• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAYA MENGAJAR GURU DALAM BUKU STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS GAYA MENGAJAR GURU DALAM BUKU STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Gaya mengajar dalam buku strategi belajar mengajar di sekolah dasar masih jarang ditemukan. Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana gaya mengajar guru dalam buku strategi belajar mengajar di sekolah dasar”. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah “Menganalisis berbagai gaya mengajar yang digunakan guru dalam buku strategi belajar mengajar di sekolah dasar”.

Gaya mengajar menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru, guru lebih banyak melakukan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk ceramah. Pengaruh model belajar guru dan gaya mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKN. Gaya mengajar guru akan mampu mempengaruhi minat belajar siswa yang ditemuinya di kelas.

Gaya Mengajar Guru dalam buku Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar karya Naniek Kusumawati dan Endang Sri Maruti. Masing-masing dari beberapa gaya mengajar yang diuraikan dalam buku strategi belajar mengajar di atas mempunyai keunggulan tersendiri.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti, penelitian ini merupakan hasil yang dapat dijadikan sebagai refleksi diri untuk lebih mencari dan mengembangkan inovasi-inovasi selama proses pendidikan, sehingga nantinya dapat berkembang dan menjadi guru yang lebih baik.

LANDASAN TEORI

Penelitian yang relevan

Penelitian kepustakaan (library study), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai literatur. Penekanan penelitian kepustakaan adalah menemukan berbagai teori, hukum, dalil, asas, pendapat, gagasan dan lain sebagainya yang dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan yang diteliti. Penelitian kepustakaan juga digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian konseptual teoritis, baik mengenai tokoh pendidikan maupun konsep pendidikan tertentu seperti tujuan, metode dan lingkungan pendidikan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah buku-buku antara lain buku Menjadi Guru Profesional karya E Mulyasa, buku Menjadi Inisiator Guru karya Toifuri, buku Strategi Pembelajaran edisi ke-5 karya Abdul Majid dan buku Guru dalam Proses Belajar Mengajar karya Muhammad Ali. . , serta artikel dan jurnal yang mendukung dan beberapa di antaranya relevan dengan penelitian. Kutip data yang diperlukan sesuai fokus penelitian, lengkap dengan sumbernya, sesuai dengan teknik sitasi ilmiah. Kredibilitas digunakan untuk mengatasi kompleksitas data yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan oleh sumber data dalam setting atau tempat penelitian dari waktu ke waktu, untuk melakukan observasi yang cermat, dan untuk berdiskusi dengan rekan sejawat selama proses penelitian.

Transferabilitas adalah validitas, yang menunjukkan bahwa reliabilitas menunjukkan kestabilan data dengan memeriksa data dari berbagai metode. Konfirmasi (keamanan) untuk menunjukkan netralitas dan objektivitas data yang diperoleh serta menggunakan jurnal untuk melakukan refleksi terhadap data yang dikumpulkan.34. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis isi atau analisis isi buku teks digunakan untuk menyimpulkan isi suatu teks baik dari segi kata, makna gambar, simbol, gagasan, tema dan segala macam pesan yang dapat dikomunikasikan.

Metode analisis isi mencoba melihat konsistensi makna dalam sebuah teks yang digambarkan dalam pola terstruktur dan mengarahkan peneliti untuk memahami sistem nilai di balik teks tersebut. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan terdokumentasi (buku, koran, kaset dan manuskrip) 2. Tujuan metode analisis isi adalah untuk mendeskripsikan dan menyimpulkan isi proses komunikasi (lisan atau tulisan).

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif, sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan (literature review). Topik penelitian masuk dalam kelas V, sedangkan peneliti menggunakan buku, jurnal atau catatan yang berkaitan dengan metode penelitian. Hubungan Gaya Mengajar Guru dengan Sikap Siswa dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Kecamatan Wonogiri.

Tabel 2.1 persamaan dan perbedaan penelitian yang Relevan
Tabel 2.1 persamaan dan perbedaan penelitian yang Relevan

Kerangka berpikir

METODE PENELITIAN

Sumber Data

30 Faculty of Tarbiyah and Tadris, Bengkulu State Islamic Institute (FTT IAIN Bengkulu), Smernice za pisanje diplomskih nalog (Bengkulu: Faculty of Tabiyah and Tadis IAIN Bengkulu, 2015), str.14. 31Fakulteta Tarbiyah and Tadris, Državni islamski inštitut Bengkulu (FTT IAIN Bengkulu), Smernice za pisanje diplomskih nalog.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

  • Buku Strategi Belajar Mengajar Karya Rosma Hartiny 45
  • Buku Strategi Dan Metode Pengajaran Karya Marno
  • Buku 95 strategi Mengajar Sesuai Kerja Otak Dan Gaya
  • Buku Revolusi Mengajar Berbasis Neurosains Karya

Gaya mengajar seorang guru mencerminkan cara pelaksanaan pengajaran menurut pandangannya. Selain itu, latar belakang psikologis khususnya teori pembelajaran yang digunakan dan kurikulum yang diterapkan juga mempengaruhi gaya mengajar guru yang bersangkutan. Dalam buku Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar karya Naniek Kusumawati, S.Pd, M.Pd dan Endang Sri Maruti, S.Pd, M.Pd.

Buku Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar karya Naniek Kusumawati, S.Pd, M.Pd dan Endang Sri Maruti, S.Pd, M.Pd. Selain mengajar, penulis juga aktif dalam pertemuan ilmiah, menulis jurnal pendidikan, pengabdian masyarakat, dan menulis beberapa buku antara lain Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar, Konsep IPA dan Menjadi Guru Ideal. Spesifikasi lengkap buku Strategi Belajar Mengajar karya Rosma Hartiny. Buku yang disusun untuk membimbing calon siswa SD/MI dalam bentuk materi dan teori, terbit tahun 2018.

Konsep umum tersebut terdiri dari konsep strategi belajar mengajar, hakikat proses belajar mengajar, komponen-komponen belajar mengajar, strategi meningkatkan motivasi belajar, belajar mengajar sebagai suatu sistem, membangun komunikasi dalam belajar mengajar. proses, kompetensi guru dalam mengelola proses belajar mengajar, metode mengajar, penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Bisa jadi guru sedang mengajar sampai mulutnya berbusa, namun siswa tidak mengerti apa yang disampaikan guru, atau bisa juga guru sedang mengajari siswa untuk melamun secara samar-samar. Untuk itu, sebelum menampilkan suatu gaya mengajar di hadapan siswa, terlebih dahulu harus dilatih atau diadakan latihan bersama dengan rekan-rekannya.

Selain itu, sikap konservatisme guru (hanya berpegang teguh pada satuan stilistika tertentu) dan kreatifitas (selalu mencari cara merancang gaya mengajar) membuat guru menampilkan gaya mengajar lebih berhasil dan sukses 36. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat kesukaannya. pengembangan atau potensi kognitif Meningkatkan kemungkinan bertindak motivasi dan rasa ingin tahu melalui kegiatan observasi, penelitian dan inkuiri karena pengembangan inkuiri Komponen yang sering digunakan atau dilaksanakan antara lain perbedaan metode dan gaya mengajar guru, perbedaan penggunaan media, materi dan sumber belajar, serta perbedaan pola interaksi dan aktivitas siswa.

37Naniek Kusumawati & Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar, hal. 28..apa yang dipelajari, apa manfaatnya untuk menyelesaikan masalah sehari-hari serta hal-hal yang perlu diingat untuk pelajaran selanjutnya. Prinsip pengajaran atau dasar pengajaran adalah upaya guru untuk menciptakan dan mengkondisikan situasi belajar mengajar agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara maksimal. Penggunaan prinsip-prinsip pengajaran dapat direncanakan oleh guru terlebih dahulu, atau dapat pula diterapkan secara spontan pada saat proses belajar mengajar.

Menurutnya kegiatan atau proses dan hasil belajar mengajar sama pada setiap peserta didik, pada hakikatnya menafikan adanya perbedaan individu. Kolaborasi dan kompetensi sebagai variasi kegiatan belajar siswa untuk menunjang motivasi dan perhatian siswa dalam belajar.41.

Analisis Data

  • Gaya Mengajar dalam Buku Strategi Belajar Mengajar

Namun, setiap proses pengajaran memiliki kelebihan dan kekurangan terlepas dari metode, strategi dan gaya mengajar yang digunakan guru. Gaya pengajaran teknologi ini menuntut seorang guru untuk mengandalkan berbagai sumber media yang tersedia. Guru “memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari ilmu yang sesuai dengan minat masing-masing”, sehingga memberikan banyak manfaat bagi siswa. 47 1) Ciri-ciri gaya mengajar teknologi sebagai berikut: 48.

Guru yang menggunakan gaya mengajar yang personal merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai keberhasilan belajar siswa. Guru dengan gaya mengajar adaptif ini akan selalu meningkatkan pembelajaran siswa dan selalu memandang siswa sebagai dirinya sendiri. Dari pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa gaya mengajar guru yang personal adalah gaya mengajar yang mana siswa mendominasi dalam pembelajaran.

Guru dengan gaya mengajar interaksional mengutamakan dialog dengan siswa sebagai bentuk interaksi yang dinamis. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa gaya mengajar interaksional merupakan gaya mengajar guru, dimana cara belajar guru dan siswa sama-sama dominan. Gaya mengajar ini menciptakan dialog komunikasi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa.

Gaya mengajar individual biasanya berupaya memahami siswa sebagai makhluk individu dengan segala persamaan dan perbedaannya. Perbedaan gaya mengajar yang digunakan oleh guru akan menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang berbeda-beda dengan hasil yang berbeda pula. Penerapan gaya mengajar dilakukan oleh guru sesuai dengan metode atau karakter masing-masing guru.

Solusi yang dapat diberikan ketika memilih dan menentukan gaya mengajar sebenarnya terletak pada guru itu sendiri. Dipastikan pula bahwa dalam menggunakan gaya mengajar, guru juga harus mampu menyesuaikannya dengan situasi dan keadaan di kelas. Itulah mengapa penting untuk menerapkan berbagai gaya mengajar yang dijelaskan dalam berbagai buku di atas, sehingga sebagai guru dan calon guru Anda tidak hanya menerapkan satu gaya mengajar.

Sedangkan gaya mengajar dapat diartikan sebagai dimensi atau kepribadian luas yang mencakup kedudukan guru, pola tingkah laku dan lain-lain. Pendidik dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan menggunakan berbagai gaya mengajar di kelas untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

Gambar

Tabel 1.1 Variasi Gaya Mengajar Guru  Keterampilan  Guru  Dalam
Tabel 2.1 persamaan dan perbedaan penelitian yang Relevan

Referensi

Dokumen terkait

Pendekat anEkspr esi fpenggant i anar t idar ikal i matdiat as,“ i sui niakanj adi r anj au,hi l angdar iper mukaant apisi apmel edakkapansaj a”,dal am kal i mati ni menunj ukkanai

[r]