• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Literasi Zakat Di Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Literasi Zakat Di Aceh"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan zakat terkait keterampilan zakat di provinsi Aceh.

Kajian Pustaka

Dimensi pengetahuan keuangan atau financial knowledge membagi dimensi tersebut menjadi beberapa indikator pengetahuan keuangan dasar seperti konsep time value of money, konsep dasar bunga dan risiko di bidang keuangan, inflasi dan lain-lain yang mencakup pengetahuan dasar keuangan, kemudian OECD . melibatkan perilaku keuangan atau perilaku pembiayaan sebagai salah satu. Pusat Kajian Strategis Amil Badan Amil Zakat Nasional (Puska BAZNAS) pada tahun 2019 melakukan kajian Indeks Literasi Zakat yang menjadi acuan untuk mengukur tingkat literasi zakat.

Sistematika Penulisan

Bab Empat: Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian dan deskripsi topik penelitian, analisis penelitian dan analisis data.

LANDASAN TEORI

Konsep Umum Literasi

Sejalan dengan definisi UNESCO menurut Antara (2016), literasi adalah sesuatu yang jika dilakukan dengan baik dapat mengubah perilaku atau keputusan seseorang tentang apa yang dapat dibaca, dipahami. Lebih lanjut Antara (2016) menjelaskan konsep dasar literasi dan dampaknya bahwa literasi merupakan suatu kemampuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang akan mengubah perilaku dan keputusan seseorang tentang hal tersebut.

Konsep Literasi dalam Islam

Sokongan Islam terhadap literasi juga dibuktikan dengan kewujudan perpustakaan pada zaman Khalifah Abbasiyah bernama Baitul Hikmah, yang didirikan oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Pada Zaman Keemasan Islam, tempat ini bukan sahaja dianggap sebagai perpustakaan tetapi juga sebagai pusat intelektual dan intelektual (Syukur, 2018).

Indeks Literasi Zakat

Ha9: Pengetahuan tentang program penyaluran zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat. Ho9: Pengetahuan tentang program penyaluran zakat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat membayar zakat. Ho10 : Pengetahuan pembayaran zakat digital berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat membayar zakat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden memiliki literasi yang tinggi pada setiap item pengetahuan tentang perhitungan zakat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa responden memiliki literasi yang tinggi pada setiap item pengetahuan tentang objek zakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki literasi yang tinggi pada setiap item pengetahuan tentang regulasi zakat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden sangat melek dalam setiap bagian pengetahuan tentang dampak zakat. Pengetahuan tentang perhitungan zakat (X4) adalah pengetahuan seseorang tentang jumlah zakat yang akan dikeluarkan, meskipun dalam praktiknya mustahik zakat tidak menghitung jumlah zakat yang akan dikeluarkan dan menghitung zakat juga merupakan bagian dari tugas amil zakat. Yasin, 2017). 0,05 yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang program penyaluran zakat maka semakin besar minat membayar zakat.

Definisi Indeks Literasi Zakat

Komponen Indeks Literasi Zakat

  • Zakat
  • Pengelolaan Zakat
  • Dampak Zakat
  • Harta Wajib Zakat

Variabel kedua yaitu pengetahuan tentang kewajiban membayar zakat terdiri dari empat indikator yaitu hukum membayar zakat, dosa tidak membayar zakat, syarat wajib zakat maal dan syarat wajib zakat fitrah. Selanjutnya variabel ketiga yaitu pengetahuan 8 asnaf zakat terdiri dari empat indikator yaitu pengetahuan 8 kelompok asnaf, kewajiban amil, penanganan zakat pada masa Rasulullah SAW dan transparansi dan akuntabilitas amil dalam penanganan zakat. Pada dimensi kedua terdapat lima variabel, variabel pertama adalah pengetahuan lembaga zakat yang terdiri dari dua indikator yaitu jenis organisasi pengelola zakat di Indonesia dan pengetahuan zakat melalui lembaga.

Variabel kedua yaitu pengetahuan tentang peraturan zakat terdiri dari tiga indikator diantaranya adalah pengetahuan tentang dasar hukum zakat v. Variabel ketiga pengetahuan tentang dampak zakat terdiri dari lima indikator yaitu pengetahuan tentang dampak zakat terhadap peningkatan produktivitas, dampak zakat terhadap pengurangan kesenjangan sosial, dampak program pemberdayaan berbasis zakat, dampak zakat terhadap mengurangi tingkat kejahatan, dan dampak zakat pada stabilitas ekonomi negara. Variabel keempat yaitu pengetahuan program penyaluran zakat terdiri dari dua indikator yaitu pertama pengetahuan manfaat pengarahan zakat melalui lembaga dan pengetahuan program pengeluaran dana zakat pada lembaga pengelola zakat.

Variabel terakhir pada dimensi ini yaitu pengetahuan pembayaran zakat digital terdiri dari dua indikator yaitu pengetahuan pembayaran zakat digital dan pengetahuan saluran pembayaran zakat digital.

Zakat Fitrah

Zakat Maal

Zakat hewan ternak adalah zakat atas hewan ternak dan segala kegunaannya yang meliputi hewan ternak, hewan lainnya, dan hasil ternak. Para ulama sepakat tentang kewajiban zakat hewan ternak yaitu unta, sapi, kerbau, domba dan kambing, sedangkan pendapat tentang hewan ternak lainnya masih berbeda. Namun dapat disimpulkan bahwa cakupan hewan ternak yang wajib dizakati adalah semua jenis hewan ternak yang dipelihara sebagai kekayaan dan dia mengambil manfaat dari hasilnya dan dari apapun yang berasal darinya untuk menambah kekayaan (BAZNAS, 2019).

Ketentuan nishab zakat ternak yang sudah tertuang dalam nas adalah 5 ekor unta, 30 ekor sapi atau kerbau, dan 40 ekor domba atau kambing. Adapun hewan ternak, selain ketiga jenis tersebut di atas, dihitung dengan nishab zakat emas, yaitu 85 gram emas dengan kadar 2,5%. Jumhur ulama menyepakati kewajiban zakat atas empat jenis hasil pertanian, yaitu gandum, sya'ir, kurma dan kismis.

Namun pandangan yang paling popular ialah zakat perlombongan mengikut kadar dan kecerunan zakat emas iaitu 2.5% dan 85 gram emas.

Harta Wajib Zakat Kontemporer

  • Regulasi Zakat
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pemikiran
  • Hipotesis Penelitian

Di Indonesia mengenai zakat kontemporer telah disepakati oleh para ulama melalui fatwa MUI nomor 3 tahun 2003 tentang zakat penghasilan, yang menentukan hukum kewajiban zakat penghasilan yang telah mencapai nishab. Zakat penghasilan, disebut juga zakat profesi, adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan pekerja atau profesi tertentu, seperti karyawan, dokter, konsultan, dan lain-lain. Nishab zakat penghasilan mengacu pada zakat emas yaitu 20 dinar atau 85 gram emas dengan kandungan zakat 2,5%.

Waktu mengeluarkan Zakat atas penghasilan adalah pada saat penghasilan diterima, jika mencapai nishab atau dikumpulkan sampai mencapai pengundian dan kemudian dikeluarkan ketika mencapai nishab18. Strategi Pendanaan Zakat: Literasi Zakat Produktif dan Zakat Profesional (Studi pada Inisiatif Zakat Mitra BMT Muda Jawa Timur Indonesia) Siti Nur Indah Rofiqoh (2018), Persamaan dalam penelitian ini sama-sama membahas Zakat dan sama-sama menggunakan kuesioner, bedanya yang dulu penelitian membahas strategi pembiayaan dengan meningkatkan literasi sedangkan penelitian kali ini membahas analisis literasi zakat karena merupakan faktor rendahnya penghimpunan zakat. Dalam penelitian ini variabel bebas yang terdiri dari 10 variabel (X1-X10) adalah literasi zakat dan variabel terikat (Y) adalah niat membayar zakat.

X2 = Ilmu kewajipan zakat X3 = Ilmu 8 asnaf zakat X4 = Ilmu kiraan zakat X5 = Ilmu benda zakat.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Teknik purposive sampling adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel responden berdasarkan pertimbangan karakteristik yang sesuai untuk menjawab tujuan penelitian (Juanda, 2009).

Teknik Pengambilan Sampel

Sumber Data

Sugiyono (2019) menyatakan bahwa sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada peneliti. Data primer belum dapat memberikan informasi untuk pengambilan keputusan dan kesimpulan, namun harus diolah lebih lanjut.

Teknik Pengumpulan Data

Skala Pengukuran

Penentuan skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari informasi pilihan dan skor sangat setuju dengan skor 5, setuju dengan skor 4, sangat setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju dengan skor 1. Penentuan nilai skala likert menggunakan lima tingkat tanggapan yang dapat dilihat dari tabel berikut: .

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Uji Validitas dan Realibilitas

Teknik Analisis Data

  • Analisis Partial Least Squares (PLS)

Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya persentase varians yang dijelaskan, yaitu dengan melihat nilai R-squared untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi model struktural.

Pengujian Hipotesis

Rata-rata indeks variabel pengetahuan menghitung zakat sebesar 3,73% yang termasuk dalam kategori tinggi. Rata-rata variabel indeks pengetahuan lembaga zakat sebesar 3,73% yang termasuk dalam kategori tinggi. Rata-rata indeks variabel pengetahuan tentang regulasi zakat sebesar 3,62% yang termasuk dalam kategori tinggi.

Rata-rata indeks variabel pengetahuan tentang program penyaluran zakat sebesar 3,66% yang termasuk dalam kategori tinggi. Rata-rata indeks variabel pengetahuan tentang zakat pembayaran digital sebesar 3,61% yang termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki literasi yang tinggi pada setiap item pengetahuan tentang pembayaran zakat secara digital.

Pengetahuan tentang perhitungan zakat (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat (Y) dengan p-value sebesar -0,000 atau < 0,05 dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,234. Pengetahuan tentang objek zakat (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat (Y) dengan p value 0,000 atau < 0,05 dengan nilai koefisien jalur 0,357. Pengetahuan tentang dampak zakat (X8) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat (Y) dengan nilai p sebesar 0,023 atau < 0,05 dengan nilai koefisien jalur sebesar 2,281.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karaktersitik Responden

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengetahuan tentang lembaga zakat (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membayar zakat (Y) dengan p-value 0,000 atau < 0,05 dengan nilai koefisien jalur 0,253 artinya semakin tinggi literasi tentang lembaga zakat/ lembaga, semakin tinggi bunga membayar zakat. Pengetahuan tentang peraturan zakat (X7) berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat membayar zakat (Y) dengan p-value 0,000 atau < 0,05 dengan nilai koefisien jalur 0,192 artinya semakin tinggi literasi berkaitan dengan zakat regulasi, semakin tinggi bunga ketika membayar zakat. Besarnya pengaruh pengetahuan zakat secara umum (X1) terhadap minat membayar zakat (Y) adalah sebesar 1,105 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan zakat secara umum maka minat akan bertambah ketika membayar zakat.

Besarnya pengaruh pengetahuan berhitung zakat (X4) terhadap minat membayar zakat (Y) adalah sebesar 0,357 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan berhitung zakat maka akan semakin meningkat. kepentingan membayar zakat. Besarnya pengaruh pengetahuan tentang objek zakat (X5) terhadap minat membayar zakat (Y) adalah sebesar 0,382 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang objek zakat maka akan meningkatkan minat membayar zakat. Besarnya pengaruh pengetahuan tentang lembaga zakat (X6) terhadap niat membayar zakat (Y) adalah sebesar 0,253 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang lembaga zakat akan meningkatkan minat membayar. zakat.

Besarnya pengaruh pengetahuan tentang peraturan zakat (X7) terhadap niat membayar zakat (Y) adalah 0,192 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang peraturan zakat, niat membayar akan meningkatkan zakat. Besarnya pengaruh pengetahuan tentang dampak zakat (X8) terhadap minat membayar zakat (Y) adalah sebesar 2,281 dengan tingkat signifikan 0,023 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang dampak zakat maka meningkatkan. bunga untuk membayar zakat. Besarnya pengaruh pengetahuan tentang pembayaran zakat digital (X10) terhadap minat membayar zakat (Y) adalah sebesar 0,197 dengan tingkat signifikan 0,000 atau < 0,05 yang artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang pembayaran zakat digital maka minat berzakat dibayar.

Analisis Partial Least Square dan Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

The first part is the basic principles, data, and the methodology of various models used for seismic hazard and risk assessment.. In the second part, a comparative analysis in terms

Kemudian pengelolaan zakat dalam Undang-undang Nomer 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, membentuk lembaga pengelola zakat secara nasional yang disebut Badan Amil Zakat