• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis motivasi kerja, disiplin kerja dan pemberian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis motivasi kerja, disiplin kerja dan pemberian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU PADA

SEKOLAH YAYASAN BABUL KHAERUL BARANA DIKABUPATEN JENEPONTO

Supriadi C1, Sutardjo Tui2, Iqbal AR3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1supriadi@gmail.com, 2sutardjotui@gmail.com, 3iqbalar317@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of work motivation, work discipline and compensation on teacher job satisfaction at the Babul Khaerul Barana Foundation School, Jeneponto Regency. The data sources in this study are primary data and secondary data. The data analysis method used is descriptive qualitative and quantitative analysis. The population and sample in this study were all 50 teachers at the Babul Khaerul Barana Foundation School in Jeneponto Regency. The results showed that partially and simultaneously work motivation, work discipline and compensation had a positive and significant effect on teacher job satisfaction at the Babul Khaerul Barana Foundation School, Jeneponto Regency.

Keywords: Work Motivation, Work Discipline, Compensation and Teacher Job Satisfaction.

PENDAHULUAN

Motivasi timbul dari dalam diri sepegawai pegawai karena adanya suatu hal yang ingin dicapai yang memotivasi setiap anggota untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan atasan kepadanya. Setiap pegawai dalam suatu tindakan tertentu pasti didorong oleh adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena adanya harapan yang diinginkan. Setiap individu mempunyai motivasi sendiri yang mungkin berbeda-beda.

Dengan kata lain adalah dorongan psikologis dari luar terhadap sesepegawai agar mau melaksanakan sesuatu. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan pegawai-pegawai atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari pegawai- pegawai tersebut. Seperti halnya pegawai mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh kantor atau instansi. Kantor ataupun instansi juga mengharapkan pegawainya untuk dapat melakukan jenis perilaku-perilaku tertentu.

Kantor atau instansi dapat memperoleh perilaku-perilaku tersebut dengan melakukan

tanggung jawab manajerial yang biasanya disebut sebagai pengarahan atau motivasi.

Pada prinsipnya sepegawai pegawai akan termotivasi untuk melakukan tugas-tugasnya tergantung pada kuat atau tidaknya motif yang mempengaruhinya. Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto tak hanya dipengarungi oleh kedisiplinan saja tetapi pemberian kompensasi dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja adalah suatu aspek dari manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kepuasan kerja guru secara efektif dan efisien. Pemberian kompensasi sangat penting karena untuk menumbuhkan semangat guru dalam kinerjanya. Sedangkan jika tidak diberi kompensasi maka guru akan malas dalam bekerja.

Dengan adanya imbalan atau bentuk penghargaan diharapkan pegawai dapat merasa puas dan dapat bekerja secara maksimal dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu terhadap apa yang mereka kerjakan, yaitu seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja adalah reaksi para pegawai terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Kepuasan

(2)

kerja berkaitan pula dengan hal-hal yang dapat menyenangkan atau perasaan positif yang merupakan akibat dari penghargaan terhadap pekerjaan seorang guru. Sikap terbuka kepada para guru dan harus dapat menerima masukan- masukan dari para guru dalam menyelesaikan sebuah persoalan yang dihadapi dalam lingkungan Sekolah Mis Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat disimpulkan yang menjadi rumsan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

2) Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

3) apakah pemberian kompensasi berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 4) Apakah motivasi kerja, disiplin kerja dan pemberian kompensasi berpengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Adapun tujuan diadakanya penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 2) Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 3) Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 4) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan pemberian kompensasi secara simultan maupun secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

TINJAUAN LITERATUR

Motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang menciptakan kegembiraan seseorang untuk bekerja bersama, untuk bekerja secara efektif dan untuk diintegrasikan dengan semua upaya mereka untuk mencapai tujuan. (Setiadi, 2015). Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Terry dan

Rue, (2016) bahwa motivasi adalah sebagai upaya seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semangat karena ingin melaksanakannya. Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses prilaku manusia pada pencapaian tujuan. (Wibowo, 2016).

Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Yang dimaksud dengan motivasi adalah asal kata motif yaitu suatu kehendak atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat (Robert dalam Moenir, 2014).

Menurut George R. Terry (1986) dalam Sedarmayanti (2016) memberikan pengertian bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.

Sedangkan menurut Menurut Irham Fahmi dalam bukunya Teori dan aplikasi (2016) menyatakan bahwa motivasi adalah aktifitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan.

Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Danim (2017) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

Duncan dalam Purwanto, (2012), mengemukakan bahwa didalam konsep manajemen motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi prilaku seseorangagar meningkatkan kemampuanya secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Manullang (2015) motif adalah sama Signifikansi dengan kata motif, motif, motivasi, alasan dan kekuatan pendorong. Motif adalah kekuatan pendorong yang mendorong orang untuk bertindak, atau energi manusia yang menyebabkan orang untuk bertindak.

Motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang menciptakan kegembiraan

(3)

seseorang untuk bekerja bersama, untuk bekerja secara efektif dan untuk diintegrasikan dengan semua upaya mereka untuk mencapai tujuan (Setiadi, 2015).

Menurut Afandi (2018) Motivasi adalah keinginan yang muncul dari seseorang atau entitas karena ia termotivasi, didorong dan didorong untuk melakukan kegiatan dengan kejujuran, kepedulian dan dedikasi untuk mendapatkan hasil yang baik dan lebih baik untuk hasil dari kegiatan yang dilakukan.

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Sedangkan motivasi tersebut adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam angka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang ditentukan sebelumnya (Siagian, 2016).

Menurut Hasibuan (2017) bahwa motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian motivasi, dapat dirumuskan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tingkat kinerja. Sedangkan pada penelitian ini, motivasi kerja didefinisikan sebagai pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja pegawai agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tingkat kinerja.

Sutrisno, dkk (2016) disiplin yaitu salah satu aspek dalam sistem kerja yang harus diperhatikan oleh sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja atau produkivitas sebuah organisasi.

Hamali (2018) disiplin yaitu kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional.

Menurut (Hasibuan 2017), disiplin merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawanya, semakin tinggi prestasi kerja yan dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Menurut Benardin (2001) dalam buku Sudarmanto (2015) menyatakan bahwa kinerja merupakan catatan hasil yang dihasilkan atas fungsi pekerjaan atau aktivitas-aktivitas selama priode waktu tertentu. Menurut indah puji hartatik (2014) menyebutkan disiplin keja adalah suatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan instansi serta norma – norma sosial yang berlaku. Menurut Veithzal Rivai Zainal (2017) mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimppulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu system yang digunakan oleh sebuah lembaga organisasi atau pemerintahan dalam upaya meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengetahuan, serta tingkah laku seseorang untuk senantiasa mengikuti peraturan yang ditetapkan dan norma-norma yang berlaku di lembaga organisasi tersebut.

Menurut Handoko (2014) Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Program-program kompensasi juga penting bagi perusahaan, karena mencermintakan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia.

Menurut Sastrohadiwiryo dalam Septawan (2014) adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Yusuf (2015) berpendapat bahwa kompensasi mengandung arti yang lebih luas daripada upah atau gaji. upah atau gaji menekankan pada balas jasa yang bersifat finansial,

(4)

sedangkan kompensasi merupakan balas jasa financial maupun non-finansial. kompensasi merupakan pemberian balas jasa, baik secara langsung berupa uang (financial), maupun secara langsung berupa penghargaan (non- financial). Menurut Marwansyah (2016) Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial, yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/jasanya terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Menururt Wibowo (2016) Kompensasi adalah jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Menurut Yani tahun 2012 (Widodo, 2016). Kompensasi adalah bentuk pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat. Sedangkan Afandi (2018) bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Berdasatrkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan segalah bentuk yang diterima baik berupa barang, gaji, bonus yang diterima secara langsung maupun tidak langsung oleh pegawai/karyawan sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atas pekerjaan yang telah diselesaikan.

Menurut Mangkunegara (2017) kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokongg diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dengan kondisi dirinya. Menurut Yusuf (2015) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaanya. Kepuasan kerja mencrmingkan perasaan seseeorang dalam pekerjaanya. Hal ini tampak pada kondisi perasaan seseorang pada pekerjaanya dan segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan pekerjaanya.

Menurut Badeni (2016) kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaanya yang dapat berupa sikap positif atau negatif, puas atau tidak puas. Porter dan Lawler dalam Bavendam (2000) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan bangunan unidimensional, dimana seseorang memiliki

kepuasan umum atau ketidakpuasan dengan pekerjaannya. Sikap yang positif terhadap pekerjaan secara konsepsi dapat dinyatakan sebagai kepuasan kerja dan sikap negatif terhadap pekerjaan sama dengan ketidakpuasan. Sedangkan menurut Muhaimin (2004) kepuasan kerja secara umum merupakan sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi terhadap aspek-aspek yang berbeda bagi pekerja. Sikap seseorang terhadap pekerjaan tersebut menggambarkan pengalaman-pengalaman menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pekerjaan dan harapan-harapan mengenai pengalaman mendatang.

Blum (dalam Anoraga, 2014) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri, dan hubungan sosial individu di luar kerja. Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari keadaan diri seseorang sehubungan dengan senang atau tidak senang sebagai akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan apa yang diharapkan pegawai dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan.

Menurut Kreitner dan Kinicki (2015) kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Menurut Robbins dan Judge (2015) kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Hasibuan, 2018).

Handoko (2014) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Menurut Afandi (2018) kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional

(5)

terhadap berbagai aspek pekerjaan.

Seperangkat perasaan pegaai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Badriyah (2017) kepuasan kerja merupakan sikap atau persaan karyaan terhadap aspek-aspek yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan yang sesuai dengan penilaian masing-masing pekerja.

Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian kepuasan kerja, dapat dirumuskan bahwa kepuasan kerjaadalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai- nilai penting pekerjaan. Sedangkan pada penelitian ini, kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap yang positif dari pegawai meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang dibahas pada bab sebelumnya maka dapat dirumuskan yang menjadi rumusah hippotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Motivasi kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 2) Disiplin kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 3) Pemberian kompensasi berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 4) Motivasi kerja, disiplin kerja dan pemberian kompensasi berpengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Supriadi (2021).

METODE PENELITIAN

Menurut Sekaran (2017), desain Penelitian (research design) adalah rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pertanyaan penelitian daris studi.

Menurut Sugiyono (2017) mengungkapkan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti

Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian deskriptif adalah: Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 1) Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti literatur- literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis. Yang termasuk data kualitatif dalampenelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian. 2) Data kuantitatif, ialah data yang dinyatakan dalam bentuk skala numerik atau angka, seperti: data kualitatif yang diangkakan (scoring) dari hasil kuisioner

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. 1) Data primer, Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang dalam hal ini adalah para Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. 2)

(6)

Data sekunder, Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) data sekunder adalah data yang yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari lembaga/organisasi atau pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu data dari Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Koesioner, 4) Dokumentasi.

Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari sekelompok obyek ataupun subyek yang dijadikan sumber data penelitian Subjek penelitian yang akan dijadikan populasi adalah seluruh guru Sekolah Mis Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto sebanyak 50 orang.

Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel yaitu yang berjumlah50 orang.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian agar dapat diinterpretasikan dan mudah dipahami adalah sebagai berikut:

1) Uji Instrumen Penelitian, Uji Normalitas Data, 3) Uji Analisis Deskriptif, 4) Analisis Regresi Linear Berganda, 5) Uji Goodness Of Fit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevaditan suatu data yang digunakan dalam suatu penelitian. Untuk mlihat tingkat kevaliditan dari data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan pada tabel 1 tersebut dimana df=N-2 sehingga diperoleh hasil df=50-2=48 maka dapat ditentukan bahwa nilai Rtabel=0.2353 dimana nilai dari coefisien>nilai Rtabel dengan tingkat signifikan 0,000<0.05 maka dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini yang dilakukan pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto, semuanya dapat dikatakan valid.

Uji reabilitas data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel beikut ini:

Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan pada tabel 2 diatas maka dapat dilihat bahwa nilai dari Cronbach's Alpha>0.60 maka dapat dikatakan bahwa seluruh varibel dalam penelitian ini realibel

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. data yang berdistribusi normal apabila nilai sig. variabel independen > nilai sig. α=

0.05. dengan menggunakan bantuan Program SPSS 16.0 For Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(7)

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan pada tabel 3 diatas maka dapat dilihat bahwa pengujian normalitas data dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test maka dapat dilihat bahwa Motivasi Kerja (X1) Disiplin Kerja, (X2), Pemberian Kompensasi (X3), dan Kepuasan Kerja (Y) maka dari nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) dengan tingkat signifikan α=0.05< Asymp. Sig. (2-tailed)dikatakan seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Dalam melakukan pengujian analisis regresi linear pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Dari perhitungan dengan menggunakan model Full Regression, diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Analisis Linear Berganda

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan pada tabel 4 diatas pada kolom Unstandardized Cofficients diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y=5.998+(0.461) X1 + (0.342) X2 + (0.442) X3+ e

Berdasarkan dari persamaan tersebu dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kostanta (a)= 5.998 ini menunjukkan harga konstan, apabila jika variabel Motivasi Kerja, (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Dan Pemberian Kompensasi (X3), =0, maka Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto, tetap sebesar

5.998, artinya produktivitasnya justru menurun atau negative. 2) Koefisien X1 (b1)= 0.461 ini menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Motivasi Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan bertambah sebesar 0.461 atau (46.1%). 3) Koefisiensi X (b2)= 0.342 ini menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto, Dengan kata lain, jika variabel Disiplin Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan bertambah sebesar 0.342 atau (34,2%). 4) Koefisiensi X (b3)= 0.442 ini menunjukkan bahwa variabel Pemberian Kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Guru,. Dengan kata lain, jika variabel Pemberian Kompensasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan bertambah sebesar 0.442 atau (44.2%).

Uji determinasi digunakan untuk mengetahui sebesar pengaruh variabel bebas terhadap varibel terikatnya. Jika R2 semakin besar, maka maka dapat dikatakan pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y) juga semakin besar, begitupun dengan sebaliknya.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Hasil Uji Determinasi

Sumber: data primer diolah (2021).

Pada tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa:

1) R= 0.917 berarti hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari Motivasi Kerja (X1) Disiplin Kerja, (X2), Pemberian Kompensasi (X3), dan Kepuasan Kerja (Y), terhadap variabel terikat Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto sebesar 91,17% artinya hubunganya sangat erat. 2) R saqure sebesar 0.842 yang berarti 84,2% Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto dipengaruhi oleh variabel Motivasi Kerja (X1) Disiplin Kerja, (X2), Pemberian

(8)

Kompensasi (X3), dan sisanya sebesar 15,8%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari indikator penelitian ini.

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah seiap variabel bebas Motivasi Kerja (X1) Disiplin Kerja, (X2), Pemberian Kompensasi (X3), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Guru (Y) Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto Untuk melihat hasil perhitungan uji F dengan menggunaan aplikasi SPSS 16.0 For windows maka dapat dilihatb pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Uji F

Sumber: data primer diolah (2021).

Pada tabel 6 diperoleh nilai Fhitung sebesar 81.424 dengan tingkat signifikan 0.000. oleh karena itu perhitungan Fhitung>Ftabel (81.42>2.83) dan tingkat signifikan 0.000<0.05. yang artinya seluruh variabel bebas baik Motivasi Kerja (X1) Disiplin Kerja, (X2), Pemberian Kompensasi (X3), secara bersama-sama berpengaruh positf dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto dipengaruhi oleh variabel.

Uji T digunakan untuk mengetahui besarnya masing-masing pengaruh variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Tabel 7. Hasil Uji T

Sumber: data primer diolah (2021).

Pada tabel 7 menunjukkan bahwa: 1) Variabel Motivasi Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul

Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari tingkat signifikan 0.000<0.05 dan nilai Thitung 4.644> Ttabel 1.678. 2) Variabel Disiplin Kerja, (X2),) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari nilai signifikan 0.003<0.05 atau nilai dari Thitung 3.137> T tabel 1.678. 3) Variabel Pemberian Kompensasi (X3), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Hal ini dilihat dari nilai signifikan 0.000<0.05 atau nilai dari Thitung4.629> T tabel 1.678. 4) Dari hasil pengujian diatas maka dapat dilihat bahwa variabel yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah Motivasi Kerja (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari nilai signifikan 0.000<0.05 atau nilai dari Thitung4.644> T tabel

1.678.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Di kabupaten Jeneponto

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto hal ini dilihat dari hasil uji analisis regresi linear berganda yang menunjukkan nilai B sebesar 0.461 atau 46.1% dengan tingkat signifikan 0.000.

Secara simultan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara simultan Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto, hal ini dilihat dari hasil uji T atau uji parsial dimana diperoleh Thitung= 4.644 sedangkan T

table=1.678. sehingga Thitung4.644> T tabel 1.678.

dengan tingkat signifikan 0,000.

Secara simultan dari hasil uji F maka dapat dilihat bahwa secara simultan Motivasi kerja berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto, hal ini dilihat dari pebandingan Fhitung>Ftabel dengan perolehan nilai Fhitung=81.42> FTabel 2.83 dengan tingkat signifikan 0.000.

(9)

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Di kabupaten Jeneponto

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh disiplin kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Hal ini dilihat dari hasil uji analisis regresi linear berganda menunjukkan nilai B sebesar 0.342 atau sebesar 34,2% dengan tingkat signifikan 0.003.

Secara simultan Disiplin Kerja berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari hasil Uji F dimana membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, dimana Fhitung>Ftabel. Dalam penelitian ini diperoleh nilai Fhitung=81.42> FTabel= 2.83 dengan tingkat signifikan 0.000.

Uji parsial dalam penelitian ini mengenai variabel disiplin kerja menunjukkan bahwa secara parsial Disiplin Kerja berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari uji parsial atau uji individu dengan membandingkan nilai Thitung>Ttabel, dari hasil penelitian diperoleh nilai Thitung 3.137> T

tabel 1.678. dengan tingkat signifikan

0.003<0.05

Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Di kabupaten Jeneponto

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Pemberian kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Di kabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari hasil uji analisis regresi linear berganda menunjukkan nilai B sebesar 0.442 atau sebesar 44,2% dengan tingkat signifikan 0.000.

Secara simultan Pemberian Kompensasi berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari hasil Uji F dimana membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, dimana Fhitung>Ftabel. Dalam penelitian ini diperoleh nilai Fhitung=81.42> FTabel= 2.83 dengan tingkat signifikan 0.000.

Uji parsial dalam penelitian ini mengenai variabel Pemberian Kompensasi menunjukkan bahwa secara parsial Pemberian Kompensasi berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Hal ini dilihat dari uji parsial atau uji individu dengan membandingkan nilai Thitung>Ttabel, dari hasil penelitian diperoleh nilai Thitung 4.629> T

tabel 1.678. dengan tingkat signifikan

0.000<0.05

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto. Yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Secara parsial dan simultan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana. 2) Secara parsial dan simultan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana. 3) Secara simultan dan parsial pemberian kompensasi berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Barana.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat ditarik beberapa yang dapat disarangkan mengenai Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada SekolahYayasan Babul Khaerul Barana Dikabupaten Jeneponto.

Yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Motivasi kerja merupakan indikator yang menjadi tolak ukur kepuasan kerja para guru di Sekolah Yayasan Babul Khaerul Bararana Dikabupaten Jeneponto. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja merupakan indicator yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru. Oleh karena itu perlu untuk dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. 2) Disiplin kerja merupakan indikator yang paling kecil pengaruhnya terhadap kepuasan kerja guru pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Bararana Dikabupaten Jeneponto, oleh karena itu, hal tersebut perluh lebih mendapat perhatian, guna tercapainya kepuasan kerja bagi para guru. Kedisiplinan kerja merupakan hal yang harus diperhatikan,

(10)

karena disiplin kerja yang tinggi akan memengaruhi kinerja individu itu sendiri. 3) Pemerian kompensasi merupakan variable kedua yang paling berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Yayasan Babul Khaerul Bararana Dikabupaten Jeneponto. Oleh karena itu perlu untuk lebih ditingkatkan lagi, pemberian kompensasi yang sesuai akan menciptakan kepuasan kerja guru yang baik pula

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, E. Kuncoro dan Riduwan. (2014).

Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Cetakan ke-6.

Bandung: Alfabeta.

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator.

Yogyakarta. Zanapa Publishing.

Agus Widarjono. (2015). Statistika Terapan Dengan Excel & SPSS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Bangun, Wilson. (2012). “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : Erlangga

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: BPFE

Ghozali, Imam. (2017). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: BPFE

Handoko H. (2014). Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta. F. E. UGM.

Hartatik, Indah Puji. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta:Laksana.

Hasibuang. P, S, M. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-Delapan Belas. Jakarta. Bumi Aksara.

Hasibuang P, S, M. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke- Sembilan Belas. Jakarta. Bumi Aksara.

Hasibuang P, S, M. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-Duapuluh.

Jakarta. Bumi Aksara.

Kadarisman, M. (2016). Manajemen Pengembangan. Sumber. Daya. Manusia.

Jakarta: Rajawali Pers.

Mangkunegara P. A. A. A. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, Perusahaan. Edisi Ke-Empat Belas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara P. A. A. A. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia, Perusahaan. Edisi

Ke- Limabelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Ma'ruf Abdullah. (2015). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta:

Aswaja. Pressindo.

Marwansyah. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Moeheriono, (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. PT. Rajagrafindo Persada.Jakarta.

Riduwan (2016). Dasar-Dasar Statistika.

Bandung. Alfabeta.

Siagiang P. S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke- Dua Puluh Enam.

Jakarta. PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian

Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian

Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung.

Sujarweni, Wiratna. (2015). SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Press.

Wibowo. (2016). Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Kelima.Depok. Rajawali Pers.

Widodo. (2015). Metoedologi Penelitian Populer dan Praktis, Jakarta: PT Raja Grafindo.

Widodo. (2016). Metoedologi Penelitian Populer dan Praktis, Jakarta: PT Raja Grafindo.

Widodo. (2017). Metoedologi Penelitian Populer dan Praktis, Jakarta: PT Raja Grafindo.

Yusuf Burhanuddin (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Motivasi dan Disiplin kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Dari hasil analisis diperoleh variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas