• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

54 Nur Hidayat, Neng Indriyani, & Astuty Hasti

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR

Nur Hidayat1, Neng Indriyani3, Astuty Hasti3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

nurhidayatt472@gmail.com, nengindriyani16@gmail.com, astuty.hasti@gmail.com

ABSTRACK

This study aims to analyze the liquidity ratio as a tool to measure financial performance at PT. BNI Syariah Bank in Makassar. This research used a descriptive qualitative approach. Data examined were the financial statements of PT. Bank BNI Syariah in Makassar from 2016 to 2018. The standard used was the liquidity ratio industry standard.

The result showed that the financial performance of PT. BNI Syariah Bank in Makassar from 2016 to 2018 was in a liquid position because the three indicators meet the standard liquidity of ratios. The Qurrent ratio and Quick Ratio every year has decreased significantly for example for 2016 to 2017 decreased by (-15%), then from 2017 to 2018, also decreased by (-19%) caused because the debt every year follows an increase in cash while for the development of the Cash Ratio every year experiencing fluctuations seen from 2016 increased by 82.36% then in 2017 also increased 93.80% and in 2018 decreased by 57.67%. This was because short-term debt increased while the cash and cash equivalents fluctuate

.

Keywords: Cash Flow Statement Analysis, Cash Flow Ratio, Financial Performance.

PENDAHULUAN

Perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kenerja perusahaan.Untuk mengukurtingkat kinerja perusahaan salah satu cara adalah dengan mengunakan data-data keuangan seperti laporan laba rugi,neraca,laporan aruskas dan laporan lainnya.

Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar- besarnya.Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas, Laba perusahaan merupakan penghasilan yang diperoleh perusahaan atau selisih antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Saat ini dengan perkembangan teknologi.Didunia usaha yang semakin berkembang tidaklah mudah bagi perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis dua aspek, yaitu kinerja finansial dan kinerja non finansial. Di era modern ini perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan agar dapat bertahan, salah satu cara untuk mengukur tingkat

kinerja perusahaan adalah dengan melihat laporan arus kas. Kinerja financial dapat dilihat dari data data laporan keuangan, sedangkan kinerja non finansial dapat dilihat dari aspek pemasaran, aspek teknologi, maupun aspek manajemen.

Perusahaan yang kuat akan bertahan sedangkan perusahaan yang tak mampu bersaing akan mengalami kebangkrutan.Dalam hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban suatu perusahaan untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu.Hal yang di laporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini.Oleh karena itu Bank BNI Syariah Cabang Makasasar harus memiliki laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan di bank tersebut.

Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahaan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan termasuk likuiditas.

(2)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 54-60 55 Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiaban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya merupakan fungsi dari Rasio likuiditas.

Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul yaitu :Analisis Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar”.

TINJAUAN LITERATUR

Laporan akuntansi yang memberikan informasi ini dinamakan laporan keuangan (financial statement).Laporan keuangan dibuat sesuai dengan kaidah keuangan yang berlaku dan di Indonesia harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Menurut Bahri (2016:134) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode pelaporan dan dibuat untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pihak pemilik perusahaan. Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.Laporan keuangan merupakan informasi dan dibutuhkan oleh pihak-pihak berkepentingan.

Menurut Hery (2016:3) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Maka laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan

kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

Menurut Irham Fahmi (2014:22) Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan.

Menurut Harahap (2016:3) dalam kutipan Astuty Hasty(2015) laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis atas laoran keuangan dan untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Hery (2016:3) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Sujarweni (2017:1), pada awalnya perusahaan membutuhkan laporan keuangan sebagai alat uji kebenaran keuangan yang masuk dan keluar perusahaan, namun dalam perkembangannya, laporan keuangan tidak sekedar sebagai alat uji kebenaran saja tetapi juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana berdasarkan laporan keuangan yang sudah dianalisa, kemudian digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

Menurut Syafrida Hani (2015:11 ) laporan keuangan adalah adalah aplikasi dari alat dan teknik analisisuntuk laporan keuangan bertujuan

umum dan data-data yang

berkaitanmenghasilkan estimasi dankesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Hasil laporan keuangan akan memberikaninformasi tentangkelemahan dan kekuatanyang dimiliki perusahaan. Denganmengetahui kelemahan ini managemen akan dapat memperbaikiatau menutupikelemahan tersebut.

Menurut Arfan Ikhsan (2016:4), Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagipengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Menurut Dwi Prastowo (2015:3), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (2015:1.3) Bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaatbagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

(3)

56 Nur Hidayat, Neng Indriyani, & Astuty Hasti Menurut Kasmir (2012:7) dalam pengertian sederhana laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Menurut Erica (2016) Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut 1) Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan di masa yang akan datang.

2) Mereview kondisi perusahaa saat ini,permasalahan dalam manajemen,oprasional maupun keuangan.

3) Alat ukur untuk melakukan efesiensi di semua dapartemen

perusahaan.

Menurut Rudianto (2013:189) dalam kutipan Trisilia Kaloh menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalammengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan. Penilaian setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena ruang lingkup bisnis dijalankan. Jika perusahaan tersebut bergerak pada bidang pertambangan maka itu beda dengan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Begitu juga dengan sektor keuangan seperti perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya”

Menurut Harmono (2014:23) Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan per saham. Unsuryang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.

Fahmi (2014:2) mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Menurut Sucipto (2013) kinerja keuangan adalahpenentuan ukuran ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.

Menurut Hery (2015:3) Kinerja Keuangan Merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efesiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posis kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan, dapat dilihat prospek pertumbuhan

dan perkembangan keuangan

perusahaan.Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentuyang telah di tetapkan.

Tujuan penelitian kinerja keuangan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran keuangannya pada saat penagihan.

Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaanyang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut bermanfaat bagi sebagian kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Penilaian kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Penilaian kinerja juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami kesulitan, penilaian kinerja juga sangat berguna untuk restrukturasi pengimplementasian program pemulihan usaha, bagi perusahaan yang sudah go publik penilaian kinerja sangat penting jika perusahaan akanmenjual saham perusahaannya di bursa harus melakukan penilaian untuk menentukan nilai wajar saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat.

Adapun manfaat dari penilaian kinerja menurut keuangan adalah sebagai berikut

(4)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 54-60 57 a) Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh

suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

b) Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untukmelihat kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

c) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.

d) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagianorganisasi pada khususnya.

e) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Menurut Toto Prihadi (2014:242) Rasio keuangan digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana.

Menurut Hery (2014) Rasio keuangan merupakan Proses analisis dan penilaian yang membantu dalam menjawab pertanyaan yang sudah sewajarnya diajukan, jadi itu merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut Munawir (2014) Dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang di gunakan sebagai standar dalam rasio keuangan.

Menurut Syafrida Hani (2015:121), pengertian likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara spesifik likuiditas mencerminkan ketersedian dana yang dimiliki perusahaan guna memenuhi semua hutang yang akan jatuh tempo.Laporan Keuangan merupakan output dan hasil dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil

usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan (Harahap 2007:201).dalam kutipan James Marcel Kaunang

.

Marfuah (2016) dalam penelitiannya di Samarinda juga mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan diartikan sebagai hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Harmono (2018:106), konsep likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangkapendek, umumnya kurang dari satu tahun.

Menurut Setiawan (2016:12-13) upaya mencapai likuiditas yang cukup untuk melaksanakan aktivitas perusahaan. Menurut Hery (2015:175) rasio likuiditas adalahrasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo.

Menurut Bambang Subroto (2013:85) rasio likuiditas adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiba-kewajiban jangka pendek.

Menurut Jumingan (2014:240), Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

Berikut ini jenis-jenis rasio likuiditas menurut Hery (2017:287-292 yaitu:

a) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untukmengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset

(5)

58 Nur Hidayat, Neng Indriyani, & Astuty Hasti yang tersedia. Dengan kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar :

b) Rasio cepat (Quick ratio) Rasio cepat hampir sama dengan rasio lancar hanya saja jumlahpersediaan sebagai salah satu komponen dari aset lancar harus dikeluarkan.

Alasan yang melatarbelakangi hal tersebut adalah bahwa persediaan merupakan komponen aset lancar yang paling tidak likuid atau sulit untuk diuangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainya.

Sementara dengan rasio cepat dimaksudkan untuk membandingkan antara asset yang lebih lancar dengan utang lancar.

c) Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam melunasi kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan uang kas atau setara kas yang ada

METODE PENELITIAN

Untuk melakukan penelitian atas kinerja keuangan PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar, maka penelitimencari data tertulis dengan melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian dan referensi tertulis. Kemudian peneliti menganalisa data yang ditelah didapatkan dan menarikkesimpulan dari hasil analisa tersebut

Lokasi penelitian ini adalah PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar beralamat di Jl.

Dr. Sam Ratulangi No. 140 Makassar. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 01 juni sampai dengan 14 Agustus.

Menurut Jenisnya data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a) Data Kualitatif

a) yaitu data yang tidak berbentuk angka atau dengan kata lain data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Dalam penelitian ini berupa latar belakang sejarah perusahaan, struktur perusahaan, dan data-data lain yang diambil dari dokumen perusahaan dalam hal ini PT. Bank Bni Syariah Cabang Makassar.

b) Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka atau data yang dapat dihitung serta dapat dianalisis secara sistematis. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah angka- angka yang terdapat dalam laporan keuangan pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

Menurut Sumber Data Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a) Data Primer data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari hasil observasi dan dokumentasi.

b) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber- sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan- laporan penelitian terdahulu.

Untuk menunjang penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan peneliti ini adalah

a) Teknik Observasi Adalah metode pengumpulan datadengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Dalam hal ini objek penelitian adalah PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

b) Teknik Dokumentasi Adalah pengumpulan data yang dilakukan pada subjek penelitian melalui dokumen-dokumen laporan keuangan dan dokumen pendukung lainnya pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

(6)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 54-60 59 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Perhitungan Current Ratio

Sumber: data diolah (2019)

Kinerja keuangan PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar sesuai dengan data hasil penelitian selama 3 tahun berdasarkan current ratio sebesar (559,01) angka tersebutmenunjukkan di atas200 % artinya bank mampu membayar utang jangka pendeknya dengan menggunak total asset lancar.

Sedangkan untuk perkembangannya tiap tahunnya mengalami penurunan yang signifikan mislanya untuk tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami penurunan sebesar (-15), kemudian dari tahun 2017 ke tahun 2018 ), penurunan juga mengalami penurunan sebesar (-19) disebebakan karena jumlah iutang setiap tahunnya mengikuti peningkatan kas

Tabel 2. PerhitunganQuick Ratio

Sumber: data diolah (2019)

Kinerja keuangan PT Bank BNISyariah Cabang Makassar sesuai dengan data hasil penelitian selama 3 tahun berdasarkan Quick Ratiomenunjukkan angka di atas150 %.

Meskipun tahun 2017 turun sebesar 104,12%

dan 2018 juga mengalami penurunan sebesar

108,77% Sedangkan untuk perkembangannya tiap tahunnya mengalami penurunan yang signifikan.

Tabel 3. Perhitungan Cash Ratio

Sumber: data diolah (2019)

Cash Ratio menunjukkan angka di atas 50%. Artinya PT. Bank BNI Syariah Cabang Makassar mampu membayar utang lancarnya menggunakan kas dan setara kas. Sedangkan untuk perkembangan tiap tahunnya dilihat dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami penurunan sebesar (0,13) untuk tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami penurunan sebesar (-0,38) hal ini disebabkan karena hutang jangka pendeknya tiap tahun naik sedangkan kas dan setara kasnya mengalami fluktuasi.

PENUTUP

Mengenai analisis rasio likuiditas sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan yang telah diuraikan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Rasio likuiditas PT Bank Bni Syariah Cabang Makassar dengan indikator Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio diperoleh hasil bahwa kinerja keuangan PT Bank Bni Syariah Cabang Makassar dari tahun 2016 sampai tahun 2018 dalam keadaan likuid karena ketiga indikator tersebut memenuhi standar ketetapan rasio likuiditas. Untuk perkembangan setiap tahunnya, Current ratio dan Quick Ratio setiap tahunnya mengalami penurunan yang signifikan sedangkan untuk perkembangan Cash Ratio setiap tahunnya mengalami fluktuasi.

Secara likuiditas, kinerja keuangan PTBank BNI Syariah CabangMakassar dalam

(7)

60 Nur Hidayat, Neng Indriyani, & Astuty Hasti tiga tahun terakhirsudah memenuhi standarisasi, baik Current Ratio, Quick Ratio maupunCash Ratio. Oleh kerena itu,PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar harus mempertahankan ketiga rasio tersebut. Untuk perkembangan dari tahun ketahun, Current Ratio dan Quick Ratio mengalami penurunan yangsignifikan,sedangkan Cash Ratio mengalami fluktuasi. Oleh karena itu,Current Ratio dan Quick Ratio sebaiknya PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar mempertahankanhutang lancarnya diatas 4 juta kerena hal ini mempengaruhi kenaikan rasio.

Untuk Cash Ratio yang mengalami fluktuasi, sebaiknya PT Bank BNI Syariah Cabang Makassarmenyeimbangkan antara kenaikan kas dan kenaikan hutang. PermasalahanCash Ratio yang fluktuasi terjadi di tahun 2017-2018, dalam rentang waktu tersebut kas mengalami penurunan, dari angka Rp5.727.262 menjadi Rp5.158.495 sebaliknya jumlah hutanglancarnya malah mengalami kenaikan sebesar 8.944.049 dari pada tahun sebelumya yaitu sebesar Rp6.105.455.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan,Ikhsan. (2016). Analisis Laporan Keuangan, Medinatera : Medan.

Bahri, Syaiful.(2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. CV Andi Offset : Yogyakarta.

Erica,(2016). Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT Semen Indonesia TBK. Jurnal Perspektif,vol.XV No.2

Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan.

Bandung: Alfabeta.

Harmono. (2014), Managemen Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Hasti,Astuty. (2015).Analisis laporan keuangan dalam mengukur tingkat profitabilitas pada PT.PLN (pesero)Area Makassar.

Jurnal Akmen.12 (3) :357366. Diakses pada tanggal 27 melalui website: http://e- jurnal.stienobel-

indonesia.ac.id/index.php/akmen/article/vi ew/456/453

Hani,Syafrida. (2015), Teknik Analisis Laporan Keuangan : Medan.

Hery. (2014). Analisis Laporan Keuangan,Bumi Aksara: Jakarta

Jumingan, (2014), Analisis Laporan Keuangan.

Bumi Aksara : Jakarta

Kasmir.(2012). Analisis Laporan Keuangan. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Laporan keuangan (2016-2018) PT Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Munawir. (2014). Analisis Laporan Keuangan,Liberty:Yogyakarta.

Nurhayati,S. (2012) Akuntansi Syariah di Indonesia,Selemba Empat : Jakarta Prihadi, Toto.(2014). Memahami Laporan

Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK.

Penerbit PPM : Jakarta.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 2015. Ikatan Akuntan Indonesia : Jakarta.

Sucipto.(2013). Penilaian Kinerja Keuangan.

Jurnal Ekonomi Bisnis. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Utara.

Sunyoto,D. (2013). Analisis laporan keuangan untuk bisnis. PT Refika Aditama : Bandung

Sujarweni,wiratna v. (2017). Analisis Laporan Keuangan.Pustaka Baru Press : Yogyakarta.

Yulianto, H. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang. Diakses pada tanggal 27 melalui website https://lppm.stie-

ypup.id/images/unduhan/Penelitian/Pedo man_Penulisan_Proposal_Skripsi_STIE_

YPUP.pdf

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelotian dan pemabahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku: 5.1.1 Akibat dan konsekuensi dari