• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUKUM TERHADAP HAK-HAK PEKERJA ATAS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PERUSAHAAN DENGAN ALASAN FORCE MAJEURE (Studi Putusan Nomor: 12/Pdt.Sus-PHI/2021/PN Jmb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS HUKUM TERHADAP HAK-HAK PEKERJA ATAS PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PERUSAHAAN DENGAN ALASAN FORCE MAJEURE (Studi Putusan Nomor: 12/Pdt.Sus-PHI/2021/PN Jmb)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja apabila terjadi pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan karena force majeure dalam kaitannya dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang perdata khususnya bidang ketenagakerjaan yang menyangkut perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja yang diberhentikan karena Force Majeure sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja. Memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja yang diberhentikan karena Force Majeure.

Perlindungan hukum adalah suatu tindakan perlindungan yang dilakukan oleh hukum terhadap setiap warga negara.9 Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang dirugikan oleh orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati segala haknya. hak yang diberikan oleh undang-undang. 10 Menurut Muchsin, perlindungan hukum adalah sesuatu yang melindungi subjek hukum melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pelaksanaannya dilaksanakan dengan sanksi. 11. Perlindungan hukum adalah perlindungan yang harus diperoleh seseorang atau badan hukum dari negara atau pemerintah. Perlindungan hukum preventif merupakan perlindungan yang diberikan pemerintah dengan tujuan mencegah pelanggaran sebelum terjadi.

9Dewi Indasari Hulima, “Perlindungan hukum bagi pekerja yang tidak menerima pesangon dari perusahaan berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003” Lex Privatum Vol. Perlindungan hukum adalah perlindungan hak asasi manusia suatu badan hukum, baik sebagai akibat peraturan perundang-undangan terhadap tindakan sewenang-wenang maupun sebagai peraturan yang dapat saling melindungi. Perlindungan hukum terhadap rakyat harus dilaksanakan oleh negara manapun yang mengutamakan dirinya sebagai negara hukum, namun Paulus E.

RajaGrafindo Persada, 2018), hal.267. . negara, oleh karena itu perlindungan hukum terhadap warga negara memerlukan tindakan hukum dari pemerintah.

Pengertian Perjanjian Kerja

Aloewir menyatakan, pengertian hubungan kerja adalah hubungan yang terjalin antara pengusaha dan pekerja yang timbul karena suatu perjanjian yang diadakan untuk jangka waktu tertentu atau tidak tertentu. Menurut Imam Soepomo, hubungan kerja adalah hubungan antara pekerja dengan pemberi kerja, dimana hubungan kerja itu terjalin setelah dibuatnya kontrak kerja antara kedua belah pihak. Mereka terikat dalam suatu perjanjian, dimana di satu pihak pekerja bersedia bekerja untuk mendapatkan upah dan pengusaha mempekerjakan pekerja untuk mendapatkan upah.20.

Imam Soepoomo, Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yaitu pekerja terikat untuk bekerja dengan menerima upah dari pihak yang lain, maka pengusaha terikat untuk bekerja pada pekerja tersebut dengan membayar upah.25. Perjanjian dicirikan oleh karakteristiknya; adanya gaji atau upah tertentu yang disepakati dan adanya hubungan peratas (bahasa Belanda “dierstverhanding”), yaitu hubungan yang berdasarkan mana salah satu pihak (pemberi kerja) berhak memberikan perintah yang harus ditaati oleh pihak lain. 26.

Unsur-Unsur Perjanjian Kerja

Dalam perjanjian kerja harus ada pekerjaan yang disepakati, pekerjaan itu harus dilakukan sendiri oleh pekerja, hanya dengan izin pengusaha dapat menugaskan orang lain. Hal ini dijelaskan dalam pasal 1603 a KUH Perdata yang berbunyi sebagai berikut: “Pegawai wajib melaksanakan pekerjaannya sendiri, hanya dengan izin pengusaha ia dapat memerintahkan orang ketiga untuk menggantikannya”. 28 Wujud dari pekerjaan yang diberikan kepada pekerja oleh pemberi kerja adalah pekerja yang bersangkutan harus tunduk kepada perintah pengusaha untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kesepakatan. Bahwa dalam pelaksanaan hubungan kerja harus dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam perjanjian kerja.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja mungkin tidak memenuhi keinginan pengusaha dan bahkan dapat melakukannya selama hidupnya, jika pekerjaan tersebut dilakukan selama masa hidup pekerja. Apabila diperlukan pekerjaan untuk memenuhi prestasi, yaitu pelaksanaan pekerjaan atas perintah orang lain yaitu pengusaha, maka pengusaha sebagai pemberi kerja juga wajib memenuhi prestasi itu, berupa pembayaran upah.

Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian Kerja

Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Kerja

Pekerja

Bagi pekerja/buruh, hubungan hukum dengan pemberi kerja merupakan hubungan hukum perdata yang timbul antara pihak-pihak yang berstatus perdata. Hubungan hukum kedua belah pihak selain diatur dalam kontrak kerja yang ditandatangani (hukum otonom), juga diatur dalam anggaran rumah tangga yang ditetapkan oleh instansi/lembaga yang berwenang untuk itu (hukum heteronom). Pekerja adalah bagian dari angkatan kerja, yaitu pekerja yang bekerja dalam suatu hubungan kerja atas perintah pemberi kerja (yang dapat berupa orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau lembaga lain) dan menerima bayaran atau imbalan dalam bentuk lain atas jasa-jasanya. bekerja.

Dengan kata lain, pekerja disebut pekerja apabila ia melakukan pekerjaan dalam suatu hubungan kerja dan atas perintah orang lain serta menerima gaji atau imbalan dalam bentuk lain. Kedua pengertian ini digunakan dan digabungkan menjadi “pekerja” dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan selaras dengan istilah “serikat buruh” yang terdapat dalam UU No. 21 Tahun 2000 yang telah diatur sebelumnya.33.

Pemberi Kerja/ Pengusaha

Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang didirikan di Indonesia mewakili perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, yang berkedudukan di luar Indonesia. Persekutuan adalah suatu bentuk usaha yang tidak berbadan hukum, baik untuk mencari keuntungan maupun tidak; Badan hukum (recht person) adalah suatu badan yang dianggap sebagai orang menurut hukum, dapat memiliki harta benda tersendiri, mempunyai hak dan kewajiban hukum serta mempunyai hubungan hukum dengan pihak lain.

Pada prinsipnya pengusaha adalah pihak yang menjalankan suatu usaha, baik dimiliki atau tidak. Secara umum yang dimaksud dengan wirausaha adalah orang yang menjalankan suatu usaha (wirausahawan), yang artinya pemberi kerja/pekerja adalah pemberi kerja, yang berarti orang atau badan yang mempekerjakan pekerja/buruh. Dalam kedudukan lain, seorang pengusaha yang menjalankan suatu usaha yang bukan miliknya adalah pegawai dalam hubungan dengan pemilik atau pemegang saham dari usaha itu, karena ia bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain 34.

Jenis-Jenis Perjanjian Kerja

Berakhirya Perjanjian Kerja

Terdapat keadaan atau peristiwa tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja.

Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hubungan Kerja

Hak untuk berpartisipasi dalam serikat pekerja atau serikat pekerja. . i) Hak untuk berlibur: Sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah satu tahun bekerja terus menerus. . j) Hak untuk istirahat: pekerja mempunyai kemungkinan untuk istirahat sekurang-kurangnya setengah jam setelah empat jam bekerja terus menerus. . k) Hak atas cuti melahirkan dan cuti haid khusus bagi pekerja perempuan: satu setengah bulan sebelum melahirkan dan hari pertama dan kedua haid. . l) Hak untuk beribadah. . M). Berdasarkan pengertian di atas, pengusaha juga mempunyai hak dan kewajiban untuk menjalin hubungan kerja yang baik.

Tinjauan Umum Tentang Pemutusan Hubungan Kerja 1. Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja

Jenis-Jenis Pemutusan Hubungan Kerja

Menurut Pasal 1 Nomor 25 Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang dapat mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja/buruh.43. Djumiadji berpendapat bahwa pemutusan hubungan kerja adalah berakhirnya hubungan kerja karena sebab-sebab tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau pekerja dengan pengusaha.44. PHK dapat terjadi karena keadaan alam seperti meninggalnya seorang pegawai/pekerja, seorang pegawai/pekerja yang mengundurkan diri secara sukarela karena kepentingan pribadi, atau akibat berakhirnya/berakhirnya suatu kontrak kerja, karena telah mencapai usia pensiun. didahului oleh perselisihan hubungan kerja.

34; Dalam hal pekerja/pekerja telah diberitahu dan menolak pemutusan hubungan kerja, maka penyelesaian pemutusan hubungan kerja tersebut harus dilakukan melalui perundingan bipartit antara pengusaha dengan pekerja/pekerja dan/atau dunia usaha. serikat pekerja.” penghidupan mereka, dan inilah awal dari segala kesengsaraan. Jenis-jenis pemutusan hubungan kerja antara lain:45 1. Pemutusan hubungan kerja oleh pemberi kerja.

Tinjauan Umum Tentang Force Majeure

Perusahaan ditutup karena kerugian terus menerus selama dua tahun atau force majeure. Namun terdapat beberapa istilah dalam KUH Perdata yang mengatur tentang ganti rugi, resiko atas kontrak sepihak yang kemudian diartikan dengan istilah force majeure. Adanya force majeure tidak serta merta bisa dijadikan alasan bagi perusahaan untuk melalaikan force majeure karena hanya ingin lepas dari tanggung jawabnya, sehingga harus ada beberapa syarat agar hal tersebut tidak terjadi.

Suatu keadaan dikatakan force majeure, yaitu; Keadaan-keadaan itu sendiri berada di luar kendali perusahaan dan bersifat memaksa dan keadaan-keadaan itu harus merupakan keadaan-keadaan yang tidak dapat diketahui pada saat diadakannya perjanjian ini, setidak-tidaknya resikonya tidak ditanggung oleh pekerja yang diberhentikan. Dalam kondisi tertentu, seseorang tidak dapat dikatakan mengalami force majeure.47. Keadaan yang memaksa itu ada bermacam-macam, yaitu: keadaan yang memaksa secara mutlak (onmogelijkheid mutlak) dan keadaan yang memaksa itu relatif (onmogelijkheid relatif).

Sedangkan keadaan tekanan relatif adalah keadaan yang memungkinkan debitur dapat memenuhi kinerjanya. Dalam mencapai prestasi tersebut harus dilakukan dengan melakukan pengorbanan yang tidak proporsional atau dengan menggunakan kekuatan mental yang melebihi kapasitas manusia atau kemampuan menanggung resiko kerugian yang sangat besar. 35 Tahun 2021 tentang Kontrak Kerja Waktu Tertentu, Pengalihdayaan, Waktu Kerja dan Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja juga mewajibkan pengusaha untuk membayar santunan apabila terjadi pemutusan hubungan kerja.

Jenis pesangon antara lain pesangon, tantiem, dan uang pengganti hak. Pekerja yang diberhentikan mempunyai hak untuk menggunakan haknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ruang Lingkup Penelitian

Jenis Penelitian Hukum

Metode Pendekatan Masalah

Sumber Bahan Hukum

Pendekatan konseptual adalah suatu pendekatan yang memberikan cara pandang analitis terhadap pemecahan masalah dalam penelitian hukum, dilihat dari aspek konsep-konsep hukum yang melatarbelakanginya, secara tepat membimbing penguasaan konsep-konsep tersebut dengan tujuan menghindari kesalahan konseptual. Bahan hukum yang bersifat saling melengkapi memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.

Metode Penelitian

Metode Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

2 empty Trial completion date empty Scientific title The effect of IL-6 inhibitor Tocilizumab on the prognosis of covid-19 patients with acute respiratory failure Public title The