• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO SOLVABILITAS UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2017-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO SOLVABILITAS UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) TAHUN 2017-2021"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Termasuk kas, bank, sekuritas, kewajiban, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus dibayar, pinjaman dan aset lancar lainnya.

Definisi Operasional

Current Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio kas atau cash ratio adalah rasio yang membandingkan kas dan aktiva yang dapat segera menjadi kewajiban dengan kewajiban lancar. Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh kewajiban.

Artinya, rasio ini bertujuan untuk mengetahui setiap rupiah modal atau ekuitas yang digunakan untuk menjamin kewajiban atau kewajiban. Rasio utang terhadap aset (DAR) adalah rasio yang digunakan untuk menghitung berbagai bagian dari total kebutuhan dana yang dibiayai dengan liabilitas.

Asumsi Penelitian

Hipotesis

  • Sistematika Penulisan

Rasio likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio dan cash ratio. Rasio likuiditas dapat dikatakan baik karena perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang dijamin dengan aktiva lancar perusahaan. Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan debt to asset ratio (DAR) dan debt to equity ratio (DER).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Amri (2018) yang menyatakan bahwa rasio solvabilitas cukup baik dimana setiap tahunnya meningkat, hal ini disebabkan rendahnya konsumsi perusahaan yang bersumber dari pinjaman. Rasio solvabilitas dapat dinilai baik karena perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya yang dijamin dengan aset dan modal perusahaan. Bab ini memuat penelitian terdahulu dan kajian teoritis yang penulis gunakan sebagai landasan penelitian ini.

Bab ini memuat metode penelitian yang meliputi jenis survei, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab ini berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, sedangkan saran diberikan oleh penulis terkait masalah yang diteliti.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban keuangan yang harus diselesaikan pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas atau disebut juga dengan rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa likuid suatu perusahaan. Debt-to-asset ratio (DAR) adalah rasio yang membandingkan total liabilitas dengan total aset, artinya menghitung berapa biaya aset yang dibiayai dengan liabilitas.

Rasio keuangan baku digunakan sebagai standar ukuran nilai rasio yang dianggap baik, nilai rasio tersebut tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah menurut standar yang ada agar dapat menunjukkan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. perusahaan. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang akan segera jatuh tempo apabila ditagih secara keseluruhan. Dalam rasio jangka pendek, nilai perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar paling sedikit satu, yang berarti bahwa nilai aset lancar dan kewajiban lancar adalah sama, lebih baik lagi jika nilai aset lancar lebih besar dari kewajiban lancar, yang berarti perusahaan memiliki uang tunai untuk membayar kewajibannya, tetapi nilai aset saat ini yang berlebihan juga tidak berarti baik, karena sumber daya kas perusahaan terlalu tinggi.

Rasio kas Rasio kas adalah rasio yang digunakan untuk menilai berapa banyak kas dan setara kas yang tersedia untuk membayar kewajiban. Penjelasan pada tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan cash ratio memiliki tiga jenis kriteria yaitu kriteria sangat baik jika nilai rasionya 50%, kriteria baik jika nilai rasionya 50% , kriteria baik jika nilai rasio 46% sampai 50%, kriteria cukup baik jika nilai rasio 36% sampai 45%. Dari penjelasan tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan debt to equity ratio memiliki tiga macam kriteria yaitu kriteria sangat baik jika nilai rasionya 70%. , kriteria baik jika nilai rasio berada pada 71% sampai 100%, kriteria cukup baik jika nilai rasio berada pada 100% sampai 150%.

Debt-to-asset ratio (DAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur rasio total kewajiban terhadap total aset. Penjelasan dari tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian tingkat kekuatan keuangan perusahaan dengan rasio utang terhadap aset memiliki tiga jenis kriteria, yaitu kriteria sangat baik jika nilai rasionya 40%, kriteria baik jika nilai rasio berada pada 41% sampai 50%, kriteria cukup baik jika nilai rasio berada pada 51% sampai 60%. Semakin tinggi nilai koefisien yang berarti semakin tinggi jumlah pembiayaan utang, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan tidak akan mampu menutupi kewajibannya dengan dana tersebut. memilikinya.

Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio lancar adalah laporan keuangan yang membandingkan semua aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total kewajiban dengan total aset.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki populasi 35 Sampel dalam penelitian ini adalah laporan posisi keuangan (neraca) PT.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Analisis Data

Rasio solvabilitas dihitung dengan menggunakan dua rumus, yaitu rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap aset. Debt-to-equity ratio adalah rasio total kewajiban terhadap total ekuitas, artinya setiap kewajiban jangka panjang didukung oleh ekuitas. Menghitung debt to equity ratio dengan membandingkan total kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas.

Pada tahun 2017, rasio utang/ekuitas tercapai sebesar 167% berdasarkan standar rasio keuangan termasuk kriteria cukup baik. Pada tahun 2018, rasio utang/ekuitas tercapai sebesar 162%, berdasarkan standar rasio keuangan termasuk kriteria cukup baik. Pada tahun 2020, debt/equity ratio tercapai sebesar 190%, berdasarkan standar rasio keuangan, termasuk kriteria unfavorable.

Pada tahun 2021 diperoleh debt to equity ratio sebesar 150%, berdasarkan rasio keuangan standar kriterianya cukup baik. Peningkatan nilai debt to equity ratio bukanlah hal yang baik karena menunjukkan bahwa jumlah kewajiban lebih besar daripada jumlah ekuitas. Pada tahun 2017-2021, rasio utang terhadap ekuitas dapat dikatakan masih sehat, karena dalam kurun waktu 5 tahun rata-rata rasio utang terhadap ekuitas masih dalam kriteria standar industri.

Perhitungan rasio utang terhadap aset dengan membandingkan total kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan total aset. Pada tahun 2017, rasio utang terhadap aset tercapai sebesar 63%, berdasarkan standar rasio keuangan termasuk kriteria cukup baik. Pada tahun 2018, rasio utang terhadap aset tercapai sebesar 62% berdasarkan standar rasio keuangan termasuk kriteria cukup baik.

Pada tahun 2019, rasio utang terhadap aset sebesar 65% dicapai berdasarkan standar rasio keuangan termasuk tolak ukur yang cukup baik. Pada tahun 2020, rasio utang terhadap aset sebesar 66% dicapai berdasarkan standar rasio keuangan termasuk kriteria cukup baik. Pada tahun 2021, kami mendapatkan rasio utang terhadap aset sebesar 60% berdasarkan rasio keuangan standar, yang merupakan kriteria yang cukup baik.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penyajian data

Penyajian data berupa pemikiran-pemikiran penting dari masing-masing variabel, disajikan secara singkat namun bermakna dalam bentuk tabel data, statistik, tabel atau grafik. Artinya, jika suatu tagihan dikeluarkan kepada perusahaan, maka perusahaan akan dapat memenuhi kewajiban tersebut, terutama kewajiban yang telah jatuh tempo. Rasio lancar adalah rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, artinya setiap kewajiban lancar dijamin oleh aset lancar atau untuk menentukan seberapa likuid perusahaan.

Rasio kas adalah rasio yang digunakan dalam membandingkan kas dan aktiva lancar yang segera menjadi kewajiban kas terhadap kewajiban lancar. Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh kewajiban. Debt-to-asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan total liabilitas dan total aset, artinya liabilitas jangka panjang dijamin oleh total aset.

Analisis Data

Pembahasan

Pada tahun 2017, rasio lancar tercapai sebesar 164% dan berada dalam kategori cukup baik menurut standar rasio keuangan. Pada tahun 2019, rasio lancar tercapai sebesar 154% dan berada dalam kategori cukup baik menurut standar rasio keuangan. Pada tahun 2020, rasio lancar tercapai sebesar 151% dan berada dalam kategori cukup baik menurut standar rasio keuangan.

Pada tahun 2021, rasio lancar tercapai sebesar 174% dan berada dalam kategori cukup baik berdasarkan standar rasio. Pada tahun 2017-2021 rasio lancar masih dapat dikatakan sangat sehat karena jumlah aktiva lancar yang ada masih dapat menutupi kewajiban lancar yang ada bahkan masih terdapat sisa dana dalam aktiva lancar. Perhitungan debt to equity menggunakan standar keuangan debt to equity ratio sebagai acuan untuk mengukur tingkat solvabilitas keuangan perusahaan Penetapan standar keuangan debt to equity dijelaskan sebagai berikut.

Penjelasan dari tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang menggunakan debt to equity memiliki tiga jenis kriteria yaitu kriteria sangat baik jika rasionya sebesar 70%, kriteria baik jika rasionya. adalah > 70% sampai 100%, kriteria cukup baik jika nilai rasionya > 100% sampai 150%. Pada tahun 2018, debt to equity turun sebesar 5% dari tahun 2017 dan meningkat pada tahun 2019 sebesar 21%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2020 sebesar 7%, namun pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 40%. Penjelasan dari tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan debt ratio memiliki tiga jenis kriteria yaitu kriteria sangat baik jika rasionya sebesar 40%, kriteria baik jika rasionya >40% sampai 50%, kriteria cukup baik jika nilai rasio > 50% sampai 60%.

Pada tahun 2018, debt to asset mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun 2017 dan meningkat pada tahun 2019 sebesar 3%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2020 sebesar 1%, namun pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 6%. Debt to equity masih dapat dikatakan sehat karena rata-rata debt to equity dalam jangka waktu 5 tahun masih dalam kriteria standar industri, sedangkan debt ratio masih dapat dikatakan sehat karena dalam jangka waktu 5 tahun. periode dimana debt to asset ratio rata-rata masih dalam kriteria standar industri.

PENUTUP

Saran

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengganti atau menambah variabel yang dianggap lebih mampu mengukur kemampuan membayar kewajiban. Damar Martel, Hukum Membayar Utang dalam Islam, 2 Mei 2019, http://medium.com/@pinmartel/ Hukum-mempay-hutang-dalam-islam-b589c9240172. Analisis kinerja keuangan dengan melihat kemampuan membayar utang jangka panjang (solvabilitas) pada Supermarket Eiffel Mart Toli-Toli.

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan menggunakan rasio likuiditas berupa Quick Ratio dan Cash Ratio, rasio solvabilitas berupa Debt