• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI ASAM BASA DENGAN PBL MELALUI LESSON STUDY - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI ASAM BASA DENGAN PBL MELALUI LESSON STUDY - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Hasil dari proses belajar dapat dilihat dari perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan perilaku dalam diri seseorang. Jika anak telah menyelesaikan kegiatan belajar, maka anak akan menerima hasil belajar berupa angka atau nilai sebagai hasil keterampilan yang diperolehnya. Jika seorang guru menginginkan hasil belajar siswa yang baik, maka guru harus menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan strategi dan metode pengajaran yang tepat.

Menurut Sumarno, 2010, kreativitas memuat tahapan berpikir kreatif yang merupakan produk kreativitas (Sumarno dalam Karmiatun & Mursalin, 2018). Siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir kreatif yang nantinya dapat berguna dalam kehidupan nyata (Sumarni et al., 2019). Kreativitas menurut Coleman dan Hammen adalah produk berpikir kreatif yang didasarkan pada suatu metode yang mendorong kita untuk menghasilkan hal-hal baru atau kreatif.

Jika kita kaitkan dengan pembelajaran dan ilmu kimia, maka hasil pemikiran kimia yang kreatif akan melahirkan terobosan-terobosan baru dalam penyelesaian permasalahan kimia baru yang lebih menarik dan fleksibel, serta dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Menurut (ROSA, 2016), kemampuan berpikir kreatif dalam kimia adalah kemampuan menggunakan pikiran untuk menghasilkan ide-ide tentang konsep kimia atau menemukan solusi permasalahan kimia dengan cara yang kreatif dan beragam. Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan mutu pembelajaran yang dipilih para pendidik di Jepang sebagai bentuk pengembangan profesi guru, peningkatan mutu pembelajaran dan pengembangan kompetensi guru.

Telah terbukti bahwa pembelajar profesional yang menggunakan studi pembelajaran dapat fokus pada pembelajaran dan kemajuan siswa ketika guru mengembangkan teknik pedagogi khusus untuk meningkatkan aspek pengajaran dan pembelajaran yang teridentifikasi di lingkungan mereka.

Keunggulan Lesson Study

Kegiatan pembelajaran dikoordinasikan oleh sekelompok guru dan dipromosikan oleh departemen pendidikan terkait, namun sekelompok ahli seperti dosen dan mahasiswa juga dapat dilibatkan guna menciptakan kerjasama ilmiah antar penyelenggara pendidikan. Berdasarkan pendapat tersebut, Lesson Study merupakan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan potensi guru sebagai pendidik. Ia mengetahui bagaimana menciptakan kerjasama antar guru dalam pengembangan pembelajaran, yang memberikan kesempatan kepada guru untuk memecahkan masalah pembelajaran secara bersama-sama.

Lesson study dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada kegiatan guru bekerjasama dengan sesama guru dengan menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran dan melakukan refleksi setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Lesson study merupakan suatu proses kompleks yang dilakukan secara bersama-sama dengan menentukan tujuan, mengamati proses belajar siswa dan mendiskusikan permasalahan dengan guru atau tim ahli mengenai permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran. Tahapan ini mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis kebutuhan kegiatan belajar mengajar serta alternatif pemecahannya yang dilakukan oleh guru/dosen secara bersama-sama.

Hal ini meliputi identifikasi masalah dan analisis kebutuhan, meliputi: tingkat kesiapan belajar siswa, pemilihan materi pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, sarana dan prasarana. Sehingga permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dapat diketahui, kemudian bersama-sama kita dapat mencari solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan berikut ini. Kegiatan pokok tahap ini adalah: (1) pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh salah satu guru yang disetujui atau atas permintaannya untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama; dan (2) anggota lain atau komunitas Belajar Belajar melakukan observasi dan pengamatan.

Selain itu pada fase ini juga kami sertakan gambar (video) yang nantinya dapat menjelaskan kegiatan selama proses pembelajaran terkait dengan aktivitas siswa. Kemudian pengamat menyampaikan tanggapannya berdasarkan data pengamatannya, khususnya mengenai aktivitas siswa selama hasil pembelajaran, melalui pemutaran video. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada seluruh peserta untuk memperbaiki atau menyempurnakan proses pembelajaran.

Problem Based Learning (PBL) menurut Kunandar adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan bagi siswa yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai konteks untuk melatih berpikir kritis dan. PBL merupakan suatu proses kegiatan pembelajaran yang lebih fokus pada penyelesaian permasalahan yang ada secara ilmiah (Sanjaya dalam Qodry et al., 2016). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan suatu cara pembelajaran baru yang menanamkan suatu permasalahan untuk kemudian dipecahkan oleh siswa.

Gambar 1 siklus Lesson Study
Gambar 1 siklus Lesson Study

Ciri-ciri

Menurut pendapat Djupanda et al., bahwa kreativitas siswa pada mata pelajaran kimia dapat ditingkatkan melalui tes pemecahan masalah (Djupanda et al., 2015).

Tujuan

Dengan PBL, siswa dilatih untuk meningkatkan keterampilannya dan mencoba menghasilkan ide-ide yang berbeda untuk memecahkan masalah.

Kelebihan dan Kekurangan PBL

Langkah-langkah PBL

Materi Asam Basa

  • Teori Asam Basa
  • Autoionisasi Air
  • Indikator Asam Basa
  • Derajat Keasaman

Salah satu sifat kimia air yang paling penting adalah kemampuannya untuk bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry atau basa Bronsted-Lowry. Dengan adanya asam, ia bertindak sebagai akseptor proton; dengan adanya basa ia bertindak sebagai donor proton. Karena reaksi maju dan mundur pada reaksi berlangsung sangat cepat, namun molekul air tetap terionisasi dalam waktu yang lama.

Untuk membedakan apakah suatu zat bersifat asam atau basa, kita tidak boleh mencicipi atau mengolahnya sembarangan, karena akan sangat berbahaya. Jadi cara yang benar untuk menentukan sifat-sifat asam basa adalah dengan menggunakan zat indikator yang disebut indikator. Indikator universal merupakan campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan melalui perubahan warna. Tabel 2 Warna indikator universal pada larutan pH tertentu.

Berbagai jenis pewarna yang diambil dari tumbuhan juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa, misalnya daun mahkota bunga (kembang sepatu, bugenvil, mawar, dll), kunyit, dan akar bit. Selain itu, pH suatu larutan dapat ditentukan dengan menggunakan pH meter, indikator universal, atau menggunakan beberapa indikator yang diketahui lintasan pHnya. Derajat Ionisasi, Konstanta Asam dan Konstanta Basa serta Penerapan Konsep pH Asam kuat dan basa kuat dalam air hampir seluruh molekulnya terdisosiasi menjadi ion.

Berdasarkan jumlah ion yang dihasilkan pada saat ionisasi asam dan basa dalam larutan, kekuatan asam dan basa dikelompokkan menjadi asam kuat dan basa lemah serta basa kuat dan basa lemah. Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah molekul suatu zat yang terionisasi dengan jumlah molekul zat asal.

Gambar 2 Proses autoionisasi air
Gambar 2 Proses autoionisasi air

Hasil Penelitian Yang Relevan

Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan Lesson Study mendukung implementasi dan keberhasilan pembelajaran berbasis proyek siswa di kelas (Fauziah et al., 2018). Penelitian Wulandari, dkk, bertajuk “Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa pada materi larutan buffer”. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi larutan buffer dengan penerapan model.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran konsisten dengan 5 langkah model PBL; secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep meningkat secara signifikan dengan rata-rata N-gain = 0,61. Penelitian Novitasari berjudul “Profil kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika dari sudut pandang kecerdasan visual spasial dan logika matematis siswa kelas XI Sman 3 Makassar”. Penelitian ini menunjukkan bahwa kreativitas pada produk mata pelajaran KVTLS lebih kreatif dalam memberikan alternatif jawaban dalam penyelesaiannya.

Profil kreativitas siswa ditinjau dari produk antara mata pelajaran KLTVS dan KVTLS dalam menyelesaikan masalah logika matematika memiliki jawaban yang hampir sama dalam hal fleksibilitas dan kebaruan. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa kecerdasan siswa mempengaruhi kreativitasnya, baik kreativitas dalam hal produk maupun proses dalam menyelesaikan masalah matematika, baik yang berkaitan dengan masalah visual spasial maupun logika matematika. Penelitian Permatasari dkk yang berjudul “Penerapan Model untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Tema 1 Alat Lokomotor Hewan dan Manusia di Kelas V SDN 1 Kutoharjo Rembang Tahun Pelajaran menyimpulkan bahwa model terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa, ketuntasan belajar klasikal, kelas untuk meningkatkan rata-rata, dan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kutoharjo.

Hal ini membuktikan bahwa penerapannya dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya di kelas (Permatasari et al., 2022). Qodry et al, 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran yang Menggunakan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Komunikasi Ilmiah di Kelas Dengan PBL Dapat Meningkatkan Kemampuannya (Qodry et al., 2016) Penelitian mengenai Lesson Study dilakukan oleh Priyono , dkk dengan judul “Penerapan Pembelajaran IPA Berbasis Kurikulum 2013”.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus Lesson Study dengan hasil peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah LS. Kurnia dan Nugroho juga melakukan penelitian terkait Lesson Study bertajuk “Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Aksara Jawa Bagi Guru Bahasa Jawa SMA Se Kabupaten Rembang” pada tahun 2017. Penelitian tersebut berupa pemberian pelatihan pembuatan media kepada guru Bahasa Jawa di Rembang dengan menggunakan Lesson Pendekatan Studi.

Kerangka Berpikir

Gambar

Gambar 1 siklus Lesson Study
Gambar 2 Proses autoionisasi air
Gambar 4 Kerangka Berpikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, komunikasi pemasaran juga menjadi ilmu yang diimplementasikan pada tugas kuliah kerja industri pada PT Midi Utama Indobesia, Tbk Alfamidi dengan mempraktekan secara langsung