• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kepemimpinan..., Rizki Adityo, Ma.-IBS, 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kepemimpinan..., Rizki Adityo, Ma.-IBS, 2016"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jika anggota yakin bahwa imbalan yang diterima sepadan dengan hasil pekerjaannya, maka dengan sendirinya akan timbul rasa kepuasan kerja yang berdampak pada peningkatan kinerja anggota. Fenomena tersebut sangat menarik untuk dikaji melalui penelitian ilmiah untuk mengungkap analisis kepemimpinan, penghargaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja Direktorat Keamanan Objek Vital Polda Jawa Timur.

Gambar 1.1 Latar belakang terbentuknya Dit Pamobvit
Gambar 1.1 Latar belakang terbentuknya Dit Pamobvit

Ruang Lingkup Penelitian

Pemimpin yang rendah hati, mampu mengayomi anggotanya dan memperhatikan karakter setiap anggotanya dapat menciptakan kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja anggota itu sendiri. Dan kepuasan kerja merupakan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, yaitu perasaan senang atau tidak senang dalam melihat dan melakukan pekerjaannya (Wether & Davis, 1996).

Rumusan Permasalahan

Apakah kompensasi berdampak positif terhadap kinerja anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Jatim? Apakah kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Jawa Timur.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Peneltian

Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kepemimpinan, gaji dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Bab ini menjelaskan indikator variabel dampak kepemimpinan, gaji dan kepuasan kerja yang didukung oleh data kinerja.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
    • Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Kepemimpinan
    • Teori Kepemimpinan
    • Tipe Kepemimpinan
  • Kompensasi
    • Kompensasi Non Finansial
    • Tujuan Kompensasi
    • Asas Kompensasi
  • Kepuasan Kerja
    • Teori Kepuasan Kerja
    • Aspek-aspek Kepuasan Kerja
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
    • Efek Kepuasan Kerja
  • Kinerja
    • Indikator Kinerja

Jika kompensasi diberikan secara tepat maka karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Namun jika kompensasi yang diberikan tidak atau tidak mencukupi maka kepuasan kerja karyawan bisa menurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah kepuasan kerja karyawan.

Budaya dalam persekitaran hidup individu juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tahap kepuasan kerja individu tersebut. Pekerja yang berpendidikan tinggi juga mempunyai kepuasan kerja yang tinggi berbanding pekerja yang berpendidikan rendah. Faktor yang berkaitan dengan organisasi ialah faktor dari dalam organisasi dan dari persekitaran organisasi yang mempengaruhi kepuasan kerja individu.

Setiap aspek pekerjaan merupakan bagian dari situasi kerja dan dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi tingkat turnover karyawan pada suatu organisasi.

Gambar 2.1 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
Gambar 2.1 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel yang disesuaikan, sampel dan tahun yang dipilih.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Rerangka Konseptual

  • Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
  • Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
  • Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
  • Kompensasi terhadap Kinerja
  • Kepemimpinan terhadap Kinerja

Rise, 2010) dalam (Paripurna, 2013) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Selanjutnya penelitian (Wijayanti & Subudi, 2014) menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian (Wijayanti & Subudi, 2014) sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa imbalan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja terbukti dari penelitian (Umar, 2012) bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Lebih lanjut penelitian (Komariah, 2006) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Naryanti, 2013) dari hasil penelitian kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Apalagi penelitian (Wijayanti & Subudi, 2014) menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Model Penelitian

Hasil serupa juga ditemukan oleh (Naryanti, 2013) bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya (Posuma, 2013) menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja. Ha2 : Reward berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Ho3 : Kepuasan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Ho4 : Reward tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha4 : Reward berpengaruh positif terhadap kinerja.

Ho5 : Kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha5 : Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Objek Penelitian
  • Desain penelitian
  • Metode Penghimpunan Data
  • Populasi dan Sampel
  • Operasionalisasi Variabel
  • Metode Analisis Data
    • Spesifikasi Model (Spesification Model)
    • Identifikasi (Identification)
    • Estimasi (Estimation)
    • Uji Kecocokan (Testing Fit)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Potu (2013) yang menyatakan bahwa pemimpin mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja anggota Direktorat Keamanan Sarana Vital Polda Jatim, hal ini tidak dibuktikan dalam penelitian ini. Kompensasi berpengaruh negatif terhadap kinerja anggota Direktorat Keamanan Sarana Hidup Polda Jawa Timur didukung oleh data dalam penelitian ini.

Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja anggota Direktorat Keamanan Sarana Vital Polda Jawa Timur seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini. Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Proyek Tower Foundation di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia). Pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan/dosen (studi di Universitas Brawijaya Malang).

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

ANALISIS DAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Profil Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Jawa Timur….….…
  • Visi dan Misi Perusahaan

Ketika Jepang menyerbu Indonesia, saat ini Jepang membagi kepolisian Indonesia menjadi Polda Jawa dan Madura yang berkedudukan di Jakarta, Polda Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi, Polda Indonesia Timur yang berkedudukan di Makasar, dan di Polda Kalimantan yang berkedudukan di Banjarmasin. Sarana vital nasional mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak yang merupakan sumber pendapatan negara yang strategis. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, maka ancaman dan kekhawatiran terhadap fasilitas vital nasional semakin besar, sehingga sebagai upaya untuk mencegah hal tersebut diperlukan langkah-langkah yang mengatur keamanan Fasilitas Vital Nasional tersebut dengan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang keamanan fasilitas vital nasional.

Dalam menetapkan konfigurasi dan audit sistem keamanan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia menetapkan pedoman sistem keamanan objek. Sebagai bentuk pelaksanaan Polri terhadap pengamanan Obyek Vital Nasional, maka pada bulan Februari 2011 dibentuklah Direktorat Pengamanan Obyek Vital Polda Jawa Timur yang selanjutnya disebut Ditpamobvit Polda Jatim yang melaksanakan tugas pokoknya. . tugas pengamanan objek vital nasional antara lain di bidang kawasan tertentu, pariwisata, kantor lembaga negara dan VIP, serta perwakilan asing (Sumber: Pamobvit ini). Menyelenggarakan Pam/Wal VIP (Tutup Perlindungan Diri), Pam di lingkungan Kantor Lembaga Negara yang meliputi pam kunker VIP dan VVIP untuk wilayah Jawa Timur.

Uji Validitas dan Reliabilitas ( Pre-Test )

  • Hasil Uji Validitas ( Pre-Test )
  • Hasil Uji Reliabilitas ( Pre-Test )

Berdasarkan hasil pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh indikator pertanyaan pada instrumen penelitian dapat memenuhi nilai yang dipersyaratkan, atau dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pertanyaan pada pre-test adalah valid. Oleh karena itu, item indikator permintaan tidak perlu dihilangkan atau dibuang; seluruh item indikator dalam penelitian ini dapat digunakan untuk tahap penelitian berikutnya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas indikator pertanyaan pada setiap kuesioner tentang variabel.

Dengan melihat batas nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,60 maka indikator pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel, konsisten dan relevan terhadap variabel (Malhotra, 2010). Berdasarkan hasil tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian yaitu kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja dan kinerja mempunyai Cronbach’s alpha ≥ 0,60. Hasil tersebut menyatakan bahwa jika item indikator pertanyaan dalam kuesioner ditanyakan kepada responden yang sama dan berbeda, maka hasilnya akan cenderung konstan dan konsisten.

Profil Responden

  • Jenis Kelamin
  • Usia
  • Pendidikan Terakhir

Pada Gambar 4.2 diatas terlihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah responden dengan usia antara 23-27 tahun yaitu sebanyak 49 orang atau 44,6% dari total responden, disusul oleh responden dengan usia antara 28-32 tahun dengan responden yang berusia 18-22 tahun sebanyak 25 orang atau 22,7%, kemudian disusul responden dengan usia 18-22 tahun sebanyak 31 orang atau 28,2%, sisanya 3 responden berusia 33-37 tahun dengan persentase 2,7%. Peneliti mengelompokkan skala pendidikan akhir responden menjadi 4 kelompok yaitu pendidikan SMA/sederajat, pendidikan diploma, pendidikan sarjana, dan pendidikan pascasarjana. Pada Gambar 4.3 di atas terlihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah responden yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 62 orang atau 56,4%, disusul responden yang berpendidikan SMA/sederajat sebanyak 39 orang. orang atau 35,4%, kemudian disusul responden dengan tingkat diploma sebanyak 6 orang atau 5,4%, dan pendidikan pasca sarjana (S2/S3) sebanyak 3 orang atau 2,8%.

Gambar 4.2 Usia Responden
Gambar 4.2 Usia Responden

Hasil Analisis Data

  • Spesifikasi Model
  • Identifikasi Model
  • Estimasi Model
    • Sample Size
  • Hasil Uji Model Pengukuran ( Measurement Model Fit )
    • Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Hasil Uji Model Keseluruhan (Overall Model Fit)
    • Goodness of Fit (GOF)
    • Hasil Analisis Model Keseluruhan ( Overall Model Fit )

Berdasarkan hasil tabel 4.4 diatas terlihat bahwa variabel-variabel yang diamati pada penelitian ini mempunyai nilai factor loading lebih dari ≥ 0,50 dan mean lebih dari ≥ 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa validitas variabel yang diamati terhadap variabel laten tersebut valid karena memenuhi kriteria validitas. Selain itu Tabel 4.4 di atas juga menunjukkan bahwa seluruh nilai Construct Reliability (CR) adalah ≥ 0,70 dan nilai All Variance Extraction (AVE) adalah ≥ 0,50. Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, kita dapat melihat bahwa ukuran GOF yaitu CMIN/DF menunjukkan kesesuaian yang baik.

Nilai estimasi ini menunjukkan hasil yang positif dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Nilai estimasi ini menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Nilai estimasi ini menunjukkan hasil yang positif dan signifikan dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05.

Tabel 4.6  Output Regression Weights
Tabel 4.6 Output Regression Weights

Pembahasan

  • Pengaruh dari Kepemimipinan terhadap Kepuasan Kerja
  • Pengaruh dari Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
  • Pengaruh dari Kompensasi terhadap Kinerja
  • Pengaruh dari Kepemimpinan terhadap Kinerja

Dengan demikian, hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja, ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar 0,140 > 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Sudiro (2009) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian peneliti terlihat bahwa kompensasi mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja yang ditunjukkan dengan nilai estimasi sebesar -0,209.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Kasenda (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja yang ditunjukkan dengan nilai p-value *** < 0,05. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan pemimpin dalam mendelegasikan tugas kepada anggotanya sangat mempengaruhi kinerja anggotanya.

Implikasi Manajerial

Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada anggota Direktorat Keamanan Barang Vital Polda Jawa Timur, hal ini tidak dibuktikan dalam penelitian ini. Kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Jawa Timur, hal ini tidak dibuktikan dalam penelitian ini. Analisis pengaruh manajemen, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen dan pegawai Universitas Pawyatan Daha Kediri.

Analisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada CV. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Kekayaan Negara Sulutenggo Dan Maluku Utara Di Manado. Pengaruh Upah, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Industri Manufaktur Di Kota Makasar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Pengaruh kepemimpinan transformasional, kompensasi finansial dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Legian Village Hotel Bali. Uji model hubungan antara motivasi pelayanan publik, kepuasan kerja dan perilaku kewarganegaraan organisasi.

Referensi

Dokumen terkait