• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR PADA "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kemandirian belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa dalam belajar khususnya mata pelajaran. Pembelajaran matematika memerlukan pemahaman dan latihan nyata dalam pemecahan masalah matematika, yang didorong berdasarkan kemandirian belajar setiap siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru matematika kelas VIII UPTD SMPN 23 Barru terungkap bahwa kemandirian belajar pada pembelajaran matematika siswa selama proses pembelajaran daring.

Rizal Kidjab, Sumarno Ismail, “Deskripsi Pembelajaran Kemandirian pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kabila,” Universitas Negeri Gorontalo, 2018, hal.5.

Rumusan Masalah

Namun ketika pembelajaran daring beralih ke pembelajaran luring pasca pandemi, siswa mulai beradaptasi dan bersemangat untuk belajar kembali, namun masih banyak siswa yang kurang termotivasi dalam belajar matematika sehingga menyebabkan siswa kurang mandiri dan masih bergantung pada siswa lain. yang mempunyai kemampuan matematika. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Erni Puji Astuti menemukan bahwa kemandirian pembelajaran matematika SMP se-Kecamatan Prembun masih masuk dalam judul masih kurang dalam artian masih ada siswa yang kurang dalam pelaksanaan tugas. kemandirian yang berarti mengemukakan pendapat dan mencari referensi lain selain materi yang diberikan oleh guru.10 Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Ira Fitria Rahayu menemukan bahwa sebagian besar siswa mampu mandiri dalam belajar matematika.11 Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Ari Saprizal, menyatakan bahwa terdapat perbedaan kemandirian belajar dalam pembelajaran matematika antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mengangkat topik pembelajaran daring dalam mode luring dengan judul Analisis Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Matematika Siswa VIII. kelas UPTD SMPN 23 Barru.

Bagaimana Desain Pembelajaran Matematika Dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII UPTD SMP Negeri 23 Barru.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Penelitian Relevan
  • Tinjauan Teori
  • KerangkaKonseptual
  • Kerangka Pikir

Ira Fitria Rahayu dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Matematika Siswa SMP”. Penelitian yang menganalisis kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan teori belajar humanistik mempunyai persamaan yaitu menganalisis kemandirian belajar. Penelitian sebelumnya menguji kemandirian belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menerapkan teori belajar humanistik.

Proses pembelajaran matematika memerlukan desain pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Tabel 2.1 Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian penulis
Tabel 2.1 Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian penulis

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

UPTD SMP Negeri 23 Barru merupakan salah satu SMP yang ada di Mallusetasi Kabupaten Barru. Hal ini menjadi permasalahan bagi siswa khususnya mata pelajaran matematika yang dianggap sulit bagi siswa jika dilakukan dengan menggunakan pembelajaran online, akan lebih efektif jika dijelaskan secara langsung melalui pembelajaran tatap muka. Namun pascapandemi diterapkannya model pembelajaran luring, tentunya peralihan model pembelajaran dari luring ke daring dan daring ke luring mengakibatkan perbedaan kemandirian belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika.

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru matematika kelas VIII di UPTD SMP Negeri 23 Barru, belum ada yang melakukan penelitian tentang analisis kemandirian belajar pendidikan matematika siswa kelas VIII. Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal skripsi diterima oleh pembimbing skripsi dan setelah mendapat izin dari pihak yang berwenang. Maksudnya penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal pada bulan Januari 2022, pelaksanaan penelitian pada tahun ajaran hingga penulisan laporan penelitian.

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Penelitian yang berjudul “Analisis Kemandirian Belajar Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Di UPTD SMP Negeri 23 Barru” ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Kemandirian belajar dalam pembelajaran matematika siswa dapat ditentukan dari skor jawaban angket yang diisi oleh responden. Rata-rata persentase jawaban siswa terhadap butir pernyataan 5 adalah sebesar 68,92% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempersiapkan seluruh peralatan sebelum memulai pembelajaran matematika.

Rata-rata persentase respon siswa terhadap pernyataan 8 sebesar 40,24% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengikuti pendidikan matematika hanya untuk memenuhi tugasnya. Rata-rata persentase tanggapan siswa terhadap pernyataan 10 sebesar 27,51% yang berarti mayoritas. Artinya rata-rata persentase kemandirian belajar pembelajaran matematika siswa kelas VIII di UPTD SMP Negeri 23 Barru sebesar 50,52%.

Artinya kemandirian belajar secara keseluruhan dalam pembelajaran matematika berada pada kategori rendah. Tujuan dilakukannya wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait pembelajaran mandiri dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIII UPTD SMP Negeri 23 Barru. Penelitian yang dilakukan terhadap 26 responden menghasilkan data mengenai kemandirian belajar dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIII di UPTD SMP Negeri 23 Barru.

Bahkan ada juga siswa yang ingin membolos saat ada pembelajaran matematika karena tidak suka dengan pembelajaran matematika. Mendiagnosis kebutuhan belajar dalam pembelajaran matematika berdasarkan hasil angket yang diperoleh berada pada kategori cukup tinggi. Penetapan tujuan atau sasaran pembelajaran matematika berdasarkan hasil soal yang diperoleh siswa kelas VIII berada pada kategori rendah.

Berdasarkan angket pada indikator Mencari sumber daya yang sesuai, pada VIII. di kelas tersebut pembelajaran matematika ditempatkan pada kategori rendah. Namun rata-rata kemandirian belajar pembelajaran matematika siswa kelas VIII di UPTD SMP Negeri 23 Barru masih dalam kategori rendah, tingkat kemandirian belajar siswa masih rendah. JUDUL PENELITIAN: ANALISIS KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA VIII. KELAS UPTD SMP NEGERI 23 BARRU.

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument penelitian

Teknik Pengumpulan dan Pengelolaan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Deskripsi Hasil Penelitian

Rata-rata persentase jawaban siswa pada butir pernyataan 6 sebesar 55,32% menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa belum siap menghadapi ulangan matematika pada materi pola bilangan. Rata-rata persentase jawaban siswa pada butir pernyataan 9 adalah sebesar 48,83% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu mempelajari pola bilangan secara mandiri dan mengatur kegiatan belajarnya sendiri. Rata-rata persentase jawaban siswa pada butir pernyataan 11 sebesar 66,85% menunjukkan bahwa sebagian besar siswa malas berdiskusi dengan teman tentang tugas pola bilangan yang dipelajari.

Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir pernyataan 12 sebesar 52,66% menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas materi pola bilangan. Rata-rata persentase respon siswa terhadap pernyataan 16 sebesar 43,05% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak memperdulikan strategi belajar, yang penting belajar dengan sungguh-sungguh. Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir pernyataan 17 adalah sebesar 73,95% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menilai strategi pembelajaran lebih efektif.

Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir 20 adalah sebesar 34,61% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merevisi nilai ujiannya sehingga hasil belajar matematikanya lebih baik. Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir 22 pernyataan tersebut adalah sebesar 48,81% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat bangga dengan hasil belajarnya. Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir pernyataan 23 sebesar 47,03% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang fokus ketika guru tiba-tiba bertanya tentang pola bilangan.

Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir pernyataan 24 sebesar 72,77% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yakin akan berhasil pada materi model ini. Rata-rata persentase respon siswa terhadap butir pernyataan 25 adalah sebesar 63,01% yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa selalu bersedia mempelajari materi tentang pola bilangan.

Tabel 4.2 Data Rata-rata Presentase Per Item Pernyataan  No.Item
Tabel 4.2 Data Rata-rata Presentase Per Item Pernyataan No.Item

Pembahasan Hasil Penelitian

Selain ada juga siswa yang suka menerima tugas dari guru, ada juga siswa yang tidak senang karena malas menyelesaikan tugas, padahal hanya mengandalkan temannya yang lebih pintar dengan menyalin tugas. Selain itu, ada juga siswa yang menganggap nilai dirinya penting dan ingin belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Namun ada juga siswa yang senang ketika diberi tugas yang sulit dan merasa tertantang untuk menyelesaikannya, dengan bantuan teman atau keluarga yang lebih pintar di rumah yang dapat membantunya belajar matematika.

Namun ada juga siswa yang tidak suka bekerja sama dengan temannya untuk menyelesaikan soal-soal sulit karena ingin menyelesaikannya sendiri dengan bantuan. Namun ada juga siswa yang tidak peduli untuk mencari sumber yang relevan, hanya mengandalkan buku-buku yang diberikan dan diajarkan oleh guru, ada siswa yang suka belajar sendiri, namun ada juga siswa yang suka bekerja sama dengan temannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika, terdapat siswa yang yakin akan belajar mandiri dan ada pula yang tidak yakin mampu belajar mandiri. Katakanlah siswa pekerja keras mengumpulkan tugas tepat waktu, tetapi siswa malas mengumpulkan tugas keesokan harinya dan bahkan tidak menyerahkannya. Terkadang ada juga siswa yang mengerjakan soal latihan atas inisiatif sendiri tanpa diinstruksikan oleh guru.

Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan siswa yang berjumlah sama dari kelompok lain. 54Dewi Kurniawati, “Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa dalam Pengajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured Number Head” (Universitas Negeri Yogyakarta; 2010).

Kesimpulan

Saran

1 Apakah siswa berperan aktif selama proses pembelajaran matematika seperti bertanya atau mengemukakan pendapat pada materi pola bilangan? Biasanya pada saat proses pembelajaran matematika terkait materi pola bilangan, ada siswa yang berkemampuan tinggi selalu aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya terhadap materi yang dibahas, namun ada juga siswa yang kemampuan belajar matematikanya kurang, sehingga mereka tidak aktif bertanya dan menyampaikan pendapat. Model pembelajaran yang biasa saya gunakan ketika mengajar matematika adalah model pembelajaran kooperatif atau kelompok.

1 Apakah Anda rutin belajar matematika meskipun belajar mandiri tanpa tekanan dari guru atau orang tua? Ya, saya rutin belajar matematika, meski terkadang saya belajar mandiri tanpa tekanan orang tua atau guru. Belajar matematika secara mandiri. Jika ada yang kurang dipahami, tanyakan pada teman yang lebih memahami. 2 Apakah Anda mencoba menyampaikan maksud Anda? Ya, saya menyiapkan bahan pelajaran sebelum kelas matematika dimulai, seperti buku catatan, buku pelajaran, pulpen, penggaris, namun terkadang saya lupa membawa bahan pelajaran tersebut.

Dan jika Anda diberi tugas yang sulit, apakah Anda suka bekerja dengan teman yang lebih pintar? Saya akan berusaha meningkatkan hasil matematika saya Belajar lebih giat, baik dengan teman atau dengan guru 8 Apakah Anda selalu merasa siap untuk mengikutinya? Saya tidak belajar matematika secara rutin, apalagi belajar mandiri, namun saya belajar ketika ada tekanan dari guru atau orang tua.

Saya selalu siap jika ada pelajaran matematika, namun jika tiba-tiba saya ditanya pertanyaan oleh guru, saya akan menjawabnya dan tidak tegang, kecuali jika saya tidak bisa menjawabnya, maka saya akan diam. Saya ingin belajar matematika lebih giat dan berlatih mengerjakan soal matematika agar saya bisa mendapatkan nilai ujian yang lebih tinggi nantinya. Jika saya menyampaikan pendapat pada saat pembelajaran matematika dan bertanya kepada guru tentang materi pola bilangan pada saat pembelajaran.

Terkadang saya belum siap untuk mengikuti pelajaran matematika dan saya senang membolos ketika ada pelajaran matematika.

Gambar

Tabel  Judul Tabel  Halaman
Gambar  Judul Gambar  Halaman
Tabel 2.1 Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian penulis
Gambar 1. Bagan keragka pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

133 Hasil ini berbanding lurus dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh dari Septiana 2020 yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI