• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA UPT PELATIHAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA UPT PELATIHAN KESEHATAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA UPT PELATIHAN KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN)

Dewi Asrianti1, Manda HM2, Dyan Fauziah Suryadi3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1deviasrianti77@gmail.com, 2mandaypup@gmail.com, 3dyanfauziah@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to find out the influence of leadership style and motivation on employee work discipline at UPT Health Training (UPELKES) South Sulawesi Province. This research used quantitative and qualitative methods. Data were collected by observation, questionnaire and documentation. The result of the research showed that leadership style and motivation significantly influence the employee work discipline at UPT Health Training (UPELKES) South Sulawesi Province, it was 43.7% and there was 56.3% that influenced by other factors.

Keywords: Leadership Style, Motivation and Work Discipline.

PENDAHULUAN

Gaya kepemimpinan, motivasi dan siplin kerja merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi dan hasil sejumlah penelitian terdahulu menjadi acuan terhadap penemuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja menarik untuk diteliti di UPT Pelatihan kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan karena Gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja yang baik, maka akan semakin mudah tercapainya tujuan dalam suatu organisasi.

Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa untuk mengintegrasikan sering diterapkan oleh semua pimpinan dalam rangkah mencapai sasaran organisasi. (Mulyadi & Veithzal dalam Hasana 2018).

Seorang pemimpin akan berperan mengarahkan dan memotivasi karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap disiplin kerja pada karyawan, sehingga setiap kebijakan yang telah dibuat dapat berjalan sebagai mana mestinya serta tercapai visi dan misi perusahaan yang telah dicanangkan sejak awal berdirinya suatu perusahaan. Disisi lain motivasi seseorang dalam bekerja juga akan

mempengaruhi bagaimana pola kerja atau sikap kerja seseorang dalam perusahaan.

Dalam realita ditenga masyarakat dapat kita lihat sebagian karyawan sangat bersemangat bekerja, atau sangat disiplin dengan peraturan perusahaan atau memberikan kontribusi kerja yang maksimal sebagai wujud loyalitasnya pada perusahaan. Dilain pihak terkadang kita melihat adanya karyawan masuk kerja pulang kerja sekehendak hatinya, rendahnya kedisiplinan atau bekerja hanya sebatas menjalankan kewajiban yang diberikan oleh perusahaan.

Motivasi merupakan pendorong seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Selain itu Disiplin kerja juga merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patu dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak sanksi- sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut:1.Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan? : 2). Apakah motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi

(2)

Sulawesi Selatan? : 3).Apakah gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh simultan terhadap Disiplin Kerja pegawai pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan?.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Martoyo dalam Suci dkk (2019) Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Musanef dalam Suci dkk (2019), gaya kepemimpinan adalah

“kecenderungan performa kepemimpinan dalam menjalankan tugas kepimpinannya”.

Menurut Mulyadi & Veithzal dalam Hasana (2018), menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan gaya kepemimpian adalah pola tingkah laku yang di rancang sedemikian rupa untuk mengintegrasikan sering diterapkan oleh semua pemimpin dalam rangkah mencapai sasaran organisasi.

Jenis-jenis gaya kepemimpinan menurut Umam dalam Putra dkk (2019), yaitu:

1. Gaya kepemimpinan autokratis. Pemimpin yang autokratis adalah pemimpin yang memiliki wewenang dari suatu sumber, pengetahuan, kekuatan atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan ataupin menghukum.

2. Gaya kepemimpinan birokratik. Gaya kepemimpinan yang dijalankan dengan mengimformasikan kepada para anggota atau bawahannya apa dan bagaimana sesuatu itu harus dilaksanakan.

3. Gaya kepemimpinan daiplomatis. Pada gaya ini dapat dikatakan bahwa seseorang pemimpin yang di plomat adalah juga seorang seniman, yang melalui seninya berusaha melakukan persuasi secara pribadi.

4. Gaya kepemimpinan pertisipatif. Pempinan dengan gaya partisipatif adalah pimpinan yang selalu mengajak secara terbuka terhadap bawahannya untuk berpartisipasi atau mengambil bagian secara aktif, baik secara luas atau dalam batas- batas tertentu dalam pengambilan keputusan, pengumuman kebijakan dan metode- metode operasionalnya.

Dalam Mangkunergara (2017) Motivasi berbentuk sikap (attitude), karyawan dalam menghadapi situasi kerja diperusahaan

(situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang kearah atau tertuju untuk mencapai tujuan organinsasi perusahaan.

Motivasi sebagai proses psikologi dalam diri seseorang atau individu yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun tugas yang dipercayakan oleh atasan. Menurut Sutrino dalam Rahmad (2017), yaitu:

Faktor internal yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada diri seseorang antara lain yaitu:

1). Keinginan untuk dapat hidup, Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia sehingga seseorang akan mengerjakan apa saja demi mempertahankan hidupnya. 2). Keinginan untuk dapat memiliki, Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.

3). Keinginan untuk memperoleh penghargaan seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui dan dihormati orang lain. 4). Keinginan untuk memperoleh pengakuan keinginan untuk memperoleh pengakuan secara terperinci (adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis, pimpinan yang adil dan bijaksana, perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat). 5). Keinginan untuk dapat berkuasa keinginan untuk dapat berkuasa akan mendorong seseorang rela bekerja walaupun nafsu berkuasa kadang-kadang diperoleh dengan cara yang tidak terpuji namun cara-cara tersebut tergolong juga bekerja.

Faktor eksternal yang memegang peran penting dalam menentukan motivasi seseorang yang tidak kalah pentingnya, faktor- faktor eksternal antara lain:

1). Kondisi lingkungan kerja, Lingkungan kerja yang secara lebih baik, sebaliknya lingkungan kerja yang buruk maka akan menimbulkan kelelahan, kebosanan sehingga menurunkan kreativitas kinerja pada karyawan. 2). Kompensasi yang memadai, Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi karyawan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. 3). Supervisi yang baik, Fungsi supervisi dalam suatu pekejaan adalah memberikan pengarahan dan pembimbingan kerja karyawan agar dapat melaksanakan tugas secara baik. 4). Adanya jaminan pekerjaan, Setiap individu mau bekerjaan keras secara

(3)

baik dan mengorbankan apa yang ada pada dirinya demi kemajuan perusahaan. 5). Status dan tanggung jawab, Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap individu karyawan dalam bekerja. 6).

Peraturan yang fleksibel, Sistem dan prosedur kerja dalam suatu organisasi dirsebut peraturan yang berlaku, bersifat mengatur dan melindungi.

Menurut Sunyoto dalam Firdaus (2019), tujuan diberikannya motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan yaitu:

Mendorong gairah semangat kerja, Meningkatkan moral dan kepuasan kerja, .Meningkatkan produktivitas kerja, Mempertahankan loyalitas dan keistabilan karyawan didalam perusahaan, Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, .Menciptakan suasana hubungan kerja yang baik, Meningkatkan kreativitas dan prtisipasi yang baik, Meningkatkan kesejahteraan karyawan, Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Nurul Hasanah (2018) Disiplin kerja ialah suatu alat atau cara yang digunakan suatu perusahaan untuk mempengaruhi tingkalaku karyawannya agar taat terhadap ketentuan dan aturan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang dimilki perusahaan.

Dalam Mangkunegara (2017), ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu:

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja, untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja. Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatuhkan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perluh diberikan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sangsi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

Simamora dalam Sinambela (2016), Tujuan utama tindakan pendisiplinan adalah memastikan bahwa perilaku-perilaku pegawai konsisten dengan aturan- aturan yang ditetapkan pleh organisasi.

Hamali (2018) Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkata efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi.

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan.

H2: Motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan.

H3. Gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh simultan terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber : Yossi Kartikasari (2017).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitaf untuk mengetahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Disiplin Kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan, dengan menggunakan alat pengolahan data SPSS Dalam Mendapatkan nilai yang signifikan atau tidak signifikan.

Lokasi pelaksanaan penelitian ini pada UPT Pelatihan kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan di Jln. Wijaya

Gaya Kepemimp inan

Motivasi

Disiplin

Kerja

(4)

kusuma No.02 makassar. Waktu penelitian kurang lebih 2 (dua) bulan mulai September sampai November 2020.

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu: Data kuantitatif, merupakan data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.dan data kualitatif, merupakan data yang berbentuk kalimat, gambar atau kata.

Adapun Sumber data yaitu: data primer, Data primer adalah data yang berasal dari objek penelitian. Data primer diperoleh dari wawacara dengan narasumber dari pihak instansi, penyebaran kuesioner, dan hasil survey di lapangan. data sekunder, data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber yang dikumpulkan oleh para peneliti (peneliti terdahulu) dalam hal ini diperoleh dari buku atau suatu laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Analisis linier berganda

Model

Unstandardiz ed Coefficients

Standar dized Coeffic

ients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Con stant )

105.0 86

34.67 6

3.0 31 .003 gaya

kepe mim pina n

.224 .077 .243 2.9 25 .004

moti

vasi .494 .075 .548 6.5 90 .000 a. Dependent Variable: disiplin kerja

Sumber: data diolah (2020).

Berdasarkan tabel 1 diatas maka persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y= 105.086 + 0,224X1 + 0,494X2

1) Dari tabel ini diartikan bahwa konstanta tersebut menyebutkan apabila variabel lain yaitu Gaya kepemimpinan dan motivasi dianggap

tetap atau nol maka konstanta akan dapat meningkat disiplin kerjanya 105.086.

2) Gaya Kepemimpinan (X1) Berdasarkan table 1 nilai variabel Gaya Kepemimpinan sebesar 0,224 sehingga dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan gaya kepemimpinannya maka akan menyebabkan peningkatan disiplin kerjanya sebesar 0,224 satuan.

Sebaliknya apabila terjadi penurunana gaya kepemimpianan sebesar satu satuan akan menyebabkan penurunan disiplin kerja sebesar 0,224 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstanta.

3) Motivasi (X2)= Berdasarkan tabel 1 nilai variabel motivasi sebesar 0,494 sehingga dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu satuan motivasi maka akan menyebabkan peningkatan disiplin kerjanya sebesar o,494 satuan.

Sebaliknya apabila terjadi penurunana motivasi sebesar satu satuan akan menyebabkan penurunan disiplin kerja sebesar 0,494 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstanta.

Tabel 2. uji R2 M

od el

R R Sq ua re

Adj ust

ed R Squ

are Std.

Err or of the Esti mat e

Change Statistics R

Squ are Cha nge

F C ha ng e

d f 1

df 2

Sig.

F Cha

nge

1 . 6 7 0

a

.4 49

.43 7

33.

506 .44

9 36

.7 32

2 90 .000

a. Predictors: (Constant), motivasi, gaya kepemimpinan

Sumber: data diolah (2020).

Adapun dasar pengambilan keputusan untuk uji f adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai sig. < 0,05 maka H1 diterima. Artinya gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara simultan atau bersama-sama

(5)

berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai (Y).

2) Jika nilai sig. > 0,05 maka H1 ditolak.

Artinya gaya kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai (Y).

3) Berdasarkan tabel 4.8, diketahui nilai propitabilitas atau sig untuk variable independen value sebesar 0,000 lebih kecilr dari α (0,000< 0,05 ) maka dapat diartikan H1 diterima, yang artinya variabel independen (gaya kepemimpinan dan motivasi) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (disiplin kerja pegawai)

Tabel 3. Hasil Uji F

Sumber: data diolah (2020).

Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulakan bahwa:

1. Nilai probilitas (sig) Gaya Kepemimpinan sebesar 0,04 lebih kecil dari nilai alpha 0,04 < 0,05) maka H1 yang artinya Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.

2. Nilai probilitas (sig) motivasi 0,00 lebih kecil dari nilai alpha (0,00 <

0,05) maka H1 yang artinya motivasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :

Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan. Motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan.

Gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh simultan terhadap disiplin kerja pada UPT Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dituliskan sebelumnya maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: Bagi Istansi UPT Pelatihan Kesehatan Hendaknya lebih memperhatikan gaya kepemimpinannya serta motivasinya agar kedisiplinan para pegawai dalam bekerja dapat berjalan dengan seoptimal mungkin demi tercapainya target dari instansi itu sendiri. Bagi Penelitian Selanjutnya.

Penulis mengharapkan kepada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan Gaya kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja untuk dapat melakukan penelitian lainnya sehingga dapat membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya. Selain itu pengembangan variabel juga sangat perlu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kedisiplinan kerja. Peneliti juga menyarankan, agar dalam penelitian selanjutnya peneliti dapat melakukan teknik interview atau obsevasi sehingga data yang didapat lebih menggambarkan keadaan sebenarnya pada populasi dan sampel yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi. I. (2017). Manajemen KepemimpinanTeori dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Bandung: Alvabeta CV.

Firdaus. M. (2019). Pengaruh MotivasiTerhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Adi Perkasa Makassar.SkripsiSTIE Tri Darma Nusantara Makassar.

Hasana. N. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Threepurk. Hotel Banjarmasin Studi Kasus Pada Intro Bistro. Jurnal Universitas Universitas Islam Kalimantan MAB.

Coefficientsa Model Unstandardi

zed Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constan t)

105.

086 34.67

6 3.031 .003

gaya kepemi mpinan

.224 .077 .243 2.925 .004 motivasi .494 .075 .548 6.590 .000 a. Dependent Variable: disiplin kerja

(6)

Diakses pada tanggal 8 agustus 2020 melaluiWebsite.

Hamali A. Y. (2016). Pemahaman ManajemenSumber Daya ManusiaStrategi Pengelolah Karyawan. Yokyakarta: Caps.

Hamali. A. Y. (2018). Pemahaman Sumber Daya Manuasia. Yokyakarta : Caps.

Kadarisman. (2017). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Cetakan keempat. Jakarta: PT rajagrafindo persada.

Manggunegara. A.P. (2017). Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan empat belas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara A. P. (2017). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.Cetakan ke delapan. Bandung: PT Aditama.

Mulyadi, (2016). Manajemen Suber Daya Manuasia. Jakarta: In media.

Nurjunianty. S. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Instansi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi STIE Tri Darma Nusantara Makassar.

Putra W. Y. Y. dkk. (2019). Pengaruh Gaya Kepimpinan Dan Motivasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Koperasi Pegawai Bina Sejahtera Kabupaten Bandung. Jurnal Universitas Mahasaraswati Denpasar. Diakses pada tanggal 8 agustus 2020 melalui website.

Rahmad. (2017). Sumber Daya Manusia.

Makassar: PT ummitoha.

Reza. R. A. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.

Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Diakses pada tanggal 21 agustus 2020 melalu Website.

Suci. S. R. P. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Wawoni Tenaga Kabupaten Konawe Kepulauan. Jurnal Universitas Widyagama Malang. Diakses pada tanggal 8 agustus 2020 melalu website.

Sinambela. L. Poltak. (2016). Manajemen sumberdaya manusia: Cetakan pertama.

Jakarta: PT Bumi aksara.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar: sekolah tinggi ilmu ekonomi yayasan pendidikan ujung padang.

Susanty. (2012). Pengarauh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT.

PLN (PERSERO) APD Semarang). Jurnal Universitas Diponegoro. Diakses pada tangga 18 Agustus 2020 melalui website.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisanl Skripsi. Makassar: sekolah tinggi ilmu ekonomi yayasan pendidikan ujung padang.

Pangarso A. & Susanti P. I. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Biro Pelayanan Social Dasar Secretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Manajemen Teori dan Terapan. Jurnal Universitas Telkom. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2020 melalui website.

Referensi

Dokumen terkait

iii Proceeding of International Seminar on Science Education Yogyakarta State University, October 31st 2015 Science Process Skill Approach for Acquiring Science And Technology

• Operation of programs by ages - in conjunction with on/off-line education • Promotion of regular employer of interpreter more than 1 by park office • Expansion of Nature Center 2~3 •