dan Budi Pekerti edisi revisi tahun 2016. Data ini berdasarkan standar kesesuaian buku teks, khususnya dari segi kesesuaian isi dan kesesuaian bahasa. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan keadaan isi/materi dan memberikan catatan pada buku pegangan siswa Pendidikan Agama Islam.

Peneliti menafsirkan setiap kategori penilaian dengan kalimat kualitatif dan menjelaskan setiap aspek dalam buku teks Pendidikan Agama Islam dan Karakter Siswa edisi revisi 2016 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di AKU AKU AKU. Bab VII menyajikan hasil analisis buku ajar pendidikan agama Islam. kelas berdasarkan konten dan relevansi linguistik. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SMA kelas 7 edisi revisi 2016, ditinjau dari kesesuaian isinya, buku tersebut cukup layak untuk dijadikan bahan bacaan. digunakan oleh siswa sekolah menengah VII. kelas, sebagai materi pembelajaran yang dapat menunjang pencapaian pendidikan agama Islam, pembelajaran didasarkan pada kesesuaian konten dengan indikator kesesuaian konten.

Kedalaman materi, ketepatan materi dan materi pendukung yang disajikan dalam buku ajar disampaikan secara singkat, padat dan mudah dipahami secara umum. Oleh karena itu, kesederhanaan materi dalam buku ini bukanlah suatu kekurangan yang besar dan fatal. Ditinjau dari kesesuaian kebahasaan, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Tanda edisi revisi 2016 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk SMP VII. sedang belajar.

Kekurangan atau kelebihan huruf, dan penggunaan istilah-istilah asing yang jarang didengar atau diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik istilah ilmiah maupun istilah dalam agama Islam.

Saran

Kata Penutup

“Analisis Isi Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Kelas VII Kelas VII Penerbitan Yayasan Pondok Pesantren Al-Azhar, Berdasarkan Kesesuaian Isinya.” Analisis Isi Buku Ajar “Mari Memahami Bahasa Arab untuk MTs/SMP Islam Kelas IX” Karya A. Analisis Komparatif Keterapan Isi Buku Ajar Pai SMP Kelas Ix Penerbitan Nurul Fikri dan YPI Al-Azhar dalam Perspektif Kurikulum 2013”, Skripsi , Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Novan Ardy Wiyani. Analisis Isi Buku Ajar Siswa Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Kelas VII SMP/MTS Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi, Skripsi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Nilai SMP/MTs.

Panduan Penulisan Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga. Kegembiraan Nabi Zahra dalam Buku Ajar Agama Islam, (https://region.sindonews.com/read heboh-nabi-zahra-dalam-buku-pelajaran-agama-islam-di-malijanga Diakses pada 2 Desember 2017.

Referensi

Dokumen terkait