3 Monday effect, yaitu return saham pada hari Senin secara signifikan negatif atau lebih rendah dibandingkan hari perdagangan lainnya. Selain itu, Budileksmana (2006) juga menemukan bahwa return negatif pada hari Senin dipengaruhi oleh return negatif pada hari Jumat sebelumnya. Apakah return pada hari Senin lebih rendah dibandingkan hari lainnya (terjadi Monday effect).
Apakah return negatif hari Senin dipengaruhi oleh return negatif hari Jumat sebelumnya? Apakah imbal hasil terendah pada hari Senin terkonsentrasi pada hari Senin keempat dan kelima setiap bulannya? Terbukti secara empiris bahwa return hari Senin lebih rendah dibandingkan hari lainnya (Monday Effect).
Untuk membuktikan secara empiris bahwa return negatif pada hari Senin dipengaruhi oleh return negatif pada hari Jumat sebelumnya. Telah dibuktikan secara empiris bahwa keuntungan bulanan terendah terkonsentrasi pada hari Senin keempat dan kelima setiap bulannya.
PENDAHULUAN
Masalah Penelitian
- Identifikasi Masalah
 - Pembatasan Masalah
 - Perumusan Masalah
 
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
Investasi
- Pengertian Investasi
 - Jenis Investasi
 
Pasar Modal
- Definisi Pasar Modal
 - Instrumen Pasar Modal
 
Efisiensi Pasar Modal
- Bentuk Efisiensi Pasar Modal
 - Anomali Pasar
 
Saham
- Definisi Saham
 - Jenis Saham
 - Return Saham
 - Abnormal Return, Actual Return, dan
 
Definisi Dan Jenis Indeks Pada Bursa Efek Indonesia 26
- Indeks LQ-45
 
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
 - Metode Pengambilan Sampel
 - Teknik Pengumpulan Data
 
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber tertentu. Data ini merupakan data harga saham harian (closing price) masing-masing perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut pada Indeks LQ-45 selama tahun 2008 pada hari Senin-Jumat. Oleh karena itu, sifat data awal yang digunakan adalah data panel, yaitu gabungan antara data runtun waktu (antar waktu) dan data cross-sectional (antar individu/ruang) (Gujarati, 2003).
Data ini merupakan rata-rata return saham harian seluruh perusahaan sampel setiap hari dalam setahun. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sekaran, 2003). Karena jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi yang diambil dari PT.
Metode Analisis Data
- Teknik Pengolahan Data
 - Pengolahan Data Awal
 - Uji Data
 - Teknik Pengujian Hipotesis
 - Pengujian Hipotesis 1
 - Pengujian Hipotesis 2
 - Pengujian Hipotesis 3
 
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kondisi Saham Di Indonesia Tahun 2008
Krisis subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 2007 memberikan dampak negatif terhadap berbagai lembaga keuangan di dunia, khususnya bank investasi yang mengalami kerugian hingga miliaran dolar, hingga akhirnya berujung pada krisis global. Akibatnya peminjam kredit merupakan nasabah dengan keuangan yang tidak sehat, sehingga banyak terjadi kredit macet sehingga menimbulkan kerugian besar bagi berbagai bank investasi dan hedge fund. Konsekuensi lebih lanjut, bank investasi dan hedge fund telah menarik portofolionya di pasar modal di seluruh dunia, sehingga berdampak pada anjloknya nilai indeks pasar modal di seluruh dunia, salah satunya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). salah satu indeks di pasar modal Indonesia.
Hal ini menyebabkan skala kerugian akibat krisis subprime mortgage menjadi jauh lebih besar dari perkiraan semula. Terpuruknya pasar modal di Indonesia akibat subprime mortgage juga diperparah dengan adanya margin call dari sejumlah perusahaan sekuritas. Karena sebagian besar investor di Indonesia memiliki rekening margin dan tidak dapat menaikkan margin yang turun, beberapa broker melakukan penjualan paksa.
Dampak negatif krisis yang awalnya terjadi di Amerika Serikat tentu bukan satu-satunya penyebab buruknya kondisi pasar modal Indonesia di tahun 2008, namun ada faktor lain. Menurunnya keadaan pasar modal saham di Indonesia dapat dilihat dari grafik IHSG tahun 2008 berikut ini, dimana IHSG merupakan indikator utama yang umumnya digunakan untuk melihat perkembangan atau keadaan suatu saham secara keseluruhan. Dari Gambar 4.1 di atas dapat dilihat dan dijadikan bukti bahwa keadaan saham-saham di pasar modal Indonesia mengalami penurunan yang berkepanjangan dari waktu ke waktu.
Terlihat pula grafik yang menunjukkan tren menurun yang mengindikasikan bahwa secara keseluruhan harga saham di BEI hampir selalu mengalami penurunan pada tahun 2008. Artinya return saham yang diperoleh investor pada tahun 2008 hampir setiap hari negatif. Hal serupa juga dapat dilihat dari grafik pergerakan saham perusahaan-perusahaan yang aktif diperdagangkan di bursa, yaitu saham-saham perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ-45 yang menjadi sampel penelitian ini.
Dari Gambar 4.2 di atas terlihat bahwa Indeks LQ-45 mencapai angka tertinggi yaitu sebesar 615.996 pada awal tahun dan mencapai angka terendah sebesar 206.675 selama tahun 2008. Selain itu juga terlihat bahwa Grafik Indeks LQ-45 justru mengalami penurunan pada tahun 2008. 53. Kondisi pasar modal Indonesia pada tahun 2008 mengalami kondisi yang kurang baik yaitu adanya kecenderungan pergerakan harga saham yang menurun yang menyebabkan return saham di BEI pada tahun 2008 rata-rata setiap harinya negatif.
Hasil Penelitian
- Pengujian Hipotesis 1
 - Uji Normalitas
 - Uji Hipotesis
 - Pengujian Hipotesis 2
 - Uji Normalitas
 - Uji Heteroskedastisitas
 - Uji Autokorelasi
 - Uji Hipotesis
 - Pengujian Hipotesis 3
 - Uji Normalitas
 - Uji Hipotesis
 
Artinya, risikonya paling rendah pada hari Senin dibandingkan hari lainnya. Ho: Return saham hari Senin di pasar modal Indonesia pada tahun 2008 tidak lebih rendah dibandingkan hari-hari lainnya (Monday effect tidak muncul). Ha: Return saham hari Senin di pasar modal Indonesia tahun 2008 lebih rendah dibandingkan hari-hari lainnya (ada Monday effect).
Artinya secara statistik rata-rata return harian saham pada hari Senin di BEI tahun 2008 tidak lebih rendah dibandingkan return pada hari-hari lainnya. Pengujian hipotesis kedua penelitian ini yang menguji bahwa return negatif pada hari Senin dipengaruhi oleh return negatif yang terjadi pada hari Jumat sebelumnya diuji dengan menggunakan analisis regresi. Perhitungan harian hari Senin tahun 2008 terdapat 49 data, dan perhitungan harian hari Jumat sebanyak 46 data.
Ho : Return negatif saham pada hari Senin di pasar modal Indonesia tahun 2008 tidak dipengaruhi oleh return negatif pada hari Jumat sebelumnya Ha : Return negatif saham pada hari Senin di pasar modal Indonesia tahun 2008. Hal ini membuktikan bahwa return pada hari Senin positif dipengaruhi secara signifikan oleh pengembalian hari Jumat sebelumnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa return negatif yang terjadi pada hari Senin dipengaruhi oleh return negatif yang terjadi pada hari Jumat pada minggu sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham Senin di BEI tahun 2008 tidak bersifat acak (memiliki pola) sehingga dapat diprediksi secara sistematis. Pengujian terhadap hipotesis ketiga penelitian ini, yang menguji bahwa return bulanan terendah terkonsentrasi pada hari Senin keempat dan kelima setiap bulannya, diuji dengan menggunakan uji One Sample t test (uji t satu sampel). Ho: Return saham yang negatif pada hari Senin di pasar modal Indonesia pada tahun 2008 tidak terkonsentrasi pada hari Senin keempat dan kelima setiap bulannya.
Ha: Return saham negatif pada hari Senin di pasar saham Indonesia terkonsentrasi pada hari Senin keempat dan kelima setiap bulannya pada tahun 2008. Hal ini mengakibatkan Ho tidak ditolak pada taraf signifikansi 5% yang berarti return saham pada hari senin minggu keempat dan kelima tidak berbeda atau lebih besar dari nol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham hari Senin di BEI tahun 2008 tidak bersifat acak (menunjukkan pola), yaitu dapat diprediksi secara sistematis berdasarkan pengaruh kalender (hari Senin di awal atau akhir bulan). . .
Artinya, return saham hari Senin di BEI tidak jauh lebih rendah dibandingkan hari-hari lainnya di BEI tahun 2008. Return saham hari Senin di BEI tahun 2008 berkorelasi positif signifikan dengan return hari Jumat minggu sebelumnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa return saham negatif yang terjadi pada hari Senin dipengaruhi oleh return saham negatif pada hari Jumat minggu sebelumnya.
Return saham negatif pada hari Senin di BEI tahun 2008 terjadi secara signifikan pada hari Senin akhir bulan, yaitu pada minggu keempat dan kelima setiap bulannya.