PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Identifikasi Masalah Penelitian
Batasan Masalah Penelitian
Rumusan Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Signifikansi Penelitian
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
- Kewirausahaan
- Pendidikan Kewirausahaan (X1)
- Jiwa Kewirausahaan / Entrepreneurial spirit (X2)
- Niat Berwirausaha / Entrepreneurial intention (Y1)
- Sikap Kewirausahaan / Entrepreneurial Attitude (Y2)
- Penelitian terdahulu
- Research Gap
Penelitian yang dilakukan oleh Nasrullah (2016) menunjukkan bahwa hasil penelitian ini variabel semangat kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Niat berwirausaha merupakan suatu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang dan mempengaruhi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan kewirausahaan (Ajzen, 1991).
METODOLOGI PENELITIAN
- Kerangka Teoritis
- Hipotesis Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Jenis Penelitian
- Sampel dan Populasi Penelitian
- Populasi Penelitian
- Sampel penelitian
- Teknik pengumpulan data
- Instrumen Penelitian
- Pre-test
- Tes Reliabilitas
- Tes Validitas
- Metode Analisis Data
- Analisis Deskriptif
- Analisa Regresi berganda
- Analisa Regresi sederhana
- Uji asumsi klasik
- Uji Hipotesis
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kewirausahaan (X1) dan variabel semangat berwirausaha (X2) yang akan mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian yaitu niat berwirausaha (Y1) dan sikap berwirausaha (Y2). Pada variabel pendidikan kewirausahaan yang berperan sebagai variabel independen dalam penelitian ini ditemukan data penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Dengan mengacu pada hasil uji T diperoleh nilai konstanta dan juga nilai koefisien regresi variabel bebas, sehingga dalam penelitian ini terbentuk persamaan regresi linier berganda yaitu.
Pada penelitian ini, pada tabel 4.7 ditemukan hasil uji multikolinearitas terhadap data penelitian yang dihasilkan. Uji regresi linier sederhana yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel niat berwirausaha terhadap sikap berwirausaha. Seperti halnya analisis regresi linier berganda pada penelitian ini, pada analisis regresi linier sederhana pada penelitian ini datanya adalah.
Berdasarkan analisis data pada penelitian ini mengenai variabel pendidikan kewirausahaan dan semangat kewirausahaan terhadap niat dan sikap berwirausaha maka dapat disimpulkan bahwa. Secara bersama-sama terdapat pengaruh antara variabel pendidikan kewirausahaan dan semangat kewirausahaan terhadap niat berwirausaha.
ANALISIS DATA
Analisa Deskriptif
34 Berdasarkan Gambar 4.1 untuk profil responden berdasarkan kategori usia pemilik usaha sebagai responden dalam penelitian ini, ditemukan tiga kategori responden yang dikelompokkan berdasarkan usianya, dari (1) kategori usia dengan rentang dua puluh tahun sampai dengan tiga puluh tahun.dengan persentase 37 persen dari jumlah seratus persen atau setara dengan 34 responden dari total 110 responden. Jadi jika dilihat dari pengelompokan data responden penelitian berdasarkan usia, maka responden pada penelitian ini didominasi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dengan rentang usia 30 tahun hingga 40 tahun dengan persentase sebesar 38% dan disusul oleh mikro , pelaku usaha kecil dan menengah yang memiliki rentang 38% dari 20 tahun hingga 30 tahun dengan persentase sebesar 34% dan kemudian disusul oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki rentang usia 40 tahun ke atas memiliki dengan persentase sebesar 28% dari total responden. Pada Gambar 4.3 profil responden berdasarkan jenis pelatihan yang diikuti oleh pemilik usaha, diketahui bahwa responden pada penelitian ini didominasi oleh pemilik usaha yang belum pernah mengikuti pelatihan jenis apa pun dengan persentase sebesar 71 persen dari total responden dari 110 pemilik usaha yang mempunyai tempat tetap untuk menjual makanan yang ditawarkan.
Sementara itu, 22 persen dari total responden merupakan pemilik usaha yang pernah mengikuti pendidikan lain. Sedangkan 48 persen dari total responden survei ini belum pernah bergabung dengan organisasi apa pun. Untuk median indikator ED1, ED2, ED3 dan ED4 mempunyai nilai median sebesar 5. Untuk modus keempat indikator tersebut variabel pendidikan kewirausahaan mempunyai nilai yang sama yaitu 5. b) Variabel Semangat Berwirausaha (X2).
Setelah dilakukan penyebaran angket penelitian, didapatkan pada Tabel 4.2 untuk nilai minimum dan nilai maksimum dari ketujuh indikator variabel semangat kewirausahaan yang masing-masing mempunyai nilai 4 untuk nilai minimum dan nilai 5 untuk nilai minimum. nilai maksimum. nilai ketujuh indikator untuk variabel jiwa kewirausahaan. Berdasarkan data yang diperoleh setelah mengirimkan kuesioner penelitian kepada subjek penelitian, ditemukan data seperti terlihat pada Tabel 4.3 untuk variabel niat berwirausaha.
Pre-test
Sedangkan jika hasil uji Croanbach alpha berada pada rentang 0,70 hingga 0,90 maka dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Jika hasil uji Croanbach’s alpha berada pada rentang 0,50 hingga 0,70, maka variabel tersebut dapat dikatakan mempunyai reliabilitas sedang. Menurut Malhotra (2010), reliabilitas dapat dikatakan rendah jika hasil uji alpha Croanbach kurang dari 0,50.
Begitu pula dengan variabel niat berwirausaha (Y1) juga menghasilkan Croanbach alpha kurang dari 0,50 yaitu 0,484. Sedangkan untuk variabel semangat kewirausahaan (X2), hasil uji reliabilitas menunjukkan angka Croanbach’s alpha sebesar 0,752, yang mana menurut Malhotra adalah apabila hasil uji croanbach’s alpha berada pada rentang 0,70 sampai dengan 0,90 maka dapat dikatakan . menjadi keandalan yang tinggi. Begitu pula dengan variabel sikap kewirausahaan (Y2) menghasilkan angka Croanbach's alpha sebesar 0,778 atau berada pada rentang 0,70 hingga 0,90.
Hasil uji validitas 43 setiap pernyataan yang diuji menghasilkan angka spearman lebih besar dari R tabel. Apabila jumlah data (n) sama dengan 30 yaitu 0,361 maka dapat dikatakan valid. Melihat hasil uji validitas secara keseluruhan yang tersaji pada tabel 4.6, seluruh pernyataan pada instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan angka Spearman lebih besar dari 0,361.
Analisa Regresi Linier Berganda
Analisa Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda
Merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Anggles dan Memarista (2016) yang mengatakan bahwa jika scatter plot menghasilkan titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada regresi. model. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pengujian statistik dengan program SPSS versi 16.0 diperoleh bahwa scatter plot dari uji heteroskedastisitas data penelitian ini dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas, karena titik-titik pada scatter plotnya tersebar. di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Merujuk pada pendapat Kusum dan Warmik (2016) mengatakan bahwa jika nilai toleransi lebih besar dari 10% atau 0,1 dan nilai VIF menghasilkan nilai dibawah 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Dengan demikian, dengan mengacu pada hasil pengujian multikolinearitas pada variabel independen penelitian ini dan sesuai dengan pendapat Kusum dan Warmik (2016), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada data penelitian ini.
Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda
Signifikansi hasil uji T pada variabel pendidikan kewirausahaan (X1) memberikan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan dibawah 0,05 dengan koefisien regresi sebesar 0,314 dan bertanda positif dengan kata lain adanya pengaruh hubungan variabel pendidikan kewirausahaan (X1) akan mempunyai hubungan berbanding lurus dengan variabel niat berwirausaha (Y1). Jika variabel pendidikan kewirausahaan (X1) meningkat sebesar 1 poin, maka variabel niat berwirausaha (Y1) meningkat sebesar 0,314 poin. Dengan demikian variabel pendidikan kewirausahaan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel niat berwirausaha (Y1) dengan nilai signifikansi uji T sebesar 0,001 dan dibawah 0,05 dan Hipotesis 1 dalam penelitian ini dapat dikatakan mempunyai Ha diterima.
Signifikansi hasil uji T terhadap variabel semangat kewirausahaan (X2) menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Merujuk pada pendapat Melinda (2017) yang mengatakan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka pengaruhnya dapat dikatakan signifikan. Hipotesis 2 pada penelitian ini mempunyai Ha yang diterima karena signifikansi uji T variabel jiwa wirausaha kurang dari 0,05.
Berdasarkan Tabel 4.8, hasil uji F dengan menggunakan program SPSS 16.0 secara bersama-sama variabel pendidikan kewirausahaan dan variabel semangat berwirausaha menghasilkan nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 dan mempengaruhi variabel niat berwirausaha sebesar satu tingkat. Pada Tabel 4.9 diperoleh koefisien determinasi variabel pendidikan kewirausahaan dan semangat berwirausaha terhadap variabel niat berwirausaha mempunyai nilai adjust R2 sebesar 0,348 yang berarti 34,8% niat berwirausaha dipengaruhi oleh pendidikan kewirausahaan. variabel. dan semangat kewirausahaan, dan 65,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Analisa Regresi Linier Sederhana
Oleh karena itu, karena persamaan regresi linier sederhana mempunyai nilai konstanta positif sebesar 14,981 maka variabel sikap berwirausaha akan bernilai 14,981 dengan asumsi variabel niat berwirausaha bernilai nol. Jika nilai niat berwirausaha meningkat sebesar 1 poin maka nilai sikap kewirausahaan akan meningkat sebesar 0,316 poin. Berdasarkan hasil uji T variabel niat berwirausaha terhadap sikap berwirausaha diperoleh signifikansi uji T variabel niat berwirausaha sebesar 0,000.
Setelah dilakukan uji t secara parsial variabel pendidikan kewirausahaan terhadap niat berwirausaha diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 yang berarti variabel pendidikan kewirausahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat berwirausaha. variabel niat berwirausaha dengan mengacu pada pendapat Melinda (2017) yang mengatakan bahwa nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Signifikansi uji T parsial variabel semangat berwirausaha terhadap variabel niat berwirausaha menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada penelitian yang dilakukan oleh Widayat & Matuzahroh (2017), hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan jiwa kewirausahaan secara bersama-sama berkontribusi mempengaruhi sikap dan niat berwirausaha seseorang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel niat berwirausaha berpengaruh signifikan terhadap sikap berwirausaha dengan nilai signifikansi uji T sebesar 0,000 dan dibawah 0,05. Dalam penelitian Fishbein dan Ajzen (1981), niat berwirausaha berpengaruh terhadap sikap berwirausaha seseorang.
Analisa Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana
Uji Hipotesis Regresi Linier Sederhana
Ghozali (2013) berpendapat bahwa nilai signifikansi uji T akan menjelaskan secara signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila nilai signifikansinya dibawah 0,05. Hasil pengujian variabel niat berwirausaha terhadap variabel sikap berwirausaha mempunyai signifikansi uji T sebesar 0,000 dan dibawah 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel niat berwirausaha mempunyai pengaruh yang signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,316 dengan nilai konstanta sebesar 14,981 dan bertanda positif. Oleh karena itu hipotesis keempat dalam penelitian mempunyai nilai Ha diterima karena nilai probabilitas uji-t kurang dari 0,05.
Diskusi
Berdasarkan hasil uji F secara simultan terhadap variabel pendidikan kewirausahaan dan semangat berwirausaha secara simultan terhadap variabel niat berwirausaha dapat diketahui berpengaruh signifikan, karena signifikansi dari hasil uji F secara simultan terhadap variabel tersebut menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan di bawah 0,05. Hal ini berdasarkan pendapat Nasrullah (2016) yang mengatakan bahwa jika nilai signifikansi uji F menghasilkan nilai signifikansi dibawah 0,05, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara bersamaan. Mengacu pada pendapat Melinda (2017) yang mengatakan bahwa jika nilai signifikansi uji T menghasilkan nilai signifikansi dibawah 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam penelitian.
Bagi calon pengusaha UMKM baru perlu mempertimbangkan untuk mengambil kesempatan mengikuti pelatihan kewirausahaan sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan kewirausahaannya ketika menjalankan usaha yang direncanakan. Hubungan Jiwa Kewirausahaan dan Manajemen Agribisnis terhadap Keberhasilan Usaha Jamur Tiram di Kota Denpasar. Pengaruh Semangat Berwirausaha dan Latar Belakang Orang Tua Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK AN Nur Bululawang Malang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan dan Jiwa Berwirausaha Terhadap Sikap dan Niat Berwirausaha di Usaha Mikro, Kecil ) . dan Usaha Menengah (Studi Kasus UMKM di Lapangan Makan, Kecamatan Cikarang Utara)'', yang bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar Diploma Manajemen, Fakultas Bisnis, President University.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Rekomendasi
PENGARUH PENGETAHUAN WIRAUSAHA DAN HARGA DIRI TERHADAP MINAT WIRAUSAHA KELAS Pengaruh sikap, norma subyektif dan persepsi kontrol perilaku terhadap niat mahasiswa pendidikan SMK di kota Denpasar untuk menjadi wirausaha. Kajian Sikap dan Motivasi Kewirausahaan di Bidang Pariwisata (Studi pada Wirausahawan di Lingkungan Pesisir Kota Mutun MS. Town).