19
Analisis Kestabilan Global Model Epidemik SIRS menggunakan Fungsi Lyapunov
Yuni Yulida1, Faisal2, Muhammad Ahsar K.3
1,2,3
Program Studi Matematika FMIPA Unlam Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Jend. A. Yani km. 35,8 Kampus Unlam Banjarbaru Email: [email protected]
ABSTRAK
Pada tulisan ini disajikan model epidemik SIRS. Selanjutnya, dari model tersebut diselidiki eksistensi titik ekuilibrium, dan kestabilan global titik ekuilibrium menggunakan fungsi Lyapunov.
Kata kunci: Model Epidemik SIRS, titik ekuilibrium, kestabilan global, fungsi Lyapunov
ABSTRACT
This paper considers SIRS epidemic model. From the model we study existence equilibrium states and global stability of equilibrium states using Lyapunov functions.
Key words: SIRS epidemic model, equilibrium state, global stability, Lyapunov functions.
1. PENDAHULUAN
Model penyebaran penyakit pertama kali dikemukakan oleh Kermack &
Mckendrick pada tahun 1927, yaitu model epidemik SIR (Susceptible-Infected- Recovered). Model ini disusun secara deterministik untuk menggambarkan sifat penyebaran penyakit yang berbentuk Sistem Persamaan Diferensial nonlinier.
Model ini terus diperbaiki oleh ilmuwan-ilmuwan sesudahnya, diantaranya oleh H. E. Soper (1929), dan Hetchote (1976).
Selanjutnya, model-model lain seperti SIRS, SIS, SI dan lainnya dikembangkan oleh ilmuwan sesudahnya. Model SIRS adalah model penyebaran penyakit yang dikembangkan dari model SIR Kermack & Mckendrick. Model SIRS terjadi karena individu yang telah sembuh dari sakit akan mengalami kekebalan, tetapi hanya sementara, selanjutnya kekebalan akan menurun dan pada akhirnya hilang. Kemudian pada saat kekebalan menghilang maka individu tersebut masuk dalam populasi rentan (Susceptible).
Salah satu masalah klasik yang sering dihadapi dalam epidemiologi matematika adalah menganalisis kestabilan global titik ekuilibrium. Kestabilan itu sendiri ada yang bersifat lokal dan bersifat global. Kestabilan lokal mudah ditentukan dengan pendekatan linier. Sedangkan sifat global cukup sulit ditentukan.
Pada tulisan ini, model epidemik SIRS diselidiki eksistensi titik ekuilibrium. Selanjutnya, akan menggunakan fungsi Liapunov untuk menganalisis kestabilan global model tersebut.
20 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Persamaan Diferensial, Titik Ekuilibrium dan Kestabilannya Diberikan sistem persamaan diferensial sebagai berikut:
๐โฒ= ๐(๐) (2.1.1)
dengan ๐ = ๐ฅ1, ๐ฅ2, โฆ , ๐ฅ๐ ๐ โ ๐ธ โ โ๐, ๐ = ๐1, ๐2, โฆ , ๐๐ ๐ dan kondisi awal ๐ฅ ๐ก0 = ๐ฅ0 = ๐ฅ10, ๐ฅ20, โฆ , ๐ฅ๐0 โ ๐ธ. Notasi ๐ฅ ๐ก = ๐ฅ(๐ฅ0, ๐ก) menyatakan solusi Sistem (2.1.1) yang melalui ๐ฅ0. Selanjutnya, diberikan definisi titik ekuilibrium Sistem (1) sebagai berikut.
Definisi 1 [11]
Titik ๐ โ โ๐ disebut titik ekuilibrium Sistem (2.1.1) jika ๐ ๐ = 0.
Diberikan sistem persamaan diferensial linier homogen sebagai berikut:
๐โฒ= ๐ด๐ (2.1.2)
dengan ๐ = ๐ฅ1, ๐ฅ2, โฆ , ๐ฅ๐ ๐ โ ๐ธ โ โ๐ dan ๐ด matriks ukuran ๐ ร ๐.
Diberikan sistem persamaan diferensial nonlinier
๐โฒ = ๐(๐) (2.1.3)
dengan ๐ โ ๐ธ โ โ๐ , ๐ = ๐1, ๐2, โฆ , ๐๐ ๐dan ๐ โถ ๐ธ โ โ๐ โ โ๐ fungsi kontinu pada ๐ธ. Sistem (2.1.3) disebut sistem persamaan diferensial nonlinear jika terdapat fungsi ๐๐ pada Sistem (2.1.3) yang nonlinear dan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk Sistem (2.1.2).
Definisi 2 [13]
Titik ekuilibrium ๐ โ โ๐ pada Sistem (2.1.3) dikatakan:
a) Stabil jika untuk setiap ๏ฅ ๏พ0 terdapat ๏ค ๏พ0 sedemikian sehingga untuk setiap solusi Sistem (3) x(t) yang memenuhi x( )t0 ๏ญxห ๏ผ๏ค maka berakibat x( )t ๏ญxห ๏ผ๏ฅ untuk setiap t๏ณt0.
b) Stabil asimtotik jika titik ekuilibrium ๐ โ โ๐ stabil dan terdapat bilangan ๏ค0 ๏พ0 sehingga untuk setiap solusi Sistem (2.1.3) x(t) yang memenuhi x( )t0 ๏ญxห ๏ผ๏ค0 maka berakibat lim ( ) ห
t t
๏ฎ๏ฅ x ๏ฝx. c) Tidak stabil jika titik ekuilibrium ๐ โ โ๐ tidak memenuhi (a).
Selanjutnya diberikan definisi kestabilan global titik ekuilibrium pada Sistem (2.1.3).
Definisi 3 [3]
Titik ekuilibrium ๐ โ โ๐ pada Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3) dikatakan stabil asimtotik global jika untuk sebarang nilai awal x( )t0 yang diberikan, setiap solusi Sistem tersebut yaitu x(t) dengan t๏ฎ ๏ฅ menuju titik ekuilibrium xห.
21 2.2 Himpunan Invariant dan Fungsi Liapunov
Berikut diberikan Definisi 4 tentang pengertian himpunan invariant dan Definisi 5 tentang pengertian fungsi Lyapunov.
Definisi 4 [12]
Diberikan Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3) dengan ๐ธ โ โ๐ dan .
M ๏E Himpunan M disebut himpunan invariant terhadap Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3), jika x( )t0 ๏ฝx0๏M maka x x( 0, )t ๏M untuk setiap ๐ก โ โ.
Fungsi Lyapunov dari suatu sistem persamaan diferensial tidak tunggal, asalkan fungsi tersebut memenuhi tiga pernyataan yang diberikan oleh definisi fungsi Liapunov berikut ini.
Definisi 5 [10]
Diberikan fungsi ๐: ๐ธ โ โ๐ โ โ dan xห๏E titik ekuilibrium Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3). Fungsi V disebut fungsi Liapunov jika memenuhi ketiga pernyataan berikut:
a) Fungsi V kontinu dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu pada E atau V๏C E๏ข( ).
b) Fungsi V(x)>0 untuk x๏E dengan x๏น xห, dan V( )xห ๏ฝ0 dengan x๏ฝxห (dengan titik ekuilibrium ๐ merupakan titik minimum global).
c) Fungsi V( )x ๏ฃ0untuk setiap x๏E.
Berikut diberikan beberapa fungsi Liapunov
1. Fungsi Liapunov Logaritma diperkenalkan oleh Goh untuk Sistem Lokta- Volterra
๐ฟ ๐ฅ1, ๐ฅ2, โฆ , ๐ฅ๐ = ๐๐ ๐ฅ๐ โ ๐ฅ๐โโ ๐ฅ๐โ๐๐ ๐ฅ๐ ๐ฅ๐โ
๐
๐=1
2. Fungsi Liapunov kuadratik bersama (common quadratic Liapunov functions) ๐ ๐ฅ1, ๐ฅ2, โฆ , ๐ฅ๐ = ๐๐
2 ๐ฅ๐โ ๐ฅ๐โ 2
๐
๐=1
3. Fungsi Liapunov kuadratik kompositt (composite quadratic function) ๐ ๐ฅ1, ๐ฅ2, โฆ , ๐ฅ๐ =๐2 ๐๐=1 ๐ฅ๐โ ๐ฅ๐โ 2.
Berikut diberikan teorema yang akan digunakan untuk menganalisis sifat kestabilan global titik ekuilibrium Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (3). [8]
Teorema 6 [2]
Diberikan Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3) dengan ๐ธ โ โ๐. Jika terdapat fungsi Lyapunov V , dengan
(i) Ek ๏ฝ
๏ป
x๏E V( )x ๏ฃk๏ฝ
untuk suatu k๏พ0, merupakan himpunan terbatas, (ii) V( )x ๏ฃ0 untuk setiap x๏Ek,dan22 (iii) terdapat M himpunan invariant terbesar dalam H ๏ฝ
๏ป
x๏E Vk ( )x ๏ฝ0๏ฝ
,maka setiap solusi x( )t menuju ke M untuk t๏ฎ ๏ฅ. Akibat 7 [2]
Diberikan Sistem Persamaan Diferensial Nonlinier (2.1.3) dengan ๐ธ โ โ๐. Jika terdapat fungsi Lyapunov V, dengan
(i) Ek ๏ฝ
๏ป
x๏E V( )x ๏ฃk๏ฝ
untuk suatu k๏พ0, merupakan himpunan terbatas, (ii) V( )x ๏ฃ0 untuk setiap x๏Ek,dan(iii) H ๏ฝ
๏ป
x๏E Vk ( )x ๏ฝ0๏ฝ
tidak memuat solusi kecuali titik ekuilibrium xห 0๏ฝ maka xห stabil asimtotik lokal. Selanjutnya jika E merupakan E, maka titik k ekuilibrium tersebut stabil asimtotik global.2.3 Himpunan Konveks dan Fungsi Konveks Teorema 8 [9]
Diberikan A matriks simetris real berukuran ๐x๐
1. Matriks A semidefinit positif jika dan hanya jika nilai eigen ๐๐ โฅ 0 untuk ๐ = 1, 2, 3, โฆ , ๐.
2. Matriks A definit positif jika dan hanya jika nilai eigen ๐๐ > 0 untuk ๐ = 1, 2, 3, โฆ , ๐.
Definisi 9 [1]
Diberikan himpunan ๐พ โ โ๐, ๐พ โ โ , K disebut himpunan konveks dalam โ๐ jika berlaku untuk setiap ๐, ๐ โ ๐พ, ๐๐ + 1 โ ๐ ๐ โ ๐พ dengan ๐ โ 0,1 .
Definisi 10 [5]
Diberikan fungsi ๐: ๐พ โ โ๐ โ โ , ๐พ โ โ , dan ๐ โ ๐ถ2(๐พ). Matriks
๐ป ๐ =
๐2๐
๐๐ฅ12(๐ ) ๐2๐
๐๐ฅ1๐๐ฅ2(๐ ) โฆ ๐2๐
๐๐ฅ1๐๐ฅ๐(๐ )
๐2๐
๐๐ฅ2๐๐ฅ1(๐ ) ๐2๐
๐๐ฅ22(๐ ) โฆ ๐2๐
๐๐ฅ2๐๐ฅ๐ (๐ )
๐2๐โฎ
๐๐ฅ๐๐๐ฅ1(๐ )
๐2๐โฎ
๐๐ฅ๐๐๐ฅ2(๐ ) โฑ
โฆ ๐2๐
๐๐ฅ๐2(๐ ) disebut matriks Hessian di titik ๐ .
Teorema 11 [1]
Diberikan fungsi ๐: ๐พ โ โ๐ โ โ , ๐พ โ โ , K himpunan konveks dan ๐ โ ๐ถ2(๐พ).
Fungsi f konveks pada K jika dan hanya jika matriks Hessian ๐ป ๐ semidefinit positif untuk setiap ๐ โ ๐พ. SElanjutnya, Jika matriks Hessian ๐ป ๐ definit positif untuk setiap ๐ โ ๐พ maka f fungsi konveks tegas
23 Teorema 12 [1]
Diberikan fungsi ๐: ๐พ โ โ๐ โ โ , ๐ โ ๐ถ2(๐พ). Jika ๐ท๐ ๐ = 0 dan ๐ป ๐ definit positif maka ๐ titik minimum lokal.
Teorema 13 [1]
Diberikan fungsi ๐: ๐พ โ โ๐ โ โ , ๐พ โ โ , K himpunan konveks. Jika f fungsi konveks tegas pada K maka titik minimum lokal ๐ dari f sekaligus merupakan titik minimum global dan tunggal.
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Adapun prosedur pada penelitian ini adalah mempelajari materi yang berhubungan dengan model epidemik SIR dan SIRS, Sistem Persamaan Diferensial Linear dan nonlinear serta kestabilan global titik ekuilibrium, membuat asumsi-asumsi, mendefinisikan parameter yang digunakan pada model. Setelah itu, membuat diagram transfer model berdasarkan asumsi-asumsi. Dari diagram transfer tersebut terbentuk model epidemik SIRS. Selanjutnya menentukan titik-titik ekuilibrium model tersebut serta menganalisa sifat kestabilan global titik-titik ekuilibrium model dengan menggunakan fungsi Lyaponuv.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembentuan Model SIRS
Pada model SIRS ini diasumsikan populasi dibagi menjadi 3 (tiga) , yaitu a. Populasi yang rentan terhadap penyakit (virus)
b. Populasi yang sakit (terinfeksi virus).
c. Populasi yang sembuh dari sakit dan memiliki kekebalan.
Selanjutnya, didefinisikan variabel-variabel pada model SIRS, yaitu
S(t)=S menyatakan jumlah individu yang rentan terhadap penyakit (virus) dalam populasi pada saat t (waktu)
I(t)=I menyatakan jumlah individu yang sakit (terinfeksi virus) dalam populasi pada saat t.
R(t)=R menyatakan jumlah individu yang sembuh dan memiliki kekebalan pada saat t.
Parameter-parameter yang digunakan dalam model SIRS adalah
ฮ Menyatakan banyaknya individu baru yang masuk ke populasi rentan terhadap penyakit (virus) akibat adanya kelahiran dan imigrasi
๐ Menyatakan laju kematian alami per kapita
๐ผ Menyatakan laju kematian karena penyakit (secara medis)
๐ Menyatakan laju kesembuhan (laju pada saat individu yang sakit (terinfeksi) menjadi individu rentan)
๐ฝ Menyatakan laju penularan penyakit.
๐พ Menyatakan laju penurunan kekebalan terhadap penyakit.
Semua parameter diasumsikan bernilai positif.
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan selain yang telah disebutkan di atas adalah
1. Populasi terbuka (terdapat kelahiran, imigrasi dan kematian).
2. Individu yang sakit (terinfeksi virus) dapat mengalami kematian.
24 3. Individu yang telah sembuh dari sakit memiliki kekebalan yang bersifat
sementara.
4. Pada individu yang telah sembuh, jika kekebalan (terhadap penyakit) menghilang maka individu tersebut masuk dalam populasi rentan.
5. Populasi bersifat homogen (kemungkinan tertular penyakit diasumsikan sama setiap individu).
6. Individu rentan akan tertular penyakit jika melakukan kontak dengan individu yang sakit.
Berikut diagram transfer model SIRS
Gambar 1. Diagram transfer model SIRS
Berdasarkan diagram transfer di atas diperoleh model SIRS sebagai berikut
๐๐
๐๐ก =ฮโ ๐ฝ๐๐ผ โ ๐๐ + ๐พ๐ (4.1.1a)
๐๐ผ
๐๐ก = ๐ฝ๐๐ผ โ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ (4.1.1b)
๐๐
๐๐ก = ๐๐ผ โ ๐ + ๐พ ๐ . (4.1.1c) Jumlah individu dalam populasi dinyatakan N(t)=N, dengan ๐ = ๐ + ๐ผ + ๐ .
Akibatnya,
๐๐
๐๐ก = ๐๐๐๐ก +๐๐ผ๐๐ก +๐๐ ๐๐ก = ฮโ ๐๐ โ ๐ผ๐ผ (4.1.2) Jadi jumlah populasi bervariasi bergantung terhadap waktu.
Kemudian dari Persamaan (4.1.2), Jika populasi terbebas dari penyakit
maka ๐๐๐๐ก + ๐๐ =ฮ. (4.1.3)
Penyelesaian Persamaan (4.1.3) adalah ๐ ๐ก =ฮ๐ + ๐ถ๐โ๐๐ก,
jika disubtitusi syarat awal N(0)๏ฝN0 maka diperoleh solusi khusus N(t) = N0e๏ญ๏ญt+
๏ญ
๏(1 - e๏ญ๏ญt).
Jika t membesar maka diperoleh lim๐กโโ๐(๐ก) =ฮ๐. Jadi dapat dijelaskan jumlah populasi manusia dalam jangka waktu yang panjang menuju kapasitas batas yaitu
ฮ
๐. Selanjutnya dalam penelitian ini diasumsikan bahwa jumlah populasi manusia
N ๏ญ
๏ฃ๏, untuk setiap t๏ณ0. Jadi solusi untuk model (4.1.1) didefinisikan dalam
daerah ฮ= ๐, ๐ผ, ๐ ๐โ+3: ๐ โฅ 0; ๐ผ โฅ 0; ๐ โฅ 0; ๐ + ๐ผ + ๐ โคฮ๐ . 4.2 Titik ekuilibrium Model SIRS
Titik ekuilibrium pada model SIRS ini terdiri dari titik ekuilibrium bebas penyakit dan endemik. Titik ekuilibrium bebas penyakit artinya populasi terbebas
25 dari penyakit. Sedangkan titik ekuilibrium endemik berarti dalam populasi terjadi wabah penyakit.
Pertama akan ditentukan titik ekuilibrium bebas penyakit, misalkan titik tersebut disimbolkan ๐1 = (๐0, ๐ผ0, ๐ 0). Karena populasi terbebas dari penyakit maka ๐ผ0 = 0. Berdasarkan Definisi 1, titik ekuilibrium bebas penyakit ini harus memenuhi
ฮโ ๐ฝ๐0๐ผ0โ ๐๐0 + ๐พ๐ 0 = 0 (4.1.4a) ๐ฝ๐0๐ผ0โ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ0 = 0 (4.1.4b)
๐๐ผ0โ ๐ + ๐พ ๐ 0 = 0 (4.1.4c)
Dengan mensubstitusi ๐ผ0 = 0 ke Persamaan (4.1.4a), (4.1.4b) dan (4.1.4c) diperoleh ๐0 =ฮ๐ dan ๐ 0 = 0. Jadi diperoleh titik ekuilbrium bebas penyakit ๐1 = (ฮ๐, 0, 0).
Sebelum menentukan titik ekuilibrium endemik pada model, diberikan basic reproduction number yaitu ๐ 0 yang didefinisikan sebagai jumlah individu dalam populasi yang terinfeksi baru yang diproduksi dari satu individu terinfeksi pada saat semua individu rentan. Laju satu individu terinfeksi menularkan ke individu baru (rentan) adalah ๐ฝ๐. Jika ke semua individu rentan maka ๐ = ๐0 =
ฮ
๐ , dan karena rentang waktu hidup manusia yang sakit (terinfeksi) adalah ๐ +๐ผ+๐1 , berarti ๐ 0 = ๐ +๐ผ+๐ ๐ฝ ๐0 =๐ ๐ +๐ผ+๐ ๐ฝฮ . (4.1.5)
Selanjutnya ditentukan titik ekuilibrium endemik, misal disimbolkan ๐2 = (๐โ, ๐ผโ, ๐ โ). Karena dalam populasi terdapat wabah penyakit berarti ๐ผโ โ 0.
Titik ekuilibrium endemik ini harus memenuhi
ฮโ ๐ฝ๐โ๐ผโโ ๐๐โ+ ๐พ๐ โ = 0 (4.1.6a) ๐ฝ๐โ๐ผโโ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผโ = 0 (4.1.6b)
๐๐ผโโ ๐ + ๐พ ๐ โ= 0 (4.1.6c)
Dari Persamaan (4.1.6b) diperoleh hubungan ๐ฝ๐โโ (๐ + ๐ผ + ๐) ๐ผโ = 0.
Karena ๐ผโ โ 0 maka
๐ฝ๐โโ ๐ + ๐ผ + ๐ = 0 ๐โ= ๐ +๐ผ+๐ ๐ฝ =๐๐ ฮ
0 =๐๐ 0
0 (4.1.7) Substitusi Persamaan (4.1.7) ke Persamaan (4.1.6a) diperoleh
ฮโ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผโโ๐ ฮ
0+ ๐พ๐ โ = 0 (4.1.8a) Selanjutnya dari Persamaan (4.1.6c) diperoleh
๐ + ๐พ ๐ โ = ๐๐ผโ ๐ โ = ๐ +๐พ ๐ ๐ผโ (4.1.8b) Substitusi Persamaan (4.1.8a) dan Persamaan (4.1.8b) ke Persamaan (4.1.7) diperoleh
ฮโ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผโโ ฮ
๐ 0+ ๐พ๐๐ผโ ๐ + ๐พ = 0 ฮ 1 โ 1
๐ 0 โ๐ผโ ๐ + ๐ผ + ๐ โ ๐พ๐
๐ + ๐พ = 0 ฮ
๐ 0 ๐ 0โ 1 โ ๐ผโ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ + ๐พ โ ๐พ๐ ๐ + ๐พ = 0 ๐ผโ = ๐ +๐ผ+๐ ๐+๐พ ๐ 0โ1
๐ฝ ๐๐ + ๐ +๐พ ๐ +๐ผ , ๐ 0 > 1. (4.1.9)
26 Substitusi Persamaan (4.1.9) ke Persamaan (4.1.8a)
๐ โ = ๐ ๐ +๐ผ+๐ ๐ 0โ1
๐ฝ ๐๐ + ๐+๐พ ๐ +๐ผ , ๐ 0 > 1 (4.1.10) Jadi diperoleh titik ekuilibrium endemik
๐2 = ๐โ, ๐ผโ, ๐ โ = ๐ +๐ผ+๐ ๐ฝ , ๐ +๐ผ+๐ ๐ +๐พ ๐ 0โ1
๐ฝ ๐๐ + ๐ +๐พ ๐ +๐ผ , ๐ ๐ +๐ผ+๐ ๐ 0โ1 ๐ฝ ๐๐ + ๐ +๐พ ๐ +๐ผ , asalkan ๐ 0 > 1.
4.3 Kestabilan Titik Ekuilibrium pada Model SIRS
Pada bagian ini untuk mengetahui kestabilan global titik ekuilibrium pada model akan dibangun fungsi Lyapunov. Fungsi Lyapunov dibangun dari kombinasi fungsi kuadratik komposit, kuadratik bersama, fungsi logaritma dan fungsi linier.
Teorema 14
Titik ekuilibrium bebas penyakit T1 dari model SIRS (4.1.1) stabil asimtotik global pada ฮ jika ๐ 0 โค 1.
Bukti
Didefinisikan ๐:ฮ โ โ3 โ โ , dengan fungsi
๐ ๐, ๐ผ, ๐ =12[ ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ ]2+ ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ผ + ๐ผ+2๐ 2๐ ๐ 2. (4.1.11) Berdasarkan Definisi 5, fungsi W adalah fungsi Liapunov karena memenuhi 1. Fungsi (4.1.11) terdiri dari fungsi kuadratik dan fungsi linier, jelas bahwa fungsi tersebut adalah fungsi yang kontinu pada ฮ. Kemudian turunan parsial pertama juga kontinu.
2. Untuk sebarang ๐ = ๐, ๐ผ, ๐ ๐ ฮ dengan ๐ โ ๐1 maka
๐ ๐ =12 ๐ โ ๐0 2 > 0, selanjutnya jika ๐ = ๐1 maka ๐ ๐ = 0.
3. Turunan fungsi ๐ ๐, ๐ผ, ๐ terhadap t adalah ๐ =๐๐๐๐ ๐๐๐๐ก +๐๐๐๐ผ ๐๐ผ๐๐ก +๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐ก
= ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ ๐๐๐๐ก + ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ + ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐๐ผ๐๐ก + ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ + ๐ผ+2๐ ๐ ๐ ๐๐ ๐๐ก
= ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ ฮโ ๐ ๐ + ๐ผ + ๐ โ ๐ผ๐ผ + ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ฝ๐๐ผ โ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ + ๐ผ+2๐ ๐ ๐ ๐๐ผ โ ๐ + ๐พ ๐ . Karena ฮ= ๐๐0 maka diperoleh
๐ = ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ ๐๐0 โ ๐ ๐ + ๐ผ + ๐ โ ๐ผ๐ผ
+ ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ฝ๐๐ผ โ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ + ๐ผ+2๐ ๐ ๐๐ ๐ผ โ ๐ + ๐พ ๐ 2 .
= ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ โ๐ ๐ โ ๐0 โ ๐๐0โ ๐ + ๐ผ ๐ผ โ ๐๐ + ๐ผ + 2๐ ๐๐ผ โ ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ + ๐ผ + 2๐ ๐ ๐ผ โ ๐ผ+2๐ ๐ ๐ + ๐พ ๐ 2.
= โ๐ ๐ โ ๐0 + ๐ 2โ ๐ + ๐ผ ๐ผ2โ ๐ผ + 2๐
๐ ๐ + ๐พ ๐ 2
โ ๐ผ + 2๐ ๐ + ๐ผ + ๐
๐ฝ โ ๐0 ๐ผ
27
= โ๐ ๐ โ ๐0 + ๐ 2โ ๐ + ๐ผ ๐ผ2โ ๐ผ + 2๐
๐ ๐ + ๐พ ๐ 2
โ ๐ผ + 2๐ ๐ + ๐ผ + ๐
๐ฝ 1 โ ๐ 0 ๐ผ jelas bahwa ๐ โค 0 asalkan ๐ 0 โค 1.
Jadi terbukti bahwa ๐ ๐, ๐ผ, ๐ fungsi Liapunov.
Telah diketahui bahwa ๐ ๐, ๐ผ, ๐ merupakan fungsi Liapunov dan ๐ โค 0 asalkan ๐ 0 โค 1. Selanjutnya akan ditentukan himpunan yang memenuhi sifat ๐ ๐ = 0. Ini terjadi jika dan hanya jika ๐ = ๐1 = (๐0, 0, 0) โ ฮ. Berdasarkan Teorema 6 himpunan invariant terbesar dalam H= ๐ = ๐, ๐ผ, ๐ ๐ ฮ โถ ๐ ๐ = 0 adalah ๐ = ๐1 dengan ๐1 merupakan titik ekuilibrium bebas penyakit. Karena himpunan ๐ป1 tidak memuat solusi lain maka setiap solusi pada ฮ menuju ๐1 untuk t๏ฎ ๏ฅ. Selanjutnya berdasarkan Prinsip Invariant Lasalle yaitu Akibat 7, titik ekuilibrium ๐1 stabil asimtotik global pada ฮ. โก
Teorema 15
Titik ekuilibrium endemik T2 dari model SIRS (4.1.1) stabil asimtotik global pada interior ฮ jika ๐ 0 > 1.
Bukti
Didefinisikan ๐ฟ: ๐, ๐ผ, ๐ โฮ: ๐, ๐ผ, ๐ > 0 โ โ, dengan fungsi ๐ฟ =1
2[ ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + (๐ โ ๐ โ)]2+ ๐ผ + 2๐
๐ฝ ๐ผ โ ๐ผโโ ๐ผโ๐๐ ๐ผ ๐ผโ + ๐ผ + 2๐
2๐ (๐ โ ๐ โ)2
Berdasarkan Definisi 5, fungsi L adalah fungsi Lyapunov karena memenuhi 1. Fungsi
๐ฟ =12[ ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + (๐ โ ๐ โ)]2+ ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ผ โ ๐ผโโ ๐ผโ๐๐๐ผ๐ผโ + ๐ผ+2๐ 2๐ (๐ โ ๐ โ)2
terdiri dari fungsi kuadratik, fungsi linier dan fungsi logaritma, jelas bahwa fungsi tersebut adalah fungsi yang kontinu pada interior ฮ. Kemudian turunan parsial pertama juga kontinu pada interior ฮ .
2. Titik ekuilibrium ๐2 minimum global dan tunggal.
Berdasarkan Definisi 9, jelas bahwa ฮ himpunan konveks. Kemudian diperoleh turunan parsial kedua dari fungsi ๐ฟ adalah
๐2๐ฟ
๐๐2 = 1, ๐๐๐ผ2๐ฟ2 = 1 + ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ผ๐ผโ2 , ๐๐๐ 2๐ฟ2= 1 + ๐ผ+2๐ ๐ ,
๐2๐ฟ
๐๐๐๐ผ = 1,๐๐๐๐ ๐2๐ฟ = 1,๐๐ผ๐๐๐2๐ฟ = 1,๐๐ผ๐๐ ๐2๐ฟ = 1,๐๐ ๐๐๐2๐ฟ = 1, ๐๐ ๐๐ผ๐2๐ฟ = 1 merupakan fungsi yang kontinu pada ฮ.
Berdasarkan Definisi 10, diperoleh matriks Hessian di titik ekuilibrium ๐2 yaitu ๐ป ๐2 =
1 1 1
1 1 + ๐ผ+2๐ ๐ฝ๐ผโ 1
1 1 1 + ๐ผ+2๐ ๐
. matriks Hessian ๐ป ๐2 definit positif karena
28
๐2๐ฟ
๐๐2 = 1 > 0, ๐๐๐2๐ฟ2 ๐๐๐ผ2๐ฟ2 โ ๐๐๐๐ผ๐2๐ฟ 2 = ๐ผ+2๐ ๐ฝ๐ผโ > 0 dan ๐๐๐ก ๐ป ๐2 = ๐ผ+2๐ ๐ฝ๐ ๐ผโ2 > 0.
Berdasarkan Teorema 11, fungsi L merupakan fungsi konveks tegas.
Selanjutnya jelas bahwa ๐ฟ = 0 pada saat ๐, ๐ผ, ๐ = ๐โ, ๐ผโ, ๐ โ = ๐2. Berdasarkan Teorema 2.7.9 titik ekuilibrium ๐2 merupakan titik minimum lokal.
Kemudian berdasarkan Teorema 13, titik minimum lokal ๐2 dari fungsi L sekaligus merupakan titik minimum global pada ฮ dan tunggal
3. Turunan fungsi ๐ฟ ๐, ๐ผ, ๐ terhadap t adalah ๐ฟ =๐๐ฟ
๐๐ ๐๐
๐๐ก+๐๐ฟ
๐๐ผ ๐๐ผ ๐๐ก+๐๐ฟ
๐๐ ๐๐
๐๐ก
= ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ ๐ ๐ + ๐ผ + ๐
๐๐ก + ๐ผ + 2๐ ๐ฝ
๐๐ผ ๐๐กโ๐ผโ
๐ผ ๐๐ผ ๐๐ก + ๐ผ + 2๐
๐ ๐ โ ๐ โ ๐๐ ๐๐ก
= ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ ฮโ ๐ ๐ + ๐ผ + ๐ โ ๐ผ๐ผ + ๐ผ + 2๐
๐ฝ
๐ผ โ ๐ผโ
๐ผ ๐ฝ๐๐ผ โ ๐ + ๐ผ + ๐ ๐ผ + ๐ผ + 2๐
๐ ๐ โ ๐ โ ๐๐ผ โ ๐ + ๐พ ๐ Berdasarkan Persamaan (4.1.6) diperoleh
ฮ= ๐(๐โ+ ๐ผโ+ ๐ โ) + ๐ผ๐ผโ , ๐ฝ๐โ = ๐ + ๐ผ + ๐ dan ๐๐ผโโ ๐ + ๐พ ๐ โ = 0, dan kemudian disubstitusi ke ๐ฟ , diperoleh
๐ฟ = ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ โ๐ ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ
โ ๐ผ(๐ผ โ ๐ผโ) + ๐ผ + 2๐ ๐ฝ
๐ผ โ ๐ผโ
๐ผ ๐ฝ๐๐ผ โ ๐ฝ๐โ๐ผ + ๐ผ + 2๐
๐ ๐ โ ๐ โ ๐๐ผ โ ๐ + ๐พ ๐
= ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ โ๐ ๐ โ ๐โ + ๐ โ ๐ โ โ (๐ผ + ๐)(๐ผ โ ๐ผโ) + ๐ผ + 2๐ ๐ผ โ ๐ผโ ๐ โ ๐โ
+ ๐ผ + 2๐
๐ ๐ โ ๐ โ ๐(๐ผ โ ๐ผโ) โ ๐ + ๐พ ๐ โ ๐ โ
= ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + ๐ โ ๐ โ โ๐ ๐ โ ๐โ + ๐ โ ๐ โ โ (๐ผ + ๐)(๐ผ โ ๐ผโ) + ๐ผ + 2๐ ๐ผ โ ๐ผโ ๐ โ ๐โ
+ ๐ผ + 2๐ ๐ โ ๐ โ ๐ผ โ ๐ผโ โ ๐ผ + 2๐ ๐ + ๐พ
๐ ๐ โ ๐ โ 2
= โ๐ ๐ โ ๐โ + ๐ โ ๐ โ 2โ ๐ผ + ๐ ๐ผ โ ๐ผโ 2โ ๐ผ + 2๐ ๐ + ๐พ
๐ ๐ โ ๐ โ 2, Nilai ๐ฟ โค 0, dengan syarat ๐ 0 > 1 (syarat eksistensi titik ekuilibrium endemik) Jadi terbukti bahwa ๐ฟ ๐, ๐ผ, ๐ fungsi Lyapunov.
Telah diketahui bahwa ๐ฟ ๐, ๐ผ, ๐ merupakan fungsi Lyapunov dan ๐ฟ โค 0.
Selanjutnya akan ditentukan himpunan yang memenuhi sifat ๐ฟ ๐ = 0. Ini
29 terjadi jika dan hanya jika ๐ = ๐โ, ๐ผ = ๐ผโ dan ๐ = ๐ โ yaitu ๐ = ๐2 =
๐โ, ๐ผโ, ๐ โ โ ฮ. Berdasarkan Teorema 2.6.3 himpunan invariant terbesar dalam ๐ป = ๐ = ๐, ๐ผ, ๐ ๐ ฮ โถ ๐ ๐ = 0 adalah ๐ = ๐2 dengan ๐2 merupakan titik
ekuilibrium endemik. Karena himpunan ๐ป tidak memuat solusi lain maka setiap solusi pada interior ฮ menuju ๐2 untuk t๏ฎ ๏ฅ. Selanjutnya berdasarkan Prinsip Invariant Lasalle yaitu Akibat 2.6.4, titik ekuilibrium ๐2 stabil asimtotik global pada interior ฮ yaitu ๐, ๐ผ, ๐ โฮ: ๐, ๐ผ, ๐ > 0 . โก
7. KESIMPULAN
Pada model SIRS, dengan mendefinisikan ๐:ฮโ โ3โ โ , fungsi Lyapunov yang digunakan adalah ๐ ๐, ๐ผ, ๐ =12[ ๐ โ ๐0 + ๐ผ + ๐ ]2+
๐ผ+2๐
๐ฝ ๐ผ + ๐ผ+2๐ 2๐ ๐ 2 dapat disimpulkan, titik ekuilibrium bebas penyakit T1 stabil asimtotik global pada ๐ค jika ๐ 0 โค 1, artinya dalam waktu yang cukup panjang populasi pada suatu daerah akan terbebas dari penyakit asalkan jumlah individu dalam populasi yang terinfeksi baru yang diproduksi dari satu individu terinfeksi pada saat semua individu rentan kurang dari atau sama dengan satu (๐ 0 โค 1). Selanjutnya, dengan mendefinisikan ๐ฟ: ๐, ๐ผ, ๐ โฮ: ๐, ๐ผ, ๐ > 0
โ โ, fungsi Lyapunov yang digunakan ๐ฟ =12[ ๐ โ ๐โ + ๐ผ โ ๐ผโ + (๐ โ ๐ โ)]2+ ๐ผ+2๐ ๐ฝ ๐ผ โ ๐ผโโ ๐ผโ๐๐๐ผ๐ผโ + ๐ผ+2๐ 2๐ (๐ โ ๐ โ)2, dapat disimpulkan, titik ekuilibrium endemik T2 stabil asimtotik global pada interior ฮ asalkan ๐ 0 > 1, artinya dalam waktu yang cukup panjang populasi dalam suatu daerah akan terjadi wabah penyakit jika jumlah individu dalam populasi yang terinfeksi baru yang diproduksi dari satu individu terinfeksi pada saat semua individu rentan lebih dari satu (๐ 0 > 1).
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bazaraa, M.S., Sherali, H.D., and Shetty, C.M., 1993, Nonlinear
Programming Theory and Algorithms, John Wiley & Sons. Inc, New York [2] Becerra, M. Victor, 2008. La Salleโs Invariant Set Theory,
http://www.personal.rdg.ac.uk/~shs99vmb/notes/anc/lecture3 .pdf [3] Boyd, Stephen, 2008, Basic Lyapunov Theory, Stanford University,
http://www.stanford.edu/class/ee363/lyap .pdf
[4] Brauer, F. and Chavez, C.C., 2001, Mathematical Models in Population Biology and Epidemology, Springer, New York.
[5] Chong, K.P. and Stainslow, H. Z., 1996, An introduction to optimization, John Wiley & Sons. Inc, New York.
[6] Korobeinikov, A. and Maini, P, K., 2004, A Lyapunov Function and Global Properties For SIR and SEIR Epidemiological Models With Nonlinear Incidence, Mathemetical Bioscience and engineering , Vol. 1 Number 1 pp. 57-60.
[7] Korobeinikov A., 2006, Lyapunov Function and Global Stability For SIR and SIRS Epidemiological Models With Nonlinear Tranmission. Bulletin of Mathematical Biology , 30 pp.615โ626, DOI 10.1007/s11538-005-9037-9
30 [8] Leonโs, C.V.D., 2009, Constructions of Lyapunov Functions for Classics SIS, SIR and SIRS Epidemic Model With Variable Population Size, Mat- Red Foro, Vol. 26, www.red-mat.unam.mx/foro/volumenes/Vol026.
[9] Leon, J. S., 1998, Aljabar Linear Dan Aplikasinya , Edisi kelima, Alih bahasa oleh Bondan, A., Erlangga, Jakarta.
[10] Luenberger, D, G., 1979, Introduction to dynamical system theory, models, and applications, John Wiley & Sons, Inc, Canada.
[11] Perko, L., 1991, Differential Equations and Dynamical Systems, Springer- Verlag, New York.
[12] Verhulst, F., 1990, Nonlinear Differential Equations and Dynamical Systems, Springer-Verlag, Berlin.
[13] Wiggins, S., 1990, Introduction to Applied Nonlinear Dynamical Systems and Chaos, Springer-Verlag, New York.