• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of ANALISIS KEUANGAN BPRS AL-SALAAM AMAL SALMAN DENGAN MODEL SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCnP) DAN TEKNIK DUPONT SYSTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of ANALISIS KEUANGAN BPRS AL-SALAAM AMAL SALMAN DENGAN MODEL SHARIA CONFORMITY AND PROFITABILITY (SCnP) DAN TEKNIK DUPONT SYSTEM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 4 No. 2, Desember (2023) P-ISSN: 2086-5678, E-ISSN: 2807-8403

ANALISIS KEUANGAN BPRS AL-SALAAM AMAL SALMAN DENGAN MODEL SHARIA CONFORMITY AND

PROFITABILITY (SCnP) DAN TEKNIK DUPONT SYSTEM

Risna Nur Azizah1, Arief Widyananto2

1 Universitas Islam 45, E-mail: [email protected]

2 Universitas Islam 45, E-mail: arief [email protected]

Artikel Abstrak

Katakunci: Analisis Keuangan, Sharia conformity and Profitability, DuPont System, BPRS.

Article History

Received: Sep 30, 2023;

Reviewed: Okt. 26, 2023;

Accepted: Nov. 19, 2023 DOI:

https://doi.org/10.33558/maslahah.v1 4i1

Studi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Syariah berdasarkan Teknik DuPont System dan Sharia conformity and Profitability (SCnP) pada BPRS Al-Salaam Amal Salman periode 2016-2020 dengan menganalisis dari dua variabel yaitu sharia conformity atau kesesuaian syariah dan profitability atau profitabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Pengambilan data berupa data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari informasi atau data tambahan yang digunakan berupa jurnal, website, dan data-data lainnya yang terkait dengan penelitian. Metode yang digunakan yaitu SCnP dengan rasio sharia conformity yaitu Investasi Syariah, Pendapatan Syariah dan rasio bagi hasil Return On Aset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Profit Margin Ratio sedangkan metode DuPont System menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM), Total Aset Turn Over (TATO) dan Return On Investment (ROI). Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman periode 2016- 2019 menggunakan Sharia conformity and Profitability berada di posisi Uper Right Quadran (URQ) yang mengindikasikan bank memiliki tingkat kesesuaian prinsip syariah dan profitabilitas tinggi, sedangkan pada tahun 2020 berada pada posisi Lower Left Quadrant (LLQ) yang mengindikasikan bank memiliki tingkat kesesuaian prinsip syariah dan profitabilitas rendah. Sedangkan analisis menggunakan DuPont System BPRS Al-Salaam Amal Salman memiliki nikai rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 23,393%, Total Aset Turn Over (TATO) sebesar 20,666% dan Return On Investment (ROI) sebesar 0,029%.

1. Pendahuluan

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia saat ini cukup menggembirakan.

Dari sisi hukum, perbankan syariah sudah memiliki payung hukum yang cukup kuat,

(2)

yaitu dengan disahkannya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. (Rizkita Pratama, 2017). Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai salah satu bagian dari lembaga syariah, saat ini juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Perkembangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat dilihat berdasarkan statistik perbankan syariah tahun 2020 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Data menunjukkan jumlah bank, jumlah kantor dan jumlah tenaga kerja sebagai berikut:

Tabel 1 Perkembangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Bank 166 167 167 164 163

Jumlah Kantor 453 441 495 617 627

Jumlah Tenaga Kerja

4.372 4.619 4.918 6.620 6.750

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (Sharia Banking Statistik) Desember 2020 Dari data di atas jumlah bank BPRS tahun 2017 dan 2018 tidak ada peningkatan maupun penurunan, jumlah bank BPRS tetap 167 bank, sedangkan di tahun 2019 jumlah bank BPRS mengalami penurunan sebesar 3 bank, sehingga jumlah bank dari 167 jumlah bank BPRS menjadi 164 dan menurun lagi di tahun 2020 menjadi 163 jumlah bank. Sedangkan jumlah kantor dan tenaga kerja BPRS mengalami peningkatan secara berturut-turut dari tahun 2016 sampai tahun 2020. Hal ini menunjukan bahwa adanya perkembangan pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) meskipun dari jumlah bank BPRS di tahun 2019 mengalami penurunan tetapi jumlah kantor dan jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan. Selain memperhatikan kuantitas, perkembangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) juga dapat dilihat dari perkembangan asset, perkembangan total DPK, perkembangan total pembiayaan dan perkembangan pembiayaan non lancar dari histori per tahun. Berikut Tabel 2 mengenai data dari indikator utama bank perkreditan rakyat syariah:

Tabel 2 Indikator Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

Total Aset

(Milyar Rupiah) 166 167 167 164 163

Total DPK

(Juta Rupiah) 5.823.964 6.987.280 8.134.938 8.731.890 9.819.043 Total Pembiayaan

(Juta Rupiah) 6.662.556 7.763.951 9.084.467 9.943.320 10.681.49 9 Pembiayaan Non Lancar 575.296 751.883 844.983 700.372 773.384

(3)

(Juta Rupiah)

Sumber: Statistik Perbankan Syariah (Sharia Banking Statics) Desember 2020.

Total asset BPRS pada tahun 2017 sampai 2018 stabil di angka 167 (milyar rupiah), sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 3 (milyar rupiah) menjadi sebesar 164 (milyar rupiah). Total jumlah DPK menunjukan peningkatan setiap tahunnya sebesar 16,4% di tahun 2018 dan 7,3% di tahun 2019. Begitupun dengan total pembiayaan yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, meningkat sebesar 17% di tahun 2018 dan 9,4% di tahun 2019. Sedangkan pembiayaan non lancar pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 12,3% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan adanya kredit macet. Tahun 2019 pembiayaan non lancar mengalami penurunan sebesar 144.611 (juta rupiah) tetapi pada tahun 2020 pembiayaan non lancar mengalami peningkatan lagi sebanyak 73.012 (juta rupiah).

Metode pengukuran yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, antara lain: Analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/ MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA) dan Balance Score Card / BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and Liquidity (CAMEL) dan lain-lain.

Selain metode tersebut ada sebuah metode yang lebih sederhana, integratif, dan menggambarkan keseluruhan kinerja keuangan, yaitu DuPont System. Metode yang digunakan DuPont System adalah ROI (Return On Invesment) yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen penjualan serta efisiensi penggunakan total asset di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.

Return On Invesment (ROI) adalah keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi (aktiva). Menurut J.Fed Weston dan Filigene F. Bringham “Analisa DuPont System adalah Analisa yang mencakup seluruh rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio ini mempengaruhi profitabilitas. (Dewi, 2019)

Apabila perbankan syariah hanya menggunakan pengukuran yang sama dengan perbankan konvensional untuk mengukur kinerjanya tanpa menggunakan prinsip kesyariahan, maka akan terdapat ketidaksesuaian nilai dari penggunaan indikator kinerja perbankan konvensional dengan objek yang lebih luas yang terdapat pada perbankan syariah. (Aolia, 2017)

Sejatinya, penelitian mengenai alat ukur yang telah disesuaikan dengan karakteristik perbankan syariah telah ada. Beberapa peneliti telah berupaya untuk membuat alat ukur atau framework yang telah disesuaikan dengan konsep dan praktik perbankan syariah. Shahul Hameed et al. pada 2004 memperkenalkan Islamicity Performance Index, selanjutnya Mohammed, Djulzastri, dan Taib pada 2008 dengan Maqasid Index, dan Kuppusamy et.al pada 2010 dengan metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP). Seluruh hasil penelitian yang menggunakan alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan mengukur menggunakan metode konvesional. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengukur kinerja perbankan

(4)

syariah menggunakan metode yang telah disesuaikan dengan perbankan syariah yakni model SCnP. (Lia Anggraeni Prasetyowati, 2016)

Adapun perbedaan yang mendasar pengukuran kinerja keuangan menggunakan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model adalah; Pertama, pengukuran metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) lebih komplek karena menggabungkan dua orientasi penilaian yang memang tidak dapat dipisahkan yaitu sisi kesyariahan suatu bank dan sisi finansial bank tersebut. Kedua, dengan adanya penggabungan dua orientasi sosio-ekonomi pada Sharia Conformity and Profitability (SCnP) hasil dari pengukuran ini lebih efektif. Oleh karena itu pengukuran kinerja keuangan dengan metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model dapat dijadikan alternatif pengukuran kinerja keuangan bank umum syariah. (Evan Hamzah Muchtar, 2020)

Sejalan dengan itu penulis tertarik untuk mengukur kinerja perbankan syariah dengan Teknik DuPont System Dan Sharia Conformity and Profitabiliy (SCnP) Model.

Metode pengukuran kinerja yang diformulasikan oleh Kuppusamy, Saleh, dan Samudhram, mengukur kinerja perbankan syariah melalui dua pendekatan (variabel), yakni variabel Shariah Conformity (kesesuaian syariah) dan variabel Profitability (finansial). (Astuti, 2021) Hal inilah yang mendasari penulis tertarik melakukan penelitian ini, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Kinerja Keuangan BPRS Al Salaam Amal Salman Dengan Model Sharia Conformity And Profitability (SCnP) Dan Teknik DuPont System

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman dianalisis dengan menggunakan Sharia conformity and Profitability (SCnP) Model pada periode 2016-2020?. (2) Bagaimana kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman dianalisis dengan menggunakan Teknik DuPont System pada periode 2016-2020?.

2. Metode Penelitian

Jenis dan sumber data pada penelitian yang peneliti ambil adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis data yang berupa angka atau bilangan. (Sigit Hermawan, 2016) Dan menggunakan statistik deskriptif statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data. Terdapat berbagai cara dalam mendeskripsikan data, yang salah satunya adalah dalam bentuk ukuran-ukuran numerik dari hasil pengolahan terhadap data tersebut. (Junaidi, 2014)

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan riset tertentu saja, (Sigit Hermawan, 2016) dengan sengaja dikumpulkan untuk melengkapi

(5)

kebutuhan data penelitian berupa buku, laporan, jurnal dan sebagainya. Data sekunder ini diambil dari web resmi BPRS Al-Salaam Amal Salman yang telah dipublikasikan berupa laporan keuangan triwulan BPRS Al-Salaam Amal Salman periode 2016-2020. Dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal dan studi kepustakaan melalui laporan–laporan yang mendukung penelitian.

3. Pengolahan Data Sharia Conformity and Profitablity (SCnP)

Pengukuran kinerja keuangan bank syariah berdasarkan model SCnP dapat dijabarkan dalam tahap-tahap berikut :

1) Menghitung rasio-rasio yang terdapat dalam variabel SCnP

2) Menghitung rata-rata dari setiap variabel, dengan rumus sebagai berikut:

̅ ̅

3) Membuat grafik SCnP dan menginteprestasi sesuai teori 4. Pengolahan Data DuPont System

Dalam mengolah data dilakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Adapun metode analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah dengan menggunakan DuPont System, dengan langkah-langkah berikut ini:

1) Menentukan menentukan rasio laba bersih (Net Profit Margin), yaitu keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.

Margin ini menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan pendapatan.

2) Menentukan perputaran total aktiva (Total Asset Turnover), yaitu mengukur perputaran dari semua aset yang dimilki perusahaan. Total Asset Turnover dihitung dari pembagian antara pendapatan dengan total asetnya.

3) Menentukan Return On Investment (ROI), yaitu rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen

ROI = Net Profit Margin × Total Asset Turnover (Wardani, 2016) 3. Kajian Teori

a. Kinerja Keungan

Kinerja Keuangan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Moeheriono, 2009). Dalam usaha mengukur kinerja

(6)

keuangan diperlukan alat ukur yaitu rasio keuangan. Analisis rasio keuangan digunakan untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan baik pada saat sekarang maupun masa mendatang. (Ignatia Martha Hendrati, 2010)

Sedangkan Kinerja Keuangan Perusahaan Menurut Murwaningsari (2009) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja perusahaan dapat diukur berdasarkan data keuangan yang dilaporkan atau dipublikasikan pada laporan keuangan. Pentingnya laporan keuangan sebagai informasi dalam menilai kinerja perusahaan, maka laporan keuangan haruslah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya pada kurun waktu tertentu sehingga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan akan menjadi tepat. Dengan demikian, pemegang saham atau investor dapat menjadikan laporan keuangan sebagai informasi yang berguna dalam pengambilan keputusannya.

(Eny Maryanti, 2013)

b. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Munawir terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Penyajian laporan laba rugi diwajibkan bagi setiap entitas tak terkecuali UKM. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan laporan laba rugi pada suatu entitas laporan laba rugi dapat dijadikan sebagai alat ukur kinerja entitas apakah kinerja entitas sudah berjalan efektif atau belum, digunakan sebagai alat kontrol perusahaan, dapat meminimalisir terjadinya suatu penyalahgunaan keuangan, menjadi indikator sehat atau tidaknya kondisi entitas selama periode tertentu. Digunakan untuk menilai strategi yang digunakan entitas dalam menjalankan usahanya apakah sudah tepat atau belum sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan setiap keputusan. (Ribka Agustine Singal, 2015). Karena itulah laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang menyangkut kondisi keuangan suatu perusahaan untuk para pengguna laporan keuangan yang dilakukan di akhir bulan atau akhir tahun.

Analisis laporan keuangan memerlukan bahan baku yaitu berupa laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari kegiatan pencatatan seluruh transaksi keuangan di perusahaan. Transaksi keuangan adalah segala macam kegiatan yang dapat memengaruhi kondisi keuangan perusahaan, seperti penjualan dan pembelian. Bagian akuntansi keuangan di perusahaan akan mengolah data transaksi tersebut. Keluaran output dari kegiatan bagian akuntansi keuanagn tersebut adalah laporan keuangan.

(Rihadi, 2019).

c. Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2008 dan yang tercantum juga ada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 24/POJK.03/2018 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah disebutkan bahwa, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang selanjutnya disebut BPRS yaitu bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

(7)

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai perbankan syariah. (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 Tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah menjelaskan bahwa BPRS sebagai salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah, dituntut agar selalu dapat mengemban amanah dari para pemilik dana dengan cara menyalurkannya untuk usaha produktif dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BPRS harus selalu memegang teguh prinsip kehati-hatian serta mampu menerapkan Prinsip Syariah secara konsisten, sehingga tercipta BPRS yang sehat yang mampu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. (Otoritas Jasa Keuangan, 2021)

Sedangkan Muhammad (2005) menjelaskan bahwa bank syariah adalah bank yang melakukan kegiatan usaha atau beroperasi berdasarkan prinsip syariah dan tidak mengandalkan pada bunga dalam memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran. (Mona Iswandari, 2015)

Bank Pembiayaan Rakyat juga dijelaskan pada Pasal 13, dimana usaha Bank Pembiayaan Rakyat meliputi:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2) Memberikan kredit.

3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Berdasarkan pasal Pasal 14 terdapat beberapa batasan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat, dimana Bank Pembiayaan Rakyat dilarang yaitu sebagai berikut:

1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

3) Melakukan penyertaan modal.

4) Melakukan usaha perasuransian.

5) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13. (Hamidi, 2017)

Tabel 3 Kelengkapan struktur organisasi BPRS berdasarkan modal inti

(8)

Pengaturan Modal Inti

<Rp50M

Modal Inti

≥Rp50M s.d. <Rp80 M

Modal Inti

≥ Rp80M Jumlah Direksi Minimal 2 orang

(salahsatunya direktur yang

membawahkan fugsi kepatuhan)

Minimal 3 orang

(salahsatunya Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan)

Jumlah Dewan Komisaris

Minimal 2 orang maksimal sejumlah direksi

Minimal 3 orang

(minimal 1 orang adalah komisaris independen) Maksimal sama dengan jumlah direksi

Minimal 3 orang (minimal 50% adalha komisaris independen) maksimal sama dengan jumlah direksi

Jumlah DPS Minimal 2 orang, maksimal 3 orang

Pembentukan Komite

Tidak diwajibkan Komite audit dan komite pemantau risiko (wajib) komite remunerasi dan nominasi (optional) Pelaksanaan

Fungsi Audit Intern, Manajemen Risiko dan KePatuhan

Menunjuk pejabat eksekutif (PE MR dapat merankap sebagai PE kepatuhan)

Membentuk SKAI, SKMR, dan satuan kerja kep atuhan (SKMR dan satuan kerja kevatuhan dapat digabung)

Membentuk SKAI, SKMR, dan satuan kerja kepatuhan, serta komite manajemen risiko (SKMR dan satuan kerja kepatuhan dapat

digabung) Sumber: Peraturan Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2018 d. Sharia Conformity and Profitability (SCnP)

1) Pengertian Sharia Conformity and Profitability (SCnP)

Sharia Conformity and Profitability (SCnP) model merupakan salah satu model penilaian kinerja keuangan pada perbankan, khususnya pada perbankan

(9)

syariah. Model SCnP yang akan digunakan merupakan model penilaian kinerja keuangan perbankan syariah yang telah dilakukan oleh Kuppusamy, Saleh, dan Samudhram pada tahun 2010. Model ini menggabungkan orientasinya pada indikator profitabilitas yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan konvensional dengan orientasi indeks kesesuaian terhadap sistem syariah untuk menilai sosio-ekonomi kewajiban bank syariah. (Muhammad Al Ghifari, 2015)

Variabel kesesuaian Syariah diukur dengan menghitung rata-ata rasio kesesuaian Syariah, meliputi Islamic investment ratio, Islamic income ratio dan rofit sharing ratio. Sedangkan variable profitabilitas diukur dengan menghitung rata-rata rasio profitabilitas, meliputi return on asset (ROA), return on equity (ROE) serta rofit margin (PM). Masing-masing rasio kemudian di rata-rata dan hasinya akan dibentuk grafik empat kuadran, dimana setiap kuadran dipisahkan dengan rata-rata rasio seluruh bank (Kuusamy et al, 2019; rasetyowati dan Handoko, 2016) (Wahyuni, 2020)

2) Indikator SCnP

Ada dua indikator di dalam yaitu sharia conformity dan profitability.

indikator sharia conformity dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

1. Investasi Syariah (Islamic Investment)

Berdasarkan hukum Islam, Investasi syariah adalah aktivitas penempatan dana yang tidak mengandung perbuatan maysir, gharar dan riba pada sebuah aset atau lebih, Investasi syariah yaitu membandingkan investasi syariah dengan total investasi yang telah dilakukan. (Evan Hamzah Muchtar, 2020)

Islamic Investment = Islamic Investment

Islamic Investment + non Islamic Investment 2. Pendapatan Syariah (Islamic Income)

Pendapatan syariah adalah pendapatan bagi hasil yang diperoleh bank dengan pembiayaan yang dikeluarkan atau disalurkan bank syariah yang diharapkan dapat memperoleh hasil dengan kata lain yaitu membandingkan pendapatan syariah dengan total pendapatan yang telah diterima.

Islamic Income = Islamic Income

Islamic Income + non-Islamic Income 3. Rasio Bagi Hasil (Profit sharing ratio)

Yaitu membandingkan kegiatan mudharabah dan musyarakah dengan total pembiayaan yang dilakukan. Indikator rasio bagi hasil menunjukkan

(10)

seberapa jauh bank syariah dapat membagi hasil keuntungannya kepada para investor.(Fitriani, 2018)

Profit Sharing Ratio = Mudharabah+Musyarakah Total Financing

Adapun Indikator profitability dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

1. Return On Asset (ROA)

Menurut Denda wijaya yang dikutip oleh Rinati (2009) menjelaskan bahwa ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

ROA = Laba Bersih

Total Aktiva 2. Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.

ROE = Laba Bersih

Ekuitas / Modal (Wirawan, 2016)

3. Net Profit margin (NPM)

Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan.

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan (Rinati, 2012)

SCnP Model menggabungkan prinsip perbankan syariah dengan shariah conformity sebagai indikatornya (garis horisontal) dan perbankan konvensional dengan profitablity sebagai indikatornya (garis vertikal). Data yang akan digunakan yaitu Islamic investment ratio, Islamic income ratio, profit sharing ratio, ROA, ROE, dan Profit Margin Ratio. (Ratnaputri, 2013)

(11)

Gambar. 2.1 Model Sharia Conformity and Profitability (SCnP)

Dari grafik empat kuadran diatas maksudnya adalah, apabila suatu bank dinilai dengan menggunakan sharia conformity and profitability menunjukkan:

1. Sharia conformity tinggi dan profitability tinggi maka bank tersebut akan menempati kuadran URQ (Upper Right Quadrant)

2. Sharia conformity rendah sedangkan profitability tinggi maka bank tersebut akan menempati kuadran ULQ (Upper Left Quadrant)

3. Sharia conformity tinggi sedangkan profitability rendah maka bank tersebut akan menempati kuadran LRQ (Low Right Quadrant)

4. Sharia conformity rendah dan profitability rendah maka bank tersebut akan menempati kuadran LLQ (Low Left Quadrant). (Sulastri, 2019)

3. Du Pont System

1) Pengertian Du Pont System

DuPont system merupakan alat analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan dengan memisahkan profitabilitas dengan

(12)

pemanfaatan asset. Analisis tersebut menggabungkan tiga macam rasio yaitu Return On Investmen, Profit Margin, dan perputaran aktiva. Dalam penelitian ini menggunakan analisis dupont pada bank syariah dan bank konvensional dikarenakan dapat mengetahui tingkat laba pada bank syariah dan bank konvensional dengan menggunakan sistem yang berbeda, selain itu analisis dupont penting bagi manajer perusahaan untuk mengetahui faktor mana saja yang paling kuat pengaruh antara profit margin dan total asset turnover terhadap return on investment. Hasil dari perhitungan akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga dapat mengetahui perubahan yang terjadi mengalami kenaikan maupun penurunan yang terlalu sangat signifikan. (Novianingrum, 2021).

2) Konsep DuPont System

Laporan keuangan (financial statement) meru pakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukan kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tutup tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan adalah suatu bentuk hasil prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Sehingga laporan keuangan merupakan laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihakpihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Salah satu metode yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Analisis rasio juga merupakan metode analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuatitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan rugi laba.

Terdapat banyak metode analisis rasio yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai kinerja keuangannya. Salah satu metode yang sering digunakan adalah analisis laporan keuangan dengan metode DuPont. DuPont merupakan sebuah perusahaan ternama di dunia yang berasal dari Perancis. Dalam menjalankan usahanya, DuPont memiliki cara sendiri dalam menganalisis laporan keuangannya yang ternyata sangat efektif dalam menilai kinerja perusahaan dan memproyeksi keuangan perusahaan di masa datang. Karena itu banyak perusahaan yang mengikuti metode DuPont dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. (Fitriyanah, 2020)

3) Keunggulan Dan Kelemahan DuPont System Keunggulan analisis DuPont System,antara lain:

(13)

1. Sebagai salahsatu Teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeuruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendaayagunaan aktiva.

2. Dapat digunakan untuk mengukur profotitabilitas masing-masing produk mana yang potensial.

3. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang lebih itegratif dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.

Adapun kelemahanna DuPont System, antara lain:

1. Sistem akuntansi adanya kesulitasn dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena praktek akuntansi yang dilakukan berbeda.

2. Adanya fluktuatif nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit untuk mengalisisnya

3. Sulit mengadakan perbandingan. Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang sempurna. (Fitriyani, 2018)

4. Temuan dan Analisis Penelitian

a. Hasil Penelitian Sharia Conformity And Profitablity (SCNP) Model Analisis Kinerja Keuangan BPRS Berdasarkan SCnP menggunakan 2 variabel yaitu sharia conformity dan profitability. Adapun kinerja keuangan dengan variabel sharia conformity yaitu investasi syariah, pendaatan syariah dan rasio bagihasil, sedangkan variabel profitability yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM). Setelah menghitung dari kedua variabel tersebut berikut adalah hasil dari analisis laporan keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman periode 2016-2020 dengan menggunakan Sharia Conformity And Profitablity (SCnP):

Gambar 2 Grafik Sharia Conformity and Profitability

(14)

Setelah menghitung rasio sharia conformity dan rasio Profitability maka langkah selanjutnya adalah menentukan posisi kuadran dengan menggunakan aplikasi SPSS.

Berikut ini adalah hasil pengolahan data menggunakan SPSS yang tertuang dalam bentuk grafik. Grafik Sharia Conformity and Profitability (SCnP) menunjukkan gambaran kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman tersebar dalam 2 kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 BPRS Al- Salaam Amal Salman berada pada Upper Right Quadrant (URQ), yang mengindikasikan bahwa bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang tinggi. Tahun 2020 berada pada Lower Left Quadrant (LLQ) yang mengindikasikan bahwa bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang rendah.

Adapun data pengukuran SCnP Model disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Pengukuran SCnP Model

Tahun Sharia Conformity ( ̅SC)

Profitability Ratio ( ̅P)

Quadrant (Q)

2016 58,084% 7,700% URQ

2017 58,395% 8,741% URQ

2018 58,667% 7,465% URQ

2019 58,762% 8,572% URQ

2020 47,604% 3,055% LLQ

Sumber: Data diolah (2021)

Pada Tabel 4.21 Hasil Pengukuran SCnP Model dapat dilihat bahwa selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman dengan menggunakan SCnP model bertahan pada posisi Upper Right Quadrant (URQ) yang artinya memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang tinggi, namun sayangnya pada tahun 2020 adanya pergeseran yang tidak baik BPRS Al-Salaam Amal Salman berada di posisi Lower Left Quadrant (LLQ) hal ini disebabkan adanya penurunan rasio pada profitabilitas dan kesesuaian syariah yang signifikan.

b. Hasil Penelitian Teknik DuPont System

Tabel 4 Hasil Pengukuran DuPont System

Sumber: Data diolah (2021)

2016 2017 2018 2019 2020 Rata-rata

NPM 14,135% 14,043% 13,766% 13,591% 14,645% 23,393%

TATO 11,504% 12,645% 10,898% 12,311% 14,641% 20,666%

ROI 0,0163% 0,0178% 0,0150% 0,0167% 0,0214% 0,029%

(15)

Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan metode DuPont System diketahui bahwa kondisi kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman selama periode 2016-2020 dari hasil perhitungan Net Profit Margin mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Namun cenderung menurun di tahun 2018 dan 2019 sebesar 13,766% dan 13,591%, rata-rata Net Profit Margin memiliki nilai sebesar 23,393%

yang artinya BPRS Al-Salaam Amal Salma memiliki nilai rata-rata yang baik Semakin tinggi rasio NPM, maka akan menunjukkan semakin baik kinerja keuangan yang dicapai menurut Kasmir, 2018 standar industri untuk rasio NPM adalah sebesar 20%.

Data tabel diatas menunjukan bahwa penjualan bersifat positif terhadap laba yang didapat oleh perusahaan, yang artinya semakin besar besar penjualan atau pendapatan yang diperoleh perusahaan, maka semakin besar laba yang didapat.

Dari hasil perhitungan Total Asset Turn Over (TATO) BPRS Al-Salaam Amal Salman dari tahun 2016-2020 mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya BPRS Al- Salaam Amal Salma memiliki nilai rata-rata TATO yaitu 20,666% menunjukan bahwa nilai TATO masih berada dibawah rata-rata industri yang ditetapkan. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan BPRS Al-Salaam dalam menghasilkan pendapatan dari total aktiva dikatakan kurang baik dan merupakan pertanda bahwa manajemen dapat memanfaatkan setiap rupiah aktiva untuk mengahasilkan pendapatan

Dari hasil perhitungan Return On Invesment (ROI) BPRS Al-Salaam Amal Salman dari tahun 2016-2020 mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya, nilai rata-rata Return On Invesment (ROI) yaitu sebesar 0,029%. Hasil itu menunjukan bahwa Return On Investment yang dimiliki oleh BPRS Al-Salaam Amal Salman masih dibawah rata- rata standar industri Return On Investment yang telah ditetapkan. Return On Investment DuPont adalah NPM dikalikan dengan perputaran total aktiva dimana rata–rata industrinya adalah minimal 30%. Hal ini menandakan kemampuan BPRS Al-Salaam Amal Salman kurang efektifnya tingkat pengembalian investasi yang diperoleh perusahaan.

5. Kesimpulan

Kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman dianalisis dengan menggunakan SCnP Model pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukan persebaran ke dalam dua kuadran yaitu Upper Right Quadrant (URQ) dan Lower Right Quadran (LLQ).

Kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman dari tahun 2016-2019 dapat dikatakan konsisten berada pada posisi Upper Right Quadrant (URQ) yang mengindikasikan bahwa bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang tinggi, dan tahun 2020 BPRS Al-Salaam Amal Salman berada di posisi Lower Left Quadrant (LLQ) yang mengindikasikan bahwa bank sampel memiliki tingkat kesesuaian syariah dan profitabilitas yang rendah. Hal ini berarti bahwa selama empat tahun berturut-turut kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman bagus baik pada dari sisi kesesuaian syariah maupun profitabilitas, hasil ini diperkuat dengan adanya berita penghargaan di tahun 2017 sebagai salah satu BPRS terbaik dengan predikat “Sangat Bagus” pada “Rating Institusi Keuangan Syariah Versi Infobank 2017” begitupun pada tahun 2018 dan 2019 BPRS Al-Salaam Amal Salman masih memertahankan penghargaannya sebagai

(16)

salah satu BPRS terbaik. Hanya saja di tahun 2020 kinerja keuangan BPRS Al-Salaam Amal Salman tidak baik karena rasio sharia conformity dan profitability tidak bagus.

Kinerja BPRS Al-Salaam Amal Salman dianalisis dengan menggunakan Teknik DuPont System pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 BPRS Al-Salaam Amal Salman memiliki nilai rata-rata Net Profit margin (NPM) sebesar 23,393%, Total Asset Turn Over (TATO) sebesar 20,666% dan Return On Invesment (ROI) sebesar 0,029%.

Nilai Net Profit margin (NPM) tertinggi berada di tahun 2020 sebesar 14,645%

sedangakan nilai terkecil berada di tahun 2019 sebesar 13,591%, nilai Total Asset Turn Over (TATO) tertinggi berada di tahun 2020 sebesar 14,641% sedangakan nilai terkecil berada di tahun 2018 sebesar 10,898%, nilai Return On Invesment (ROI) tertinggi berada di tahun 2020 sebesar 0,0214% sedangakan nilai terkecil berada di tahun 2018 sebesar 0,0150%

Referensi

Aolia, A. D. (2017). Analisis Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan Metode RGEC dan Sharia Maqashid Index. 7.

Astuti, T. F. (2021). Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating (RBBR) Dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model Periode 2017-2019. 5.

Dewi, S. U. (2019). Anaisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2016-2018 Dengan Teknik DuPont System (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia Dan Bank Rakyat Indonesia Syariah). 7-8.

Eny Maryanti, B. T. (2013, April). Analisis Dan Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No 1, 50.

Evan Hamzah Muchtar, M. R. (2020, Juni). Pengukuran Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia Dengan Metode Sharia Conformity and Profitability (SCnP). Jurnal Ekonomi Islam, Vol.11, No.2(ISSN:2477-8338), 3.

Fitriani, D. (2018). perbandingan kinerja keuangan syariah antara sharia conformity and profitability (scnp) dan sharia maqashid index (smi) pada bank umum syariah di indonesia periode 2011-2016. 35-36.

Fitriyanah. (2020). Analisis Kinerja Keuangan Perbankan Syari'ah Periode 2016-20118 Dengan Metode Du Pont System (Studi pada BPRS Bandar Lampung). 34-35.

Hamidi, M. (2017). Studi Komparasi Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah dan Konvensional di Sumatera Barat. Kurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, 10(E-ISSN: 2502-3993), 49.

Ignatia Martha Hendrati, M. M. (2010, Maret ). Latar Belakang Pendidikan, Pelatihan Dan Jiwa Kewirausahaan Terkait Kinerja Keuangan UKM Studi Di Sentra Industri Tenun Ikat Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis , Vol.10No. 1, 32.

Junaidi. (2014). Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel. 1.

(17)

Lia Anggraeni Prasetyowati, L. H. (2016). Pengukuran Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Maqasid Index Dan Sharia Conformity And Profitability (SCNP).

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah, Vol 4 No 2, 109.

Mona Iswandari, E. A. (2015, February). Kinerja Kruangan Bank Perkreditan Rakyat DAan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Studi Kasus Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ekonomi, 11, 34.

Muhammad Al Ghifari, L. H. (2015, Oktober). Analisis Kinerja. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 3.No.2 , 53.

Novianingrum, R. A. (2021). Penilaian Kinerja Menggunakan Analisis DuPont Pada Bank Syariah dan Bank Konvensional 2017-2019. 3.

Otoritas Jasa Keuangan. (2020, September 9). Undang-undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan (OJK):

https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/regulasi/Pages/Undang-Undang- Nomor-21-Tahun-2008-Tentang-Perbankan-Syariah.aspx

Otoritas Jasa Keuangan. (2021, 8 23). Penjelasan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 Tentang Pembiayaan Rakyat Syariah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 1. Retrieved from https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/POJK-tentang-Bank-

Pembiayaan-Rakyat-Syariah/SALINAN-

POJK%20BPRS%2014.01%20Penjelasan%20(k.e).pdf

Ratnaputri, W. (2013, Agustus). Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Bank Syariah menggunakan CAMEL dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di indonesia Periode 2009-2012. Ekonomi, 25.

Ribka Agustine Singal, S. P. (2015, Desember ). Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Laba Rugi dan Neraca Berdasarkan SAK ETAP Pada PT.Karunia Multiguna Abadi. Jurnal EMBA, Vol.3 No.4 , 397.

Rihadi, T. (2019). Analisis Laporan Keuangan Konsep & Aplikasi. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Rinati, I. (2012). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45. 5.

Rizkita Pratama, I. (2017, Desember). Kinerja Keuangan Perbankan dengan Pendekatan Risk-Based Bank Rating. Maslahah, Vol. 8, No. 2, 109.

Sigit Hermawan, A. (2016). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif &

Kualitatif. 167.

Sulastri, A. (2019). Pengukuran Kinejra Bank Syariah Dengan Model Risk Based Bank Rating (RBBR) Dan Syariah Conformity And Profitability (SCnP) Pada Bank Umum Syariah BUMN Periode 2013-2017. 31.

Wahyuni, S. (2020). Kinerja Sharia Conformity and Profitability Index dan Faktor Determinan. (N. T. Wiwik Rabiatul Adawiyah, Ed.) Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

Wardani, V. D. (2016). Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 Dengan Teknik Du Pont System. 48-50.

Wirawan, A. (2016). Pengaruh ROA, ROE, Dan BOPO Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah. 5-6.

(18)

Referensi

Dokumen terkait