Pendekatan peringkat bank berbasis risiko terdiri dari profil risiko, tata kelola perusahaan, pendapatan, dan permodalan. Tata kelola perusahaan yang baik diukur dengan nilai komposit self-assessment GCG, laba diukur dengan BOPO dan ROA, dan modal diukur dengan CAR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pada faktor Profil Risiko, tidak ada perbedaan pada faktor Good Corporate Governance, tidak ada perbedaan pada faktor Earnings dan perbedaan pada faktor Capital.
The bank's risk-based approach to ratings consists of a risk profile, good corporate governance, profit and capital. Good corporate governance is measured by a self-assessment of composite values. Good corporate governance, profit measured by BOPO and ROA, and capital is measured by CAR.
Latar Belakang
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Loan Deposit Ratio pada bank umum konvensional di Indonesia mengalami fluktuasi pada tahun 2013 hingga tahun 2016. Kecukupan modal yang tercermin dari Capital Adequacy Ratio pada bank umum konvensional di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penelitian Sugari, Sunarko, Giyatno (2015) dan Daniswara (2016) menunjukkan adanya perbedaan rasio Non-Performing Loan (NPL) antara bank umum konvensional dan bank umum syariah.
Nathan, Mansor dan Entebang (2014), Usman dan Khan (2012) dan Viverita (2010) menunjukkan bahwa hasil biaya operasional per pendapatan operasional (BOPO) dan return on aset (ROA) berbeda antara bank umum syariah dan konvensional. Bank komersial. Capital Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Daniswara (2016) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) antara bank umum syariah dan bank umum konvensional.
Rumusan Masalah
Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul: “ANALISIS PERBANDINGAN HUBUNGAN KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA”.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan faktor profil risiko pada bank umum syariah dan bank umum konvensional jika dilihat dari faktor risiko kredit dan risiko likuiditas. Untuk mengetahui perbedaan faktor good corporate governance pada bank umum syariah dan bank umum konvensional. Untuk mengetahui perbedaan faktor earnings pada bank umum syariah dan bank umum konvensional jika dilihat dari faktor BOPO dan ROA.
Pembatasan Masalah
Untuk faktor Profil Risiko dalam penelitian ini digunakan risiko kredit yaitu dengan menghitung NPL (Non Performing Loan) dan risiko likuiditas yaitu dengan menghitung LDR (Loan to Deposit Ratio). Faktor-faktor good Corporate Governance (GCG) diambil dari laporan tahunan masing-masing bank yang melakukan self-assessment terhadap penerapan GCG. Sedangkan faktor rasio ROA (Return On Assets), NIM (Net Interest Margin) digunakan untuk memperkirakan keuntungan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan landasan/referensi pada penelitian sejenis di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sumber pustaka yang dapat menambah wacana baru.
Sistematika Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Pengertian Bank
- Pengertian Bank Konvensional
- Pengertian Bank Syariah
- Kesehatan Bank
- Prinsip-prinsip Umum Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum
- Penilaian Tingkat Kesehatan Risk-based Bank Rating
- Penilaian Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank
- Kinerja Keuangan
Penelitian Terdahulu
Pengembangan Hipotesis
- Perbedaan faktor Good Corporate Governance antara bank umum syariah
- Perbedaan faktor Earnings antara bank umum syariah dan bank umum
- Perbedaan faktor Capital antara bank umum syariah dan bank umum
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan rasio kesehatan bank umum syariah dan bank umum konvensional berdasarkan risiko. Penelitian ini dilakukan pada bank umum syariah dan bank umum konvensional yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Desain Penelitian
Metode Pengambilan Sampel
- Jenis Data
- Teknik Penghimpunan Data
- Sampel Penelitian
Data berupa rasio keuangan pada bank konvensional dan bank umum syariah serta data nilai agregat hasil self-assessment tata kelola perusahaan yang baik yang dipublikasikan melalui Laporan Penerapan GCG. Dalam penelitian ini data diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan website bank sampel itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku referensi, jurnal penelitian dan media lain yang berhubungan dengan penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah dan bank umum konvensional yang beroperasi di Indonesia. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 31 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember 2016. Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional yang mempunyai Net Performance Loan/Net Performance Financing, Loan to Deposit Ratio / Data Financing to Deposit, Operasional Biaya terhadap Pendapatan Operasional, Return on Assets dan Capital Adequacy Ratio selama periode 2013-2016.
Bank yang menyajikan dan mempublikasikan laporan keuangan dan hasil self-assessment GCG selama 4 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2013-2016. Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah yang mempunyai modal inti < 1 triliun dan < 5 triliun.
Variabel dan Operasional Variabel
- Risk Profile (Profil Risiko)
- Risiko Kredit
- Risiko Likuiditas
- Good Corporate Governance (GCG)
- Earnings (Rentablitas)
- Return on Asset (ROA)
- Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
- Capital (Permodalan)
Dilihat dari statistik deskriptif bank umum syariah, rata-rata (mean) rasio FDR sebesar 0,9687 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata (mean) bank umum konvensional sebesar 0,8123. Pada pengujian hipotesis 1 diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan NPF antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Pada pengujian hipotesis 1 diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan FDR pada bank syariah dan bank umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan variabel BOPO antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. 2012), dan Viverita (2010) menunjukkan bahwa hasil Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return on Asset (ROA) terdapat perbedaan antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Daniswara (2016) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) antara bank umum syariah dan bank umum konvensional.
Hal ini dikarenakan bank umum syariah memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan bank umum konvensional. Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Damayanthi (2013) serta Sovia, Saifi dan Husaini (2016) yang hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. . Faktor Good Corporate Governance (GCG) dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional.
Penelitian menunjukkan bahwa BOPO pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan pada Bank Umum Konvensional. Hal ini membuktikan BOPO Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan Bank Umum Syariah. Tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan bank umum syariah dan bank umum konvensional ditinjau dari faktor good corporate governance pada tahun 2013-2016.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode 2013-2016. Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah sampel adalah 20 bank sampel yang terdiri dari 10 bank umum syariah dan 10 bank umum konvensional yang termasuk dalam kelompok BUKU I dan BUKU II.
Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian
- Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas
- Uji Hipotesis
- Pengujian Hipotesis I
- Pengujian Hipotesis III
- Pengujian Hipotesis IV
- Pembahasan
- Perbedaan Faktor Risk Profile Antara Bank Umum Syariah dan Bank
- Perbedaan Faktor Good Corporate Governance Antara Bank Umum
- Perbedaan Faktor Earnings Antara Bank Umum Syariah dan Bank
- Perbedaan Faktor Capital antara Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Standar deviasi Bank Umum Syariah sebesar 0,07384 sedangkan Bank Umum Konvensional sebesar 0,1881 menunjukkan bahwa data variabel NPL cukup baik. Standar deviasi Bank Umum Syariah sebesar 0,16404 sedangkan Bank Umum Konvensional sebesar 0,13627 yang menunjukkan bahwa data variabel FDR kurang baik. Standar deviasi Bank Umum Syariah sebesar 0,23824, sedangkan standar deviasi Bank Umum Konvensional sebesar 0,11002 menunjukkan bahwa data variabel cukup baik.
Angka NPF bank umum syariah dalam penelitian ini dua kali lebih besar dibandingkan angka NPL bank umum konvensional. Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian Marwanto (2015) dan Fitriana (2015) yang menunjukkan bahwa faktor profil risiko tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional mempunyai rata-rata peringkat komposit pada kategori 2 (Baik).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Daniswara (2016) dan Fitriana (2015) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan faktor Good Corporate Governance antara bank umum syariah dan bank umum konvensional. Bank Umum Konvensional mempunyai rasio BOPO yang lebih baik dibandingkan dengan rasio BOPO Bank Umum Syariah. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bank umum syariah memiliki rata-rata (rata-rata) ROA sebesar -0,0008, lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata (rata-rata) ROA bank umum konvensional yaitu sebesar 0,0099.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Putri dan Damayanthi (2013) dan Sugari, Sunarko dan Giyatno (2015) yang menunjukkan bahwa biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan return on assets (ROA) tidak memiliki perbedaan antara pendapatan operasional syariah. bank umum dan bank konvensional pada umumnya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah memiliki rata-rata (mean) rasio CAR sebesar 0,2164, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata (mean) Bank Umum Konvensional yaitu sebesar 0,2459. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank Umum Konvensional berdasarkan rasio CAR lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.
Implikasi Manajerial
PENUTUP
Kesimpulan
Terdapat perbedaan tingkat keberlanjutan bank umum syariah dan bank umum konvensional pada faktor profil risiko yang ditentukan oleh non-performing loan dan rasio loan to deposit pada tahun 2013-2016. Tidak terdapat perbedaan keberlangsungan bank umum syariah dan bank umum konvensional pada faktor keuntungan yang ditentukan oleh beban operasional terhadap pendapatan operasional dan imbal hasil aset tahun 2013-2016. Terdapat perbedaan tingkat keberlanjutan bank umum syariah dan bank umum konvensional pada faktor permodalan yang didekati dengan rasio kecukupan modal pada tahun 2013-2016.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya menganalisis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan bank umum syariah dan bank umum konvensional di Indonesia berdasarkan Risk Based Bank Assessment dan tidak menganalisis secara mendalam penyebab perbedaan tersebut. Sampel dalam penelitian ini hanya berjumlah 10 bank umum syariah dan bank umum konvensional yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013-2016.
Saran
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Berdasarkan Profil Risiko, Good Corporate Governance, Profit and Capital (RGEC) pada Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah Periode Jurnal UNIBA. Analisis Status Kesehatan Bank dengan Metode Risk Based Bank Rating (RBBR), Journal of Business Administration (JAB), Volume 2, Issue 1. Tingkat Kesehatan Bank BUMN Syariah dengan Bank BUMN Konvensional : RGEC (Risk Profile, (Good Corporate Governance) (metode Pendapatan dan Modal), Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Pengaruh komponen rating bank berbasis risiko terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia (Period Journal of Theoretical and Applied Sharia Economics Vol. Analisis Komparatif Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional dengan menggunakan profil risiko, baik Metode Corporate Governance, Earnings and Capital (RGEC) Menggunakan metode risk based bank rating untuk menganalisis tingkat kesehatan bank (studi pada bank yang terdaftar pada Jurnal Administrasi Bisnis Tahun Dewan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (JAB) Volume 22 Nomor 1.
Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan RGEC pada Perusahaan Perbankan Besar dan Kecil E-Journal Akuntansi Universitas Udayana. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah Berdasarkan Rasio Bank (Studi Pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI Yang Memiliki Bank Syariah Periode Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Penerapan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
Mengevaluasi Kinerja Keuangan Bank Islam dan Konvensional Pakistan: Analisis Komparatif, Jurnal Internasional Ilmu Bisnis dan Sosial Vol.3 No. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) (studi terhadap bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sub Sektor Perbankan IHSG Tahun 2012), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risk Based Bank Rating dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham, Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol.