• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 8 Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 8 Banda Aceh"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 8 Banda Aceh

Kartika Sari

Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Email:sari0935@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal- soal pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 8 Banda Aceh” ini mengangkat masalah kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal dan faktor-faktor yang menyebabkannya pada pokok bahasan suhu dan kalor. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesulitan siswa dan faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh yang berjumlah 256 siswa dan sampel penelitian dipilih secara purposive sampling yang berjumlah 45 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes berupa tes essay dan menggunakan angket.

Pengolahan data menggunakan teknik persentase dan analisis regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pokok bahasan suhu dan kalor rendah, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan konsep untuk menyelesaikan soal sekitar 65,3%, kesulitan dalam perhitungan sekitar 10,7% dan kesulitan dalam menggunakan konsep sekaligus hitungan sekitar 24,0%. Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal berasal dari siswa, guru, soal tes dan fasilitas sekolah.

Kata kunci: kesulitan siswa, menyelesaikan soal, suhu dan kalor PENDAHULUAN

Persoalan kesulitan belajar merupakan suatu problema yang cukup fenomenal dalam dunia pendidikan. Banyak orang yang ingin sukses dan berhasil dalam pendidikannya, namun tidak sedikit orang yang mengalami kendala yang berarti.

Sudrajat (2008:1) mengatakan, “Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis, sosiologis maupun fisiologis sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.”

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kebanyakan siswa memandang fisika sebagai ilmu yang sulit. Siswa menganggap fisika adalah pelajaran yang menuntut penghafalan banyak rumus dan sangat susah untuk menyelesaikan soal-soalnya. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal inilah yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang fisika. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika dapat diketahui setelah siswa diberikan evaluasi berupa tes. Menurut Thoha (2001:8), “Evaluasi bertujuan untuk melakukan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik yang selanjutnya

(2)

dipakai sebagai upaya untuk mengadakan perbaikan terhadap cara belajar dan mengajar yang ada.”

Kesulitan belajar fisika dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersumber dari dalam siswa maupun dari luar siswa itu sendiri. Dalyono (1997:230) mengatakan, “Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu : 1) faktor internal yang meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologi. 2) faktor eksternal meliputi faktor-faktor non sosial dan faktor-faktor sosial.”

Para siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika seperti pada konsep gerak lurus, gerak melingkar, gravitasi, usaha dan energi serta momentum dan impuls. Oleh karena itu, penulis beranggapan bahwa para siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada sebagian besar materi fisika termasuk konsep suhu dan kalor. Selain itu, penulis berinisiatif untuk mengumpulkan data tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada konsep suhu dan kalor sebagai bahan rekomendasi untuk para guru fisika di sekolah ini.

Konsep suhu dan kalor adalah salah satu konsep yang dipelajari di SMA kelas X pada semester genap. Kompetensi dasar yang diharapkan adalah siswa mampu menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi. Dengan mengetahui kesulitan-kesulitan siswa menyelesaikan soal pada pokok bahasan ini, diharapkan siswa mampu menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor secara cepat dan tepat.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh dalam menyelesaikan soal- soal pokok bahasan suhu dan kalor.

2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan suhu dan kalor

3. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan suhu dan kalor.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Setiap penelitian memerlukan metode penelitian tertentu sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif atau disebut juga pendekatan kualitatif yang dikuantitatifkan. Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan secara sistematis karakteristik objek yang akan diteliti secara tepat (Sukardi, 2003:162).

Data kuantitatif digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan suhu dan kalor. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Banda Aceh yang berada di Jalan T. Chik Dipineung Raya, Lampineung, Banda Aceh. Pemilihan SMA Negeri 8 Banda Aceh sebagai lokasi penelitian adalah karena peneliti mengamati adanya kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika.

(3)

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi (Margono, 2003:119-121). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh yang berjumlah 8 kelas sebanyak 256 siswa. Dengan menggunakan tekhnik purposive sampling (sampling bertujuan) maka yang menjadi sampel adalah siswa-siswa yang mendapat nilai tes di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu≤ 30 orang siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data penelitian adalah sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Memberikan Tes

Tes yang diberikan adalah tes yang dipersiapkan oleh guru fisika kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh. Peneliti memberikan tes tersebut kepada siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh. Tes diberikan sejumlah 10 soal dalam bentuk essay dalam waktu

± 90 menit. Pada tes essay skoring bisa digunakan dalam berbagai bentuk, misalnya skala 1-4 atau 1-10 bahkan skala 1-100. Dengan demikian, guru tidak memberi angka nol terhadap jawaban yang salah (Sudjana, 2005:41). Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti memberi penskoran menggunakan skala 1-100.

2. Membagikan Angket

Angket yang diberikan pada siswa merupakan angket tertutup yang berisikan pertanyaan/pernyataan tentang faktor eksternal dan internal yang diduga mempengaruhi belajar siswa. Angket ini disusun dengan menggunakan skala Likert. Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat dan perhatian, dan lain-lain yang disusun dalam bentuk pertanyaan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Sudjana, 2005:77).

Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-peryataan yang diajukan, baik peryataan positif maupun peryataan negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada penilai.

Teknik Analisis Data Analisis Data

Data dianalisis dengan teknik persentase.

Analisis Angket

Menurut Sudjana (2005:84), angket yang disusun berdasarkan skala Likert mempunyai kategori penilaian sebagaimana dicantumkan berikut ini:

Tabel 3.1 Kategori Penilaian Skala Likert

Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Tidak Punya Pilihan 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

(4)

Analisis Regresi

Dalam analisis regresi perlu dicari persamaan regresinya:

Ŷ = a + bX (Sudjana, 1992:312)

Nilai Ŷ akan diramalkan oleh X, di mana:

a = Konstanta Regresi b = Koefisien Arah Regresi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Tes Hasil Belajar

Analisis nilai tes siswa digunakan untuk menentukan siswa yang mengalami kesulitan. Dari tes hasil belajar didapatkan bahwa 45 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.1 lampiran 6.

Persentase banyaknya siswa yang menjawab benar, salah atau tidak menjawab.

Tabel 4.2 Persentase Kategori Jawaban Siswa Pada Setiap Butir Soal

Nomor Soal

Kategori Jawaban Siswa

Jumlah Siswa Benar

Siswa Yang Mengalami Kesulitan Salah Tidak Ada

Jawaban Jumlah Siswa

1. 16 = 35,6 % 26 = 6,7 % 3 = 6,7% 29 = 64,4 % 45 2. 0 = 0,0 % 16 = 35,6 % 29 = 64,4% 45 = 100,0 % 45 3. 3 = 6,7 % 24 = 53,3 % 18 = 40,0% 42 = 93,3 % 45 4. 0 = 0,0 % 8 = 17,8 % 37 = 82,2% 45 = 100,0 % 45 5. 33 = 73,3 % 9 = 20,0 % 3 = 6,7% 12 = 26,7 % 45 6. 0 = 0,0 % 17 = 37,8 % 28 = 62,2% 45 = 100,0 % 45 7. 0 = 0,0 % 21 = 46,7 % 24 = 53,3% 45 = 100,0 % 45 8. 3 = 6,7 % 24 = 53,3 % 18 = 40,0% 42 = 93,3 % 45 9. 0 = 0,0 % 14 = 31,1 % 31 = 68,9% 45 = 100,0 % 45 10. 8 = 17,8 % 6 = 13,3 % 31 = 68,9% 37 = 82,2 % 45 Persentase

Rata-Rata 14,0 % 36,7 % 49,3 % 86,2 %

Sumber: Hasil data penelitian di SMA Negeri 8 Banda Aceh, 2017.

Berdasarkan perhitungan persentase pada tabel 2 kolom ke-5 dapat dijelaskan tingkatan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tingkatan Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Nomor Soal Tingkat

Kesulitan Materi Suhu dan Kalor Persentase Jumlah Siswa 2, 4, 6, 7, 9 Sangat Sulit

Pemuaian luas, Asas Black, radiasi, pemuaian volum dan konduksi.

100, 0 % 1, 10, 3, 8 Sulit Suhu dan termometer, Asas

Black, kalor dan konveksi 64,4%-93,3%

5 Agak Sulit Termometer 26,7%

Sumber: Hasil data penelitian di SMA Negeri 8 Banda Aceh, 2017.

(5)

Jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor didasarkan pada kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal baik kesalahan konsep, kesalahan hitung atau kesalahan konsep dan kesalahan hitung Tabel 4.4 Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Nomor

Soal Kesalahan Konsep Kesalahan Hitung

Kesalahan Konsep dan

Kesalahan Hitung

Jumlah Siswa

1. 7 = 26,9 % 16 = 23,1 % 13 = 50,0 % 26

2. 11 = 68,8 % 4 = 25,0 % 1 = 6,3 % 16

3. 8 = 33,3 % 13 = 54,2 % 3 = 12,5 % 24

4. 8 = 100,0 % 0 = 0,0 % 0 = 0,0 % 8

5. 0 = 0,0 % 0 = 0,0 % 9 = 100,0 % 9

6. 17 = 100,0 % 0 = 0,0 % 0 = 0,0 % 17

7. 6 = 28,6 % 0 = 0,0 % 15 = 71,4 % 21

8. 23 = 95,8 % 1 = 4,2 % 0 = 0,0 % 24

9. 14 = 100,0 % 0 = 0,0 % 0 = 0,0 % 14

10. 6 = 100,0 % 0 = 0,0 % 0 = 0,0 % 6

Persentase

Rata-Rata 65,3 % 10, 7 % 24,0 %

Sumber: Hasil data penelitian di SMA Negeri 8 Banda Aceh, 2017.

Analisis Angket

Angket yang dibagikan untuk diisi oleh siswa merupakan angket yang disusun berdasarkan skala Likert yang memiliki skor untuk setiap jawaban yang dipilih oleh siswa.

Analisis Regresi

Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan fungsional antara hasil tes siswa dengan hasil angket yang diisi oleh siswa.

Persamaan regresinya yaitu : Ŷ = a + bX

HargaŶ akan diramalkan oleh X, dimana:

a = Konstanta Regresi dan b = Koefisien Arah Regresi.

Tabel 4.6 Analisis Regresi

NO X Y X2 Y2 X . Y

1. 61 35 3721 1225 2135

2. 97 25 9409 625 2425

3. 75 8 5625 64 600

4. 82 36 6724 1296 2952

5. 85 20 7225 400 1700

6. 80 36 6400 1296 2880

7. 84 30 7056 900 2520

8. 86 37 7396 1369 3182

9. 82 28 6724 784 2296

10. 101 53 10201 2809 5353

(6)

11. 103 22 10609 484 2266

12. 85 10 7225 100 850

13. 82 22 6724 484 1804

14. 81 48 6561 2304 3888

15. 84 10 7056 100 840

16. 104 24 10816 576 2496

17. 88 25 7744 625 2200

18. 100 26 10000 676 2600

19. 82 24 6724 576 1968

20. 85 41 7225 1681 3485

21. 103 22 10609 484 2266

22. 97 32 9409 1024 3104

23. 94 21 8836 441 1974

24. 89 10 7921 100 890

25. 105 40 11025 1600 4200

26. 99 35 9801 1225 3465

27. 84 10 7056 100 840

28. 83 27 6889 729 2241

29. 84 30 7056 900 2520

30. 61 22 3721 484 1342

31. 100 23 10000 529 2300

32. 84 30 7056 900 2520

33. 101 20 10201 400 2020

34. 104 30 10816 900 3120

35. 108 23 11664 529 2484

36. 94 30 8836 900 2820

37. 89 38 7921 1444 3382

38. 81 27 6561 729 2187

39. 94 20 8836 400 1880

40. 83 32 6889 1024 2656

41. 87 30 7569 900 2610

42. 83 10 6889 100 830

43. 90 33 8100 1089 2970

44. 108 24 11664 576 2592

45. 105 42 11025 1764 4410

N = 45 ∑X = 4037

∑Y = 1221

∑X2= 367515

∑Y2= 37645

∑X Y=

110063

Sumber: Hasil data penelitian di SMA Negeri 8 Banda Aceh, 2017.

Dari perhitungan tabel di atas, Persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ŷ = 18,319 + 0,098 X. Selanjutnya persamaan regresi yang diperoleh ini perlu diuji mengenai keberartian regresi, apakah bermakna atau tidak dan apakah regresinya linear atau tidak.

Untuk uji keberartian (signifikasi) regresi digunakan rumus uji F. Dari hasil uji F diperoleh nilai 0,496 dengan nilai Ftabel 7,27. Dengan kriteria Kriteria : Tolak H0

bila F > Ftabel, maka Hasil yang didapatkan adalah F < Ftabelatau 0,496 < 7,27. Dengan

(7)

demikian Maka H0 diterima, kesimpulannya adalah regresinya tidak berarti (tidak signifikan).

Pembahasan

Data dan analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor rendah. Hal ini berarti bahwa siswa-siswa tersebut menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor.

Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor yang teridentifikasi secara persentase yaitu siswa kurang senang terhadap pelajaran fisika khusunya pokok bahasan suhu dan kalor, siswa kurang menguasai dan kurang termotivasi pada pokok bahasan suhu dan kalor. Hal ini dikarenakan siswa tidak mengerti konsep yang guru ajarkan dan mereka menganggap pokok bahasan suhu dan kalor sulit. Selanjutnya siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor sehingga siswa kalau diberikan PR oleh guru kadang-kadang mengerjakan dan ada yang mengerjakan tetapi menyontek. Selain itu siswa menjadi malas mengerjakan soal selain yang telah diajarkan karena mereka memang merasa tidak bisa untuk mengerjakannya.

Secara garis besar dari penjelasan faktor-faktor penyebab kesulitan siswa di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor adalah siswa, guru, soal tes dan fasilitas di sekolah. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dimyati (2002:239-254) bahwa proses belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern, faktor intern yaitu sikap siswa terhadap belajar, motivasi, keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa.

Sedangkan faktor eksternal yaitu guru, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial di sekolah dan kurikulum sekolah. Guru menjadi salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal. Untuk itu guru perlu melakukan inovasi inovasi pembelajaran dengan pembelajaran yang menyenangkan (Yuhasriati, 2016). Di samping itu guru juga harus membuat suasana rileks di dalam kelas sehingga siswa dapat terhindar dari kebosanan (Rezeka, K.S., dkk., 2016).

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh dalam menyelesaikan soal- soal pada pokok bahasan suhu dan kalor rendah.

2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal yaitu kesulitan dalam menggunakan konsep dan kesulitan dalam perhitungan matematis serta kesulitan dalam menggunakan konsep sekaligus perhitungan matematis. Kesulitan siswa dalam menggunakan konsep persentasenya lebih besar daripada kesulitan siswa menggunakan konsep sekaligus perhitungan matematis dan kesulitan siswa dalam perhitungan matematis.

(8)

3. Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa kelas X SMA Negeri 8 Banda Aceh dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan suhu dan kalor berasal dari siswa, guru, soal tes dan fasilitas di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Joomla. 2008. Informasi Ujian Nasional 2008. (http://disdikklungkung.net., diakses 20 Maret 2008).

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Rezeka, K.S., dkk., 2016. Penerapan Model Quantum Teaching pada Pembelajaran Persamaan Kuadrat di SMP Negeri 9 Banda Aceh.

http://jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-matematika/article/view/5753/2441

Muhammad, Hamid. 2006. Kriteria Ketuntasan Minimal KTSP.

(http://ktsp.diknas.go.id., diakses Oktober 2006).

Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa. 1983. Kamus Bahasa Indonesia I.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rinela Cipta.

Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.

Subiyanto. 1988. Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga.

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmat. 2008. Kesulitan Belajar Siswa dan Bimbingan Belajar.

(http://digilib.upi.edu., diakses 25 Januari 2008).

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta.

Syamsuddin, Abin. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.

Thoha, Habib. 2001. Tekhnik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Yani, Bainuddin. 2006. Wacana Kependidikan Jurnal Ilmiah FKIP Unsyiah. Banda Aceh: Unsyiah.

Yayat, Saepuloh. 2006. Analisis Kesulitan Belajar Peserta Didik pada Kompetensi Dasar-Dasar Kelistrikan dan Elektronika di SMK Negeri 6 Bandung.

(http://digilib.upi.edu.,diakses 22 November 2006).

Yuhasriati, 2016. Hasil Belajar Persamaan Linear Satu Variabel dengan Quantum Teaching. http://ojs.serambimekkah.ac.id/index.php/serambi- akademika/article/view/279

Referensi

Dokumen terkait

Kesulitan belajar matematika menyelesaikan soal cerita yang terjadi di kelas III SD Negeri Gondangsari 1 meliputi kesulitan memahami konsep, kesulitan dalam keterampilan, dan