• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Neoplasma Di Rsud Sleman Tahun 2017 - Repository Unjaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Neoplasma Di Rsud Sleman Tahun 2017 - Repository Unjaya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No 44, 2009 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

Rekam medis sangat penting untuk mengembangkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit dan staf medisnya. Rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2017).

Dalam rekam medis terdapat kompetensi pokok rekam medis yaitu salah satunya klasifikasi kodefikasi penyakit dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan.

Seorang perekam medis harus bisa menentukan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi internasional tentang kode penyakit dan tindakan.

Sistem klasifikasi penyakit adalah sistem yang mengelompokkan penyakit dan prosedur sesuai dengan kode penyakit dan tindakan International Statistical Classification Diseases and Related Health Problem Tent Revision (ICD-10).

Kode penyakit berfungsi untuk informasi statistik morbiditas dan mortalitas, dengan ini petugas koding harus akurat dan tepat dalam memberikan kode diagnosis karena akan digunakan dalam indeks penyakit atau dalam kepentingan statistik. Dalam ICD-10 terdapat 22 bab dan salah satu bab membahas tentang penyakit neoplasma.

Menurut WHO (World Health Organization) ICD-10 Vol 1 Bab II ada 4 kategori neoplasma:

1. Neoplasma ganas atau carcinoma.

2. Neoplasma in situ

3. Neoplasma benign atau jinak 4. Neoplasma yang tidak diketahui

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(2)

2

Kode penyakit neoplasma tidak hanya lengkap topografi dan morfologinya kerena keduanya saling berkaitan untuk mengetahui jenis neoplasma dan tingkat keganasannya.

Penelitian Irma, (2016) dengan Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 62 dokumen dan 4 orang responden. Hasil penelitian Ketepatan kode morfologi diagnosis neoplasma diperoleh 100% tidak dikode dan Ketepatan kode topografi diperoleh hasil 72,59%.

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah rumah sakit tipe B pendidikan.

Hasil studi pendahuluan dari 10 berkas rekam medis yaitu ketepatan kode diagnosis neoplasma diperoleh 100% morfologi tidak dikode sedangkan untuk topografi diperoleh 92% yang tepat. Hasil wawancara dengan salah satu petugas di RSUD Sleman untuk petugas koding dalam memberikan kode diagnosis neoplasma belum tepat karena terdapat beberapa kode topografi dan morfologi yang belum tepat.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik mengambil judul penelitian “Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Neoplasma Di RSUD Sleman Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman tahun 2017?

2. Faktor yang mempengaruhi ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman tahun 2017?

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(3)

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Mengetahui ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman tahun 2017

b. Mengetahui faktor ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pelaksanaan pengodean diagnosis neoplasma di RSUD Sleman

b. Mengetahui presentase ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman.

c. Mendiskripsikan faktor yang mempengaruhi ketepatan kode diagnosis di RSUD Sleman.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi manfaat praktis dan manfaat teoritis sebagai berikut:

1. Manfaat praktis a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan menjadi acuan dan pengetahuan koder untuk memberikan kode diagnosis yang tepat.

b. Bagi Peneliti

1) Memperoleh pemahaman tentang tinjauan ketepatan kode diagnosis neoplasma di RSUD Sleman

2) Peneliti dapat menambah pengetahuan dan mengetahui masalah yang teliti tentang kode diagnosis neoplasma.

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

(4)

4 2. Manfaat Teoritis

a. Bagi institusi pendidikan

Dapat dimanfaatkan menjadi sarana wacana atau proses belajar dalam penelitian tentang rekam medis.

b. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan acuan atau referensi dan dasar dalam pengembahan penelitian lain.

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Kode. Anatomi Neoplasma pada Triwulan I di RSUD

Keakuratan Kode Diagnosis Utama Neoplasma Penyakit Kandungan (Non Persalianan) Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di RSUD Tugurejo Semarang

Untuk neoplasma, kode morfologi Volume 1 (hal. 1181-1204) bisa ditambahkan untuk identifikasi jenis morfologis tumor tersebut. Untuk mengurung kata-kata tambahan, yang

Untuk mengetahui tingkat ketepatan kode diagnosis neoplasma dengan ICD-10 di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, peneliti membandingkan hasil kode yang ada pada

Penyebab dari ketidaktepatan dalam pemilihan kode diagnosis utama tersebut berdasarkan wawancara dan observasi kepada petugas koding adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner pada aspek sikap tenaga rekam medis tentang kode neoplasma sesuai kaidah ICD-10 di RSUD Tugurejo tahun 2016, diketahui

a. Minimya pelatihan koding ini mengakibatkan kurangnya pengetahuan koder dalam menetapkan kode khususnya kode anatomi neoplasma. Tidak jelasnya penulisan diagnosa dapat

Faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis diabetes mellitus yaitu Sumber Daya Manusia SDM yang belum sesuai kompetensi, belum pernah dilakukan evaluasi berupa audit koding dan