Analisis Manajemen Risiko Menggunakan ISO 31000 pada Smart Canteen SMA XYZ
Dewangga Lazuardi Ramadhan, Ronie Febriansah, Renny Sari Dewi *
Fakultas Teknologi Industri dan Kreatif, Sistem Informasi, Universitas Internasional Semen Indonesia, Gresik, Indonesia Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3,* [email protected]
Email Penulis Korespondensi [email protected] Submitted 24-12-2019; Accepted 16-01-2020; Published 15-02-2020
Abstrak
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Risiko selalu menghadang setiap individu maupun berbagai institusi, termasuk organisasi bisnis. Dalam dunia bisnis, Risiko dapat diartikan sebagai faktor luar maupun faktor dalam yang dapat menyebabkan ketidakpastian dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, kita memerlukan suatu manajemen yang disebut manajemen risiko. Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari , meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima. Dalam perusahaan, manajemen risiko adalah suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir risiko pendapatan perusahaan. Penerapan manajemen risiko biasanya menggunakan ISO sesuai dengan analisis risiko serta bidang yang akan difokuskan . Tahap-tahap analisis manajemen risiko sendiri yakni, 1. Pengumpulan Risiko, 2. Menentukan Skala, dan 3. Matrix Risiko. Hasil yang didapatkan dari analisis manajemen risiko nantinya berupa saran, rekomendasi serta mitigasi-mitigasi.
Kata Kunci: Risk, Degree, Matrix, Smart Card
Abstract
Risk is a danger, the consequences or consequences that can occur due to an ongoing process or a future event. Risk always co nfronts individuals and various institutions, including business organizations. In the business world, risk can be interpreted as an external or internal factor that can cause uncertainty in the effort to achieve the desired goals. Therefore, we need a management called risk management. Risk management is a process of identifying, analyzing, evaluating, controlling, and trying to avoid, minimize, or even eliminate unacceptable risks. In a company, risk management is a process of planning, organizing, directing and controlling the activities of an organization to minimize the risk of corporate revenue. The application of risk management usually uses ISO in accordance with risk analysis and the area to be focused. The stages of risk management analysis itself are, 1. Risk Collection, 2. Determining Scale, and 3.
Risk Matrix. The results obtained from the risk management analysis will be in the form of suggestions, recommendations and mitigations.
Keywords: Risk, Degree, Matrix, Smart Card
1. PENDAHULUAN
Di era milenial seperti sekarang ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. Manusia menggunakan perkembangan teknologi informasi untuk mempermudah aktivitas.
Era milenial yang digabungkan dengan revolusi industri 4.0[1], perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sudah merambah ke penjuru dunia. Revolusi industri 4.0 sendiri merupakan penggabungan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber yang mana revolusi industri 4.0 mengubah banyak kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup.
Munculnya beragam aplikasi menunjukkan bahwa dunia sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang mana memberikan pilihan dalam peningkatan kinerja suatu pekerjaan. Tak terkecuali dalam bidang informasi. Kini dikenal dengan istilah internet [2]. Dengan adanya internet perubahan informasi atau kejadian terkini yang ada di dunia dapat diakses dengan cepat. Hanya dengan bermodalkan jaringan internet, manusia dapatkan informasi secara cepat.
Kehidupan manusia sekarang ini telah tersisipkan sebuah teknologi untuk menunjang pekerjaan dan menekan waktu se-efisien mungkin, dengan dikembangkannya teknologi pasti diikuti dengan risikonya yang dapat mengancam kinerja, hingga hasil yang diberikan oleh teknologi itu sendiri. Teknologi tersebut salah satunya ialah internet [3]. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi global yang menghubungkan semua device seperti, smartphone, laptop, pc dan lain-lain.
Penggunaan internet dikehidupan manusia sudah seperti kebutuhan primer. Bahkan bisa dikatakan ketergantungan, Disamping dari kerugian daripada internet, nyatanya internet berperan penting dalam aktivitas manusia
Risiko [4] merupakan sebuah keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang akan datang. Risiko menyebar keseluruh aspek kehidupan, bahkan di era milenial yang dibarengi revolusi industri 4.0 risiko mudah untuk ditemui dan sudah bersiap-siap untuk merugikan bisnis perusahaan.
Untuk menghindari atau mengurangi kerugian akibat risiko yang timbul, maka perusahaan tersebut menggunakan manajemen risiko menggunakan framework 31000.
Di Gresik, khususnya di SMA XYZ mempunyai sebuah kantin yang dapat beroperasi dengan menggunakan IT, yaitu dengan cara siswa dapat memilih makanan dan minuman yang tertera dimonitor dan proses pembayarannya dengan smart card [5] yang dimiliki oleh siswa serta telah terisi saldo, yang tentunya dapat membantu kinerja, proses bisnis yang ada pada kantin tersebut, tetapi tentunya hal itu masih dibayang-bayangi oleh risiko yang nantinya akan ditimbulkan kemudian hari.
Oleh karena itu disusunlah sebuah Manajemen Risiko Teknologi Informasi menggunakan ISO 31000 [6] yang dapat memitigasi sebuah risiko yang nantinya timbul di SMA XYZ.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang terkumpul berupa pernyataan-pernyataan yang berisikan isu-isu, persoalan atau masalah dan sesuai dengan situasi, kondisi serta realita yang ada. Hasil dari penelitian dengan pendekatan kualitatif ini nantinya digunakan sebagai bahan yang selanjutnya dianalisa guna memperoleh jawaban dari isu-isu, persoalan atau masalah yang ada di SMA XYZ.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara. Metode wawancara ini sasarannya adalah warga sekolah yang bertugas di smart canteen [7], [8], dengan tujuan mencari data berupa risiko-risiko yang timbul dari smart canteen SMA XYZ.
Selain menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode yang digunakan ialah metode analisis manajemen risiko yang mengacu kepada ISO 31000. Analisis manajemen risiko menggunakan ISO 31000 terkerucutkan kepada memfasilitasi perbaikan sistem yang berkesinambungan dan peningkatan organisasi serta responsif terhadap perubahan dan tidak terfokuskan pada keamanan aset.
2.2. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko yang timbul yang ada di proses bisnis sebuah perusahaan. Identifikasi risiko biasanya dilakukan pada semua proses bisnis yang ada pada sebuah perusahaan. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui semua risiko-risisko yang timbul yang mana berasal dari berbagai faktor, faktor tersebut bisa jadi dari faktor manusia, faktor sistem yang diimplementasikan pada perusahaan, dan bisa jadi faktor dari infrasktruktur. Pada identifikasi risiko yang dilakukan pada smart canteen SMA XYZ, sasaran yang akan kami identifikasi pada smart canteen SMA XYZ adalah alur smart canteen, dengan tujuan dan harapan bisa mendapatkan risiko-risiko yang timbul pada alur smart canteen.
2.3 Analisis Risiko
Analisis risiko adalah usaha untuk menganalisis daripada hasil data yang telah diperoleh dari proses identifikasi risiko untuk menentukan tingkat risiko. Analisi risiko juga dapat memberikan nilai pada risiko agar dapat ditimbang tingkat risikonya.
Tingkat risiko pada analisis risiko ini bersifat kuantitatif, yang mana terdiri kemungkinan dan dampak. Hasil data dari proses identifikasi risiko, kemudian untuk selanjutnya dianalisa menggunakan metode manajemen risiko menggunakan framework ISO 31000 sebagai acuan. Hasil data analisis yang sudah ditempatkan sesuai dengan tingkat kemungkinan dan dampak, akan menghasilkan data kuantitatif berupa intensitas kemungkinan risiko yang muncul dengan parameter harian, mingguan, bulanan atau bahkan tahunan dan intensitas dampak yang timbul dengan kerugian sebagai parameternya.
2.4 Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah sebuah proses pengambilan keputusan yang menggunakan data hasil analisis risiko yang sebelumnya telah disusun. Proses ini akan menentukan risiko mana yang membutuhkan perlakuan dan prioritas. Untuk mendukung dalam melakukan pengambilan risiko dibutuhkanlah sebuah matriks risiko. Evaluasi risiko bertujuan untuk menentukan manajemen risiko dengan membandingkan tingkat risiko dan kriteria risiko, dengan begitu dari evaluasi risiko yang tersusun dapat memberikan sebuah mitigasi risiko untuk sistem smart canteen.
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Penelitian risiko ini menganalisa risiko yang ada di sistem Smart Canteen SMA XYZ dengan menggunakan analisis manajemen risiko menggunakan ISO 31000 [9]. Faktor yang mempengaruhi smart canteen diantaranya adalah, System, Human, dan Infrastructure. System merupakan penunjang dari segi teknologi informasi smart canteen. Human merupakan bagian dari segi operasional smart canteen, mengingat teknologi informasi yang diterapkan masih semi-automatic, dan Infrastucture merupakan fasilitas yang mendukung faktor lain yang ada di smart canteen.
3.1 Data Identifikasi Risiko
Data yang digunakan dalam penelitian risiko ini merupakan data primer yang diperoleh dengan wawancara dengan pihak- pihak SMA XYZ terkait faktor-faktor yang ada di Smart Canteen, berikut hasil wawancara analisa risiko smart canteen SMA XYZ sebagaimana yang ditunjuk pada Tabel 1.
Tabel 1. Risiko pada faktor Smart Canteen
Faktor Risiko
Sistem
Tidak dapat melihat jumlah stok yang tersedia di monitor Tidak keterangan harga produk
Server Gangguan
Tidak dapat mengetahui jumlah saldo yang tersisa Terjadinya kegagalan dalam mengisi saldo
Penyalahgunaan smart card
Kesalahan dalam mengisi nominal saat top up
Siswa baru belum mengetahui alur dari sistem smart canteen Kemungkinan kesalahanan dalam menginput
menu makanan/minuman
Terjadinya antrean panjang karena terbatasnya mesin smart canteen
Infrastruktur Terjadinya pemadaman listrik sehingga sistem otomatis mati seketika
Berdasarkan pada tabel 1 yang fokus kepada risiko yang bersumber kepada faktor – faktor baik internal maupun eksternal yang mungkin timbul atau sudah terjadi pada sistem smart canteen, mungkin bisa dikatakan data yang diperoleh berdasarkan pada tabel 1 adalah valid dan konkrit, namun risiko yang timbul bukan hanya berdasarkan kepada faktor- faktor internal maupun eksternal saja, tetapi juga sampai kebagian dalam daripada sistem smart canteen yaitu alur.
Alur pada smart canteen juga tak luput dari risiko, ada kemungkinan risiko yang timbul pada alur smart canteen lebih berbahaya dari yang diperkirakan sebelumnya. Pertimbangan-pertimbangan yang sudah disebutkan, diputuskan bahwa alur pada smart canteen perlu dilakukan sebuah identifikasi risiko, dan hasil data dari proses identifikasi risiko pada alur smart canteen ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Risiko pada alur Smart Canteen
Alur Risiko
Pra Bayar
Tidak dapat melihat jumlah stok makanan yang tersedia di monitor.
Terjadinya miskomunikasi antara sistem dengan penjual
Terjadinya antrean panjang karena minimnya mesin smart canteen Server mengalami gangguan
Pemadaman Listrik
Kesalahan input makanan atau minuman
Siswa baru belum mengetahui cara menggunakan smart canteen Penyalahgunaan smart card
Pasca Bayar Antrean Panjang Listrik padam
Tidak ada keterangan harga produk Penyalahgunaan smart card
Siswa baru belum mengetahui cara menggunakan smart canteen Top Up Server mengalami gangguan
Kesalahan mengisi nominal
Terjadinya kegagalan dalam mengisi saldo Tidak mengetahui jumlah sisa saldo
Siswa baru belum mengetahui cara menggunakan sistem smart canteen 3.2 Analisa Risiko
Hasil pengumpulan data dari identifikasi risiko smart canteen yang didapat dari metode wawancara dengan pihak-pihak SMA XYZ sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1. Dan Tabel 2. Untuk mengukur tingkat tinggi – rendahnya sebuah risiko yang timbul di smart canteen, maka dibuatlah tabel skala untuk menentukan apakah risiko yang ada disalah satu faktor sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah atau bahkan sangat rendah
Selain daripada tabel skala untuk menentukan intensitas munculnya risiko yang ada di smart canteen, ketika risiko tersebut muncul secara bersamaan muncul kerugian dari risiko tersebut yang dapat mengancam keberlangsungan sistem smart canteen.
Tabel 3. Tingkat risiko menurut intensitas munculnya risiko
Kategori Singkatan Nilai
Sangat Rendah SR 1
Rendah R 2
Sedang S 3
Tinggi T 4
Ekstrim Eks 5
Berdasarkan pada tabel 3, proses analisis risiko yang telah dilakukan pada sistem smart canteen, didapatkanlah beberapa kemungkinan risiko yang telah dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori dan masing-masing daripada kemungkinan risiko memiliki nilai kisaran 1 – 5.
Tabel 4. Kerugian akibat tingkat risiko yang timbul
Kategori Singkatan Nilai
Sangat Rendah < Rp. 300.000 1
Rendah Rp.300.000 - Rp.600.000 2
Sedang Rp.600.000 - Rp.1.000.000 3
Tinggi Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000 4
Ekstrim > Rp. 1.500.000 5
Berdasarkan pada tabel 4, proses analisis risiko yang telah dilakukan pada sistem smart canteen, didapatkanlah beberapa dampak risiko yang telah dikelompokkan menjadi 5 kategori dan masing-masing daripada dampak risiko memiliki nilai yang berupa kerugian nominal dengan kisaran < Rp. 300.000 - > Rp. 1.500.000.
3.3 Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah sebuah proses pengambilan keputusan yang menggunakan data hasil analisis risiko yang sebelumnya telah disusun. Proses ini akan menentukan risiko mana yang membutuhkan perlakuan dan prioritas. Untuk mendukung dalam melakukan pengambilan risiko dibutuhkanlah sebuah matriks risiko. Matriks risiko berisikan kombinasi kemungkinan dan dampak dengan menggunakan data tabel hasil identifikasi risiko. Cara menentukan peringkat risiko adalah dengan mengambil hasil perkalian dari nilai kemungkinan dan dampak, kemudian dibagi kedalam tiga kuadran sesuai dengan level prioritas penanganan dari risiko – risiko yang telah terdefinisi.
Hasil perhitungan daripada nilai kemungkinan dan nilai dampak yang dibagi kedalam tiga kuadran memperoleh hasil yang ditunjukkan di tabel 5.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Risiko
Probability Dampak
1 2 3 4 5
5 6
4 2 9
3 8 4,10 7,11
2 5 1
1 3,12
Keterangan warna tabel
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Ekstrim
Hasil perhitungan risiko yang telah ditunjukkan pada Tabel 5, diperoleh hasil bahwa nilai risiko ekstrim ada 1. Risiko tersebut yaitu, 9 (penyalahgunaan smart card). Risiko tinggi terdapat 2 risiko, 7 (kesalahan input makanan/minuman) dan 11 (kegagalan dalam mengisi mengisi saldo). Untuk risiko sedang terdapat 4 risiko dan untuk risiko rendah terdapat 5 risiko.
Tabel 6. Peringkat Risiko
LEVEL RISIKO NO FAKTOR RISIKO ANALISA RISIKO
Level I
(Risiko Ekstrim) 9 Manusia
Risiko Penyalahgunaan smart card oleh orang lain memiliki kemungkinan sering terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp Rp.1.000.000 - 1.500.000.
Level II (Risiko Tinggi)
7
Manusia
Risiko kemungkinan kesalahan dalam menginput menu makanan/minuman yang akan dipesan memiliki kemungkinan Mungkin sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp. 600.000 – 1.000.000.
11
Risiko terjadinya kegagalan dalam mengisi saldo memiliki kemungkinan mugkin sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 600.000 - 1.000.000.
Level III
(Risiko Sedang 2 Sistem
Risiko server mengalami gangguan/ lemot
memiliki kemungkinan sering sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 300.000 - 600.000.
3.4 Mitigasi Risiko
Mitigasi risiko adalah sebuah tindakan untuk meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman dari kemungkinan dan dampak risiko yang ditimbulkan. Standar manajemen risiko COSO Integrated Framework 2004 [10] maupun ISO 31000:2009 [11] menyebutkan 4 strategi bagaimana memitigasi risiko diantaranya, hindari (avoid), kurangi (reduce), berbagi dengan pihak ketiga (share) dan terima (accept).
Mitigasi risiko bukan hanya terpaku pada hasil wawancara, hasil data analisis dan memitigasi risiko, namun ada perlakuan-perlakuan lain diantaranya :
a. Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi merupakan hal yang penting mengingat prinsip manajemen risiko yang kepentingan dari seluruh stakeholders organisasi. Adanya komunikasi dan konsultasi diharapkan dapat menciptakan dukungan yang memadai pada kegiatan manajemen risiko dan membuat kegiatan manajemen risiko menjadi tepat sasaran.
b. Monitoring dan review
Monitoring dan review diperlukan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Hasil monitoring dan review juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan terhadap proses manajemen risiko.
Mitigasi risiko dapat dilakukan ketika sudah ada hasil daripada proses sebelumnya yaitu proses evaluasi risiko. Pada penelitian ini, setelah mendapatkan data dari proses evaluasi risiko yang bisa dilihat pada tabel 4, proses selanjutnya adalah memitigasi risiko. Mitigasi risiko pada sistem smart canteen dikelompokkan berdasarkan alur yang ada di sistem smart canteen diantaranya alur prabayar, alur pasca bayar dan alur top up.
Tabel 7. Mitigasi Risiko
Faktor Mitigasi
Alur Pra Bayar
Menambah fitur jumlah stok makanan
Menambah mesin smart canteen agar tidak terjadi antrian panjang Diperlukan maintenance pada server
Memasang diesel generator
Memberikan pengarahan pada siswa baru di alur pra bayar Membuat tampilan yang user friendly
Penambahan password pada smart card 4
Risiko tidak dapat mengetahui jumlah saldo yang tersisa
memiliki kemungkinan mungkin sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 300.000 - 600.000.
6
Manusia
Risiko kemungkinan terjadinya antrian panjang karena minimnya mesin smart canteen memiliki kemungkinan sangat saering sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 300.000 - 600.000.
10
Risiko kesalahan dalam mengisi nominal saat top up memiliki kemungkinan mungkin sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 300.000 - 600.000.
Level IV (Risiko Rendah)
1
Sistem
Risiko tidak dapat melihat jumlah stok makanan yang tersedia pada monitor memiliki kemungkinan jarang sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai Rp 300.000 - 600.000.
3
Risiko tidak ada keterangan harga pada produk memiliki kemungkinan sangat jarang sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai < Rp.
300.000.
5
Manusia
Risiko kemungkinan terjadinya miskomunikasi antara sistem dengan penjual memiliki kemungkinan jarang sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai < Rp. 300.000.
8
Risiko siswa baru belum mengetahui alur dari sistem smart canteen memiliki kemungkinan mungkin sekali terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai < Rp.
300.000.
12 Infrastruktur
Risiko terjadi listrik padam sehingga semua sistem otomatis akan mati memiliki kemungkinan sangat jarang terjadi , sehingga menyebabkan kerugian mencapai < Rp. 300.000.
Alur Pasca Bayar
Menambah mesin kasir dan petugasnya Menambah label harga pada produk
Memberikan pengarahan pada siswa baru di alur pasca bayar Alur Top Up Saldo
Mengecek kembali saldo yang sebelum atau sesudah diisi Maintenance server untuk sistem top up saldo
Memberikan pengarahan pada siswa baru di alur top up saldo Menyediakan alat untuk mengecek jumlah saldo
Berdasarkan pada tabel 7, hasil mitigasi risiko sebagian besar memiliki mitigasi yang sama dari faktor manusia dengan faktor sistem. Hal ini dikarenakan bahwa setiap masing – masing faktor saling terhubung/kesinambungan, yang bisa disimpulkan bahwa, ketika risiko timbul pada faktor sistem maka faktor pada manusia juga akan ikut berdampak.
Mitigasi yang dilakukan adalah, mulai dari menambah password pada smart card siswa, maintenance server[12], membuat tampilan yang user friendly[13],memberikan pengarahan kepada siswa baru serta menambah fitur – fitur yang dianggap perlu guna memberikan kenyamanan atas layanan sistem smart canteen SMA XYZ.
Setelah didapatkan hasil mitigasi risiko bukan berarti selesai sampai di hasil mitigasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 7, ada proses yang harus dilakukan setelah mitigasi risiko yaitu monitoring dan review. Pada proses monitoring dan review, memastikan apakah implementasi manajemen risiko telah berjalan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
Proses monitoring dan review melihat dan mengamati seberapa efektif kah implementasi manajemen risiko di sistem smart canteen SMA XYZ. Hasil daripada monitoring dan review yang dilakukan di alur smart canteen SMA XYZ untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan terhadap proses manajemen risiko.
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis pada sistem smart canteen di SMA XYZ dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari proses evaluasi risiko menggunakan tabel matriks, bahwa nilai risiko ekstrim ada 1, yaitu, 9 (penyalahgunaan smart card). Risiko tinggi terdapat 2 risiko, 7 (kesalahan input makanan/minuman) dan 11 (kegagalan dalam mengisi mengisi saldo). Untuk risiko sedang terdapat 4 risiko dan untuk risiko rendah terdapat 5 risiko. Harapan dari implementasi manajemen risiko ini adalah untuk mengurangi risiko yang timbul akibat faktor – faktor yang ada di alur smart canteen dan dilakukan maintenance pada sistem smart canteen agar sesuai dengan perkembangan teknologi. Karena teknologi semakin tahun pasti ada kemajuan dan perubahan, hal ini dilakukan untuk memperbaiki bug yang ada di sistem sebelumnya dan mengoptimalkan serta mempermudah pengguna dalam hal pengoperasiannya
REFERENCES
[1] A. Lele, “Industry 4.0,” in Smart Innovation, Systems and Technologies, 2019.
[2] L. Cantoni and S. Tardini, Internet. 2006.
[3] M. Chui, M. Löffler, and R. Roberts, “The internet of things,” McKinsey Q., 2010.
[4] J. Van Der Walt, “Risk,” in Hatch and Sumner’s Textbook of Paediatric Anaesthesia Third Edition, 2003.
[5] P. M. Sonar, S. S. Walke, and R. R. Bane, “Student Smart Card,” in Proceedings of the International Conference on Inventive Research in Computing Applications, ICIRCA 2018, 2018.
[6] ISO31000-2009, “ISO31000:2009 - Risk management: Principles and guidleines,” ISO, 2009. .
[7] T. Narendrakumar and A. S. Pillai, “Smart connected campus,” in 2017 International Conference on Intelligent Computing, Instrumentation and Control Technologies, ICICICT 2017, 2018.
[8] V. Del Fatto, R. Gennari, A. Melonio, and G. Raimato, “The design of a smart tray with its canteen users: A formative study,” in Advances in Intelligent Systems and Computing, 2017.
[9] RM/1, BS ISO 31000:2018 - Risk management. Guidelines. 2018.
[10] L. E. N. Richard M. Steinberg, Miles E.A. Everson, Frank J. Martens, “Enterprise Risk Management — Integrated Framework Application Techniques,” Coso, 2004.
[11] E. Furuta, “ISO 31000,” Radiat. Prot. Dosimetry, 2011.
[12] M. Mori, M. Fujishima, M. Komatsu, B. Zhao, and Y. Liu, “Development of remote monitoring and maintenance system for machine tools,” CIRP Ann. - Manuf. Technol., 2008.
[13] C. Steffen, K. Thomas, U. Huniar, A. Hellweg, O. Rubner, and A. Schroer, “TmoleX-A graphical user interface for TURBOMOLE,” J. Comput.
Chem., 2010.