PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
- Identifikasi Masalah
Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada dasarnya adalah model untuk mengevaluasi dan menentukan harga investasi aset keuangan yang dikaitkan dengan imbal hasil portofolio pasar. Untuk menilai apakah suatu saham layak untuk diinvestasikan, dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM), Anda dapat melihat apakah saham tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Bagi Peneliti
- Manfaat Bagi Praktisi
Bab ini berisi tentang gambaran sejarah perusahaan yang menjadi subjek penelitian, serta analisis dan interpretasi data terkait permasalahan dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil analisis dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan serta beberapa saran yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi investor.
Investasi
- Pengertian dan Tujuan Investasi
- Jenis-jenis Investasi
- Pasar Modal
- Proses Investasi
- Risiko Investasi
- Tingkat Pengembalian
- Hubungan Risiko dan Tingkat Pengembalian
Untuk mengurangi risiko yang ditanggung investor, investor sebaiknya melakukan diversifikasi investasinya dengan memperbanyak pilihan sekuritas. Menurut definisi di atas, risiko tidak sistematis adalah risiko yang hanya berdampak pada satu (sekelompok kecil perusahaan) dan tidak saling berhubungan.
Saham dan Aktiva Bebas Risiko
- Pengertian Saham
- Indeks Harga Saham
- Aktiva Bebas Risiko
Bentuk data historis yang tepat untuk menggambarkan pergerakan harga saham di masa lalu adalah indeks harga saham. Pada awalnya hanya berupa indeks harga saham individual, karena jumlah emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa masih terbilang sedikit.
Portofolio
- Definisi Portofolio
- Portofolio Efisien
Merupakan suatu bentuk model ekuilibrium umum yang menjelaskan bagaimana saham terbentuk di pasar atau bagaimana menentukan tingkat keuntungan yang sesuai untuk suatu investasi dalam kondisi ekuilibrium. Dalam keadaan ekuilibrium, tingkat keuntungan yang diminta investor terhadap suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut.
Capital Asset Pricing Model
- Teori Capital Asset Pricing Model
- Asumsi-asumsi CAPM
- Beta
- Garis Pasar Sekuritas
Model arbitrase pada dasarnya menggunakan gagasan bahwa dua peluang investasi yang memiliki karakteristik identik tidak dapat dijual dengan harga berbeda. Apabila aset-aset yang mempunyai karakteristik yang sama dijual dengan harga yang berbeda, maka terdapat peluang untuk melakukan arbitrase dengan membeli aset-aset yang harganya lebih rendah sekaligus menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, sehingga memperoleh keuntungan yang diperoleh tanpa risiko.29. Suatu bentuk model ekuilibrium umum yang menjelaskan bagaimana saham diberi harga oleh pasar atau bagaimana menentukan tingkat keuntungan yang sesuai untuk suatu investasi pada kondisi ekuilibrium.
Oleh karena itu, dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa CAPM merupakan salah satu bentuk model penetapan harga ekuilibrium yang menyatakan sensitivitas ekspektasi imbal hasil suatu aset bersifat linier terhadap imbal hasil pasar. Semua aset dapat dengan cepat (likuid) dijual dan dibeli di pasar dengan harga saat ini. Untuk beta 0 atau aset tanpa risiko sistematis, pengembalian yang diharapkan sama dengan aset bebas risiko (Rf), yang merupakan perpotongan garis SML.
Seperti terlihat pada Gambar 2.3, saham A berada tepat pada garis SML sehingga dapat dikatakan memiliki harga yang sesuai. Namun investor sebaiknya tidak mengambil tindakan pada saham A karena saham tersebut diharapkan memberikan return yang hampir setara dengan tipe SML mengingat risiko sistematisnya. Temukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks harga individu untuk setiap saham yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian yang Dipakai
- Variabel Penelitian
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar pada Consumer Goods Company selama tahun 2005-2007. Pemilihan saham yang dijadikan tujuan penelitian ini didasarkan pada saham-saham pada sektor industri Barang Konsumsi pada periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007. Dalam hal ini, saham-saham yang terdapat pada industri Barang Konsumsi pada periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2007 adalah saham-saham yang ditebar. di Indonesia pertukaran.
Sedangkan return saham yang bernilai negatif adalah saham yang tidak memberikan keuntungan atau keuntungan bagi investor. Sedangkan 5 saham yang ekspektasi return negatifnya yakni Ades, Sekar Laut, BAT, Gudang Garam, dan Mustika Ratu. Saham-saham yang memiliki persyaratan return negatif antara lain Ades Alfindo, Sekar Laut, BAT Indonesia, Gudang Garam dan Mustika Ratu.
Saham-saham tersebut adalah Ades Alfindo, Sekar Laut, BAT Indonesia, Gudang Garam dan Mustika Ratu. Sedangkan 19 saham mempunyai beta kurang dari satu (<1), artinya saham-saham tersebut termasuk saham defensif atau saham lemah. Saham-saham yang undervalued layak dibeli karena return yang diperoleh investor lebih besar dibandingkan return yang diharapkan investor.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Makanan dan Minuman
PT Aqua Golden Mississippi Tbk merintis industri air minum dalam kemasan di Indonesia pada tahun 1973. Pabrik perseroan di kawasan industri dan gudang Pluit Jakarta didirikan pada tahun 1972 dengan tujuan awal memproduksi minyak goreng dan mentega. Pada tanggal 9 Juli 1996, perusahaan mengadakan penawaran umum perdana saham dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4) PT Delta Djakarta Tbk 48.
Sejak didirikan pada tahun 1931 oleh perusahaan bir asal Jerman bernama Archipel Brouwerij NV, manajemen PT Delta Djakarta sudah beberapa kali berpindah tangan. PT Mayora Indah Tbk didirikan pada tahun 1977 dan mengambil alih perusahaan PT Unita Branindo pada tahun 1990. Sekar Laut didirikan pada tahun 1976 dan pada tanggal 8 September 1993, sahamnya dicatatkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Siantar Top didirikan oleh Shindo Sumidomo yang akrab disapa A Soei pada tahun 1972, kemudian Siantar Top menjadi perusahaan pada tahun 1987 tepatnya pada tanggal 17 Mei 1987 dan mulai aktif melakukan kegiatan usaha pada tahun 1989. Pada tahun 1959 Tan Pia Sioe mendirikan perusahaan jagung usaha bihun bernama Bihun Cap Cengak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah yang kemudian berkembang menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produk makanan yang terus meningkat, PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi perusahaan publik pada tahun 2003.
Tobacco Manufacture
Perusahaan kecilnya adalah salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan putih secara komersial. Pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris International Inc.) mengakuisisi kepemilikan mayoritas PT HM Sampoerna. Perjalanan Bentoel dimulai pada tahun 1930-an ketika Ong Hok Liong memutuskan untuk membuka perusahaan rokok kretek sendiri.
Bersama istrinya, Liem Kiem Kwie Nio, ia memulai perusahaan rokok kretek kecil - Die Strootjes Fabriek Ong Hok Liong. Kepercayaan Ong terhadap bisnis pengolahan tembakau, ditambah dengan kemampuan manajemen istrinya, membuat bisnis rokoknya semakin berkembang, yang pada tahun 1951 berubah menjadi perusahaan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.
Pharmaceuticals
Pada tahun 2001, PT Indofarma (Persero) berubah status menjadi perseroan terbatas publik dengan nama PT Indofarma (Persero) Tbk. 3) PT Kimia Farma Tbk63. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1917, ketika NV Chemien Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk hukum diubah menjadi perseroan terbatas dan menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Sejak 4 Juli 2001, Kimia Farma telah tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. PT Merck adalah perusahaan multinasional yang bergerak di sektor farmasi dan kimia di Indonesia. PT Pyridam Farma Tbk didirikan pada tahun 1976 oleh Sarkri Kosasih yang dikenal sebagai tokoh di industri farmasi.
Dalam jangka pendek, Pyridam mulai memproduksi produk kesehatan hewan dengan formula sendiri, mereka membangun tiga pabrik. Pada tahun 1990, Institut Penelitian Farmasi Bristol-Myers Squibb didirikan dengan kantor pusat di Princeton, New Jersey dan fasilitas penelitian di Wallington, Connecticut. PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk merupakan perusahaan farmasi yang kegiatan utamanya adalah produksi dan penjualan produk farmasi dan kesehatan.
Cosmetic and Household
PT Mandom Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1969 dengan nama PT Tancho Indonesia sebagai hasil perusahaan patungan antara Mandom Corporation dan mitra dari Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 dengan nama PT Kedawung Setia Industri Ltd dan berlokasi di Surabaya. Pada tanggal 28 Juni 1993, perusahaan mengakuisisi 26,25% modal saham Gelas Products, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura, yang bergerak dalam bidang pemasaran dan distribusi produk Kedaung Group ke berbagai negara antara lain Timur Tengah, Korea, Sri Lanka, Malaysia dan orang Filipina. .
PT Langgeng Makmur Platic Industry merupakan produsen furniture rumah tangga berbahan plastik dan alumunium, peralatan masak anti lengket, dll. yang berdiri sejak tahun 1972, berlokasi di Waru, Sidoarjo dan mulai berjualan pada tahun 1976. Dari grafik diatas terlihat IHSG tertinggi terjadi pada bulan Desember 2007 yaitu sebesar 2.745, sedangkan IHSG terendah terjadi pada bulan April 2005 yaitu sebesar 1.029. Dari sisi eksternal, peningkatan ini dipengaruhi oleh sentimen positif terhadap membaiknya bursa efek internasional dan regional.
Berdasarkan rumus di atas, return pasar yang diharapkan investor [E(Rm)] adalah positif yaitu 0,0298. Keuntungan investasi ekuitas yang diharapkan investor dari saham di bursa tercermin dari perubahan IHSG per bulan. Setelah diperoleh return pasar bulanan (Rm) dan return pasar yang diharapkan investor [E(Rm)], maka perlu dicari pula standar deviasi [(Rm)] yaitu besarnya deviasi risiko yang dapat terjadi dari pengembalian yang diharapkan.
Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko
Grafik di atas menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI pada tahun 2005 mengalami peningkatan dari 7,42% pada awal tahun menjadi sekitar 12,75% pada akhir tahun.
Pemilihan Saham
Menentukan Tingkat Return, Kovarian dan Risiko Saham-saham Industri Barang
- Menentukan return
- Menentukan Kovarian
- Menentukan Tingkat Risiko
- Menentukan Required of Return
- Menentukan Saham Overvalue atau Undervalue
Return saham perusahaan yang mempunyai nilai positif dapat mendatangkan keuntungan bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham tersebut. Dari tabel 4.4 terlihat sebanyak 25 saham mempunyai kovarian positif yang berarti return dari saham-saham tersebut mempunyai hubungan langsung dengan return pasar. Saham dengan beta negatif adalah Prasidha Aneka Niaga, Tiga Pilar Sejahtera, BAT dan HM Sampoerna.
Adanya saham-saham unggulan yang memiliki return wajib negatif membuktikan bahwa saham-saham unggulan tidak selalu dapat memberikan return yang diinginkan investor. Adanya saham-saham unggulan dengan ekspektasi return negatif membuktikan bahwa saham-saham unggulan tidak selalu dapat memberikan return yang diinginkan investor. Saham-saham yang termasuk saham kuat adalah Indofood Sukses Makmur, Mayora Indah, Darya Varia, Pyridam Farma, Mustika Ratu, Kedaung Indah Can, dan Kedawung Setia Industrial.
Saham-saham yang termasuk saham lemah adalah Ades Alfindo, Aqua Golden Mississippi, Cahaya Kalbar, Delta Djakarta, Multi Bintang, Sekar Laut, Siantar TOP, Ultra Jaya, Bentoel, Gudang Garam, Bristol-Myers Squibb, Bristol-Myers. Saham-saham tersebut adalah Ades Alfindo, Mayora Indah, Sekar Laut, Gudang Garam, Darya Varia, Indofarma, Kima Farma, Pyridam Farma, Mustika Ratu, Kedawung Setia Industrial. Investor sebaiknya tidak berinvestasi pada saham-saham yang mempunyai return negatif dan dinilai terlalu tinggi karena return yang diberikan lebih kecil dari return yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Apabila investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham-saham industri barang konsumsi, sebaiknya investor memilih saham-saham yang mempunyai tingkat pengembalian positif dan termasuk dalam saham-saham undervalued. Bagi investor yang mempunyai sifat risk-seeking, sebaiknya memilih saham-saham yang agresif, yaitu saham-saham yang mempunyai beta lebih dari satu. Investor yang cenderung menghindari risiko sebaiknya berinvestasi pada saham-saham defensif yang mempunyai risiko kecil atau mempunyai risiko kurang dari 1 (<1).